Anda di halaman 1dari 44

Bab IV

Akhlak Islam
Oleh :
Muhammad Gilang Prakoso - 01000190037
Indian Mikoyan G. B. D – 010002000100
Muhammad Jafar Shodiq – 010002000156
Kusuma Al Rasyied Agdar Maulana Putra Pamungkas –
010002000120
M Fahrizal Akbar – 010002000125
Muhammad Arif Andika - 010002000133
Daftar Isi

A. Pengertian dan Ruang


Lingkup Ahklak
B. Ukuran Baik dan Buruk

C. Ukuran Baik dan Buruk


dalam Islam
D. Nabi Muhammad Sebagai
Prototif
(Contoh Model) Akhlak Islami

E. Hubungan Akidah, Syariat,


dan Akhlak
F Contoh Akhlak Rasulullah
SAW
Artinya :
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah.”
Q.S Al-Ahzab (33) : 21
“Hanya saja bangsa itu kekal,
selama berakhlak. Bila
akhlaknya telah lenyap, maka
lenyap pula bangsa itu”

—Syauqi Beik
(Penyair Mesir yang wafat pada 1932)
A. Pengertian dan Ruang
Lingkup Akhlak
• secara Etimologis
Secara Etimologis / Kebahasaan :
Akhlak – Khalaqa – akar kata : ‘Khuluqan’

‘Khuluqan’ berarti :
Tabiat, Adab, dan Perangai.

Atau ‘Khalqin’ berarti :


Kejadian, buatan, atau ciptaan

Jadi dalam artian Etimologis berati perangai, tabiat, dan adat, atau sistem perilaku yang dibuat.

di Indonesia Akhlak selalu memiliki konotasi positif dan dijadikan kata sifat
Pengertian Akhlak
Ahmad Muhammad AL-Hufy mengatakan :
akhlak yang telah dibicarakan orang-orang terdahulu dan yang datang kemudian, tidak
seorang pun terlepas dari padanya. Karena dari padanya ada yang baik dan ada yang buruk
seperti :
jujur - dusta,
amanat - khianat,
keimanan - kekufuran,
berani - penakut.

Oleh karenanya akhlak' itu memerlukan pengertian secara etimologis maupun


terminologis.
Secara Terminologis
Al-Qurthuby Ibnu Maskawih
Muhamad
Bin’Ilan Ash-
Shadieqy

Imam Al-Ghazaaly Rasulullah SAW


Al-Qurthuby

suatu perbuatan manusia


yang bersumber dari adab
kesopanannya disebut
akhlak, karena perbuatan itu
termasuk bagian dari
kejadiannya."
Akhlak adalah suatu
pembawaan dalam diri
manusia, yang dapat Muhamad
menimbulkan perbuatan
yang baik dengan cara yang
Bin’Ilan Ash-
mudah tanpa dorongan dari Shadieqy
orang lain.“
Ibnu Maskawih

suatu perbuatan manusia


yang bersumber dari adab
kesopanannya disebut
akhlak, karena perbuatan itu
termasuk bagian dari
kejadiannya."
Imam Al- Ghazaaly
"Akhlak adalah suatu sifat yang
tertanam dalam jiwa manusia yang
dapat melahirkan suatu perbuatan yang
gampang dilakukan tanpa melalui
maksud untuk memikirkan lebih lama.
Maka jika sifat tersebut melahirkan
suatu tindakan yang terpuji menurut
ketentuan akal dan norma agama,
dinamakan akhlak yang baik. Tetapi
manakala ia melahirkan tindakan yang
jahat, maka dinamakan akhlak yang
buruk.“
Dari semua pendapat Ulama ini dapat
disimpulkan bahwa akhlak berasal dari
dorongan jiwa manusia, dan bukan
gerak tidak sadar.
Ahklak (al-ihsan) menurut Rasullah SAW :
Ihsan itu ialah “memuja Allah seakan kamu Rasulullah SAW
memandang-Nya maka jikalau kamu belum
(tidak) memandang-Nya maka sesungguhnya
ia memandangmu (HR. Muslim)

Pada saat shalat seorang muslim jiwanya


seakan-akan memandang Allah. Artinya
menjiwai perbuatan diri diahadapan Allah,
jadi menurut Rasullah SAW akhlak itu
terpancar dalam shalatnya yang sukses,
dimana seorang muslim mersa jiwanya
sedang dipanta oleh Allah, atau sedang
muraqabah
Dorongan Jiwa yang menentukan Akhlak

