Pokok Pikiran Pertama, yaitu: “Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini berarti bahwa
negara menghendaki persatuan dengan menghilangkan faham golongan, mengatasi
segala faham perseorangan. Dengan demikian Pokok Pikiran Pertama merupakan
penjelmaan Sila Ketiga Pancasila.
Pokok Pikiran Kedua yaitu: “Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial yang
didasarkan pada kesadaran bahwa manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian
Pokok Pikiran Kedua merupakan penjelamaan Sila Kelima Pancasila
Pokok Pikiran Ketiga yaitu: “Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan”. Hal ini menunjukkan bahwa sistem
negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar haruslah berdasarkan atas
kedaulatan rakyat dan berdasar permusyawaratan/perwakilan. Pokok Pikiran Ketiga
merupakan penjelmaan Sila Keempat Pancasila;
Pokok Pikiran Keempat yaitu: “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”. Hal ini menunjukkan
konsekuensi logis bahwa Undang-Undang Dasar harus mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi
pekerti kemanusiaan yang luhur, dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
B. Arti Penting Pokok Pikiran Pembukaan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Penjelasan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan
bahwa
" Pokok pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari Undang Undang Dasar
Negara Indonesia. Pokok pokok pikiran ini mewujudkan cita cita hukum (Reichsidee)
yang menguasai hukum dasar negara, baik hukum yang tertulis (Undang Undang Dasar)
maupun hukum yang tidak tertulis. Undang Undang Dasar menciptakan pokok pokok
pikiran ini dalam pasal pasalnya".
Dalam pengertian ini maka dapat disimpulkan bahwa pokok pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
adalah sumber hukum tertinggi di Indonesia.
Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku manusia
agar tingkah laku manusia dapat terkontrol, hukum adalah aspek terpenting dalam
pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan.
Hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat.
Oleh karena itu setiap masyarakat berhak untuk mendapat pembelaan didepan hukum
sehingga dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan
sangsi bagi pelanggarnya.
Di dalam hukum terdapat beberapa unsur, yaitu :
a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
b. Peraturan itu dibuat dan ditetapkan oleh badan badan resmi yang berwajib
c. Peraturan itu bersifat memaksa
d. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas
Suatu ketentuan hukum mempunyai tugas berikut :
a. Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang di dalam masyarakat
b. Menjamin ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran, kebahagiaan
dan kebenaran
c. Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam tata pergaulan
masyarakat
2. Penggolongan Hukum
a. Berdasarkan sumbernya :
1. Hukum undang undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundang
undangan
2. Hukum kebiasaan, yaitu hukum yang terletak dalam peraturan peraturan kebiasaan
3. Hukum traktat, yaitu hukum yang diterapkan oleh negara negara di dalam suatu
perjanjian antar negara (traktat)
4. Hukum yurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim
Keputusan hakim (yurisprudensi)
c. Lingkungan masyarakat
Melaksanakan tugas ronda
Ikut serta kerja bakti
Membayar iuran warga
Kerja bakti
Membayar pajak
2 Kompetensi Inti (KI)Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnyaMenghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannyaMemahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mataMengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai merangkai memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
3 Kompetensi Dasar (KD)Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan
berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan pergaulan antarbangsaMenghargai hukum yang
berlaku dalam masyarakat sebagai wahana perwujudan keadilan dan kedamaianMemahami pokok-
pokok pikiran terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Menyaji bentuk-bentuk partisipasi dan tanggung
jawab kewarganegaran yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional
6 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan norma dasar yang memberikan arah serta
dasar-dasar cita-cita hukum bagi Undang-Undang Dasar negara.Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 memiliki hakikat kedudukan hukum yang lebih tinggi daripada pasal-pasal dalam Batang
Tubuh Undang-Undang Dasar 1945.Pembukaan Undang-Undang 1945 berisi pokok-pokok
pikiran dan kaedah negara fundamental yang dengan jalan hukum tidak dapat diubah, disamping
itu berisi pernyataan kemerdekaan. Isinya yang sangat essensial ini maka Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 disepakati sebagai sumber cita moral dan cita hukum Indonesia (AW. Wijaya,
1991:62)Berdasarkan ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 yang menerima baik Memorandum
DPR-GR tanggal 9 Juni 1966 Jo. Tap No. V/MPR/1973 yang menyatakan: Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 sebagai pernyataan Kemerdekaan yang terinci yang mengandung cita-cita
luhur dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan yang memuat Pancasila sebagai Dasar
Falsafah Negara, merupakan satu rangkaian dengan Proklamsi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
7 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai pokok kaidah negara yang fundamental
berisi:
Tujuan negara Ketentuan diadakannya Undang Undang Dasar Negara.Bentuk Negara dan Jenis
KedaulatanDasar negara
9 Arti Penting Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945Dalam penjelasan UU Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan
bahwa “ Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia. Pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum (Reichsidee) yang
menguasai hukum dasar negara, baik hukum yang tertulis (Undang-Undang Dasar) maupun hukum
yang tidak tertulis. Undang-Undang Dasar menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam pasal-
pasalnya.” Dalam pengertian ini maka dapat disimpulkan bahwa pokok pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sumber
hukum tertinggi di Indonesia.
