Anda di halaman 1dari 3

Tugas Tutorial 1 Pendidikan Agama Islam

Nama Mahasiswa : Yunita Gusnur Wandani


NIM : 043284644
KELAS B / ILMU PEMERINTAHAN

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan benar !

1.a.jelaskan pengertian Iman menurut Rasulullah SAW.!


b.Dalam Islam antara iman dan takwa tidak bisa terpisahkan ,ciri orang
beriman adalah takwa ,dan orang yang takwa pasti memiliki keimanan.
Tuliskan ciri ciri orang yang bertaqwa menurut Abu Laits. !

2. jelaskan pengertian istilah berikut ;


a.Panteime d. Eklektisme
b.Deisme e. Ibadah Mahdhah
c.Henoteisme f.Ibadah ghairu mahdhah.

3. Dalam ajaran Islam untuk mengenal Allah bisa melalui Zikir dan Pikir.
Bagaimana pendapat anda jika terjadi ketimpangan antara zikir dan pikir
Bagi seseorang ?

4. a.Menurut Islam Manusia adalah makhluk yang paling Mulia, jelaskan !


b. Yang membedakan manusia dengan makhluk lain manusia memiliki
hak dan kewajiban. Jelaskan 4 kewajiban manusia terhadap Tuhannya

5.Walaupun manusia itu sebagai makhluk yang paling sempurna, sehingga


Manusia diberi tugas oleh Allah sebagai khalifah di muka Bumi. Untuk
Menyukseskaan tugas kekhalifahan Allah melengkapi potensi potensi.
Jelaskan potensi potensi tersebut

Jawab:

1. a). Dalam hadis Nabi yaitu aqdun bil qalbi wa ikraanun bil lisaani wa amalun bil arkani
Aqdun yang artinya ikatan, keterpaduan, kekompakkan. Qalbu adalah potensi psikis
yang berfungsi untuk memahami informasi. Maka didefinisikan bahwa iman adalah
kepribadian yang mencerminkan suatu keterpaduan kalbu, ucapan dan perilaku
menurut ketentuan Allah yang disampaikan oleh Malaikat kepada Nabi Muhammad
SAW.

b). Ciri-ciri orang yang bertakwa menurut Abu Laits


1). Ia memiliki lidah yang selalu menjadikannya sibuk berdzikir kepada Allah SWT,
membaca Al-Qur’an dan memperbincangkan ilmu. Dengan demikian lidahnya tidak
lagi digunakan untuk berdusta, menggunjing, dan mengadu domba.
2). Ia memiliki hati yang selalu mengeluarkan dari dalam perasaan tidak bermusuhan
dan dengki.
3). Penglihatannya tidak memandang yang haram, tidak memandang kepada dunia
dengan keinginan nafsu, tetapi ia memandangnya dengan mangambil i’tibar (contoh).
4). Perutnya tidak dimasukkan barang haram.
5). Tangannya tidak dipanjangkan ke arah yang haram.
6). Telapak kakinya tidak dipakai untuk berjalan menuju maksiat , dan
7). Ketaatannya murni karena Allah SWT.

