• Pasal 18 ayat 4
• (4) “Gubernur, Bupati, dan Walikota Masing - masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi,
kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis”. Sesuai dengan Pasal 18 ayat (4) UUD 1945, kepala daerah
dipilih secara demokratis. Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
diatur mengenai pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dipilih secara langsung oleh
rakyat yang diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Berdasarkan perkembangan hukum
dan politik untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang lebih efektif dan akuntabel
sesuai dengan aspirasi masyarakat, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah perlu dilakukan
secara lebih terbuka dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Oleh karena itu penyelenggaraan
pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, perlu dilakukan perubahan dengan memberikan kesempatan
bagi calon perseorangan untuk ikut serta dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah.
• Pasal 18 Ayat 5
(5) “Pemerintahan daerah menjalankan otonomi Seluas - luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang - undang
ditentukan sebagai urusan Pemerintahan Pusat”. Menurut DPD, semangat sentralisasi perizinan dan kewenangan pemerintah pusat
dapat berpotensi merugikan pemerintah daerah. Akibatnya, dapat menghilangkan semangat otonomi daerah yang telah dirintis
sejak awal reformasi. Semangat reformasi di alam demokrasi mesti dipertahakan dengan memberikan keleluasaan kepada daerah
dalam mengelola pemerintahan di daerah masing-masing.
Pasal 18 Ayat 6
(6) “Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan Peraturan - peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan
tugas pembantuan”. Penyelenggaraan pemerintahan daerah menempatkan kepala daerah sekaligus sebagai pimpinan daerah
otonom dan perpanjangan Pemerintah Pusat yang ada di daerah. Kedudukan Pemerintah Daerah yaitu dengan diberikan kewenangan
oleh Pemerintah Pusat dalam merencanakan, membahas sampai menyebarluaskan Peraturan Daerah dan aturan pelaksanaannya
yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum yang disebut jenis produk hukum daerah
Pasal 18 Ayat 7
(7) “Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam Undang - Undang”. Negara Kesatuan Republik
Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.”
ketentuan Pasal 18A UUDNRI 1945 yang
terdiri dari 2 (dua) ayat menyatakan
sebagai berikut
● Pemerintahan daerah terdiri atas kepala daerah dan DPRD dibantu oleh perangkat daerah.
Pemerintahan daerah provinsi terdiri atas pemerintah daerah provinsi dan DPRD provinsi. Aadapun
pemerintah daerah kabupaten/kota terdiri atas pemerintah daerah kabupaten/kota dan DPRD
kabupaten/kota.
● Seiring berubahnya susunan pemerintahan daerah, kewenangan pemerintah daerah pun
mengalami beberapa perubahan. Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014, kewenangan
pemerintahan daerah meliputi hal-hal sebagai berikut.
● UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pada prinsipnya mengubah sistem
penyelenggaraan pemerintahan daerah, sehingga daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pelayanan, pemberdayaan
dan peran masyarakat.