Anda di halaman 1dari 9

Nama: Siska Hamit (A1C223063)

Kelas: B/2023

 BAB I HAKIKAT MANUSIA

Hakikat manusia dalam islam merupakan suatu keberadaan yang mendasari diciptakannya
manusia yang telah diberi amanat untuk mengatur bumi (Khalifa) yaitu untuk mengabdi
atau beribadah kepada allah Swt sebagaimana firman allah dalam Qs. Az-Zariyat ayat 56
yang artinya “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”
Manusia perlu mengenal dan memahami hakikat dirinya agar mampu mewujudkan
eksistensi yang ada dalam dirinya. Eksistensi manusia di dunia merupakan tanda kekuasaan
Allah Swt terhadap hamba-hamba-Nya, menghidupkan dan menjaga kehidupan manusia.
Dengan demikian, tujuan diciptakannya manusia dalam konteks hubungan manusia dengan
Allah Swt adalah dengan mengimani Allah Swt serta memikirkan ciptaan-Nya untuk
menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

1. Pengertian Manusia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,’manusia’ diartikan sebagai ‘mahluk yang berakal
budi (mampu menguasai mahluk lain ); insan ;orang ‘. Menurut pengertian ini manusia
adalah mahluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi,nalar dan moral untuk dapat
menguasai mahluk lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya. Dalam Bahasa Arab,
kata ‘manusia’ini sepadan dengan kata-kata nas,basyar , insan dan lain-lain. Meskipun
bersinonim,namun kata-kata tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna spesifiknya.Kata
nas misalnya lebih merujuk pada makna manusia sebagai mahluk sosial. Sedangkan kata
basyar lebih merejuk pada makna manusia sebagai mahluk biologis.
2. Unsur Manusia
Pada dasarnya manusia itu terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani:
a. Unsu Jasmani
Jasad (jasmani) adalah pokok manusia yang terdiri atas struktur organisme fisik.
Organisme fisik manusia lebih sempurna dibanding dengan organisme fisik makhluk-
makhluk lain. Setiap mahluk hidup memiliki unsur material yang sama, Yakni terbuat dari
unsur tanah, api, udara, dan air. Keempat unsur tersebut merupakan material yang mati, ia
akan hidup jika diberi energi kehidupan yang bersifat fisik. Energi kehidupan ini lazimnya
disebut dengan nyawa, karene nyawa manusia hidup. Dengan daya ini jasad manusia dapat
bernafas, merasakan sakit , panas,dingin,pahit,manis,dan lainnya.
Jasmani manusia memiliki sifat tersendiri. Para ahli menyatakan bahwa komponen ini dari
alam ciptaan yang memiliki bentuk, rupa, berkualitas, berkader, bergerak, dan diam, serta
berjasad yang terdiri dari beberapa organ. Ada juga ahli yang berpendapat bahwa jasmani
bersifat komponen materi atau bersifat material.
Ciri-ciri jasmani yaitu:
• Bersifat materi tercipta karena adanya proses
• Adanya bentuk berupa kadar dan biasa disifati
• Terikat oleh ruang dan waktu
• Pokok temporer dan hancur setelah mati
b. UnsurRohani
Ruh merupakan pokok psikis manusia yang menjadi hakikat kehidupannya . Ruh yang
menjadi pembeda antara hakikat manusia dengan hakikat mahluk lain.
Istilah yang sering disebut dalam Al-Qur’an untuk menggambarkan unsur manusia
yang bersifat rohani adalah ruh dan nafs. Tentang ruh dijelaskan dalam surah Al-Hijr/15:28-
29 Allah berfirman:
C. Penciptaan Manusia Menurut Islam Dan Sains
1.Menurut Islam
Manusia diciptakan oleh Allah Swt dengan akal, hati dan rupa yang paling baik.
Proses penciptaan manusia dalam
Al-Qur’an tercantum dalam surah Al-Mu’minun 12-14:
Artinya:
“Dan sesengguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati ( berasal )
dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan ) dalam tempat
yang kokoh ( Rahim ) . Kemudian air mani itu Kamin jadikan segumpal drah, lalu segumpal
darah itu kami jadikan segumpal daging , dan segumpal daging itu kami jadikan tulang
belulang , lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan
dia mahluk yang ( berbentuk ) lain. Maka Maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik”.
2. Menurut Sains
Kata sains dalam KBBI adalah pengetahuan sistematis yang diperoleh dari suatu
observasi, penelitian dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip
sesuatu yang sedang diselidiki dan dipelajari .
3. Dimensi kemanusiaan
a. Fungsi dan Peran
Manusia mempunyai peran yang ideal yang harus dijalankan, yakni memakmurkan
bumi dan memelihara serta mengembangkannya demi kemaslahatan hidup, bukan
mengadakan pengrusakan didalamnya.

