Anda di halaman 1dari 3

“RESUME AGAMA DAN MANUSIA”

Dosen Pembimbing: Derta Nur Anita, S,H.I,IM.H

Disusun Oleh:
 NAMA : ERLANDY SINGGIH PRADANA
 NIM : 20220259
 FAKULTAS : HUKUM
 MATA KULIAH : AGAMA

A.  Pengertian Manusia
Quraish Shihab mengutip dari Alexis Carrel dalam “Man the Unknown”, bahwa banyak kesukaran yang dihadapi
untuk mengetahui hakikat manusia, karena keterbatasan-keterbatasan manusia sendiri. Istilah kunci yang
digunakan Al-Qur’an untuk menunjuk pada pengertian manusia menggunakan kata-kata basyar, al-insan, dan
ann-nas. Kata basyar disebut dalam Al-Qur’an 27 kali. Kata basyar menunjuk pada pengertian manusia sebagai
makhluk biologis (QS Ali ‘Imran 3:47) tegasnya memberi pengertian kepada sifat biologis manusia, seperti
makan, minum, hubungan seksual dan lain-lain.
Kata al-insan dituturkan sampai 65 kali dalamAl-Qur’an yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori. Pertama
al-insan dihubungkan dengan khalifah sebagai penanggung amanah (QS Al-Ahzab 3:72), kedua al-insan
dihubungankan dengan predisposisi negatif dalam diri manusia misalnya sifat keluh kesah, kikir (QS Al-Ma’arij
70:19-21) dan ketiga al-insan dihubungkan dengan proses penciptaannya yang terdiri dari unsur materi dan
nonmateri (QS Al-Hijr 15:28-29). Semua konteksal-insan ini menunjuk pada sifat-sifat manusia

B.  Pengertian Agama
1.    Arti Agama
Dari segi Istilah mempunyai 2 macam pengertian yaitu pengertian secara asal usul kata (etimologi) dan
pengertian secara istilah (terminologi).
Pengertian Agama menurut bahasa ada dua macam :
a. Agama berasal dari bahasa sansekerta yang diartikan dengan : haluan, peraturan, jalan, atau kebaktian kepada
Tuhan.
b. Pendapat lain mengatakan : bahwa Agama itu sebenarnya terdiri dari dua buah perkataan yaitu “A” berarti tidak
dan “GAMA” berarti kacau balau, tidak teratur jadi Agama berarti : tidak kacau balau yang berarti teratur.
Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hidup beragama itu adalah hidup yang teratur,
sesuai dengan haluan, atau jalan yang telah dilimpahkan Tuhan dan dijiwai  oleh semangat kebaktian kepada
Tuhan.
Ada beberapa kata asing sinonim dengan kata agama :

a.    RELIGION yang berarti terikat, di sini dapat disimpulkan bahwa hidup beragama itu bukanlah hidup yang lepas
bebas, melainkan adalah hidup yang terikat oleh norma-norma atau peraturan-peraturan.
b.    GODSDIENT berarti kepercayaan dan kebaktian kepada Tuhan. Jadi hidup beragama adalah hidup yang
dilandasi oleh kepercayaan atau keimanan kepada Tuhan serta kebaktian atau pengabdian kepada-Nya.
c.    ASY-SYARIAH adalah suatu nama untuk bagian-bagian hukum (undang-undang) meliputi masa hidup pokok
atau dikembalikan kepada Nash dari Al-Quran Hadits atau pun tidak.
C. Hubungan Agama Dan Manusia
Kondisi umat islam dimasa ini semakin diperparah dengan merebaknya fenomena kehidupan yang
dapat menumbuh kembangkan sikap dan prilaku yang tidak bermoral atau degradasi nilai-nilai keimanannya.
Fenomena yang cukup berpengaruh itu adalah :
1.  Tayangan media televisi tentang cerita yang bersifat tahayul atau kemusrikan, dan film-film yang berbau porno.
2.  Majalah atau tabloid yang covernya menampilkan para model yang mengubar  aurat.
3.  Krisis ketauladanan dari para pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka itu justru berprilaku yang menyimpang
dari nilai-nilai agama.
4. Krisis silaturahmi antara umat islam, mereka masih cenderung mengedepankan      kepentingan kelompoknya
(partai atau organisasi) masing-masing.
Sosok pribadi orang islam seperti di atas sudah barang tentu tidak menguntungkan bagi umat itu
sendiri, terutama bagi kemulaian agama islam sebagai agama yang mulia dan tidak ada yang lebih mulia di
atasnya. Kondisi umat islam seperti inilah yang akan menghambat kenajuan umat islam dan bahkan dapat
memporakporandakan ikatan ukuwah umat islam itu sendiri. Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang
mampu menwujudkan misi “Rahmatan lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman secara utuh
(Khafah) tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya memiliki kekuatan dalam bidang imtaq (iman dan
takwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan teknologi).

Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan antara pengamalan ibadah ritual dengan makna esensial
ibadah itu sendiri yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti : pengendalian diri, sabar,
amanah, jujur, sikap altruis, sikap toleran dan saling menghormatai tidak suka menyakiti atau menghujat orang
lain. Dapat juga dikatakan bahwa umat islam harus mampu menyatu padukan antara nilai-nilai ibadah mahdlah
(hablumminalaah) dengan ibadah ghair mahdlah (hamlumminanas) dalam rangka membangun “Baldatun
thaibatun warabun ghafur” Negara yang subur makmur dan penuh pengampunan Allah SWT.

Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan : a. sumber
moral, b. petunjuk kebenaran, c. sumber informasi tentang masalah metafisika, dan d. bimbingan rohani bagi
manusia, baik di kala suka maupun duka.
a.   Agama Sumber moral
Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya
moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama menjadi sumber moral, karena agama
mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam
agama.
b.  Agama Petunjuk Kebenaran
Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban atas pertanyaan ini Allah
SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai
dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk
disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya kebenaran
yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal. Dapat disimpulkan,
bahwa agama sangat penting dalam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-carioleh manusia sejak dulu
kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk
kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
c.   Agama Sumber Informasi Metafisika
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan hanya Allah saja yang
mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib ini dalam batas-batas yang dianggap perlu
telah menerangkan perkara yang gaib tersebut melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama adalah
sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat mengetahui
persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam
akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya. Dapat disimpulkan bahwa agama
sangat penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu
atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama,
sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
d.  Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah pada
waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang
menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki
oleh orang beriman. Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan
tenteram dan bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh Nabi.
Keadaan hidup seluruhnya serba baik.Bagaiman tidak serba baik, kalau di kala suka orang beriman itu
bersyukur, padahal “ Jika engkau bersyukur akan Aku tambahi” , kata Allah sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7).
Sebaliknya, orang beriman tabah atau sabar di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka ia memperoleh
berbagai keutamaan, seperti pengampunan dari dosa-dosanya(H.R Bukhari dan Muslim), atau bahkan
mendapat surga (H.R Bukhari), dan sebagainya. Bahkan ada pula keuntungan lain sebagai akibat dari
kepatuhan menjalankan agama, seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater, Dr. A.A. Brill, “Setiap orang yang
betul-betul menjalankan agama, tidak bisa terkena penyakit syaraf. Yaitu penyakit karena gelisah rsau yang
terus-menerus.

D. Simpulan
            Manusia hakikatnya adalah makhluk biologis, psikolsogi dan sosial yang memiliki dua predikat statusnya
dihadapan Allah sebagai Hamba Allah dan fungsinya didunia sebagai khalifahAllah), mengantur alam dan
mengelolanya untuk mencapai kesejahteraan kehidupan manusia itu sendiri dalam masyarakat dengan tetap
tunduk dan patuh kepada sunnatullah. Rasa agama dan perilaku keagamaan (agama dan kehidupan beragama)
merupakan pembawaan dari kehidupan manusia, atau dengan istilah lain merupakan “fitrah” manusia

Anda mungkin juga menyukai