Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Agama dan ekonomi sekilas dua kata yang tidak ada keterkaitan diantara keduanya,
tetapi jika merenungi lebih mendalam hal tentunya memiliki relevansi yang sangat
erat.Agama merupakan suatua jaran yang berasal darizat yang diyakini memiliki kekuataan
mengatur alam raya besertaisinya, termasuk manusia.Ajaran yang dijadikan sebagaiatu
randalam kehidupan manusia dalam rangkain teraksi kepadatuhan yang MahaEsa, dan
interaksi sesama manusia dan interaksi dengan alam.
Manusia dituntut mematuh irambu-rambu yang ada dalam agama supaya manusia yang
bersangkutan dapat memperoleh kesejahteraan yang orentasinya bukan hanya di dunia saja,
tetapi juga dimensi akhirat.Orang yang beragama niscaya menyakini adanya kekuatan yang
mahadasyat yang bersifat transenden yang mengatur kehidupannya.Oleh sebab itu segala
tindak tanduk dan perbuatan, ucapanya senantia terjaga oleh nilai-nilai agama itu sendiri.Nilai
– nilai agama mengakar sedemikian rupa dalam diri orang yang bersangkutan sehingga
dirinya benar-benar terjaga dari hal-hal yang tercela.
Ekonomi suatu aktifitas kehidupan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya.Dengan kata lain Padahal kikatilmu ekonomi berkaitan dengan perilaku manusia
untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai kemakmuran dengan proses operasional.
Agama danekonomi secarakhusus memiliki keterkaitan yang sedemikian rupa, dalam
satu sisi agama sebagai seperangkat aturan yang lengkap untuk memandu manusia, dandisisi
yang lain ekonomi sebagai aktifitas manusia dalam memenuhi hajat hidupnya. Jadi, Jelas
sekali “agama dan ekonomi” menjadi pembahasan yang sangat urgen untuk dibahas
mengingat dua kata tersebut sekila ssaling kontradiktif, yang satu (agama) orentasi
nyaakhirat, yang satunya lagi (ekonomi) orentasinya dunia, padahal secara implicit ekonomi
menjadi bagian dari integral agama itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Hubungan manusia dengan ekonomi
a. Jelaskan apa hubungan manusia dengan ekonomi
b. Prinsip ekonomi
2. Hubungan agama dengan manusia
a. Apa itu agama?
b. Apa itu manusia?
c. Jelaskan hubungan antara agama dengan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan Antara Agama dan Manusia


Hubungan antara manusia dan agama sangatlah penting. Jika manusia tidak memiliki
agama maka manusia tersebut tidaklah hidup dengan merasa aman dan hidup tanpa perdoman
dan tujuan.
1. Pengertian Agama
Secara sederhana, pengertian agama dapat dilihat dari sudut kebahasaan (etimologis)
dan dari sudut istilah (terminologis). Mengartikan agama dari sudut kebahasaan akan terasa
lebih mudah dari pada mengartikan agama dari sudut istilah ini sudah mengandung muatan
subjektivitas dari orang yang mengartikannya.
(1) Pengertian agama menurut bahasa
Menurut Harun Nasution, Agama berasal dari kata sanskrit. Lalu Harun Nasution
mengartikannya. a=tidak, gam=pergi, jadi agama artinya tidak pergi, tetap ditempat,
diwarisi secara turun menurun. Hal demkian menunjukan pada salah satu sift agama, yaitu
diwaris secara turun menurun dari satu generasi ke generasi lainnya. Selanjutnya ada lagi
pendapat yang mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci, dan agama-agama
memang mempunyai kitab suci. Selanjutnya dikatakan lagi bahawa agama berarti
tuntutan. Pengertian ini tampak menggambarkan salah satu fungsi agama sebgai tuntutan
bagi kehidupan manusia.
Sedangkan dalam bahasa arab agama artinya din. Din dalam bahasa semit berarti
undang-undang atau hukum. Dalam bahasa arab kata ini mengandung arti menguasai,
menundukkan, patuh, utang, balasAn, dan kebiasaan. Pengertian ini juga sejalan dengan
kandungan agama yang di dalamnya terdapat peraturan-peraturan yang merupakan hukum
yang harus dipatuhi penganut agama yang bersangkutan . Selanjutnya agama juga
menguasai diriseseorang dan membuat ia tunduk dan patuh kepada tuhan dengan
menjalankan ajaran-ajaran agama.
Dari beberapa defenisi akhirnya Harun Nasution menyimpulkan bahwa intisari yang
terkandung dalam istilah-istilah di atas ialah ikatan. Agama memang mengandungarti
ikatan yang harus di pegang dan di patuhi manusia. Ikatan ini memounyai pengaruh besar
sekali trhadap kehidupan manusia sehari-hari. Ikatan itu berasal dari suatu kekuatan yang
lebih tinnggi dari manusia. Satu kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap oleh pancaindra.
(2) Pengertian agama menurut istilah
Menurut Elizabet K. Nottingham dalam bukunya “agama dan masyarakat”
berpendapat bahwa agama adalah gejala yang begitu sering terdapat di mana-mana
sehingga sedikit membantu usaha-usaha kita untuk membuat abstraksi ilmiah. Lebih
lanjut Notthingham bahwa agama berkaitan dengan usaha manusiauntuk mengukur
dalamnya makna dan keberadaanya sendiri dan keberadaan alam semesta. Agama telah
menimbulkan khayalanya yang paling luas dan juga digunakan untuk membenarkan
kekejaman orang yang luar biasa terhadap orng lain. Agama dapat membangkitkan
kebahagian batin yang paling sempurna dan juga perasaan takut dan ngeri. Sementara itu
Durkhem mengatakan bahwa agama adalah pantulan dari solidaritas sosial.
2. Pengertian Manusia
(1) Beberapa pengertian manusia menurut ahli
1. Menurut Paula JC & Janet WK
Menurut Paula & Janet manusia merupakan bagian dari yang terbuka, bebas
memilih yang ada di dalam setiap interaksi, mengemban tanggung jawab
mengatur, dan juga menyusun pola hubungan antar sesama dan memperoleh
multidemensi dengan berbagai pilihan.
2. Menurut Omar Mohammad AL Toumi AL Syaibany
Menurut Omar pengertian manusia adalah makhluk yang mulia. Manusia
merupakan sumber yang mudah berpikir dan manusia merupakan peran 3 dimensi
(ruh, dan kemampuan berpikir/akal). Manusia dalam proses tumbuh kembangnya
di tentukan oleh dua faktor utama dan faktor terkait dan faktor lingkungan.
3. Menurut Kees
Manusia adalah setiap makhluk terdiri dari dua orang yang tidak satu pun yang
dapat ditemukan dalam bentuk apapun.
4. Menurut Upanisads
Menurut Upanisads, manusia merupakan kombinasi dari beberapa kehidupan
seperti roh, pikiran, jiwa, dan prana.
5. Sokrates
Menurut Sokrates, pengertian manusia adalah makhluk hidup yang memiliki dua
kaki, yang tidak di pahami dan memiliki kuku yang lebar.
(2) Pengertian manusia menurut agama islam
Manusia menurut pandangan Islam adalah kumpulan ciptaan Allah swt yang memiliki
unsur dan daya yang memiliki jiwa dengan ciri-ciri berfikir, berakal, dan bertanggung
jawab pada Allah swt yang diciptakan dengan memiliki akhlak. Secara terperinci,
manusia terdiri :
1. Makhluk yang Sempurna dan Mulia
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, baik dari wujud fisiknya
maupun rohaninya. Manusia menjadi ciptaan Allah yang paling sempurna dan
mulia karena memiliki akal. Akal yang membedakan manusia dengan maklhuk
lainnya. Akal membantu manusia untuk melakukan apa yang dilakukan oleh
manusia.
2. Makhluk yang Bertanggungjawab
Manusia yang paling sempurna, dimintai pertanggungjawaban terhadap amanah
yang telah diberikan Allah swt. Hal ini sesuai dengan surat al-Ahzab ayat 72
berikut:
‫إنا عر ضنا األ ما نة على السموت واألرض والجبال فأبين أن يحملنها و أشفقن منها وحملها اإل ننانان‬
Artinya: ‘Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Manusia benar-benar zalim dan sangat bodoh’.

