Anda di halaman 1dari 4

Beberapa definisi hukum menurut para ahli:

1. Plato-hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat
masyarakat.
2. S.M Amin-hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri atas norma.
3. Aristoteles-hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat
tapi juga menghakimi.

Tugas hukum ialah untuk mencapai keadilan. Menurut Sudikno Mertokusumo tujuan hukum ialah
menciptakan masyarakat yang tertib.

3 teori dalam memandang tujuan hukum

 Teori Etis yang memandang bahwa hukum ditempatkan pada perwujudan keadilan yg
semaksimal mungkin dlm tata tertib masyarakat.
 Teori Utilitis, tujuan hukum adalah untuk memberikan kepada manusia kebahagiaan yg
sebesar-besarnya (Jeremy Bentham).
 Teori Gabungan/ Campuran. Menurut teori ini, tujuan hukum adalah bukan hanya
keadilan, bukan pula kebahagiaan tetapi kemanfaatannya (kegunaannya).

 Hukum sebagai Socal Engineering adalah mencakup semua kekuatan yg menciptakan


serta yg memelihara ikatan sosial. Oleh sebab itu hukum juga dapat menjadi sarana
pemaksa yg melindungi warga masyarakatnya dari ancaman maupun perbuatan yg
membahayakan diri serta harga bendanya.

Hukum sebagai Rekayasa Sosial juga berarti hukum tidak saja digunakan untuk mengukuhkan pola-pola
kelakuan baru dan sebagainya, namun dijadikan sebagai sarana utk melakukan perubahan terhadap
masyarakat.

PEMBAGIAN HUKUM MENURUT ISINYA:

1. Hukum Publik
 Hukum pidana
 Hukum tata Negara
 Hukum administrasi Negara
 Hukum internasional
2. Hukum Privat
 Hukum pribadi
 Hukum keluarga
 Hukum kekayaan
 Hukum dagang
 Hukum agraria
 Hukum perdata
 Hukum adat
Pembagian Hukum Menurut Waktu Berlakunya:

1. Hk. Positif (ius constitutum) yaitu berlaku sekarang

2. Hk Antar waktu (ius constituendum) yaitu hk yg diharapkan berlaku pada waktu yg akan datang

3. Hk. Universal (hukum alam) yaitu hk yg dianggap berlaku tanpa mengenal batas ruang & waktu

Pembagian Hk. Menurut Bentuknya:

1. Tertulis yaitu tercantum dalam Undang-Undang

2. Tidak Tertulis (Hk. Adat) masih hidup dlm keyakinan & kenyataan di dalam masyarakat, dianut
serta ditaati oleh masyarakat ybs.

Pembagian Hk. Menurut Sifatnya:

1. Mengatur

2. Memaksa

Pembangian Hukum Menurut Tempat Berlakunya:

1. Hukum Nasional, yaitu hk yg berlaku dalam suatu negara

2. Hukum Internasional, yaitu hk yg mengatur hubungan antara satu negara dgn negara lain dlm
dunia

3. Hukum asing, yaitu hk yg berlaku di negara lain

4. Hk Gereja, yaitu kumpulan norma yg ditetapkan oleh gereja utk para anggotanya

Hukum berdasarkan wujud:

1. Hukum Obyektif yaitu hukum dlm suatu negara yg berlaku umum & tidak mengenai orang /
golongan tertentu

2. Hukum Subyekif yaitu hukum yg timbul dari hukum obyektif & berlaku terhadap seseorang
tetentu atau lebih

Hukum berdasarkan cara mempertahankannya:

1. Hukum Materiil yaitu hk yg isinya memuat peraturan-peraturan yg mengatur kepentingan-


kepentingan & hubungan-hubungan yg berwujud perintah & larangan disertai dgn sanksi-sanksi

2. Hukum Formil yaitu hk yg memuat peraturan-peraturan yg mengatur bagaimana cara-cara


melaksanakan & mempertahankan hk materil, contoh: hk acara pidana, hk acara perdata, & hk
acara peradilan tata usaha
Jenis-jenis hukum:

