Anda di halaman 1dari 4

perbedaan das sollen dan das sein adalah: das sollen adalah peraturan hukum yang bersifat

umum atau kenyataan normatif; apa yang seharusnya atau seyogyanya dilakukan,
sedangkan das sein adalah suatu peristiwa konkret.

 Sumber hukum Materil

Sumber hukum materiil ialah sumber hukum yang dilihat dari segi isinya, misalnya : KUHP
segi materilnya adalah pidana umum, kejahatan dan pelanggaran. KUHPerdata mengatur
masalah orang sebagai subjek hukum, benda sebagai objek, perikatan, perjanjian, pembuktian
dan daluarsa sebagaimana fungsi hukum menurut para ahli .

Sumber hukum yang menentukan isi suatu peraturan atau kaidah hukum yang mengikat
setiap orang. Sumber hukum materiil berasal dari perasaan hukum masyarakat pendapat
umum, kondisi sosial-ekonomi, se!arah, sosiologi, hasil penelitian ilmiah, filsafat tradisi,
agama, moral, perkembangan internasional, geografis, politik hukum, dan lain-lain. “dalam
kata lain sumber hukum materil adalah faktor faktor masyarakat yang mempengaruhi
pembentukan hukum pengaruh terhadap pembuat keputusan hakim dan sebagainya.

Sumber hukum materil ini merupakan faktor yang mempengaruhi materiisi dari aturan-aturan
hukum atau tempat dari mana materi hukum itu diambil untuk membantu pembentukan
hukum sebagai contoh hukum yang mendidik . & faktor tersebut adalah faktor idiil dan faktor
kemasyarakatan.

 Faktor idiil

Faktor Idiil adalah patokan-patokan yang tetap mengenai keadilan yang harus ditaati oleh
para pembentuk ataupun para pembentuk hukum yang lain dalam melaksanakan tugasnya.

 Faktor kemasyarakatan

Faktor kemasyarakatan adalah hal-hal yang benar-benar hidup dalam masyarakat dan
tunduk pada aturan aturan yang berlaku
sebagai petun!uk hidup masyarakat yang bersangkutan. Contohnya struktur ekonomi,
kebiasaan, adat istiadat, dan lain-lain. faktor-faktor kemasyarakatan yang mempengaruhi
pembentukan hukum yaitu:

1. Stuktural ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat antara lain: kekayaan alam,


susunan geologi, perkembangan-perkembangan perusahaan, dan pembagian kerja.
2. Kebiasaan yang telah membaku dalam masyarakat yang telah berkembang dan pada
tingkat tertentu ditaati sebagai aturan tingkah laku yang tetap.
3. Hukum yang berlaku.
4. Tata hukum negara-negara lain.
5. Keyakinan tentang agama dan kesusilaan.
6. Kesadaran hukum

 Sumber hukum Formil


Sumber hukum formil adalah dalah sumber hukum yang menentukan bentuk dan sebab
terjadinya suatu peraturan (kaidah hukum). Peraturan perundang-undangan ini memiliki dua
fungsi utama yaitu sebagai legalisasi dan legislasi. Yang dimaksud dengan legalisasi adalah
mengesahkan fenomena yang telah ada di dalam masyarakat, sedangkan yang dimaksud
dengan legislasi adalah proses untuk melakukan pembaruan hukum sebagaimana juga tujuan
hukum acara pidana .

Faktor yang dapat memengaruhi proses pembentukan peraturan perundang-undangan ini


dibedakan menjadi dua hal. Pertama, struktur sosial yang mencakup aspek (unsur sosial baku)
sebagai dasar eksistensi masyarakat, seperti stratifikasi sosial, lembaga sosial, kebudayaan,
serta kekuasaan dan wewenang. Kedua, sistem nilai-nilai mengenai apa yang baik dan yang
tidak baik (buruk) yang merupakan pasangan nilai-nilai yang harus diselaraskan
(diserasikan). Pasangan nilai-nilai inilah yang seharusnya tercermin di dalam peraturan
perundang-undangan agar memiliki makna komprehensip sebagai asas hukum pidana , antara
lain kebebasan dengan ketertiban, umum dan khusus, perlindungan dengan pembatasan,
kebebasan dan ketertiban, dan lain sebagainya.

Faktor yang menjadi sumber hukum formil merupakan sumber hukum dalam bentuknya yang
tertentu, yang menjadi dasar sah dan berlakunya hukum secara formal. Ia menjadi dasar
kekuatan yang dilihat dari bentuknya, mengikat baik itu bagi warga masyarakat maupun para
pelaksana hukum (penegak hukum) itu sendiri. Sumber hukum formil yang dikenal di dalam
ilmu hukum berasal dari enam jenis, yaitu Undang-undang, kebiasaan, yurisprudensi, traktrat,
doktrin.