Setiap manusia menurut pandangan Islam adalah pemimpin, yang paling dominan
adalah pemimpin sendiri. Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban
terhadap apa yang telah dipimpinnya baik lahir maupun batin, juga di dunia atau
di akhirat.
3. Khalifah dan Hamba Allah
Manusia memiliki akal dan kalbu yang tidak dimiliki oleh makhuk lain, maka
manusia dibuat sebagai khalifah dan sekaligus menjadi hamba Allah. Khalifah
mengandung makna bahwa Allah menjadikan manusia sebagai pemegang
kekuasaan yang mengharuskan untuk melaksanakan syariat-Nya di bumi, telah
dijelakan dalam surah as-shaad.
Yang artinya: Wahai Dawud dari Kami membuat kamu khalifah di muka bumi,
maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu ikuti
hawa nafsu, karena ia kana menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya
orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena
mereka melupkan hari perhitungan.
4. Makhluk Berakhlak
Akhlak merupakan kumpulan atau wujud diri manusia yang awalnya, kompilasi
manusia memiliki akhlak yang baik, maka ia memilki kedudukan yang tinggi di
mata Allah. Jika manusia memiliki akhlak yang buruk, maka kedudukannya
rendah di mata Allah. Akhlak merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki
manusia, karena manusia memiliki akhlak, maka manusia memiliki kemampuan
untuk membedakan yang hak dengan yang batil.
5. Makhluk Kontroversial
Manusia disebut sebagai kontrovesial, karena kompilasi manusia menggunakan
akalnya dan dapat mengendalikan nafsunya serta beriman kepada Allah, maka
manusia merupakan makhluk yang paling tinggi kedudukannya di antara makhluk
lain. Ketika manusia tidak mempergunakan akalnya dan diperbudak oleh hawa
nafsu, maka akan menjadi yang paling hina dan rendah. Hal ini akan terjadi karena
manusia melakukan kerusakan dan konflik di muka bumi, maka kerusakan yang
yang sedahsyat manusia.
3. Hubungan Antara Agama Dengan Manusia
Kondisi umat islam dewasa saat ini semakin diperparah dengan merebaknya
fenomena kehidupan yang dapat menumbuhkembangkan sikap dan prilaku yang a moral
atau degradasi nilai-nilai keimanannya. Fenomena yang cukup berpengaruh itu adalah :
1. Tayangan media televisi tentang cerita yang bersifat tahayul atau kemusrikan, dan
film-film yang berbau porno.
2. Majalah atau tabloid yang covernya menampilkan para model yang mengubar aurat.
3. Krisis ketauladanan dari para pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka itu justru
berprilaku yang menyimpang dari nilai-nilai agama.
4. Krisis silaturahmi antara umat islam, mereka masih cenderung mengedepankan
kepentingan kelompoknya (partai atau organisasi) masing-masing.
Sosok pribadi orang islam seperti di atas sudah barang tentu tidak menguntungkan
bagi umat itu sendiri, terutama bagi kemulaian agama islam sebagai agama yang mulia
dan tidak ada yang lebih mulia di atasnya. Kondisi umat islam seperti inilah yang akan
menghambat kenajuan umat islam dan bahkan dapat memporakporandakan ikatan
ukuwah umat islam itu sendiri. Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu
menwujudkan misi “Rahmatan lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki
pemahaman secara utuh (Khafah) tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya
memiliki kekuatan dalam bidang imtaq (iman dan takwa) tetapi juga dalam bidang iptek
(ilmu dan teknologi).
Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan antara pengamalan ibadah ritual
dengan makna esensial ibadah itu sendiri yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-
hari, seperti : pengendalian diri, sabar, amanah, jujur, sikap altruis, sikap toleran dan
saling menghormati tidak suka menyakiti atau menghujat orang lain. Dapat juga
dikatakan bahwa umat Islam harus mampu menyatu padukan antara mila-nilai ibadah
mahdlah (hablumminalaah) dengan ibadag ghair mahdlah (hamlumminanas) dalam
rangka membangun “Baldatun thaibatun warabun ghafur” Negara yang subur makmur
dan penuh pengampunan Allah SWT. Agama sangat penting dalam kehidupan manusia
antara lain karena agama merupakan : a. sumber moral, b. petunjuk kebenaran, c. sumber
informasi tentang masalah metafisika, dan d. bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala
suka maupun duka.
a. Agama Sumber moral
Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh
sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama.
Agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan
kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.
b. Agama Petunjuk Kebenaran
Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban atas
pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan
tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi
Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk
disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula
sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu
kebenaran yang mutlak dan universal. Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat
penting dalam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-carioleh manusia sejak
dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam
agama. Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu
kebenaran yang mutlak dan universal.
c. Agama Sumber Informasi Metafisika
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan hanya
Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib
ini dalam batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang gaib
tersebut melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama adalah sumber
infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat
mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang
berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan sifat-sifat-
Nya, dan hal-hal gaib lainnya. Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi
manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan
ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya
dapat diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang
metafisika.
d. Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada
Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar
pada waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di
kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman.
Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan,
bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman seperti
yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.Bagaiman tidak serba
baik, kalau di kala suka orang beriman itu bersyukur, padahal “ Jika engkau bersyukur
akan Aku tambahi” , kata Allah sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang
beriman tabah atau sabar di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka ia
memperoleh berbagai keutamaan, seperti pengampunan dari dosa-dosanya(H.R
Bukhari dan Muslim), atau bahkan mendapat surga (H.R Bukhari), dan sebagainya.
Bahkan ada pula keuntungan lain sebagai akibat dari kepatuhan menjalankan agama,
seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater, Dr. A.A. Brill, “Setiap orang yang
betul-betul menjalankan agama, tidak bisa terkena penyakit syaraf. Yaitu penyakit
karena gelisah risau yang terus-menerus.

