Anda di halaman 1dari 8

RESUME PERKULIAHAN

Nama : Ikhwan Awalludin


NIM : V8022057
Prodi : Demografi dan Pencatatan Sipil
Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia

BAB I
Pengantar Hukum Indonesia

A. Istilah dan Pengertian Pengantar Hukum Indonesia


 Istilah : dalam bahasa Belanda “Recht Orde”. Pengantar
Hukum Indonesia memberikan pemahaman awal kepada
siapa saja yang ingin mengenal sistematika dan susunan
hukum yang saat ini berlaku di Indonesia.
 Pengertian :
a) Secara umum hukum diartikan sebagai norma, kaidah,
peraturan, UU, patokan yang mengikat.
b) Secara etimologis hukum berasal dari kata Law, Recht,
Droit, dan Rectum atau Lex. Dalam perkembangannya
hukum disebut juga sebagai “ius” yang asal katanya
berasal dari kata “iubere” yang artinya
mengatur/memerintah/hukum.
c) Macam Hukum di Indonesia, hukum warisan Belanda,
hukum adat & kebiasaan, dan hukum agama.

Hukum Sulit Didefinisikan :


 Hukum memiliki banyak aspek dan definisi hukum hanya
dapat menjelaskan sebagian dari aspek bentuk dan aspek
hukum.
 Tidak ada definisi hukum yang tunggal dikarenakan
perbedaan latar belakang pengetahuan, pengalaman, dan
persepsi orang yang mendefinisikan.

B. Unsur-unsur Hukum
1) Berupa aturan-aturan
2) Mengatur tingkah laku manusia dalam pergaulan di
masyarakat
3) Bersifat konkrit
4) Bersumber dari kebiasaan atau dibuat oleh penguasa/badan
resmi/pemerintah.
5) Bentuknya tertulis dan tidak tertulis
6) Bersifat memaksa
7) Akibat hukum bagi yang melanggar
 Unsur-unsur Hukum Positif :
a) Mengikat secara umum atau khusus, mengikat
secara umum maksudnya adalah aturan hukum
yang berlaku umum & mengikat secara khusus
maksudnya adalah hukum yang mengikat subyek
atau obyek tertentu saja yang sering disebut
beschikking.
b) Ditegakkan oleh atau melalui pemerintah atau
pengadilan.
c) Berlaku dan ditegakkan di wilayah tertentu.
 Kesimpulan Hukum Positif :
a) Ditetapkan oleh manusia atau oleh penguasa yang
berwenang dalam masyarakat dan wilayah
tertentu.
b) Identik dengan ius constitutum yang artinya hukum
yang telah ditetapkan berlakunya dan mengatur
kehidupan di tempat tertentu di masa sekarang.
Jika hukum itu masih berupa ide dan akan berlaku
untuk masa yang akan datang disebut ius
constituendum.
c) Ius constituendum apabila sudah ditetapkan maka
akan menjadi ius constitutum.

C. Tujuan Mempelajari PHI


Mengetahui :
a) Macam hukum di Indonesia
b) Aturan-aturan bermsayarakat menurut hukum Indonesia
c) Kedudukan, hak, dan kewajiban setiap individu dalam
masyarakat Indonesia
d) Macam lembaga pembentuk/pembuat/pelaksana/penegak
hukum Indonesia
e) Prosedur-prosedur hukum Indonesia

D. Pengantar Ilmu Hukum & Pengantar Hukum Indonesia


 Definisi :
 PIH adalah suatu pengetahuan yang obejeknya
adalah hukum dan khususnya mengajarkan
perihal hukum dalam segala bentuk serta
manifestasinya.
 PHI didefinisikan sebagai pengantar serta
memberikan pedoman kepada siapa saja untuk
mempelajari hukum yang berlaku di Indonesia saat
ini.
 Perbedaan :
 PIH berobyek pada hukum yang tidak terbatas
pada aturan hukum yang berlaku pada suatu
tempat dan waktu tertentu.
 PHI berobyek pada hukum Indonesia yang berlaku
saat ini.
 Persamaan :
Keduanya merupakan mata kuliah dasar untuk
mempelajari hukum.
 Hubungan PIH & PHI :
 PIH mendukung setiap orang yang akan
mempelajari hukum positif Indonesia
 PIH menjadi dasar PHI.
BAB II
DASAR HUKUM TATA NEGARA