01 02 03
Tabiat
Akal pikiran kekuatan kejiwaan
(pembawaan)
Dorongan Jiwa yang disebabkan oleh alat inilah yang
disebabkan gharziah kejiwaan, Ulama menggambarkan hakikat
(naluri), Ulama Menyebutnya "Al-Khalqul manusia itu sendiri.
menyebutnya “Al-Khalqul Bashierah"
fitriyah”

Dalam Islam agar terwujudnya manusia yang ideal


(Insan Kamil) harus memperhatika ketiha hal tersenut
Ruang Lingkup Akhlak

Ahklak Terhadap Ahklak Terhadap


Allah SWT Mahkluk Hiidup
1. Terhadap Rasulllah SAW
2. Terhadap Orang Tua
3. Terhadap Diri Sendiri
4. Terhadap Keluarga
5. Terhadap Masyarakat
6. Terhadap Lingkunga (bukan
manusia)
Ahklak Terhadap Allah SWT
Al-Hubb Al-Raja As-Syukr
mencintai Allah SWT melebihi mengharapkan karunia dan mensyukuri nikmat
cinta kepada apa dan siapa pun, berusaha memperoleh dan
Alquran sebagai pedoman kehidupan, kecintaan kita karunia Allah SWT
hidup dan melaksanakan segala kepada Allah SWT dan
perintah dan menjauhi ridha
larangan-Nya

Qana'ah Memohon ampun At-taubat


menerima dengan ikhlas
hanya kepada Allah Hanya bertaubat kepada
semua Qadha dan Qodar SWT Allah dan sungguh-
Illahi setelah berikhtiar sungguh mematuhi
dan berusaha maksimal
Akhklak Terhadap Mahkluk Hidup
1. Terhadap Rasulullah (Nabi Muhammad SAW)

1 2 3

Mencintai Rasulullah Menjadikan Mencintai apa yang


secara tulus dengan Rasulullah sebagai disuruhnya, tidak
mengikuti semua idola, suri tauladan melakukan apa yang
sunahnya dalam hidup dan dilarangnya.
kehidupan
Akhklak Terhadap Mahkluk Hidup
2. Terhadap Orang Tua (Birrul Waliadin)

Dalam Islam Orang Tua ada 3, Ahklak Kepada Mereka :


yaitu : 1. Mencitai mereka melebihi cinta kepada
1. Orang Tua kandung kerabat lainnya
2. Orang Tua Angkat 2. Merendahkan diri kepada keduanya
3. Mertua diiringi perasaan kasih saying
3. Berbuat baik kepada ibu bapak dengan
sebaik-baiknya,
4. Mendoakan keselamatan dan keampunan
bagi mereka kendatipun seorang atau
kedua-duanya telah meninggal dunia.
Akhklak Terhadap Mahkluk Hidup
3. Terhadap Diri Sendiri

1. Memelihara kesucian diri 2. Menutup aurat (bagian tubuh 3. Jujur dalam perkataan
yang tidak boleh kelihatan, dan berbuat ikhlas dan
menurut hukum dan akhlak Islam) rendah hati

4. Malu melakukan 5. Menjauhi dengki Berlaku adil terhdap diri Menjauhi segala
perbuatan jahat. dan menjauhi sendiri dan orang lain perkataan dan
dendam perbuatan
Akhklak Terhadap Mahkluk Hidup
4. terhadap keluarga

1. Saling membina rasa cinta 2. Saling menunaikan kewajiban 3. Berbakti kepada ibu-
dan kasih sayang dalam untuk memperoleh hak) bapak.
kehidupan keluarga.

4. Mendidik anak-anak 5. Memelihara hubungan silaturahmi


dengan kasih sayang. dan melanjutkan silaturahmi yang
dibina orang tua yang telah
meninggal dunia.
Akhklak Terhadap Mahkluk Hidup
5. terhadap tetangga

1. Saling mengunjungi 2. Saling bantu di waktu senang


melebihi tatkala susah

4. Saling menghindar 3. Saling beri-memberi,


pertengkaran dan saling hormat-menghormati
permusuha
Akhklak Terhadap Mahkluk Hidup
6. Terhadap Masyarakat

1. Memuliakan tamu 2. Menghormati nilai dan norma 3. Saling menolong dalam 4. Mencegah
yang berlaku dalam masyarakat melakukan kebajikan dan perbuatan jahat
bersangkutan.) takwa (mungkar)

5. Memberi makan fakir 6. Bermusyawarah dalam 7. Menaati putusan 8. Menunaikan amanah


miskin dan berusaha segala urusan mengenai yang diambil dan kepercayaan yang
melapangkan hidup kepentingan bersama telah diberika dengan
dan kehidupannya. baik
Akhklak Terhadap Mahkluk Hidup
7. Terhadap Lingkungan Hidup

1. Sadar dan memelihara 2. Menjaga dan memanfaatkan 3. Sayang pada sesame


kelestarian lingkungan sumber daya alam secara baik, mahkluk ciptaan Allah SWT
tidak serakah, dan berkelanjutan
B. Ukuran Baik dan
Buruk
Ukuran baik dan buruk dalam akhlak adalah ketetntuan ketentuan dari
allah swt dan rasul-nya yang baik sesuai dengan kehendaknya . 