B. Hubungan Antara Islam dan Ekonomi


Secara sederhana, ekonomi islam adalah ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai
ajaran islam. Namun dalam penegertian lebih luas. Ekonomi islam adalah pada hakikatnya
adalah upaya pengalokasian sumber-sumber daya untuk memproduksi barang atau jasa sesuai
dengan petunjuk Allah SWT, dalam rangka memperoleh Ridha-Nya. 1
Ekonomi Islam dibangun atas dasar Agama Islam, karena itu akan merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Agama Islam. Bangunan ekonomi Islam didasarkan atas lima universal,
yaitu : Tauhid (Keimanan), ‘Adl (Keadilan), Nubuwwah (Kenabian), Khilafah
(Pemerintahan), Ma’ad (Hasil). Nilai-nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk membangun
teori-teori ekonomi Islam. Untuk memahami hubungan antara Agama Islam dan perilaku
ekonomi maka harus dipelajari bidang dan lingkup masing-masing. Sebagai derivasi dari
Agama Islam, ekonomi Islam akan mengikuti agama Islam dalam berbagai aspeknya.
Ciri khas ekonomi Islam adalah tidak memisahkan antara norma dan fakta, serta
konsep yang rasional. Islam mendefenisikan Agama bukan hanya berkaitan dengan
spiritualitas atau ritualitas, namun Agama merupakan serangkaian keyakinan, ketentuan dan
peraturan serta tuntunan moral bagi setiap aspek kehidupan manusia. Islam memandang

1
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, hlm.412
Agama sebagai suatu jalan hidup yang melekat pada setiap aktivitas kehidupan, baik
ketikamanusia melakukan hubungan ritual dengan Tuhan maupun ketika manusia berinteraksi
dengan sesama manusia atau alam semesta.
Sedangkan ekonomi secara umum didefenisikan sebagai hal yang mempelajari
perilaku manusia yang menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang
dan jasa yang dibutuhkan manusia. Dengan demikian, ekonomi merupakan suatu bagian dari
Agama. Islam memandang aktivitas ekonomi maka semakin baik, sepanjang tujuan dan
prosesnya sesuai dengan ajaran Islam. Ruang lingkup ekonomi meliputi suatu bidang perilaku
manusia terkait dengan konsumsi, produksi, dan distribusi.
Islam sebagai suatu Agama yang disahkan pada ajaran kitab Al-qur’an dan Hadis,
memberikan banyak contoh ajaran ekonomi, baik pada masa awal Islam diturunkan bahkan
sampai sekarang. Sebagai contoh, pada masa Ibrahim a.s. ,Islam telah mengajarkan untuk
berderma. Pada masa Shu’aib a.s. , Islam mengajarkan agar manusia berbuat adil dalam
memberikan takaran, menimbang dengan benar dan tidak merugikan orang lain. Tepatilah
ketika kamu menakar dan jangan sampai kamu menjadi orang-orang yang merugi.
Timbanglah dengan timbangan yang tepat. Jangan kamu merugikan hak-hak orang lain dan
janganlah berbuat jahat dan menimbulkan kerusakan di muka bumi.
Kegiatan ekonomi dalam pandangan Islam merupakan tuntunan kehidupan Islam
memposisikan kegiatan ekonomi sebagai salah satu aspek penting untuk mendapatkan
kemuliaan (falah), dan karenanya kegiatan ekonomi sebagaimana kegiatan lainnya perlu
dituntun dan dikontrol agar berjalan seirama dengan ajaran Islam. Kegiatan ekonomi
merupakan bagian dari mu’amalah dan harus didasarkan atas aqidah yang benar, sehingga
menghasilkan kegiatan ekonomi yang berakhlaq atau bermoral.
Kegiatan ekonomi hanya akan mampu membawa kepada falah selama dilaksanakan
berdasarkan aqidah Islam dan diwarnai dengan moral Islam. Dengan demikian, ekonomi
merupakan suatu bagian dari Agama.

