Kelas : Manajemen 1D
NIM : 043470228
TUGAS 2 AGAMA
2. Tidak masuk ke dalam perutnya kecuali makanan yang halal dan baik, dan meskipun
makanan halal mereka mengosumsi secukupnya dan tidak berlebihan
5. Kaki dan langkahnya digunakan untuk sesuatu yang baik dan bukan untuk maksiat.
7. Taat kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan tidak takut kepada Allah karena untuk
riya dan ingin dilihat orang lain.
Funsi Manusia
A). Fungsi Manusia Terhadap Diri Pribadi, Manusia pribadi terdiri dari kesatuan unsur
jasmani dan rohani, unsur rohani terdiri dari cipta (akal), rasa dan karsa. Fungsi manusia
terhadap diri pribadi yaitu memenuhi kebutuhan-kebutuhan unsur-unsur tersebut secara
menyeluruh agar kebutuhan pribadi tetap terjaga. Unsur jasmani yang memerlukan makan-
minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan dan sebagainya dipenuhi dengan sebaik-
baiknya.
B). Fungsi Manusia Terhadap Masyarakat ,Fungsi manusia terhadap masyarakat terbangun
atas dasar sifat sosial yang dimiliki manusia, yaitu adanya kesedian untuk selalu melakukan
interaksi dengan sesamanya. Ditegaskan dalam al-Qur'an bahwa manusia selalu
mengadakan hubungan dengan Tuhannya dan juga mengadakan hubungan dengan sesama
manusia. Kesedian untuk memperhatikan kepentingan orang lain, dalam hal ini adalah
tolong menolong. Hal ini ditegaskan dalam al-Qur'an surat al-Maidah ayat 2, sebagai berikut
:
"Dan tolong menolong-menolong kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran".
C). Fungsi Manusia Terhadap Alam dan Lingkungan, Fungsi manusia terhadap alam adalah
bagaimana manusia memanfaatkan potensi alam untuk mencukupkan kebutuhan hidup
manusia. Dalam memenuhi fungsi manusia terhadap alam, hendaknya selalu diusahakan
agar keselamatan manusia tidak terganggu. Tidak memanfaatkan potensi alam secara
berlebih-lebihan, agar generasi mendatang masih dapat menikmatinya, karena potensi alam
terbatas [Ahmad Azhar Basyir, 1985 : 16]. Apabila berlaku belebih-lebihan, tamak, rakus,
dalam menanfaatkan potensi alam akan berakibat kerusakan pada manusia itu sendiri.
D). Fungsi Manusia Terhadap Allah, Fungsi manusia terhadap Allah ditegaskan dalam al-
Qur'an surat adz-Dzariyat ayat 56, sebagai berikut :
"Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku".
Dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 21, Allah memerintahkan manusia untuk beribadah,
sebagai berikut :
"Hai manusia, beribadahlah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan
orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa". Dengan demikian, beribadah kepada Allah
yang menjadi fungsi manusia terhadap Allah baik dalam bentuknya umum maupun dalam
bentuk khusus. Ibadah dalam bentuk umum ialah melaksanakan hidup sesuai ketentuan-
ketentuan Allah, sebagaimana diajarkan al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Ibadah dalam
pengertiam umum mencakup segala macam perbuatan, tindakan dan sikap manusia dalam
hidup sehari-hari. Sedangkan ibadah dalam bentuk khusus (mahdhah) yaitu berbagai
macam pengabdian kepada Allah yang cara melakukannya sesuai dengan ketentuan syara'.
Peranan Manusia
1. Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54) ; Belajar yang dinyatakan pada ayat
pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an.
2. Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39) ; Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka
wajib untuk mengajarkannya kepada manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al
Quran dan juga Al Bayan
3. Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 ) ; Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk
disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar
membudaya. Seperti apa yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW.
1. Free Public Sphere (Wilayah Publik yang Bebas), adalah masyarakat memiliki ruang yang
bebas untuk berpendapat, berorganisasi, memilih agama, besuku.
3. Toleransi, merupakan ciri khas dan menjadi komponen penting bagi masyarakat madani.
Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain antar masyarakat.
5. Keadilan Sosial (Social Justice), yaitu keseimbangan dalam tatanan sosial masyarakat yang
mencangkup, ekonomi, polotik, dan pengetahuan.
Wajib adalah sesuatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika
ditinggalkan akan diberi siksa. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum wajib adalah
shalat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, dan Zakat.
Mandud atau sunnah ialah sesuatu perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan
tetapi tuntutannya tidak sampai ke tingkatan wajib atau sederhananya perbuatan yang
jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan
siksaan atau hukuman. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum mandud atau
sunnah ialah shalat yang dikerjakan sebelum/sesudah shalat fardhu.
Mubah, Ada yang mengartikan bahwa mubah adalah suatu perbuatan yang
diperbolehkan oleh agama antara mengerjakannya atau meninggalkannya. Contoh dari
mubah adalah makan, minum, bermain yang sehat dan sebagainya.
Makruh, Perbuatan makruh adalah suatu perbuatan yang dirasakan jika
meninggalkannya itu lebih baik dari pada mengerjakannya. Contoh dari perbuatan
makruh ini adalah memakai sutra atau cincin emas bagi laki-laki.
Haram, ialah sesuatu perbuatan yang jika dikejakan pasti akan mendapatkan siksaan
dan jika ditinggalkan akan mendapatkan pahala. Contoh perbuatan yang memiliki
hukum haram adalah membunuh, mabuk, judi, dan sebagainya.
Moralitas berasal dari kata dasar “moral” berasal dari kata “mos” yang berarti
kebiasaan. Kata “mores” yang berarti kesusilaan, dari “mos”, “mores”. Moral adalah ajaran
tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan lain-
lain; akhlak budi pekerti; dan susila. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani;
bersemangat; bergairah; berdisiplin dan sebagainya. Pada intinya, moralitas adalah suatu
ketentuan-ketentuan kesusilaan yang mengikat perilaku sosial manusia untuk terwujudnya
dinamisasi kehidupan di dunia, kaidah (norma-norma) itu ditetapkan
berdasarkan konsensus kolektif, yang pada dasarnya moral diterangkan berdasarkan akal
sehat yang objektif.
Moralitas menjadi ciri khas dari manusia karena moralitas sendiri berisikian sifat dari
manusia itu sendiri yaitu rasional, kritis, mendasar, sistematis dan normatif