Allah swt berfurman yang artinya “ Hanya yang datang dari sisi Allah
SWT yang baik bagimu , jika kalian mengetahui “ ( Q.S An-Angal
16:95 )
 
Ukuran baik dan buruk dalam filsafat etika tidak selalu sejalan dengan
ajaran islam , karena tidak mengantarkan manusia kepada sesuatu
kehidupan yang ebnar benar damai dan harmonis , karenaukuran ukuran
itu mengandung kelemahan bila di bandingkan dengan kebenaran wahyu
ilahi, misalnya : aliran Vitalisme , aliran Utilarisme , aliran Hedonisme ,
aliran Sosialisme , dan aliran Humanisme .
Bagi Kita seorang beriman penilaian tentang baik atau buruknya suatu
perbuatan tidak tergantung pada pendapat, pemikiran, kelompok, dan
golongan tertentu . Untuk menilai baik dan buruknya suatu tolak ukuran
atau barometernya yaitu alquran dan sunnah rasul.
 
Apa yang di pandang baik dan buruk menurut kedua sumber itu ,
mutlak kita harus mendengar dan taat secara utuh .
C. Ukuran Baik dan
Buruk dalam Islam
Islam adalah agama yang diturunkan oleh
Allah untuk memberi petunjuk kepada
manusia jalan mana yang harus ditempuh
dalam meniti dan menata kehidupan
sehingga tercipta suatu tatanan hidup yang
selaras dengan sunnatullah yang berlaku
secara tetap dan umum.
Islam memiliki norma-norma kehidupan yang telah ditentukan
oleh perilaku-perilaku yang disebut akhlak, akhlak terbagi
menjadi dua, yaitu:

Al-akhlak al-sayyi’ah
Al-akhlak al-karimah atau atau
al-akhlak al-mahmudah al-akhlak al-mazmumah.
Segala bentuk perbuatan manusia yang
Segala akhlak atau perilaku baik dapat mendatangkan kemudhoratan bagi
dan terpuji yang mengatur
diri sendiri atapun orang lain serta dapat
hubungan antar sesama manusia
membahayakan iman dan mendatangkan
juga dengan Allah. dosa.
D. Nabi Muhammad
Sebagai Prototif
(Contoh Model)
Akhlak Islami
1. Muhammad sebagai Pemimpin
2. Pola Kepemimpinan Nabi Muhammad saw

Pola-pola
kepemimpinan yang dimaksud adalah :

A. Memahami
a. Human relation (hubungan kemanusiaan)
Figur Nabi b. Memelihara suasana dialogis.
Muhammad Saw c. Keteladanan (uswatun hasanah) dan amar makruf
nahi munkar.
 Siddiq (benar)

B. Sifat Wajib Rasul  Amanah (dapat dipercaya)


Sebagai Model
 Tabligh(menyampaikan)
Kepemimpinan
Nabi Muhammad  Fathonah(cerdas)
Saw
Muhammad sebagai seorang utusan Allah (Rasul) yang
menjadi penutup dari para Nabi. Tidak seorangpun Nabi
yang diutus oleh Allah sesudah Nabi Muhammad saw.
Dalam konteks pendidikan beliau merupakan gurunya para
Kewajiban guru, karena Allah telah mendidik dan mengajarnya
Nabi dengan sebaik-baik pendidik dan pengajaran.