A. Pengertian Hukum Tata Negara


 Logemann, hukum tata negara merupakan suatu hukum
yang mengatur organisasi negara.
 Van Vollen Hoven, hukum tata negara adalah hukum
yang mengatur individu-individu yang terikat dengan
hukum, serta hukum yang menentukan sistematika
penyusunan wewenang suatu badan tersebut.
Jadi secara umum, hukum tata negara diartikan sebagai aspek
hukum yang mengatur terkait prinsip sekaligus norma hukum
secara tertulis dalam praktik kenegaraan mengenai konstitusi,
fungsi institusi negara, serta prinsip hubungan negara dengan
masyarakatnya.

B. Tujuan Hukum Tata Negara


1) Memberikan pengertian baru secara universal yang dimuat
dalam UUD NRI 1945 pasca-amandemen.
2) Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai hak serta
kewajiban asasinya yang menjadi subjek Hukum Tata
Negara berlandaskan UUD NRI 1945.
3) Memberikan pengetahuan awal tentang ruang lingkup
Hukum Tata Negara.
4) Mendorong perkembangan Hukum Tata Negara di
Indonesia.

C. Sumber Hukum Tata Negara


1. Sumber Materiil
 Layaknya semua hukum yang ada di Indonesia,
Pancasila juga menjadi sumber hukum materiil bagi
Hukum Tata Negara itu sendiri dengan mengadopsi
nilai-nilai Pancasila yang mana hal itu menjadi
inspirasi sekaligus bahan dalam menyusun semua
peraturan Hukum Tata Negara.
2. Sumber Formil
 Sebagai peraturan tertulis yang menjadi bentuk
peraturan perundang-undangan tertinggi, UUD 1945
menjadi dasar sekaligus sumber formil bagi semua
peraturan perundang-undangan terkait
ketatanegaraan Indonesia yang tertuang dalam TAP
MPR No.III/2000 Pasal 3 & UU No.12 Tahun 2011
Pasal 3.
 Diatur dalam UU No.12 Tahun 2011 Pasal 7, tata
urutan perundangan HTN Indonesia adalah sebagai
berikut :
1) UUD 1945
2) Ketetapan MPR
3) UU/PERPU
4) Peraturan Pemerintah (PP)
5) Peraturan Presiden (PERPRES)
6) Peraturan Daerah (PERDA)
 PERDA Provinsi
 PERDA Kota/Kabupaten
 Peraturan Desa
3. Konvensi
 Konvensi dapat diartikan sebagai pemufakatan atau
kesepakatan dalam ketatanegaraan yang lama
kelamaan menjadi kelumrahan dalam praktek
ketatanegaraan yang tak jarang dapat menggeser
Peraturan Hukum Tertulis.
4. Traktat
 Traktat atau yang bisa disebut juga sebagai perjanjian
internasional baik secara bilateral ataupun multilateral
yang berhubungan dengan sebuah hukum tata
negara suatu negara.

D. Ruang Lingkup Tata Negara


Ruang lingkup tata negara mencakup berbagai hal, antara lain :
1) Bentuk negara
2) Dasar negara
3) Bentuk pemerintahan
4) Sistem pemerintahan
5) Corak pemerintahan
6) Garis besar organisasi pelaksana
7) Wilayah negara
8) Hubungan rakyat dengan negara
9) Mekanisme dalam menjalankan hak ketatanegaraan
10) Pendelegasian kekuasaan negara

E. Asas Hukum Tata Negara


1) Asas Pancasila
2) Asas Negara Hukum
3) Asas kedaulatan rakyat & Demokrasi
4) Asas Negara Kesatuan
5) Asas pemisahan kekuasaan & sistem perimbangan
kekuasaan (Check and Balance).

