Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia, Agama dan Islam merupakan masalah yang sangat penting,
karena ketiganya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang
akan datang, yang tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nilanilai spiritual yang sesuai dengan agama-agama samawi (agama yang datang
dari langit ataua gama wahyu).
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam
individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan
memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari
tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi
jernih halus dan suci. Disamping itu, agama juga merupakan benteng
pertahanan bagi generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai aliran
sesat.
Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan
akhlak dan juga merupakan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang
individu-individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong
menolong.
Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang
melaksanakan hukum-hukumnya akan mencapai tujuan yang tinggi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas,kami merumuskan masalah
sebagai berikut.
1) Apakah keberagamaan merupakan kebutuhan fitri?
2) Mengapa manusia perlu memeluk agama ?
3) Mengapa islam merupakan agama yang sesuai

dengan

fitrah

kemanusiaan ?
4) Bagaimana islam sebagai agama yang lurus ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas,makalah ini disusun dengan
tujuan untuk :
1) Memahami bahwa keberagamaan merupakan kebutuhan fitri
2) Menjelaskan sebab-sebab manusia perlu memeluk agama
3) Menguraikan mengapa Islam merupakan agama yang sesuai dengan
fitrah kemanusiaan
4) Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang lurus
D. Manfaat Penulisan makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat kepada
pembaca tentang Manusia,
Agama dan Islam. Semoga memberikan manfaat bagi penulis sendiri.

BAB II
PEMBAHASAAN
A. Landasan Teori
1) Pengertian Manusia

Manusia atau

orang dapat

diartikan

berbeda-beda

menurut biologis,rohani dan istilah kebudayaan, atau secara campuran


.Secara

biologis,

manusia

sebagai Homosapiens (BahasaLatinuntuk


spesies primata dari

diklasifikasikan
manusia)

sebuah

golongan mamalia yang

dilengkapi otak berkemampuan tinggi.Dalam hal kerohanian, mereka


dijelaskan

menggunakan

konsep jiwa yang

bervariasi

dimana,

dalamagama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan


ataumakhluk hidup.
Menurut agama Islam itu sendiri ,manusia adalah makhluk
ciptaan Allah yang paling mulia diantara makhluk ciptaan-Nyayang
lain,yang dipercaya untuk menjadi khalifah dimukabumi. DalamAlquran,ada tiga kata yang digunakan untuk menunjukan kepada manusia.
Kata

yang

digunakan

adalah basyar, insane atau nasdanbani

Adam. Kata basyar diambil dari kata yang berarti` penampakan sesuatu
dengan baik dan indah .Dari katabasyarah yang artinya` kulit .Jadi,
manusia disebut dengan basyar karena kulit nyata memperjelaskan dan
berbeda dengan kulit binatang. Manusia secara bahasa disebut
juga insane yang dalam bahasa arabnya, yang berasal dari kata nasi yang
berarti lupa dan jika dilihat dari kata dasar al-uns yang berarti jinak .
Kata insane dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki
sifat lupa dan jika artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan
keadaan yang baru disekitarnya.

2) Pengertian Agama
Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak kacau (a=tidak
gama=kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat
membebaskan manusia dari kekacauan. Didunia baratter dapat suatu istilah
umum untuk pengertian agama ini, yaitu: religi, religie, religion, yang berarti
melakukan suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian
,perbuatan

ini

berupa

usaha

atau sejenis per

ibadatan

yang

dilakukan secara berulang ulang.


Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah system yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia serta lingkungan nya.
Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin
yang berarti: hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan
dan pembalasan. Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa addiin
merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada
Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu, sebagai
manifestasi ketaat anter sebut (Moh.Syafaat,1965).
Dan secara umum, Agama adalah suatu system ajaran tentang Tuhan,
dimana penganut-penganut nya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral
atau social atas dasar aturan-aturan-Nya.Oleh karena itu suatu agama
mencakup aspek-aspek sebagai berikut

1. Aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang


harus diyakini.
2. Aspekritual, yaitu tentang tata cara berhubungan dengan Tuhan, untuk
minta perlindungan dan pertolongan-Nya atau untuk menunjuk kan
kesetiaan dan penghambaan
3. Aspek moral ,yaitu ajaran tentang aturan berperilaku dan bertindak
yang benar dan baik bagi individu dalam kehidupan.
4. Aspeksosial,
yaitu
ajaran
tentang
aturan

hidup

bermasyarakat.