muhammad Beliau sendiri dalam hal ini menegaskan bahwa, “adabanī


rabī fa ahsana ta’dībī” (Tuhanku telah mendidik dan
Saw sebagai
mengajarku, maka dialah yang membaikkan
pemimpin pendidikanku). Hadits ini memberikan informasi tentang
pengajaran dan pendidikan yang dilakukan oleh sang guru
agung, Muhammad yang kemudian menjadi sumber
inspirasi bagi pendidikan Muslim.
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kehidupan Muhammad
sendiri merupakan refleksi pendidikan bagi umatnya. Sebagai
seorang rasul, Muhammad memiliki hak istimewa mengajar
mereka yang mempercayai misinya, yakni kitab dan hikmah.
Dalam menjalankan tugas ini, sebagaimana rasul-rasul
sebelumnya, Muhammad tidak meminta upah atas pekerjaannya
dari manusia, karena yang diharapkannya hanya pahala dari
Tuhan.66Nabi diutus tidak untuk menumpuk harta, melainkan
diutus sebagai penunjuk jalan (hidayah), pemberi kabar
Lanjutan gembira dan peringatan, penyeru kepada Allah dan sebagai
pelita. Inilah inti yang menjadi tugas para Rasul dan Nabi
dengan cara memberikan pengajaran dan pendidikan. Dalam
menyampaikan peringatan kepada manusia Nabi dibekali
mukjizat berupa al-Quran, yang dijadikan sebagai bukti
kerasulannya.
Tentang tugas Nabi Muhammad saw. yang diutus Allah kepada
segenap manusia, dalam al-Quran telah dinyatakan dengan
jelas, di antaranya terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 45-48:

Lanjutan Artinya:“Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan
pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Dan untuk
jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan jadi cahaya yang
menerangi. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin
bahwa sesunggunya mereka karunia yang besar
bagi Allah. Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-
orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan
bertakwalah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung”.67 (QS.
Al-Ahzab 45-48
Hubungan Akidah, Syariah, dan Akhlak
Akidah, syariah dan akhlak adalah kompenen ajaran islam
yang tidak dapat dipisahkan dan mempunyai hubungan
kausalitas.
Akidah harus bisa menggerakan seseorang untuk melakukan
dan mematuhi ajaran islam.
Sebagai contoh QS. Albaqarah 2 : 183 yang artinya “hai orang
orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa”
QS. Almaidah 5 : 8 yang artinya “hai orang orang yang
beriman hendaknya kamu jadi orang orang yang selalu
menegakan (kebenaran) karen Allah menjadi saksi yang
adil dan janganlah sekali kali kebencianmu terhadap suatu
kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil, berlaku
adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa,
ssungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan 36
QS. Alankabut 29 : 45 yang artinya “bacalah apa yang telah
diwahyukan kepadamu yaitu alkitab (Alquran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan perbuatan) keji dan mungkar, dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain) dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan”

37
Contoh akhlak Rasulullah SAW

38
Contoh akhlak Rasulullah SAW

39
F. CONTOH AKHLAK
RASULULLAH SAW
Dalam satu kesempatan usai sholat berjamaah di masjid,
Rasulullah SAW yang baru sembuh dari sakitnya berdiri di depan jamaahnya.
Tak akan pernah ada dalam benak mereka perilaku Nabi yang terlihat janggal.
Segala hal yang diperintah-kannya, selalu membuihkan bening saripati cinta.
Melihat semua terdiam, Nabi mengulangi lagi ucapannya,
kali ini suaranya terdengar lebih keras.

Hingga ucapan yang ketiga kali, seorang laki-laki berdiri menuju Nabi.
Mendengar perkataan Ukasyah, Nabi pun menyuruh Bilal mengambil cambuk
dirumah putrinya, Fatimah. Tampak keengganan menggelayuti Bilal,
ingin sekali ia menolak perintah tersebut. Ia tidak ingin cambuk yang dibawanya itu
melecut tubuh Nabi yang baru saja sembuh.
Ketika Rasulullah membuka gamisnya, maka terlihatlah tubuh indah nan mulia
milik lelaki pilihan itu. Saat itulah Ukasyah membuang cambuk di tangannya dan
melompat memeluk tubuh mulia itu.

Beliau Rasulullah SAW merupakan seorang yang mempunyai akhlak yang mulia
yang banyak merendahkan diri dan berdoa ke hadirat Allah SWT agar
Menganugerahkan baginda dengan kebaikan adab dan kemuliaan akhlak
dan budi pekerti.
Maka Allah SWT menganugerahkan Baginda Al-Qur’anul Karim yang mengandung
pengajaran mengenai adab dan kesopanan.
“Aisyah r.a. pernah menyamakan akhlak Rasulullah SAW dengan Alquran.”
(Riwayat Muslim-Saad Hisham).

Allah SWT memuji Nabi Muhammad SAW dalam Q.S: Al-Qalam : 4 yang artinya :
“Dan sesungguhnya Engkau (Wahai Muhammad)
mempunyai akhlak yang tinggi (mulia).”
Thank you!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai