Anda di halaman 1dari 33

MATERI

PKN KELAS IX/2


BAB 2
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

A. Pengertian Otonomi
Daerah
1. Pengertian Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah kewenangan
daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat
sendiri sesuai dengan peraturan
perundang-undangan

Menurut UU no. 32 tahun


2004 tentang pemerintah
daerah.

Otonomi daerah adalah hak,


wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintah
dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan

Daerah Otonom

adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai
batas-batas wilayah yang berwenang
mengatur dan mengurus urusan
pemerintah dan kepentingan
masyarakat setempat menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem negara
Kesatuan Republik indonesia

Dasar hukum pelaksanaan Otonomi


Daerah
1. UUD 1945 pasal 18
Ayat 1, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi
atas daerah-daerah propinsi, dan daerah propinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
propinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undangundang
Ayat 2, Pemerintah daerah propinsi, daerah kabupaten
dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan

2. UU No. 32 tahun 2004, tentang otonomi daerah

Prinsip-prinsip Pelaksanaan Otonomi


Daerah
1. Otonomi yang seluas-luasnya
Artinya diberikan kewenangan mengurus dan mengatur
semuaurusan pemerintahan diluar menjadi urusan
pemerintahan pusat yang ditetapkan dalam undang-undang
ini

2. Otonomi yang nyata


Artinya bahwa untuk menangani urusan pemerintahan
dilaksanakan berdasarkan tugas , wewenang dan kewajiban
yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh,
hidup dan berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan
daerah

3. Otonomi yang bertanggung jawab


Artinya otonomi yang dalam penyelenggaraan harus benarbenar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi

2. Kewenangan Pemerintah
Daerah
a. Kewenangan Pemerintah Pusat

Politik luar negeri


Pertahanan dan keamanan
Yustisi / kehakiman
Moneter dan fiskal (keuangan)
Agama

b. Kewenangan Pemerintah
Daerah
a. Menyelenggarakan sendiri
urusan pemerintahannya
b. Melimpahkan sebagian
urusan
pemerintahan
kepada Gubernur
selaku wakil
pemerintah
c. Menugaskan sebagian urusan
kepada pemerintah daerah dan
atau pemerintah desa
berdasarkan
asas tugas
pembantuan

c. Asas-asas Pemerintah Daerah


1. Asas Desentralisasi
Adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara
Kesatuan RI

2. Asas Dekonsentrasi
Adalah pelimpahan wewenang pemerintah oleh
pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah
pusat dan atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu

3. Asas Tugas Pembantuan


Adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah
dan atau desa, dari pemerintah propinsi kepada
kabupaten/kota dan atau desa, serta dari pemerintah
kabupaten/
kota kepada desa untuk melaksanakan tugas
tertentu

3. Pembagian Wilayah Pemerintah


Daerah (pasal 18 UUD 1945)
a. Wilayah Negara Kesatuan RI dibagi
dalam daerah provinsi, daerah
kabupaten dan daerah kota yang
bersifat otonomi
b. Daerah provinsi berkedudukan juga
sebagai wilayah administrasi

Pembagian Pemerintahan Indonesia


a. Pemerintah Pusat
Selanjutnya disebut pemerintah, adalah
Presiden RI yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara RI sebagaimana
dimaksud dalam UUD 1945.
Pemerintah pusat selanjutnya disebut
pemerintah, yaitu perangkat Negara
Kesatuan RI yang terdiri dari :
1). Presiden dan wakil presiden
2). Para menteri sebagai pembantu presiden

b. Pemerintah Daerah
Provinsi
Adalah perangkat daerah yang
lain sebagai badan ekskutif
daerah provinsi sekaligus sebagai
administrasi daerah provinsi,
yang terdiri dari :
1). Gubernur dan wakil gubernur
2). DPRD provinsi sebagai badan
legislatif daerah

c. Pemerintah Daerah
Kabupaten / Kota
Adalah perangkat daerah yang berada
di daerah kabupaten atau daerah kota
yang terdiri dari :
1). Bupati dan wakil bupati, dan atau
walikota dan wakil walikota
2). DPRD kabupaten atau kota sebagai
badan legislatif daerah

d. Kecamatan
Adalah wilayah kerja camat sebagai
perangkat daerah kabupaten atau
daerah kota.
Camat diangkat dan bertanggung
jawab kepada kepala daerah (bupati
atau walikota)

e. Desa atau Kelurahan


Adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki kewenangan hukum untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat yang diakui dalam sistem
pemerintahan nasional yang berada di daerah
kabupaten atau daerah kota.
Kepala Desa dipilih melalui pemilihan kepala
desa (Pilkades), calon kepala desa yang
memperoleh suara terbanyak disusulkan oleh
Camat kepada Bupati untuk diangkat sebagai
Kepala Desa dan Kepala Kelurahan diangkat
oleh Bupati atau walikota atas usul camat

4. Sumber Pembiayaan Pemerintah


Daerah
UU No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan pemerintah pusat dan daerah,
bersumber dari :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1). Hasil pajak daerah
2). Hasil retribusi daerah
3). Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan
4). Hasil PAD lainnya yang sah (jasa, giro,
pendapatan, bunga, potongan harga dll)

b. Dana Perimbangan
1. Dana bagi hasil (pajak dan sumber daya alam)
1). Dana bagi hasil yang bersumber dari pajak
a. Pajak bumi dan bangunan (PBB)
b. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
(BPHTB)
c. Pajak penghasilan
2). Dana bagi hasil yang bersumber dari sumber
daya alam
a. Kehutanan pertambangan umum
b. Perikanan
c. Pertambangan minyak bumi
d. Pertambangan gas bumi
e. Pertambangan panas bumi