 BAB II HAKIKAT AGAMA

1. HAKIKAT AGAMA
Hakikat memiliki arti kebenaran atau yang benar-benar ada.kata ini berasal dari
kata pokok hak (al-haq),yang berarti milik (kepunyaan) atau benar (kebenaran) [1]
kata Haq,istilah untuk Allah,sebagai pokok (sumber) dari segala
kebenaran,sedangkan yang berlawanan dengan itu semuanya disebut batil (yang
tidak benar)
Sedangkan agama menurut kamus besar indonesia adalah sistem atau prinsip
kepercayaan kepada tuhan,atau juga disebut dengan nama dewa atau nama lainnya
dengan ajaran kebhaktian atau kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut.

sebuah agama biasanya melingkupi tiga persoalan


pokok yaitu:
a) Keyakin (credial),yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural
yang diyakini mengatur dan menciptakan.
b) Peribadatan (ritual),yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan,dengan
kekuatan supranatural tersebut dengan sebagai konsekuensi atau pengakuan
dan ketundukannya.
c) Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau
alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan nya tersebut.

2. Unsur-Unsur Agama
Pengertian agama adalah sebuah konsep yang sangat kompleks.Semua penjelasan
yang muncul dari para ahli untuk mendefinisikan konsep agama belum bisa
menjawab konteks ini sepenuhnya.

Namun, ada 3 unsur agama yang bisa membantu manusia untuk memahami
hakikatnya,yaitu:
a. Manusia
Manusia adalah satu-satunya mahluk hidup dibumi yang dibekali dengan akal
budi dan kecerdasan.dalam lonteks keagamaan,manusia ditempatkan sebagai umat
yang menganut agama tertentu.
b. Tuhan
Hingga saat ini manusia belum punya 1 kesepakatan umum tentang
ketuhanan.karena itulah kini ada banyak konsep tuhan yang dianut masing-
masing agama.Ada konsep teisme,dimana manusia meyakini keberadaan tuhan
dan menganut agama tertentu.
Ada pula manusia yang menganut konsep deisme,Manusia mempercayai
tuhan itu ada,tapi tidak mau menganut ajaran agama apapun yang ada didunia.
c. Penghambaan
Hubungan vertikal antara manusia dengan tuhannya bersifat
penghambaan.Namun ,konsep “hamba “dalam agama tidak sama dengan
perbudakan antara sesama manusia.Konsep penghambaan ini adalah gambaran
dimana manusia membutuhkan Tuhan-nya.

1. Pengertian Aqidah dalam islam


Aqidah adalah mendasar dalam agama islam.dalam setiap aspek
kehidupan,aqidah menjadi dasar kehidupan seorang muslim.Mulai dari
syari’ah,akhlak hingga tarbiyah pun didasari oleh pemahaman Aqidah.
2. Dalam kehidupan sehari-hari aqidah adalah sebagai landasan utama dalam
menjalankan aktivitas ke-islaman.sehingga mewujudkan kualitas akan iman
yang dimilinya.
a. Aqidah didasarkan pada keyakinan hati,karena itu aqidah idak menentut
yang serba rasional,sebab ada masalah tertentu yang tidak rasional
dalam aqidah
b. Aqidah islam sesuai dengan fitrah manusia sehingga pelaksanaan
aqidah menimbulkn ketentraman dan ketenangan
c. Aqidah islam diamsusikan sebagai perjanjian daam,tokoh,maka dalam
pelaksanaan aqidah harus penuh keyakinan tanpa disertai kebimbangan
dan keraguan.
d. Aqidah dalam islam tidak hanya diyakini,lebih lanjut perlu pengucapan
dengan kalimat “Thayyibah” (S yahadatain) dan diamalkan dengan
perbuatan yang shaleh
e. Keyakinan dalam aqidah islam merupakan masalah yang supra
emprik,maka dail yang dipergunakan dalam penceharian kebenaran tidak
hanya didasarkan atas indra dan kemampuan manusia,melainkan
membutuhkan wahyu yang dibawah

