TINJAUAN PUSTAKA
Apabila dalam satu kali masa sidang Gubernur atau Bupati/ Walikota dan
Pemerintahan Daerah).
Peraturan daerah yang baik dapat terwujud apabila didukung oleh metode
1945
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang
pembantuan.
dalam undang-undang.
10
selaras, serasi dan seimbang. Selain itu dalam pasal 18 B UUD 1945
,ditegaskan bahwa :
undang-undang.
undang.
(pasal 18, 18A, 18B ), Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
(dalam negara);
11
administrasi;
dibagi dalam daerah provinsi, dan dari daerah provinsi akan dibagi
kota;
umum;
tugas pembantuan.
12
Daerah
Marbun,1983: 83).
13
sudah diterima dan sebagai norma hukum tak tertulis yang harus ditaati
14
4. Asas Keterbukaan
5. Asas Profesionalitas
6. Asas Akuntabilitas
15
perundang-undangan.
undangan yang tangguh dan berkualitas, antara lain adalah sebagai berikut:
a) Landasan Yuridis
mengeluarkan aturan.
16
kenyataan hidup. Ini berarti bahwa hukum yang dibentuk harus sesuai
dengan hukum yang hidup (the living law) dalam masyarakat. Dalam
c) Landasan Filosofis
eedelijkheid).
d) Landasan Politis
17
ke depan.
6. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber
undangan
18
dengan kewenangannya
19
1. Pengertian Penataan
tradisional, usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang ada (Pasal 1
juga perlu ditata dan diatur agar dapat mencipatakan suatu lingkungan
20
bahwa:
2. Pengertian Pembinaan
Pembinaan berasal dari kata bina. Kata bina, dalam Kamus Besar
manusia, alat peralatan, uang, waktu, metode dan sistem yang didasarkan
Dalam buku Tri Ubaya Sakti yang dikutip oleh Musanef (1991: 11)
21
a. Kemanusiaan
b. Keadilan
c. Kesamaan kedudukan
d. Kemitraan
f. Kelestarian lingkungan
g. Kejujuran usaha
C. Pasar
1. Pengertian Pasar
22
yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang, dan pembeli yang ingin
mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk
Sebagai fungsi distribusi, pasar berperan sebagai penyalur barang dan jasa
bisa dimana saja. Mereka bisa bertemu di toko di dalam bus, di pinggir
jalan dan di warung makan. Berarti yang membedakan pasar dan bukan
penjual dan pembeli dalam pasar adalah transaksi jual beli. Pengertian
23
kapan saja. Bahkan, transaksi jual beli juga bisa terjadi melalui surat
Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual
lebih dari satu yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional,
ke-6 Perda Banyumas No. 3 Tahun 2010 tentang Penataan dan Pembinaan
adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu
digunakan. Harga adalah nilai barang dan jasa yang diukur dengan uang.
Harga terbentuk dan terjadi di pasar, yakni oleh titik temu antara
pengganti (substitusi) oleh para pembeli. Pasar bisa terbentuk jika ada
24
berbagai rakitan mesin. Bahkan sekarang juga ada uang dan pasar modal.
belikan tidak selalu berada di tempat lain. Untuk menunjukan barang yang
bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran
elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue
25
usaha berupa kios, toko, los dan tenda, dikelola oleh pedagang kecil,
menengah, dan koperasi dengan usaha skala kecil dan modal kecil, dan
dengan proses jual beli melalui tawar menawar (Suyanto, 2004: 8).
Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik
toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil,
modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar
wajib berpedoman pada rencana tata ruang wilayah dan rencana detail tata
26
tata ruang.
jarak antara pusat perbelanjaan dan toko modern dengan pasar tradisional
sekitarnya.
a) Pengelolaan:
dan naluri)
27
toko, kios, jongko, los dan pelataran. Kebersihan tidak terjaga dengan
d) Barang:
tidak tahan lama cukup menonjol. Pada umumnya barang yang dijual
umumnya lebih segar dan bervariasi, serta harga barang relatif murah,
f) Waktu kegiatan:
malam hari.
28
h) Lokasi:
Modern, dalam Pasal 1 ke-13, Pusat Perbelanjaan adalah suatu arean tertentu
yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal
dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal maupun
horizontal yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau dikelola
shopping center. Modern ritel merupakan salah satu fasilitas sosial yang
sandang dan pangan. Modern ritel tersebut memiliki fungsi, ukuran, kapasitas
dan lingkup pelayanan yang berbeda sesuai dengan besar kecilnya lingkungan
29
adalah suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang
perdagangan barang.
multisensori, fantasi, dan emosi dalam proses konsumsi. Dalam tipe konsumsi
produk atau jasa yang dibeli. Studi eksploratoris kualitatif dan kuantitaif yang
30
112 Tahun 2007 toko modern dibagi kedalam 5 bentuk yaitu, minimarket,
mandiri atau swalayan clan sistem harga pasti (tanpa tawar-menawar) yang
menjual berbagai jenis produk secara ritel/ eceran. Toko Modern dapat
Perbelanjaan adalah bangunan gedung yang terdiri atas beberapa toko modern
yang dapat berbentuk Pertokoan, Mall, Plaza, Square, Trade Center. Toko
31
Indonesia (Perpres) Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Pasar Modern. Perpres 112/ 2007
Nomor 53/ M-DAG/ PER/ 12/ 2008 tentang Pedoman Penataan dan
Perizinan toko modern dan pusat perbelanjaan juga diatur dalam sejumlah
lingkup-toko-modern).
Menurut pendapat yang lainnya, toko modern atau pasar modern adalah
pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta atau koperasi, dikelola secara
kuat, dan dilengkapi oleh label harga yang pasti (Suyanto, 2004: 8).
adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang
32
Daerah Tahun 2010 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern dimana disibutkan pada Pasal 9 huruf (b) dan
500 m ( lima ratus meter) dari pasar tradisional dan dengan warung / toko
terdekat yang telah ada. Juga disebutkan pada Pasal 22 ayat 1 huruf (c)
disebutkan bahwa setiap kegiatan usaha toko modern wajib memiliki izin
33