2. Dana Alokasi Umum


(DAU)
Merupakan dana yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan
kemampuan keuangan antar daerah
untuk mendanai kebutuhan daerah
dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi

3. Dana Alokasi Khusus


(DAK)
Dana alokasi khusus (DAK)
merupakan dana yang berasal
dari APBN, tetapi dipergunakan
untuk membantu mendanai
kegiatan khusus pada daerah
tertentu sesuai dengan prioritas
nasional

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang


Sah
Yaitu seluruh pendapatan daerah
selain PAD dan Dana Perimbangan,
seperti hibah dari pemerintah pusat
baik berupa uang, barang dan jasa

Hubungan dalam bidang keuangan antara


Pemerintah Pusat dengan Pemerintah
Daerah meliputi :

1. Pemberian sumber-sumber keuangan


untuk menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah daerah
2. Pengalokasian dana perimbangan
kepada pemerintah daerah
3. Pemeberian pinjaman dan atau
hibah kepada pemerintah daerah

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


(DPRD)
1. DPRD Propvinsi, merupakan
lembaga perwakilan rakyat yang
berkedudukan di daerah tingkat
provinsi
2. DPRD Kabupaten/Kota merupakan
lembaga perwakilan rakyat daerah
yang berkedudukan sebagai
lembaga pemerinta kabupaten/kota

a. Tugas dan Kewajiban


DPRD
1. Tugas DPRD
a. Mengusulkan pengangkatan dan
pemberhentian Gubernur/wakil
gubernur, bupati/wakil bupati dan
walikota/wakil walikota kepada
Presiden atau Menteri Dalam
Negeri

2. Kewajiban dan wewenang


DPRD
a. Mempertahankan, mengamankan dan
mengamalkan Pancasila dan UUD 1945
b. Menjunjung tinggi dan melaksanakan
secara konsekuen perundangundangan yang berlaku
c. Bersama-sama Kepala Daerah
menyusun APBD dan perda
d. Memperhatikan aspirasi rakyat dan
bersidang sedikitnya 2 kali dalam setahun

3. Tugas DPRD
a. Membentuk peraturan daerah
(perda)
b. Menyusun Anggaran
Pendapatan
dan Belanja
Daerah (APBD)
c. Menampung dan menindak
lanjuti aspirasi rakyat
daerah

b. Hak dan Kewajiban Anggota


DPRD
1. Meminta pertanggungjawaban gubernur,
bupati dan atau walikota
2. Meminta keterangan kepada pemerintah
3. Mengadakan perubahan atas rancangan
peraturan daerah
4. Mengajukan pernyataan pendapat
5. Mengajukan rancangan perda
6. Menentukan APBD
7. Menetapkan peraturan tata tertib DPRD

Kewajiban Anggota DPRD


1. Mempertahankan dan memelihara
keutuhan NKRI
2. Mengamalkan Pancasila dan UUD
1945
3. Membina demokrasi dalam
penyelenggaraan pemerintah
daerah
4. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
di daerah berdasarkan demokrasi
ekonomi

c. Fungsi DPRD
1. Fungsi Legislasi, yaitu fungsi
membentuk Perda bersama
pemerintah daerah
2. Fungsi Anggaran, yaitu fungsi
menyusun dan menetapkan APBD
bersama pemerintah daerah
3. Fungsi Pengawasan, yaitu
melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintah daerah

B. Partisipasi Masyarakat dalam


Perumusan Kebijakan Publik di
Daerah
Tujuannya adalah untuk mencapai tujuan
Pembangunan Nasional sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
alinea ke 4, yakni mewujudkan suatu
masyarakat yang adil dan makmur yang
merata, material dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur

1. Pengertian Peraturan
Daerah
1. Kebijakan Publik
a. Kebijakan adalah kebijaksanaan untuk mengatur sesuatu
atau konsep yang menjadi garis besar dan dasar rencana
dilaksanakan suatu pekerjaan atau pedoman untuk
mencapai sasaran
b. Publik adalah orang yang banyak atau umum atau semua
orang
c. Kebijakan Publik adalah pedoman untuk mencapai sasaran
bagi warga negara atau konsep dasar yang dilaksanakan
untu mengatur orang banyak/warga negara
d. Kebijakan Publik dapat diartikan sebagai konsep dasar
yang dilaksanakan untuk mengatur warga negara

2. Lembaga Penyalur Aspirasi


Masyarakat berdasarkan UUD
1945
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD)
propinsi
d. Dewan Perwakilan Rayat Daerah
(DPRD)
Kabupaten/kota

2. Perumusan Kebijakan
Publik
Urutan menyampaikan aspirasi untuk menjadi
sebuah keputusan
a. Aspirasi dari tingkat bawahdisalurkan dan
kemudian menjadi kesepakatan bersama
b. Kesepakan bersama bibawa ke DPRD
kabupaten/kota
c. Keputusan DPRD kabupaten/kota di bawa ke
DPRD provinsi
d. Keputusan DPRD provinsi di bawa ke DPR RI
untuk dapat disetujui menjadi keputusan
nasional

3. Peran Serta Warga Negara dalam


Penyusunan Perda
a. Menyampaikan aspirasi dengan
benar
b. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip
menyampaikan aspirasi
1). Supremasi hukum
2). Kedudukan yang sama dalam hukum
3). Terjaminnya hak asasi manusia oleh
undang-undang

Anda mungkin juga menyukai