Asal-usul terbentuk dan berkembangnya suatu agama dapat


dikategorikan kedalam tiga jenis , yaitu:
1. Agama yang muncul dan berkembang dari perkembangan budaya suatu
masyarakat disebut dengan Agama Budaya atau Agama Bumi (dalam
bahasa Arab disebut Ardli) , seperti Hindu, Shinto, atau agama-agama
primitive dan tradisional.
2. Agama yang disampaikan oleh orang-orang yang mengaku mendapat
wahyu dari Tuhan disebut agama wahyu atau agama langit( dalam
bahasa Arab langit disebut samawi) ,seperti Yahudi, Nasrani danI slam.
3. Agama yang berkembang dari pemikiran seorang filosof besar.
Dia memiliki pemikiran-pemikiran yang mengagumkan tentang
konsep-konsep kehidupan sehingga banyak orang yang mengikuti pandangan
hidup nya dan kemudian

Melembaga sehingga menjadi kepercayaan dan ideology bersama


suatu masyarakat. Agama semacam ini dinamakan sebagai agama filsafat,
seperti Konfusianisme (Konghucu), Taoisme, Zoroaster atau Budha.
3. Pengertian Islam
Islam secara etimologis (lughawy) berasal dari tiga akar kata salam yang
artinya damai atau kedamaian, salamah yang artinya keselamatan, aslama yang
artinya berserah diri atau tunduk patuh. Sementara agama Islam dapat di
definisikan sebagai suatu system ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah swt,
yang diturunkan kepada ummat manusia dengan wahyu melalui perantaraan Nabi
Muhammad saw. Sebagai pedoman hidup manusia di dunia yang berisi peraturan
perintah dan larangan agar manusia memperoleh kebahagaian di dunia dan di
akhirat kelak.
B. Pembahasan
Manusia sebagai Kebutuhan Fitri Manusia terdiri dari dimensi fisik dan
non fisik. Dimensi non fisik, yaitu jiwa (psyche), fikiran (ratio), dan rasa (sense).
Rasa yang dimaksud adalah kesadaran manusia akan kepatuhan (senseofethic),
keindahan

(senseofaesthetic),

dan

kebertuhanan

(senseoftheistic).

Rasa

kebertuhanan (senseoftheistic) adalah perasaan pada diri seseorang yang


menimbulkan keyakinan akan adanya sesuatu yang maha kuasa di luar dirinya
(transcendence) yang menentukan segala nasib yang ada. Keyakinan akan adanya
Tuhan di capai oleh manusia melalui tiga pendekatan, yaitu:

a) Material experien ceofhumanity. Membuktikan adanya Tuhan melalui


kajian terhadap fenomena alam semesta.
b) Inner experien ceofhumanity. Membuktikan adanya Tuhan melalui
kesadaran bathiniyyah dirinya.
c) Spiritual experien ceofhumanity. Membuktikan Tuhan di dasarkan pada
wahyu yang di turunkan oleh Tuhan melalui Rasul-Nya. 2. Sebab-sebab
manusia perlu memeluk agama Manusia perlu memelukan agama sebab di
samping manusia memiliki berbagai kesempurnaan, manusia juga
memiliki kekurangan. Hal ini antara lain di gunakan oleh kata Al-Nafs
menurut Quraish Shihab. Bahwa dalam pandangan Al-Quran Nafs di
ciptakan Allah dalam keadaan sempurna yang berfungsi menampung serta
mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan karena itu sisi
dalam manusia inilah yang oleh Al-Quran dianjurkan untuk di beri
perhatian lebih besar. Sebagai mana firman Allah swt. Yang berbunyi:

Artinya: Demina serta demi penyempurna ciptaan, Allah mengilhamkan


kepadanya kefasikan dan ketaqwaan. (QS.Al-Syams:78) Faktor lain yang
menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia dalam
kehidupanya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang
dari luar maupun yang datang dari dalam. Tantangan dari dalam berupa
dorongan hawa nafsu dan bisikan setan. Sedangkan yang datang dari luar
dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang di lakukan manusia yang
secara sengaja berupa ingin memalingkan manusia dari Tuhan. Mereka
dengan rela mengeluar kabiaya, tenaga dan fikiran yang dimanifestasikan
dalam berbagai bentuk kebudayaan yang di dalamnya mengandung misi

menjauhkan manusia dari Tuhan. Allah berfirman dalam Al-Qr an


SuratAl-Anfal: 36 Yang artinya: sesungguh ya orang-orang yang kafir itu
menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah.
(QS.Al-Anfal:36) Orang-orang kafir itu sengaja mengeluarkan biaya yang
tidak sedikit untuk mereka gunakan agar orang-orang mengikuti
keinginannya. Barbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obat terlarang dan
lain sebaginya di buat dengan sengaja. Untuk itu, upaya membatasi dan
membentengi manusia adalah dengan mengajar mereka agar taat
menjalankan agama
Godaan dan tantangan hidup demikian itu, saat ini meningkat,
sehingga uapaya mengagamakan masyarakat menjadi penting
Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah kemanusian Islam
adalah suatu system ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah SWT, di
turunkan kepada ummat manusia dengan wahyu melalui perantaraan Nabi
Muhammad saw. Sebagai agama yang datang dari Tuhan yang
menciptakan manusia sudah tentua jaran Islam akan selaras dengan fitrah
kejadian manusia. Fitrah dalam arti pembawaan asal manusia secara
umum sejak kelahiran (bahkan sejak awal penciptaan) dengan segala
karakteristiknya yang masih bersifat potensial atau masih berupa kekuatan
tersembunyi yang masih perlu di kembangkan dan di arahkan oleh ikhtiar
manusia baik fitrah yang berkaitan dengan dimensifisik atau non fisik,
yaitu akal, nafsu, perasaan dan kesadaran (qalb) dan ruh. Kenyataan bahwa
manusia memiliki fitrah keagamaan tersebut buat pertamakali ditegaskan
8

dalam ajaran Islam. Yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitrah manusia
sebelumnya. Manusia belum mengenal kenyataaan ini. Baru masa ini,
muncul beberapa orang yang menyerukan dan mempopulerkannya dalam
keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi
perlunya manusia memeluk agama. Sebagai mana firman Allah yang
berbunyi:

Artinya: Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama


Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia sesuai
dngan fitrah itu. (QS.Ar-Rum:30). Adanya potensi fitrah agama yang
terdapat pada manusia tersebut dapat pula di analisis melalui istilah Ihsan
yang di gunakan Al-Qur an untuk menunjukan manusia. Mengacu kepada
informasi yang di berikan Al-Quran, Musa Asy ari sampai pada suatu
kesimpulan, bahwa manusia Ihsan adalah manusia yang menerima
pelajaran dari tuhan tentang apa yang tidak diketahuinya. Melalui uraian
tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam diri manusia sudah
terdapat potensi untuk beragama. Potensi beragama ini memerlukan
pembinaan, pengarahan, dan seterusnya dengan mengenal agama
kepadanya. Dengan arahan ajaran Islam, fitrah kemanusia anakan
membawa manusia ke arah kebaikan dan ke selamatan baik bagi dirinya
maupun bagi orang lain.

Islam Sebagai Agama yang Lurus Islam merupakan agama yang


lurus karena islam sebagai hidayah (petunjuk) dalam kehidupan umat
manusia sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Baqarah : 38) Nanti
akan Aku berikan kepadamu petunjuk (dalam menempuh kehidupan).
Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak
akan di timpa rasa khawatir dan takut (dalam kehidupan) dan tidak akan
bersedih hati . (Q.SAl-Baqarah:38)
Hidayah Allah untuk manusia Hidayah secara istilah Islam berarti
Petunjuk yang di berikan oleh Allah pada makhluk hidup agar mereka
sanggup

menghadapi

tantangan

kehidupan

dan

menemukan

solusi(pemecahan) bagi persoalan hidup yang di hadapinya. Oleh karena


itu hidayah merupakan alat bantu yang di berikan oleh Allah kepada
makhluk hidup untuk mempermudah menjalani kehidupannya
Ada 4 tingkat hidayah yang di berikan oleh Allah swt. Kepada manusia,
yaitu
(1) Hidayah ghariziyah (bersifat instinktif), yaitu petunjuk untuk
kehidupan yang di berikan oleh Allah swt. Bersamaan dengan
kelahiran berupa kemampuan untuk menghadapi kehidupan,
sehingga sanggup untuk bertahapan hidup (fungsi survival).
(2) Hidayah hissiyyah (bersifat indrawi), yaitu petunjuk berupa
kemampuan indera dalam menangkap citra lingkungan hidup,
sehingga ia dapat menentukan lingkungan mana yang sesuai