11 Pokok pikiran kedua:Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
(pokok pikiran keadilan sosial).Pokok pikiran ini menempatkan suatu tujuan atau cita-cita yang ingin
di capai dalam Pembukaan, sehingga dapat menentukan jalan serta aturan yang harus
dilaksanakan dalam Undang-Undang Dasar untuk sampai pada tujuan tersebut dengan modal
persatuan.Ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial yang didasarkan kepada kesadaran bahwa
manusia mempunyai hak hak dan kewajiban dalam kehidupan masyarakat. Pokok pikiran ini
merupakan penjabaran sila kelima Pancasila.
12 Pokok pikiran ketiga:Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan (pokok pikiran kedaulatan rakyat).Pokok pikiran ini mengandung
konsekuensi logis bahwa sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus
berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan permusyawaratan/perwakilan. Aliran ini sesuai dengan sifat
masyarakat Indonesia, yang selalu mengedapankan asas musyawarah untuk mufakat dalam
menyelesaikan suatu persoalan. Ini merupakan pokok pikiran kedaulatan rakyat, yang menyatakan
bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.Pokok pikiran
inilah yang merupakan dasar politik negara. Pokok pikiran ini merupakan penjabaran sila keempat
Pancasila.
14 Hubungan pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945 dengan pasal pasal UUD 1945:
Pokok pikiran pertama ini diciptakan dalam bentuk UUD 1945, pasal 1 ayat (1), pasal 35 dan
36Pokok pikiran kedua ini diciptakan dalam UUD 1945 pasal 27,28,29,30,31,32,33,34. Mengalami
perubahan menjadi pasal 27 dan 28 menjadi bab XA tentang Hak Asasi Manusia dengan pasal
10Pokok pikiran ketiga ini diciptakan dalam UUD 1945 pada pasal 1 ayat (2), 2,3, dan 27 kecuali
pasal 2 ayat (2) dan (3)Pokok pikiran keempat ini diciptakan dalam pasal 27 sampai dengan 34
15 Sikap positif terhadap pokok pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945
Pokok pikiran pertama. Sikap positifnya adalah ikut serta melindungi keluarga, teman, dan
masyarakat lainnya dari ancaman teroris atau ancaman lainnya yang dapat merobohkan persatuan
bangsaPokok pikiran kedua. Membantu fakir miskin, bakti sosialPokok pikiran ketiga.
Membudayakan musyawarah dalam kehidupan sekolah, keluarga, masyarakat, dan tempat
lainnyaPokok pikiran keempat. Memelihara sikap luhur dengan bersikap ramah kepada setiap
orang, gemar membantu orang lain
16 contoh sikap postif terhadap Isi Alinea dan Pokok Pikiran Pembukaaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Memiliki pola fikir dan pola tindak
berdasar pada konsep, prinsip, dan nilai yang terkandung dalam Isi Alinea dan Pokok Pikiran
Pembukaaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Bertekad
mempertahankan dan menjaga kelestarian Pembukaan UUD 1945.Menjadikan Isi Alinea dan Pokok
Pikiran Pembukaaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
landasan dalam mengoperasionalisasikan demokrasi dan HAMMenjadikan Isi Alinea dan Pokok
Pikiran Pembukaaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
landasan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan.Menjadikan Isi Alinea dan Pokok
Pikiran Pembukaaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengoperasionalisasikan perekonomian nasionalMengembangkan pola pikir Bhinneka Tunggal Ika
yang berwujud sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan bangsa yang pluralistik.
17 ReferensiSri Tuti Cahyaningsih. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan K13 kelas IX.
ESIS. 2015