Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sheila Aulia Rachman [202201501628]

Kelas : RG - BK

Quiz Agama Akhlak dan Korupsi

1. Jelaskan menurut saudara apa yang dimaksud akhlak secara bahasa dan istilah!
 Menurut bahasa, akhlak berasal dari kata khulqun yang artinya budi. Yakni sesuatu yang
tersimpan didalm sanubari, halus, serta sulit untuk ditebak, akan tetapi, mempunyai
kekuatan yang cukup besar terhadap pola prilaku mengenai perbuatan manusia.
 Sedangkan akhlak menurut istilah merupakan tingkah laku yang ada sejak lahir yang
diperbuat oleh seseorang dengan cara yang spontan yakni sebagai manifestasi
pencerminan, serta refleksi dari jiwa serta batin atau hati seseorang.
2. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara akhlak, moral dan etika..!
 Secara formal perbedaan ketiga istilah tersebut adalah antara lain sebagai berikut:
1. Etika bertolak ukur pada akal pikiran atau rasio.
2. Moral tolak ukurnya adalah norma-norma yang berlaku pada masyarakat.
3. Etika bersifat pemikiran filosofis yang berada pada tataran konsep atau teoritis.
 Persamaan Antara Akhlak, Etika dan Moral:
Akhlaq, Etika, Moral , dan Susila secara konseptual memiliki makna yang berbeda, namun
pada aras praktis, memiliki prinsip-prinsip yang sama, yakni sama-sama berkaitan dengan
nilai perbuatan manusia.
3. Iman seorang mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya (hadis). Jelaskan
hubungan akhlak dan iman..kenapa akhlak begitu penting dalam kehidupan...?
 Iman Menjadi Dasar Perilaku
Iman adalah dasar perilaku atau akhlak. Tanpa iman atau iman yang keliru tentu akan
berefek pada kelirunya akhlak kita. Sekalipun dalam satu waktu akhlak tampak terlihat baik,
namun belum tentu di lain waktu akan baik pula karena keimanan yang keliru.
 Akhlak adalah Bukti Keimanan
Akhlak adalah bukti keimanan. Seseorang yang mengaku beriman namun tidak pernah
berakhlak yang mulia atau sesuai dengan islam, tentu menjadi pertanyaan apakah benar-
benar dalam keimanan yang kuat.

 Iman dan Akhlak adalah Satu Kesatuan


Iman dan akhlak adalah satu kesatuan. Kelak di akhirat nanti, Allah tidak akan
mempertanyakan salah satunya saja, melainkan seluruhnya yaitu iman dan akhlaknya.
4. Macam akhlak ada akhlah mahmudah dan mazmumah. Jelaskan...!
 Akhlak mahmudah dapat diartikan sebagai akhlak terpuji, lawan dari akhlak mazmumah
yang berarti akhlak tercela. Seseorang yang tidak berakhlak mahmudah dapat dikatakan
tidak ber-Islam.
 Akhlak mazmumah yang merupakan akhlak tercela atau perilaku buruk adalah sikap, sifat,
atau perilaku yang dibenci Allah Swt, serta merusak hubungan harmonis dengan sesama
manusia.
5. Jelaskan ruang lingkup dan karakteristik akhlak..!
 Akhlak mempunyai beberapa karakteristik atau ciri khas yaitu :

Bersifat umum dan terperinci.


Di dalam al-Qur’an ada materi akhlak yang dijelaskan secara umum dan ada pula
yang mendetail. Misalnya dalam Q. S. al-Nahl (16) : 90, diserukan perintah untuk
berakhlak secara umum; berbuat adil, berbuat kebaikan, melarang perbuatan keji,
munkar dan permusuhan. Sedangkan dalam surat al-Hujurat (49) : 12, secara
terperinci dinyatalan larangan untuk saling mencela dan memanggil dengan gelar
yang buruk.

2. Manusiawi

Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam sejalan dan memenuhi tuntutan fitrah manusia.
Kerinduan jiwa manusia kepada kebaikan akan terpenuhi dengan mengikuti ajaran
akhlaq dalam Islam. Ajaran ini diperuntukkan bagi manusia yang merindukan
kebahagiaan dalam arti hakiki bukan kebahagiaan semu.