a. Nilai Akidah Hakikat Agama Islam


Nilai aqidah memiliki peranan yang sangat penting dalam ajaran
islam,sehingga penempatnya berada diposisi yang utama.Akidah
secara etimologis berarti yang terikat atau perjanjian yang teguh,dan
kuat tertanam hati yang paling dalam.
b. Nilai syari’ah
Syari:ah menurutut bahasa berarti tempat jalannya air,atau secara
maknawi syariah artinya sebuah jalan hidup yang ditentukan oleh
Allah sebagai panduan dalam menjalankan kehidupan dunia dan
akhirat.
c. Nilai akhlak
Dalam agama Islam,akhlak atau perilaku seseorang muslim
seseorang dapat memberikan suatu gambaran akan pemahamnya
terhadap agama islam.nilai-nilai akhlak sangatlah penting untuk
diketahui dan diaktualisasikan oleh seseorang muslim atau seseorang
ketika dalam proses pembinaan dan membentuk karakter yang
tercermin sebagai muslim yang sejati.

 BAB III ALQUR’AN SUMBER AJARAN ISLAM PERTAMA

1. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur`an merupakan istilah dari bahasa arab yang memiliki bacaan. Al-
qur`an diturunkan allah melalui malaikat jibril. Al-qur`an di turunkan
secara berangsur- angsur di kota besar mekkah an madinah sejak tahun
610 M sampai kematian nabi muhammad tiba yaitu pada tahun 632 M.
istilah al-qur`an berasal dari kata kerja kara`a yang artinya membaca.
Istilah al-qur`an juga tertulis dalam al-qur`an itu sendiri al-qur`an menurut
trimonologi yaitu firman allah yang mengandung mukjizat allah swt. Atau
baginda nabi rasulullah shallahu alaihi wasallam/nabi muhammad saw.
Dengan perantara malaikat jibril.
2. Sejarah dan isi Islam
sejarah priodisasi al-qur`an sepanjang perjalanan turunya wahyu
kepada nabi muhammad saw. Para ulama membagi sejarah al-qu`ran
dalam dua priode, yaitu priode sebelum hijrah dan ptiode selepas hijrah .
Ayat al-qur`an yang diturunkan sebelum hijrah di sebut ayat makiyah, al-
qur`an yang diturunkan setelah hijrah di sebut madaniyah .
Yusuf hasyim dalam buku akidah akhlak (2020) sejarah priodisasi al-qur`an
sebagai berikut :
1. priode sebelum sebelum hijrah dan ayat-ayat makiyah.
2. priode selepas hijrah dan ayat ayat madaniyah.

sejarah pembukuan al-qur`an terbagi juga menjadi dua yaitu :


1. al-quran di masa nabi muhammad saw belum di bukukan pada
masa /kenabian.
2. al-qur`an di masa khalifah setelah rasulullah saw meninggal
3. Fungsi Al-Qur`an dalam aspek kehidupan
a. sebgai petunjuk jalan yang lurus
b. merupakan mukjizat bagi nabi muhammad saw
c. menjelaskan keperibadian manusia
d. merupakan penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya.
e. menjelaskan masalah yang pernah di perselisihkan umat
sebelumnya
f. Al-Qur`an memantapkan imam islam
g. tuntutan dan hukum untuk menjalani kehidupan.
4. Peran Al-Qur`an dalam aspek kehidupan
a. sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia
b. meyakini keberadaan Al-Qur`an
c. membaca Al-Qur`an
d. mentadaburi Al-Qur`an
e. mengajarkan Al-Qur`an.
f. mengamalkan Al-Qur`an.