 Undang-undang

Undang-Undang/Perundang-undangan (UU) adalah Peraturan Perundang-undangan yang


dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan persetujuan bersama Presiden.
Undang-undang memiliki kedudukan sebagai aturan main bagi rakyat untuk konsolidasi
posisi politik dan hukum, untuk mengatur kehidupan bersama dalam rangka mewujudkan
tujuan dalam bentuk negara. Undang-undang dapat pula dikatakan sebagai kumpulan-
kumpulan prinsip yang mengatur kekuasaan pemerintah.

 Hukum Kebiasaan

Kebiasaan adalah salah satu hal yang menjadi sumber hukum menurut sistem hukum di
Indonesia. Kebiasaan dapat diartikan sebagai suatu perbuatan yang dilakukan berulang-ulang,
menurut tingkah laku yang tetap, lazim, dan normal sehingga orang banyak menyukai
perbuatan tersebut.

 Traktat

Traktat (Treaty) adalah perjanjian yang dibuat antarnegara yang dituangkan dalam bentuk
tertentu. Pasal 11 UUD menentukan: “Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.”

 Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah keputusan-keputusan dari hakim terdahulu untuk menghadapi suatu
perkara yang tidak diatur di dalam UU dan dijadikan sebagai pedoman bagi para hakim yang
lain untuk menyelesaian suatu perkara yang sama. Lahirnya Yurisprudensi karena adanya
peraturan peraturan UU yang tidak jelas atau masih kabur, sehingga menyulitkan hakim
dalam membuat keputusan mengenai suatu perkara. Hakim dalam hal ini membuat suatu
hukum baru dengan mempelajari putusan hakim yang terdahulu untuk mengatasi perkara
yang sedang dihadapi. Jadi, putusan dari hakim terdahulu ini yang disebut dengan
yurisprudensi.

 Doktrin

Doktrin hukum adalah Suatu pernyataan yang dituangkan kedalam bahasa oleh semua ahli
hukum. dan hasil pernyataannyapun disepakati oleh seluruh pihak.

 Hukum Agama

Hukum Agama adalah hukum yang mengatur keseluruhan persoalan dalam kehidupan
berdasarkan atas ketentuan agama tertentu. Jika seseorang tidak memiliki iman atau
kepercayaan yang kuat maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut telah melanggar norma
atau hukum agama.

Macam-macam Pembagian Hukum


1. Menurut sumbernya, hukum dibagi menjadi 5, yaitu :
 Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan
perundangan.
 Hukum adat, yaitu hukum yang terletak dalam peraturan-peraturan kebiasaan.
 Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh Negara-negara suatu dalam
perjanjian Negara.
 Hukum jurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena putusan hakim.
 Hukum doktrin, yaitu hukum yang terbentuk dari pendapat seseorang atau
beberapa orang sarjana
Anti-cellulitis oefeningen 20 laat het geen martelaarschap zijn zovirax kopen kniegewricht
mobiliteit oefeningen.
2. Menurut bentuknya, hukum dibagi menjadi 2, yaitu:
 Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan pada berbagai perundangan
 Hukum tidak tertulis (hukum kebiasaan), yaitu hukum yang masih hidup dalam
keyakinan masyarakat, tapi tidak tertulis, namun berlakunya ditaati seperti suatu
peraturan perundangan.
3. Menurut tempat berlakunya, hukum dibagi menjadi 2, yaitu :
 Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam suatu Negara.
 Hukum internasional, yaitu yang mengatur hubungan hubungan hukum dalam
dunia. internasional.
4. Menurut waktu berlakunya, hukum dibagi menjadi 3, yaitu :
 Ius constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu
masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.
 Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang akan
datang.
 Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku dimana-mana dalam
segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia.
5. Menurut cara mempertahankannya, hukum dibagi menjadi 2, yaitu :
 Hukum material, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur
kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah-perintah dan larangan.
 Hukum formal, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur tentang
bagaimana cara melaksanakan hukum material
6. Menurut sifatnya, hukum dibagi menjadi 2, yaitu:
 Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun
mempunyai paksaan mutlak
 Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-
pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri.
7. Menurut wujudnya, hukum dibagi menjadi 2, yaitu :
 Hukum obyektif, yaitu hukum dalam suatu Negara berlaku umum.
 Hukum subyektif, yaitu hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku
pada orang tertentu atau lebih. Disebut juga hak.
8. Menurut isinya, hukum dibagi menjadi 2, yaitu :
 Hukum privat (Hukum Sipil), yaitu hukum yang mengatur hubungan antara
orang yang satu dengan yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan
perseorangan.
 Hukum Negara (Hukum Publik), yaitu hukum yang mengatur hubungan antara
Negara dengan alat kelengkapannya ata hubungan antara Negara dengan
warganegara. Hukum negara dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Hukum Pidana adalah hukum yang mengatur hubungan antara warganegara
dengan negara
2. Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur hubungan antara warganegara
dengan alat perlengkapan negara.
3. Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang mengatur hubungan antar alat
perlengkapan negara, hubungan pemerintah pusat dengan daerah.

Anda mungkin juga menyukai