3. Universal

Maksudnya bahwa ruang lingkup akhlak itu luas sekali, yakni mencakup semua
tindakan manusia baik tentang dirinya maupun orang lain atau yang bersifat pribadi,
kemasyarakatan ataupun negara. Keuniversalan itu menunjukkan luasnya
cakupannya yaitu meliputi segenap aspek kehidupan secara pribadi maupun
kemasyarakatan, dan menyangkut semua interaksi manusia dengan semua aspek
kehidupan.

4. Keseimbangan

Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam berada di tengah antara yang mengkhayalkan
manusia sebagai malaikat yang menitik beratkan segi kebaikannya dan yang
mengkhayalkan manusia sebagai hewan yang menitik beratkan sifat keburukannya
saja. Manusia menurut pandangan Islam memiliki 2 kekuatan dalam dirinya yaitu
kekuatan baik pada hati nurani dan akalnya dan kekuatan buruk pada hawa
nafsunya. Akhlaq Islam memenuhi tuntutan kebutuhan manusia, jasmani dan ruhani
secara seimbang, serta memenuhi tuntutan hidup bahagia di dunia dan akhirat
secara berimbang pula. Bahkan memenuhi kebutuhan pribadi harus seimbang
dengan memenuhi kewajiban terhadap masyarakat.

5. Realistik

Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia.


Meskipun manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki kelebihan
dibanding makhluk-makhluk lain tetapi manusia mempunyai kelemahan-kelemahan,
memiliki kecenderungan manusiawi dan berbagai macam kebutuhan material dan
spiritual.

6. Akhlak sebagai buah dari iman.

7. menjaga konsistensi antara cara dan tujuan. Islam tidak mengizinkan mancapai

tujuan, walaupun baik dengan cara-cara kotor yang bertentangan dengan syariat. Karena
hal tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip al-Akhlaq al-Karimah

 Ruang lingkup ilmu akhlak meliputi :


1. Akhlak terhadap Allah

a. Mengabdi hanya kepada Allah

b. Tunduk dan patuh kepada Allah

c. Tawakkal

d. Bersyukur kepada Allah

e. Penuh harap kepada Allah

f. Ikhlas menerima keputusan Allah

g. Tadlarru’ dan khusyu’

h. Husnud-dhan

i. Taubat dan istighfar

2. Akhlak terhadap Makhluk

a. Akhlak kepada Manusia

a) Rasulullah meliputi mencintai Rasulullah


b) Akhlak terhadap orang tua
c) Akhlak terhadap diri sendiri
d) Akhlak terhadap keluarga dan karib kerabat, antara lain
e) Akhlak terhadap tetangga,
f) Akhlak terhadap masyarakat,

b. Akhlak kepada bukan manusia atau lingkungan hidup antara lain : sadar dan
memelihara kelestarian lingkungan hidup, menjaga dan memanfaatkan alam terutama
hewani dan nabati, fauna dan flora yang sengaja diciptakan tuhan untuk kepentingan
manusia dan makhluk lainnya, sayang pada sesame makhluk.[9]

6. Jelaskan tujuan dan manfaat akhlak..!


 Tujuan Akhlak
1. Akhlak bertujuan membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Seseorang muslim
yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan
dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam
lingkungan.
2. Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi
kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau
pikiran-pikiran yang semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang
menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh
akhlak agar manusia terbebas atau terhindar dari kehidupan yang sesat.
3. Seseorang yang mempelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan tentang kriteria
perbuatan baik dan buruk, dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui perbuatan yang
baik dan perbuatan yang buruk.
Manfaat Akhlak
1. Dapat mengetahui sisi baik dan buruk pada manusia.
2. Tidak mudah terguncang oleh perubahan situasi
3. Tidak mudah tertipu oleh fatamorgana kehidupan
4. Dapat menikmati hidup dalam segala keadaan
7. Hal apa saja yang menjadi korupsi versi mahasiswa. Jelaskan..!
Perilaku koruptif tersebut, diantaranya menyontek, titip absen, terlambat, plagiat, proposal
palsu dan gratifikasi ke dosen, mark up uang buku serta penyalahgunaan uang beasiswa.

8. Jelaskan kenapa korupsi berhubungan dengan akhlak. Jelaskan..!

akar perbuatan korupsi tidak lain adalah akibat dari kemerosotan moral atau akhlak. Akhlak
yang telah rusak parah itulah yang menyebabkan seseorang berdaya kuat melakukan korupsi
yang tidak wajar. Orang yang akhlaknya baik tidak akan mampu atau berkuasa melakukan
korupsi.

Quiz Agama Konsep Manusia Menurut Al-Qur'an

1. Jelaskan menurut saudara makna manusia secara haqiqi..?


Manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan kesempurnaan dalam cara berpikir serta
caranya untuk mengendalikan diri. Manusia diberikan nafsu juga hasrat. Yaitu hasrat untuk
mencapai tujuan dengan memenuhi syarat untuk menjadi manusia yang berkarakter.
2. Bagaimana konsep manusia menurut Al Qur'an..?
 Manusia Sebagai ‘Abd Allah
Sebagai hamba Allah, manusia harus mengabdi kepada Allah sebagai Sang Pencipta. Hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat at-Taubah ayat 112,
َ‫التَّاِئبُونَ ْال َعابِ ُدونَ ْال َحا ِم ُدونَ السَّاِئحُونَ الرَّا ِكعُونَ السَّا ِج ُدونَ اآل ِمرُون‬
َ‫َر َو ْال َحافِظُونَ لِ ُحدُو ِد هَّللا ِ َوبَ ِّش ِر ْال ُمْؤ ِم ِين‬
‫ن‬ ِ ‫ُوف َوالنَّاهُونَ ع َِن ْال ُم ْنك‬ ِ ‫بِ ْال َم ْعر‬
“Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang
melawat, yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat
mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang
mukmin itu.” (QS. At-Taubah: 112).
 Manusia Sebagai an-Naas Konsep ini cenderung kaitannya antara manusia dengan
lingkungan sosialnya. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Hal
tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Hujurat ayat 13,
‫َر َوُأ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَاِئ َل‬ ٍ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا خَ لَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذك‬
‫ارفُوا ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم ِإ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر‬
َ ‫لِتَ َع‬
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13).

 Manusia Sebagai Khalifah Allah


Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas untuk mengemban amanah, memanfaatkan bumi
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, serta menjaga keseimbangan alam. Hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 30,
‫ض خَ لِيفَةً قَالُوا َأتَجْ َع ُل فِيهَا‬ ِ ْ‫اع ٌل فِي األر‬ ِ ‫ك لِ ْل َمالِئ َك ِة ِإنِّي َج‬َ ُّ‫َوِإ ْذ قَا َل َرب‬
َ‫ال ِإنِّي َأ ْعلَ ُم َما ال تَ ْعلَ ُمون‬ َ َ ‫ق‬ َ‫ك‬ َ ‫ل‬ ‫د‬
ُ‫ِّس‬ َ ‫ق‬ُ ‫ن‬‫و‬ َ‫ك‬‫د‬ ‫م‬‫ح‬
َ ِْ َ ِ َ‫ب‬ ‫ح‬
ُ ِّ ‫ب‬ ‫س‬ُ ‫ن‬ ُ‫ن‬ ْ‫َح‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ء‬
َ َ َ‫ا‬‫م‬ ‫د‬ِّ ‫ال‬ ُ
‫ك‬ ِ َ َ َ ِ ‫َم ْن يُ ْف ِس ُد‬
‫ف‬ ْ
‫س‬ ‫ي‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ف‬
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30).
 Manusia Sebagai al-Insan.
Sebagai insan seperti yang disebutkan dalam surat al-‘Alaq, bahwa manusia ialah sosok yang
sempurna dan mulia, dikarenakan oleh ilmu yang dimilikinya. Namun sebagai al-Insan,
manusia juga memiliki sisi negatif, yakni manusia tidak bisa lepas dari sifat kelupaannya. Hal
ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Hud ayat 9,
‫َولَِئ ْن َأ َذ ْقنَا اإل ْنسَانَ ِمنَّا َرحْ َمةً ثُ َّم نَ َز ْعنَاهَا ِم ْنهُ ِإنَّهُ لَيَُئوسٌ َكفُو ٌر‬
“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat
itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS.
Hud: 9).
 Manusia Sebagai Makhluk Biologis (Basyar).
Manusia dalam konsep ini, menunjukkan manusia hanya sebagai makhluk yang berada
(berwujud), yang erat hubungannya dengan perkembangbiakkan, pertumbuhan,
perkembangan, dan juga kebutuhan dalam kehidupan (makanan) dan akhirnya sampai pada
kematian. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Mu’minun ayat 12-14,
‫طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا‬ ْ ُّ‫ ثُ َّم خَ لَ ْقنَا الن‬,‫ين‬ ٍ ‫ار َم ِك‬ ْ ُ‫ ثُ َّم َج َع ْلنَاهُ ن‬,‫ين‬
ٍ ‫طفَةً فِي قَ َر‬ ٍ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اإل ْنسَانَ ِم ْن سُاللَ ٍة ِم ْن ِط‬
ْ
َ‫ك ُ حْ َسنُ الخَالِقِين‬ ‫َأ‬ ‫هَّللا‬ ً ْ ‫ْأ‬ ‫َأ‬ ُ ْ
َ ‫ال ُمضْ َغةَ ِعظَا ًما فَ َكسَوْ نَا ال ِعظَا َم لَحْ ًما ث َّم ْن َش نَاهُ َخلقا آ َخ َر فَتَبَا َر‬ ْ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah,
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim), Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun:
12-14).