 BAB IV SUNNAH ATAU AL HADIST SUMBER AJARAN ISLAM YANG KEDUA

1. Pengertian Sunnah dan Hadist


Hadist secara bahasa berarti Al-Jadiid yang artinya adalah sesuatu yang baru; yakni
kebalikan dari Al-Qadiim yang artinya sesuatu yang lama.
Sunnah berarti As-siirah Al-muttaba'ah yang berarti jalan yang diikuti.

Macam-Macam Sunnah Alhadits


A. Sunnah Qauliyah adalah ucapan nabi Saw yang didengar dan di sampaikan oleh
seseorang atau beberapa orang sahabat kepada orang lain.
B. Sunnah fi'liyah adalah perbuatan yang dilakukan nabi saw yang di lihat, diketahui
dan disampaikan para sahabat kepada orang lain, perbuatan nabi ini ada yang
wajib diikuti oleh umatnya (beerdimensi tasyri'), serta ada juga yang tidak wajib
diikuti (tidak berdimensi tasyri').
C. Sunnah taqririyah adalah perbuatan atau ucapan sahabat yang dilakukan
dihadapan atau sepengetahuan Nabi saw tetapi Nabi hanya diam dan tidak
mencegahnya. Sikap diam dan tidak mencegahnya ini menunjukkan persetujuan.
Hadits terbagi menjadi 3 bagian
a. Hadist shahih
b. Hadist hasan
C. Hadist dhaif
2. Fungsi Hadits
Pada dasarnya Hadis Nabi adalah sejalan dengan al-Qur'an karena keduanya bersumber
dari wahyu. Akan tetapi mayoritas hadis sifatnya adalah operasional, karena Fungsi utama
hadis adalah sebagai penjelasan atas al Qur'an.
fungsi hadis terhadap al Qur' an ada tiga diantaranya:
a. Mengkhususkan ayat-ayat yang bersifat umum,
b. Memberi batasan terhadap ayat bersifat mutlaq.
c. Menetapkan hukum-hukum yang tidak ditetapkan oleh al-Qur'an (bayan Tasyri')
Mengenal 9 kitab sunnah /hadist mu'tamad
Adapun 9 kitab sunnah/hadist mu'tamad antara lain :
1. Shahih Bukhari
2.shahih muslim
3.shahih muslim
4.sunan Tirmidzi
5.sunan Al-nasa’i
6.sunan ilmu majah
7.sunan ad Darimi
8.sunan imam malik
9.sunan imam ahmad ibn Hanbal
Pengamalan/Sunnah Hadits Dalam Kehidupan
Mengamalkan As-Sunnah dalam kehidupan sehari-hari. sangatlah penting terkhususnya
dalam persoalan aqiah dan
ibadah.
As-Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan, dan igrar (ketetapan dan persetujuan) Nabi
saw. As-Sunnah itu bisa berupa suatu amalan wajib dan bisa juga merupakan amalan
sunnat. Adapun amalan wajib seperti sholat lima waktu, puasa ramadhan, membayar zakat,
berhaji ke Baitullah, membaca Al
Qur'an, berbuat baik, jujur, amanah, berbaik sangka, dan sebagainya.sedangkan amalan
sunnah seperti sholat-sholat sunnat, puasa-puasa sunnat, sedekah, membantu orang lain
dan sebagainya.