2. a).Panteisme merupakan pandangan yang menganggap bahwa Tuhan adalah


segalanya; karena itu semua orang, dan segala sesuatu adalah Tuhan. Termasuk
bagian dari alam juga disebut sebagai Tuhan bahkan ada juga yang mengatakan bahwa
tidak ada Tuhan kecuali Dia (manusia), maka orang tersebut masih belum mantap
dalam kepercayaannya kepada Tuhan.
b).Deisme merupakan paham yang beranggapan bahwa Tuhan Yang Maha Esa
mempunyai sifat yang serba Maha. Dari paham ini Tuhan hanya diakui kehebatannya,
diagungkan kebesarannya, disanjung dan dipuja, namun ajarannya tidak berperan
dalam kehidupan manusia aturan yang dipakai dalam menata kehidupannya adalah
aturan yang dibuat oleh manusia itu sendiri dan manusia berhak menentukan
segalanya.
c).Henoteisme, dasar dari paham ini bahwa setiap satu kesatuan tidak mungkin diatur
oleh lebih dari satu pengatur. Maka dari itu paham ini menjelaskan bahwa suatu
bangsa tidak mungkin diatur oleh lebih dari satu pengatur atau Tuhan, karena jumlah
Tuhan setiap bangsa hanya ada satu.
d).Eklektisme, sikap berfilsafat dengan mengambil teori yang sudah ada dan memilah
mana yang disetujui dan mana yang tidak sehingga dapat selaras dengan semua teori
itu. Hal ini dilakukan agar dapat mengambil nilai yang berguna dan dapat diterima.
e).Ibadah Mahdhah, amalan atau ibadah yang ditetapkan cara atau kadarnya langsung
oleh Allah SWT atau melalui Rasul-Nya, seperti syarat dan rukunnya yang sudah
ditentukan. Maksudnya syarat itu hal-hal yang perlu dipenuhi sebelum suatu kegiatan
ibadah itu dilakukan, sedangkan rukun itu hal-hal, cara, tahapan atau urutan yang
harus dilakukan dalam melaksanakan ibadah itu.
f).Ibadah Ghairu Mahdhah, segala amalan yang diizinkan Allah walaupun tidak ada
dalil yang jelas memerintahkan pelaksanaan amal tersebut. Ibadah ghairu mahdhah
ini bersifat rasional, yang artinya baik-buruk, untung-ruginya, atau manfaat
madharatnya, dapat dinilai menggunakan akal dan logika. Jadi, apabila suatu amalan
atau ibadah membawa keburukan bagi kesehatan maka tidak perlu melaksanakannya.

3. Berpikir itu penting buat manusia karna manusia merupakan makhluk yang di ciptakan
dengan diberikannya akal yang sehat, dan dari diberikannya akal sehat itu manusia
harus berpikir untuk menjalani kehidupan dengan baik. Kemudian manusia diciptakan
bukan hanya untuk berpikir tetapi juga harus berzikir, apa itu berzikir? Zikir adalah
mengingat Allah dengan menyebut nama-nama-Nya yang mulia dan sempurna
dengan cara memperbanyak membaca Al-Qur’an dan shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW. Dengan begitu apa yang kita inginkan dalam pikiran kita itu bakal
terkabulkan karna kita berpikir untuk suatu rencana atau tujuan kemudian di dampingi
dengan berzikir. Jika berpikir dan berzikir itu tidak berdampingan maka apa yang kita
inginkan bisa jadi tidak dapat terkabulkan karena antara berpikir dan berzikir dalam
menjalankannya tidak seimbang.

4. a). Mahluk paling mulia di muka bumi dengan kesempurnaan yang melebihi
makhluk lain atas karunia-Nya dilihat dari kemampuannya untuk menentukan
tujuan hidup. Manusia memiliki zat yang bersifat lahir dan gaib itu menentukan
postur manusia sebagai makhluk yang paling sempurna.
b). Pertama, yang penting ialah mengimani dan tidak menyekutukan-Nya.
Kedua, kita harus menerima petunjuk-Nya.
Ketiga, kita harus menaati-Nya yang dinyatakan dengan ketundukkan pada hukum-
Nya.
Keempat, kita harus menyembah-Nya.

5. Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi dengan maksud agar mereka
menjadi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan bumi beserta segala isinya
dengan mengindahkan semua ketentuan yang sudah ditetapkan-Nya, untuk
melaksanakan tugas kekhalifahan itu Allah menurunkan agama maka dari agama
itulah manusia mendapatkan petunjuk untuk menjalankan tugasnya dan untuk
menyukseskan tugas itu manusia harus memahami petunjuk yang terdapat di dalam
agama. Dalam agama ada dua jalan agar kita mampu memahami petunjuk itu yaitu
jalan yang bahagia dan jalan yang akan membahayakan. Jalan yang membahagiakan
di perintahkan untuk dilaksanakan sedangkan jalan yang membahayakan
diperintahkan untuk menjauhinya.

Anda mungkin juga menyukai