BAB III
DASAR HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

A. Pengertian Hukum Administrasi Negara


Secara garis besar HAN diartikan sebagai hukum yang mengatur
serta mengikat alat administrasi negara dalam menjalankan
wewenang yang menjadi tugasnya selaku alat administrasi negara
dalam melayani warga negara.

B. Sumber Hukum Administrasi Negara


1) Peraturan perundang-undangan (Hukum tertulis).
2) Kebiasaan atau praktek hukum administrasi negara
(beschikking).
3) Yurisprudensi atau keputusan hakim/suatu badan peradilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
4) Doktrin atau pendapat dari para ahli
5) Traktat

C. Subyek Hukum Administrasi Negara


1) Pegawai Negeri
2) Jabatan
3) Negara

D. Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara


Menurut Prajudi Atmasudirjo, ruang lingkup HAN antara lain :
1) Hukum dasar & prinsip umum administrasi negara.
2) Hukum tentang organisasi negara.
3) Hukum tentang aktivitas administrasi negara.
4) Hukum tentang sarana administrasi negara.
5) Hukum administrasi pemerintahan daerah dan wilayah :
 Hukum administrasi kepegawaian
 Hukum administrasi keuangan
 Hukum administrasi materiil
 Hukum administrasi perusahaan negara
6) Hukum tentang peradilan tata usaha negara.
DASAR HUKUM PAJAK

A. Pengertian Hukum Pajak


Hukum pajak merupakan sekumpulan peraturan yang mengatur
mengenai hak dan kewajiban antara wajib pajak dan pelaku
pemungut pajak (pemerintah).

B. Fungsi Hukum Pajak


1) Digunakan sebagai acuan dalam sistem pemungutan pajak atas
dasar keadilan, efisiensi, serta diatur jelas dalam perundang-
undangan.
2) Berfungsi sebagai sumber yang menjelaskan tentang subjek
dan objek yang per;u/tidak perlu dijadikan sebagai sumber
pemungutan pajak.
Fungsi Pajak :
 Sebagai sumber dana bagi pembiayaan pengeluaran
pemerintah (Fungsi Budgeter).
 Sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan
kebijakan di bidang sosial ekonomi (Fungsi
mengatur/regulerend).

C. Sistem Pemungutan Pajak


1) Self Assesment System
2) Official Assesment System
3) Withholding System

DASAR HUKUM AGRARIA

A. Pengertian Hukum Agraria


Hukum Agraria merupakan keseluruhan dari berbagai ketentuan
hukum yang mengatur tentang hak-hak penguasaan sumber daya
alam tertentu.

B. Tujuan Hukum Agraria


1) Meletakkan dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional
yang bernilai positif bagi negara khususnya rakyat tani.
2) Meletakkan dasar-dasar dalam mengadakan kesatuan dan
kesederhanaan dalam hukum pertanahan.
3) Meletakkan dasar dalam memberi kepastian hukum tentnag hak
atas tanah untuk seluruh rakyat.
C. Asas-asas UU Pokok Agraria
1) Asas kesatuan
2) Asas Kepentingan Nasional
3) Asas Nasionalisme
4) Asas Manfaat

D. Ruang Lingkup Hukum Agraria


a) Hukum Tanah diatur dalam UUPA
b) Hukum air diatur dalam UU No.11 Tahun 1974
c) Hukum Pertambangan diatur dalam UU No.11 Tahun 1974 dan
UU No. 44/Prp/1960
d) Hukum perikanan diatur dalam UU No. 16 Tahun 1964.

Anda mungkin juga menyukai