3. Bagaimana proses penciptaan manusia menurut Al Qur'an..?


Proses penciptaan manusia di dalam rahim dijelaskan dalam Alquran surat al-Mu'minun ayat 12-
14. ''Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim).
4. Kenapa manusia di katakan makhluk yang paling sempurna dan mulia.. Apa yang membedakan
di antara makhluk yang lainnya..?
Manusia menjadi makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dan mulia karena memiliki akal.
Dan Akal inilah yang membedakan manusia dengan maklhuk lainnya.
5. Bagaimana tujuan diciptakannya manusia oleh Allah..Jelaskan..?
Manusia diciptakan Allah SWT bertujuan di antaranya adalah untuk beribadah kepada-Nya dan
menjadi khalifah Allah SWT di muka bumi (Khalifah Allah fi al-Ardh).
6. Apa peran dan fungsi manusia di muka bumi ini..Jelaskan..?
Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan yang diberikan Allah kepada manusia.
 Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini berarti hanya bersedia mengabdi kepada Allah
dan tidak mau mengabdi kepada selain Allah termasuk tidak mengabdi kepada nafsu dan
syahwat. Yang dimaksud dengan abdi adalah makhluk yang mau melaksanakan apapun
perintah Allah meski terdapat resiko besar di dalam perintah Allah. Abdi juga tidak akan
pernah membangkang terhadap Allah. Hal ini tercantum dalam QS Az Dzariyat : 56“Dan
tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”
 Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi kepada Allah bahwa hanya
Dialah Tuhannya.Yang demikian dilakukan agar mereka tidak ingkar di hari akhir nanti.
Sehingga manusia sesuai fitrahnya adalah beriman kepada Allah tapi orang tuanya yang
menjadikan manusia sebagai Nasrani atau beragama selain Islam. Hal ini tercantum dalam
QS Al A’raf : 172
 “Dan (ingatlah), keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):”Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka
menjawab:”Betul (Engkau Tuhan Kami),kami menjadi saksi”.(Kami lakukan yang demikian
itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini(keesaan Tuhan)”
 Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi yang
telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan bumi.
Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah suatu jabatan sebagai Raja atau Presiden tetapi
yang dimaksud sebagai kholifah di sini adalah seorang pemimpin Islam yang mampu
memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah diajarkan Rosulullah kepada umat
manusia. Dan manusia yang beriman sejatilah yang mampu memikul tanggung jawab ini.

Anda mungkin juga menyukai