BAB V IJTIHAD SUMBER AJARAN ISLAM KETIGA


A. Pengertian Ijtihad
Kata ijtihad berasal dari kata berbahsa arab: “jahad” Yang berarti “pencurahan
segala kemampuan untuk memperoleh sesuatu dari berbagai urusan”. Ijtihad berarti
sungguh-sungguh atau bekerja keras dan gigi untuk mendapatkan sesuatu. Jadi
menurut bhasa, ijtihad ialah berupah serius dalam berusaha atau berusaha dengan
sungguh-sungguh
Menurut abdullahi ahmad An-Na’im ijtihad berarti penggunaan penalaran hukum
secara indipenden untuk memberikan jawaban atas sesuatu masalah ketika Al-quran
dan Al-sunnah diam tidak memberi jawaban.
Adapun secara terminologis, devinisi ijtihad yang dikemukakan oleh ahli ushul fiki
adalah pengarahan segenap kesanggupan oleh seoarang ahli fiki atau mujtahid
syar’i”. Sedangkan bagi sebagian ulama lainya, seperti ibnu taimiyah mengatakan
bahwa ijtihad juga berlaku dalam dunia tawaf demikian juga pendapat Harun
Nasution yang mengatakan ijtihad di dalam fiki merupakan definisi ijtihad dalam arti
sempit, sementara dalam arti luas ijtihad juga berlaku dibidang politik, akidah,
tasawuf, dan juga filsafat.
B. Unsur Ijtihad
Ijtihad berarti mempunyai tiga unsur yaitu:
1. Pengerahan kemampuan intellektual secara maksimal
Pengerahan secara kemampuan, yang berarti ijtihad merupakan usaha jasmani,
rohani, tenaga,pikiran,waktu maupun biaya dan bukan alkadarnya.
2. Bertujuan memproduk hukum-hukum syara’ guna memperoleh pengetahuan
tentang hukum-hukum syara’ yang arti bahwa ijtihad adalah ketentuan hukum yang
menyangkut tingkah laku manusia dalam kaitanya dengan pengalaman ajaran
agama.
3. Ijtihad bersumeberkan nas-nas, balik Al-quran maupun hadis nabi Saw. Yang
mengandung arti bahwa ijtihad hanya mungkin boleh di lakukan oleh sesorang yang
telah memenuhi persyaratan tertentu, memcapai tingkatan mujtahid, dan bukan
oleh sembarangan orang.
C. Kedudukan Ijtihad
Perihal kebolehan melakukan ijtihad dalam islam didasarkan pada sejumblah ayat
Al-quran dan as-sunah. Di antara ayat Al-quran di maksud, adalah: Qs. An-Nisa’ (4):
59 dan 105; Qs. Ar-Rum (30): 21; Qs. Az-Zumar (39): 42; dan Qs. al-Jatsiyah (45): 13.
Sejumblah dalil di atas selain menujukan kebolehan melakukan ijtihad sekali itu juga
menunjukan bahwa ijtihad merupakan sumber ajaran islam.
Kedudukan ijtihad sebagai sumber ajaran islam dan ijtihad merupakan sala-satu
sumber ajaran islam setelah Al-quran dan as-sunah. Hal ini berarti bahwa ijtihad baru
dapat di rujuk sebagai sumber ajaran islam ketika dalil yang diperlukan untuk
menetapkan suatu hukum benar-benar secara eksplisit tidak ditemukan dalam Al-
quran dan as-sunah
D. Bentuk Ijtihad
Bentuk-bentuk ijtihad ada 7 yaitu:
1. Ijmak
2. Qiyas
3. Istihsan
4. Maslahah mursahalah
5. Sududz dzariah
6. Istihab
7. Urf
Adapun dasar setiap muslim diharuskan berijtihad falam semua bidang hukum
syariat, asal dia sudah memnuhi kriteria dan syarat seorang mujtahid. Hukum
melakukan ijtihad tiga macam yaitu:
1. Wajib ain
2. Wajib kifayah
3. Sunah
Lebih lanjut urgensi dapat dilihat dari fungsi ijtihad terbagi dalam tiga macam
yaitu:
1. Fungsi al-ruju
2. Fungsi al-ihya
3. Fungsi al-ibanah
Macam-macam ijtihad ditinjau dari jenis mujtahid dapat di bagi:
1. Mujtahid mutlaq
2. Mujtahid mazhab
3. Mujtahid fi masa’il
4. Mujtahid mugaiyyad

Dalam mewujudkan lahirnya fiqih (hukum islam) yang compatible (shalihun likulliz
zaman wal makan sejalan dengan prombel etika kehidupan manusia modern saat ini
diperlukan gagasan baru mengenai ijtihad kontemporer, misalnya dalam persoalan
kesetaran gender, HAM, perkembangan sains dan teknologi modern, serta
perkembangan sosiokultural masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai