TINJAUAN PUSTAKA
1
sistem pemerintah negara dan hak-hak asal-usul dalam Daerah-
Daerah yang bersidat istimewa”.
Page | 2
6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah
dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan
tugas pem-bantuan.
Page | 3
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
[Pasal 18 ayat (2)].
Page | 4
masyarakat setempat berdasarkan dari peraturan Undang-Undang.
a) Otonomi Daerah
Page | 5
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI.
Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 Pasal 1 angka 5 definisi otonomi
daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Jika dilihat dari semangat Undang-Undang tersebut maka tujuan
otonomi daerah adalah :
Page | 6
untuk perkembangan otonomi daerah yang apalagi akan menyangkut
ke daerah terpencil. Oleh karena itu pembangunan masyarakat perlu
diarahkan pada partisipasi secara luas dan kemandirian. Dalam
membangun suatu wilayah, Pemerintah Daerah perlu memberikan
kesempatan yang lebih besar kepada sektor swasta dan masyarakat
untuk berperan dan berinvestasi dalam pembangunan perdesaan
melalui konsep pembangunan yang bertumpu pada kemitraan.
Pemberian otonomi daerah akan mengubah perilaku pemerintah
daerah untuk efisien dan professional.
Page | 7
adalah:
Page | 8
seimbang dan berubah menjadi hubungan antarorganisasi, karena
pemerintahan daerah terpisah secara institusi dari pemerintahan pusat.
Namun di sisi lain, UU No. 22/1999 juga mengandung pemahaman
yang kontradiktif mengenai hubungan antara lembaga, seperti
hubungan yang dilematis antara provinsi dengan kabupaten, karena UU
tersebut disusun tidak berdasarkan asas desentralisasi penuh dan
menerapkan asas dekosentrasi juga tugas pembantuan, serta masih
menganut integrated perfectoral system. Dengan demikian UU No.
22/1999 masih belum secara jelas mengatur hubungan berbagai
tingkatan pemerintahan. Hal inilah yang mengundang multitafsir yang
dipahami menurut referensi kepentingan dan preferensi masing-masing
daerah.
b) Desentraliasasi
Page | 9
dari penyerahan urusan.
a. Efisiensi
b. Efektivitas
Page | 12
perkembangan pembangunan daerah di NKRI
Page | 13
Desentralisasi bukan tujuan tetapi sebagai sarana untuk
mencapai tujuan. Kebijakan otonomi daerah diarahkan kepada
pencapaian peningkatan pelayanan publik dan pengembangan
kreativitas pemerintah daerah, keselerasan hubungan antara
Pemerintah dengan Daerah dan antar Daerah dalam kewenangan dan
keuangan, untuk menjamin peningkatan rasa kebangsaan, demokrasi
dan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan ruang yang lebih
luas bagi kemandirian Daerah. Pada hakikatnya desentralisasi adalah
otonomisasi suatu masyarakat yang berada dalam teritoir tertentu.
Sebagai pancaran paham kedaulatan rakyat, tentu otonomi diberikan
oleh Pemerintah kepada masyarakat dan sama sekali bukan kepada
daerah ataupun Pemerintah Daerah.
Page | 14
Dan maksud inovai dalam pemerintah daerah yaitu dengan
adanya perubahan di daerah yang biasanya dimulai dengan
pembenahan kelembagaan birokrasi pemerintah daerah sebelum
akhirnya merambah pada pembenahan di sektor lain, perubahan-
perubahan pada aparatur pemda masih terkait erat dengan langgam
keterikatan sistem yang diberlakukan secara birokratis. Belum ada
penemuan mutakhir bahwa perubahan tersebut mencakup perubahan
secara ideologis dan paradigmatik, dua hal yang justru menjadikan
perubahan lebih permanen tanpa ketergantungan pada sistem dan
figur kepala daerah.
Page | 15
dilatarbelakangi oleh keengganan pegawai untuk bergerak dari
comfort zone. Selain itu, pegawai melihat bahwa "inovasi merupakan
sesuatu yang asing, aneh dan berpotensi berbenturan dengan
kebijakan dan peraturan hukum". Secara hirarki semangat dan
dorongan berinovasi berawal dari kebijakan Undang-Undang Nomor
23 tahun 2014 Pasal 386, 387 dan pasal 388 yang menjelaskan perlu
adanya inisiatif untuk berinovasi oleh seluruh komponen pemerintah
daerah (kepala daerah, SKPD, DPRD) bahkan lapisan masyarakat.