10

dengannya sehingga menemukan kenyamanan dalam menjalani


kehidupan secara fisikal (fungsi adaptif).
(3) Hidayah aqliyyah (bersifat intelektual) yaitu petunjuk yang di
berikan oleh Allah swt. Berupa kemampuan berfikir dan menalar,
yaitu mengolah segala informasi yang di tangkap melalui indera.
Dengan

kemampuan

ini

manusia

memiliki

kemampuan

mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat memanipulasi


dan mereka yang salingkungan untuk menciptakan kemudahan,
kesejahteraan dan kenyamanan hidupnya (fungsi developmental
atau pengembangan hidup).
(4) Hidayah diniyyah (berupa ajaran agama) yaitu petunjuk yang di
berikan Allah swt. Kepada manusia berupa ajaran-ajaran praktis
untuk di terapkan dalam meniti kehidupan secara individual dan
menata kehidupan secara komunal, bersama-sama orang lain,
sehingga manusia mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan
hakiki dan ketenangan batin dalam menjalani kehidupannNYA.
Hidayah ketiga dan ke empat ini hanya di berikan kepada umat
manusia dengan kedua jenis hidayah inilah manusia berbeda dengan
makhluk

hidup

lainnya.

Dengan hidayah

aqliyyah (kemampuan

intelektual), manusia menjadi berbeda secara signifikan bila di bandingkan


dengan binatang (demikian juga dengan jin dan malaikat). Dan
dengan hidayah diniyyah (petunjuk agama), manusia dapat meningkatkan
spirituallitasnya dan mencapai ketingkat yang lebih tinggi dari malaikat
sekali pun

11

A.

ISLAM, Satu-satunya hidayah diniyyah


Untuk membimbing manusia dalam meniti dan menata kehidupan,

Allah menurunkan agamanya sebagai pedoman yang harus dijadikan referensi


dalam menetapkan setiap keputusan, dengan jaminan ia akan terbebas dari
segala kebingungan dan kesesatan. Firman Allah yang terjemahannya: Nanti
akan Aku berikan kepadamu petunjuk (dalam menempuh kehidupan). Barang
siapa yang mengikuti petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak akan di
timpa rasa khawatir dan takut (dalam kehidupan) dan tidak akan bersedih
hati.(Q.SAl-Baqarah:38). Dan Allah swt. Menegaskan bahwa satu-satunya
hidayah yang benar yang Iaridhoi itu adalah agama islam.Sesungguhnya
agama disisi Allah hanyalah ISLAM. Pada hari ini Aku lengkapkan bagimu
agama mu dan Aku sempurnakann hikmat-Ku kepadamu. Dan Aku ridhoi
Islam sebagai agamamu.
B. Agama islam, dapat berperan dan berfungsi bagi manusia yang dapat
dikembangkan oleh setiap individu, sebagai berikut:
a. Pemberi makna bagi perbuatan manusia.
b. Alat control bagi perasaan dan emosi.
c. Pengendali bagi hawa nafsu yang terus berkembang.
d. Pemberi reinforcement (dorongan
penguat)

terhadap

kecenderungan berbuat baik pada manusia.


e. Penyeimbang bagi kondisi psikis yang berkembang

12

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sehingga dapat di simpulkan bahwa agama sangat di perlukan oleh


manusia sebagai pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih
bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Agama Islam adalah agama yang

13

selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami ayatayat kauniyah (Sunn atu llah) yang terbentang di alam semesta dan ayatayatquraniyah yang terdapat dalam Al-Quran, menyeimbangkan antara dunia
dan akherat. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama
kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan
manusia akan sempurna dan bahagia.
B. SARAN

Kita sebagai manusia hendaknya berpegang teguh pada nilai-nilai


keagamaan.

14

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Pendidikan Agama Islam UPI, 2009, Islam Tuntunan dan Pedoman
Hidup, Value Press, Bandung
http:www.google.com
http:www.anakciremai.com
http:www.sarjoni.wordpress.com

15

Anda mungkin juga menyukai