5 Prinsip Ekonomi Islam


Ajaran Islam memiliki dasar dan prinsip pengembangan ekonomi yang jelas dan
tegas. Usaha mengembangkan ekonomi yang berdasarkan prinsip- prinsip ajaran islam
tersebut sama pentingnya dengan perbuatan amal saleh yang diridhai Allah SWT.
Pengembangan usaha dalam bidang ekonomi sebagai bagian dan visi,misi dan tujuan ajaran
islam untuk memberi rahmat bagin seluruh alam, dan untuk menyeterahkan kehidupan
masyarakat secara seimbang.2
Secara spesifik ekonomi islam tidak memiliki teori khusus sebagaimana ekonomi
konvensional pada umumnya yang dibangun dan titumbh suburkan denga berbagai teori
ekonomi klasik. Tetapi ekonomi islam dikembangkan berdasarkan nilai-nilai normatif ajaran
islam meliputi keseluruhan dari ekonomi islam tidak hanya menyangkut persoalan perbankan,
pembiayaan dan asuransi syariah yang selama ini yang lebih dikenal dan marak muncul di
Indonesia.
Praktek ekonomi islam dapat diketegorikan dalam 5 prinsip yang menjadi pondasi
pada tataran praksis implementatif, yaitu :
1. Prinsip 1 : Pemdayagunaan atau pengejawantahan konsep ZIS dalam mengentaskan
kemiskinan.
2. Prinsip 2 : Larangan Riba
3. Prinsip 3 : Membagi Resiko ( Risk Sharing )
4. Prinsip 4 : Dilarang Terjadinya eksploitasi
5. Prinsip 5 : Menjauhi usaha yang bersifat spekulatif

2
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, hlm.444
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan antara manusia dengan ekonomi, ekonomi memaknai kesejahteraan sebagai
kesejahteraan material duniawi. Islam memaknai kesejahteraan dengan istilah falah yang
berarti kesejahteraan holistik dan seimbang antara dimensi material-spritual, individual-
sosial, dan kesejahteraan dikehidupan duniawi dan akhirat. Hubungan antara agama dengan
manusia, sangatlah penting. Jika manusia tidak memiliki agama maka manusia tersebut
tidaklah memiliki pedoman hidup dan tujuan hidup.

B. Saran
Saran saya untuk akademsi adalah teruslah mengajar dengan baik dan efisien sehingga
mahasiswa dapan menerima ilmu dengan bai pula. Saran saya untuk masyarakat adalah,
jangan terlalu mudah terpengsruh dengan berita hoax di luar sana. Karena jika kita
terpengaruh maka itu akan membuat kita berprasangka buruk dan merasa gelisah dan tidak
tenang.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mukti, Universitas dan Pembangunan, (Bandung : IKIP Bandung, 1971

Nasution, Harun, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid1, (Jakarta; UI Press, 1979

Nata, Abidun, AL-Qur’an dan Hadist (Dirasab Islamiyah 1), (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
1993

Nata, Abidun. 2011. Studi Islam Komprehensif. Jakarta. Pranadamedia Group


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT Tuhan yang Maha kuasa yang tak ada duanya,
Tuhan yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Tuhan yang telah menciptakan alam
semesta dengan begitu indahnya. Dan ia pulalah yang telah memberikan kita beribu-ribu
kenikmatan dari kita membuka mata hingga kita menutup mata.
Shollawat berbingkiskan salam marilah kita sampaikan kepada junjungan alam. Seorang
pahlawan di padang pasir putranya Abdullah buah hati Siti Aminah prisainya Siti Khadijah dan
yang menegakkan kata Lailahailallah “Tidak ada Tuhan selain Allah” ialah Nabi Muhammad
SAW.
Saya mohon maaf atas kwesalahan penulisan Makalah ini. Kepada Allah saya mohon
ampun.

Bengkulu, 10 Desember 2019

Penyusun
MAKALAH STUDI ISLAM

“HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN EKONOMI


DAN HUBUNGAN ANTARA AGAMA DENGAN MANUSIA”

Disusun Oleh :

ANUGRAH RESTU PRATAMA


NIM. 1911140026

Dosen Pembimbing : Adi Setiawan, LC, MEI

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN AJARAN 2019
MAKALAH STUDI ISLAM
“ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM DAN TIPOLOGI MANUSIA
MENURUT AGAMA”

Disusun Oleh :

ASTRI WINDY RAMADHANI

Dosen Pembimbing : Adi Setiawan, LC, MEI,

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN AJARAN 2019

Anda mungkin juga menyukai