Anda di halaman 1dari 17

T u g a s

K e l o mp o k 1
a g a m a d a n m
k a t a n u
k i s i a
h a
Anggota Kelompok
Ferry Ardiansyah (202310515137)
Siti Nur Kayla (202310515166)

Tri Afsari (202310515149)


Waras Lestari (202310515153)
Pendahuluan
Pengertian Manusia dalam Al Qur'an
Penciptaan Manusia (Dalil)
Kedudukan Manusia di Alam Semesta
Hakikat Manusia dalam Beberapa Perspektif
Pengertian Agama Islam

Syarat-syarat Agama
Unsur-unsur Agama
Fungsi Agama
Agama dalam Beberapa Perspektif
Alasan Manusia memerlukan Agama
1. Pengertian manusia
1.
dalam Al Qur'an
Manusia dalam Al-Qur'an dinyatakan sebagai ciptaan Allah yang memiliki
dua dimensi: kelebihan, keagungan, dan keutamaan.
Dalam Al-Qur'an manusia dinyatakan dengan kata insan (‫ )انسان‬tentang 70
kali,23 kata: al-nas (‫ )اناس‬terulang 240 kali.
“al-nas” secara umum menggambarkan manusia universal netral tanpa sifat.
Sifat tertentu yang membatasi atau mewarnai keberadaannya,
sedangkan kata “insan” pada umumnya menggambarkan makhluk manusia
dengan berbagai potensi dan sifat, makna-makna dari akar kata di atas
paling tidak memberikan gambaran sepintas tentang potensi atau sifat
makhluk tersebut,
2. Penciptaan Manusia dan Dalil
Manusia pertama yang diciptakan adalah Nabi Adam dari tanah. Penyebutan
kata (tanah)artinya adalah perpaduan antara debu dan air. Setelah bentuknya
sempurna Allah tiupkan roh dan menjadikan bagi manusia pendengaran,
penglihatan dan hati
Islam tidak memikirkan manusia dari pikirannya saja tapi juga memikirkan
manusia sebagai makhluk yang terdiri dari jiwa yang mempunyai tuntutannya
sendiri yang harus dipenuhi, begitu pun raga yang mempunyai tuntutan yang
harus dipenuhi agar manusia bisa selamat dan hidup lurus
Allah menciptakan Adam dari suatu genggaman yang Ia ambil dari seluruh bumi,
lalu keturunan Adam muncul sepenuh bumi,di antaranya ada yang berkulit merah,
putih, hitam dan campuran antara semua warna itu, ada yang berwatak lembut
dan menurut, ada pula yang berwatak keras, ada yang buruk dan ada yang baik
(HR. Abi Daud)
Untuk proses penciptaan manusia Allah terangkan dalam firman-Nya, yaitu:

‫ ثم خلف النطفة علقة‬١٣ ‫ جعلله نطفة في قرار مكين‬١٢٠ ‫ولقد خلف اإلنستن من سنة من طين‬
‫تخلف العلقة مضغة فخلق المصما عطنا فكسونا العظيم الحما م انشأنه خلقا فاخر فتبارك هللا‬
‫أحسن الخلقين‬

Dan sungguh. Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal dari tanah.
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokah
(rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang
melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami
menjadikannya makhluk yang (verbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling
baik. (QS. Al-Mukminun/23: 12-14)
3. Kedudukan Manusia di Alam Semesta
a. Abdu/ Mu’abbid
Kedudukan manusia sebagai hamba yang harus beribadah kepada Allah swt. Hal ini didasarkan pada
petunjuk ayat yakni “”Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah
(ibadah) kepada-Ku””.Beribadah mencakup keseluruhan kegiatan manusia dalam hidup di dunia ini,
termasuk kegiatan duniawi,jika kegiatan itu dilakukan dengan sikap batin serta niat pengabdian dan
penghambaan diri kepada Tuhan, sebagai tindakan bermoral untuk menempuh hidup dengan
kesabaran bahwa makna dan tujuan keberadaan manusia ialah “perkenan” atau ridha Allah swt.

b. Khalifah
Manusia diberi status yang terhormat yaitu sebagai khalifah Allah di muka bumi, lengkap dengan
kerangka dan program kerjanya. Secara simbolis fungsi dan kerangka kerja itu dinyatakan Allah
pada proses penciptaan Adam as, sebagai mana difirmankan Allah swt “”Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.! Dan sekaligus menugaskan manusia untuk memakmurkan
bumi””
c. Al-basyar
al- basyar dinyatakan dalam al-Qur'an sebanyak 37 kali yang 25 kali di antaranya mengacu kepada arti
yang berkaitan dengan kebutuhan primer manusia (makan, minum dan seks), termasuk para nabi dan rasul.
Sedangkan 13 kata lainnya digunakan dalam hubungannya dengan masalah orang muslim dan orang kafir,
baik berupa ungkapan orang kafir, tentang pengingkaran mereka terhadap status kenabian para utusan
Tuhan berdasarkan alasan bahwa para nabi itu adalah manusia biasa seperti halnya mereka juga,

d. Al-Naas, Al-Ins, dan Al-Uns.


Dari asal kata anasa yang berarti melihat, mengetahui, dan minta izin, terlihat bahwa kata insan
dikaitkan dengan aspek utama kemanusiaan, yaitu kemampuan penalaran yang dengannya manusia mampu
mengamati, mencermati, menangkap, mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menganalisis berbagai kasus
dan kondisi dalam berbagai realitas yang dihadapinya dengan cara membuat hubungan antar fakta dan
informasi dalam berbagai realitas yang ada menuju pengambilan suatu kesimpulan dan atau keputusan
yang akan menjadi pelajaran atau hikmah yang berguna bagi kehidupannya.
4. Hakikat Manusia dari
Berbagai Perspektif
1. Pandangan psikoanalitik. tingkah laku seorang manusia diatur dan dikontrol
oleh kekuatan psikologis yang memang ada dalam diri manusia
2. Pandangan humanistik. manusia memiliki dorongan-dorongan dari dalam dirinya
untuk mengarahkan dirinya mencapai tujuan yang positif. Mereka menganggap
manusia itu rasional dan dapat menentukan nasibnya sendiri.
3. Pandangan behavioristik. manusia sebagai makhluk yang reaktif dan tingkah
lakunya dikendalikan oleh faktor-faktor dari luar dirinya, yaitu lingkungannya.
4. Pandangan Martin buber. manusia berpotensi untuk menjadi 'baik' atau
'jahat', tergantung keenderungan mana yang lebih besar dalam diri manusia.
5. Pandangan kontekstual. manusia hanya dapat dipahami dalam konteksnya.
Manusia tidak independent, melainkan merupakan bagian dari lingkungannya.
5. Pengertian Agama Islam

Pengertian agama islam memiliki 2 sisi yaitu sisi


kebahasaan dan sisi peristilahan. Dari sisi
kebahasaan islam berasal dari bahasa arab
,yaitu dari kata salima yang mengandung arti
selamat, sentosa dan damai. Selanjutnya diubah
menjadi bentuk aslama yang berarti berserah
diri masuk kedamaian.
6. Syarat-syarat agama

1. memiliki konsep ketuhanan


2. mempunyai kitab suci
3. adanya tokoh pembawa ajaran(nabi
atau rasul)
4. melaksanakan ritual/ibadah
5. adanya hari pebalasan
6. adanya umat
7. Unsur-unsur agama

a. Adanya keyakinan pada yang gaib


b. Adanya kitab suci sebagai pedoman,
c. Adanya Rasul pembawanya
d. Adanya ajaran yang bisa dipatuhi,
e. Adanya upacara ibadah yang standar
8. Fungsi agama
1.fungsi Edukatif. memberikan ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara
yuridis berfungsi menyuruh dan melarang.
2. fungsi Penyelamat. keselamatan meliputi dua alam yaitu dunia dan akhirat.
agama mengajarkan para penganutnya melalui: pengenalan kepada masalah
sakral(keimanan pada Tuhan)
3. fungsi Pendamaian. Melalui agama seseorang yang bersalah/berdosa dapat
mencapai kedamaian batin melalui tuntunan agama. melalui tobat, pensucian
ataupun penebusan dosa.
4. fungsi Kontrol Sosial. sebagai norma, sehingga dalam hal ini agama sebagai
pengawasan sosial secara individu maupun kelompok.
5. fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Para penganut agama yang sama secara
psikologis akan merasa memiliki kesamaan dalam satu kesatuan: iman dan
kepercayaan.
9. Agama dari berbagai perspektif

perspekktif sosiologis,
agama dipandang sebagai sistem kepercayaan yang diwahyukan dalam
perilaku sosial tertentu dalam masyarakat, setiap perilaku yang dijalaninya
selalu berhubungan dengan sistem keyakinan dari ajaran agama yang
dianutnya.

perspektif filsafat perenial


dapat dilihat dari dua sisi yakni eksoterik dan esoterik. Eksoterik (exoteric)
adalahhal-hal yang boleh diketahui dan dilakukan oleh semua anggota
kelompok penganut suatu paham tertentu, sedangkan esoterik(esoteric)
adalah hal-hal yang hanya boleh diketahui dan dilakukanbeberapa orang saja
dari suatu kelompok penganut paham tertentu.
10. Alasan manusia masih memerlukan agama
1. Fitrah beragama
potensi bawaan yang memberikan kemampuan kepada
manusia untuk selalu tunduk, taat melaksanakan perintah
Tuhan sebagai pencipta,penguasa dan pemelihara alam
semesta. Dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa fitrah
beragama sudah tertanam ke dalam jiwa manusia
semenjak dari alam arwah dahulu,

2. Kemampuan manusia terbatas


Dalam masyarakat banyak peristiwa yang terjadi dan berlangsung di
sekitar manusia dan di dalam manusia, tetapi tidak dipahami oleh
mereka yang tidak dipahami itu dimasukkan ke dalam kategori ghaib,
Untuk menguatkan diri, mereka mencari perlindungan pada kekuatan
yang menurut mereka menguasai alam ghaib yaitu Dewa atau
Tuhan.Atas dasar itulah, manusia sangat memerlukan agama. Karena
dengan agama manusia dapat mengetahui dan memahami sesuatu yang
tidak bisa dijangkau oleh akal pikiran yang dimiliki manusia.
Sumber
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/al_daulah/article/download/4886/4374/

https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-Pendidikan/article/view/7918/6263

https://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/F/article/view/873/762

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/didaktika/article/view/480/398

https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadzkiyyah/article/view/1498/1233

https://journal.actual-insight.com/index.php/intheos/article/view/1279/899

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/alAdyan/article/view/2111/1600

https://journal.uim.ac.id/index.php/alulum/article/download/234/180/

https://www.jurnalpencerahan.org/index.php/jp/article/download/27/24
T e r i ma
K a s i h

Anda mungkin juga menyukai