Inovasi juga menjadi program prioritas melalui Nawacita Presiden dan
Wakil Presiden dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan reformasi
birokrasi. Kemudian, Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2017
tentang Inovasi Daerah pasal 19 menyebutkan :
Page | 16
faktor yang dapat mendukung atau menjadi penghambat yang
dikategorikan pada empat tingkatan, yaitu:
Page | 17
c) Kondisi lingkungan yang harmonis, baik lingkungan
Page | 18
untuk meningkatkan pelayanan di sektor publik. Pemerintah Kabupaten
Pinrang melahirkan sebuah kebijakan yaitu Peraturan Bupati Pinrang
Nomor 25 Tahun 2014 tentang Pembentukan Pusat Pelayanan
Informasi dan Pengaduan (PINDU) Pemerintah Kabupaten Pinrang.
PINDU merupakan inovasi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten
Pinrang dalam rangka meningkatkan praktek demokrasi dalam
pemerintahan dengan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pengawasan program pembangunan, peningkatan
kinerja pemerintah dan pelayanan bagi publik. PINDU berfungsi
sebagai wadah bagi masyarakat untuk mudah menjangkau dan
memperoleh informasi, serta berpartisipasi untuk mendorong
peningkatan kualitas pelayanan publik disemua aspek pembangunan
dengan cara menyampaikan atau melaporkan kurang baik dan tidak
efektifitasnya pelayanan oleh pegawai atau pejabat SKPD atau unit
Kerja Pemerintah Kabupaten Pinrang. Dengan menerapkan sistem
berbasis on-line dan didukung perangkat teknologi modern.
Kepentingan warga masyarakat pinrang akan disediakan dan dilayani
dengan baik dengan cara yang sederhana, mudah dan efektif.
Page | 19
besarnya untuk kemaslahatan masyarakat. Tentunya dalam dunia yang
sudah mengglobal ini, kemajuan teknologi diperlukan dan dimanfaatkan
dalam segala bidang. Salah satu bidang yang terkena sentuhan
teknologi informasi adalah pelayanan pemerintah kepada publik.
Sehingga, sampai dengan saat ini tetap dilakukan pemeliharaan data
ataupun data pendukung lain, agar inovasi berbentuk aplikasi online
seperti ini diharapkan tetap berjalan optimal dan membuat kinerja
dibidang sektor publik Pemerintah Kabupaten Pinrang dikondisikan
bersifat efisien dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/simonmanalu/54f97771a333111a648b46a8/ko
nsep-otonomi-daerah-good-governance-dan-reinventing-government-dalam-
pembangunan-daerah?page=all pada tanggal 02 Maret 2020 Pukul 09:28
pagi
http://haruhimawari.blogspot.com/2017/10/otonomi-daerah-masa-
reformasi.html pada tanggal 02 Maret 2020 Pukul 10:58 pagi
https://bantenhits.com/2016/09/21/16-daerah-adopsi-sistem-aplikasi-
pelayanan-publik-kota-tangerang/ pada tanggal 03 Maret 2020 Pukul 10:08
pagi
https://www.academia.edu/38107360/Inovasi_Daerah_dalam_Reformasi_Pe
merintahan_Kota_Tangerang_Selatan_dan_Kota_Magelang pada tanggal 04
Maret 2020 Pukul 09:18 pagi
https://play.google.com/store/apps/details?
id=com.aplikasi.pinrang.pindu&hl=in pada tanggal 04 Maret 2020 Pukul
10:20 pagi
Page | 20
http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165814-[_Konten_]-
Konten%20D1692.pdf pada tanggal 05 Maret 2020 Pukul 10:55 pagi
http://www.jurnaltangerang.co/berita-inovasi-pelayanan-publik-kabupaten-
tangerang-dijadikan-contoh-di-nttt.html pada tanggal 04 Maret 2020 Pukul
09:28 pagi
https://media.neliti.com/media/publications/23526-ID-pelaksanaan-
desentralisasi-dan-otonomi-daerah-berdasarkan-uu-no-32-tahun-2004.pdf
pada tanggal 05 Maret 2020 Pukul 10:55 pagi
https://adoc.tips/implementasi-inovasi-kebijakan-program-pindu-di-
kabupaten-pi.html
Page | 21