1. Hukum privat ialah ukum yg mengatur hubungan-hubungan antara org yg satu dgn org yg lain,
dgn menitik beratkan kpd kepentingan perseorangan, misal: HK. Perdata
2. Hukum public adalah HK. Yg mengatur hubungan antara negara dgn alat-alat perlengkapan /
hubungan anatara negara dgn perseorangan (WN). HK Publik terdiri dari: Hk. Tata Negara, Hk.
Administrasi Negara. HK Administrasi Negara terbagi lagi kedalam 2 bentuk yakni Hk. Pidana &
Hk Internasional,
- Hukum Internasional terdiri dari Hk Perdata Internasional & Hk. Pidana Internasional.
Hk Perdata Internasional yaitu hk yg mengatur hubungan hukum antara Warga Negara-Warga
Negara sesuatu bangsa dgn Warga Negara-Warga Negara dari negara lain dlm HI.
- Hk. Pubik Internasional (Hk. Tata negara) yaitu HK. Yg mengatur hubungan antara negara yg
satu dgn negara-negara yg lain dlm hubungan internasional
3. Hukum materil Adalah Hukum yg memuat peraturan-peraturan yg mengatur kepentingan-
kepentingan & hubungan-hubungan yg berwujud perintah-perintah & larangan-larangan.
Contoh: Hk Pidana, Perdata, & Hk. Dagang
4. Hukum formil Adalah Hukum yg memuat peraturan-peraturan yg mengatur cara-cara
melaksanakan & mempertahankan hk materiel/ suatu peraturan yg mengatur cara mengajukan
suatu perkara ke muka pengadilan & bagaimana caranya hakim memberika putusan. Hk Formil
disebut juga Hk. Acara contoh: Hk. Acara Pidana & Hk. Acara Perdata
5. Ius constituendum Adalah Hukum yg dicita-citakan oleh pergaulan hidup & negara, tetapi blm
menjadi kaidah berbentuk UU atau peraturan lain & hk yg diharapkan berlaku pd waktu yg akan
datang. Contoh: RUU, RAPBN, RAPBD
6. Ius constitutum Adalah hk positif yg berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu dlm suatu
daerah tertentu. Ini mencakup hk yg dikodifikasikan dlm bentuk peraturan per Undang-
Undangan. Karakter dasar dari Ius Constitutum ini adalah adanya peraturan dasar (ground norm)
yg memayungi semua peraturan yg ada dibawahnya. Ius Constitutum juga sering disebut sebagai
“jargon hukum positif” yg padanya melekat daya memaksa bagi setiap warga negara utk
dilaksanakan dgn sebaik-baiknya.
7. Hukum fakultatif Adalah Hukum yg mengatur & bisa diartikan juga sebagai Hk Pelengkap,
maksudnya dlm keadaan konkret, HK Fakultatif ini dikesemapingkan oleh perjanjian yg dilakukan
oleh para pihak, & hk ini sifatnya oleh sebab itu tdk mengikat atau wajib diataati.
8. Hukum imperative Adalah Hukum yg memaksa, yg biasa diartikan juga sebagai hukum yg dlm
keadaan konkret harus ditaati/ hk yg tdk bole ditinggalkan oleh para pihak & harus diikuti.
Ketentuan-etentuan didalam hukum imperatf tidak boleh dilanggar baik bagi pihak yg
bersangkutan maupun hakim.
9. Hukum ajektif ialah petunjuk dgn jelas tentang bagaimana kaidah-kaidah materiel dari hukum
substantif ditegakkan.
10. Abstracto dan concreto ialah Pereturan hukum khususnya perundang-undangan yg mengatur
segala macam masalah kemasyarakatan. Ada jual-beli, waris-mewaris, dan ada pula pelanggaran
hukum ttg penipuan, penggelapan, pembunuhan, dsb. Semua yg mengatur hal itu formulasi dgn
peraturan yg bersifat abstrak umum.
Hukum abstracto maksudnya adalah bunyi peraturan hukum yg bersifat umum/ siapapun.
Contoh biasanya pada pasal pencurian, bunyi peraturan dimulai dgn kalimat: :barang siapa
mengambil barang/ benda milik org lain” barang siapa berarti bisa siapa saja.
Sedangkan abstrato yg berbah menjadi concreto maksudnya adalah meski diucapkan secara
abstrak, namun maksud nya jelas mengenai seorang tertentu.

Anda mungkin juga menyukai