2. Macam – macam Agama 3. Pentingnya Agama Bagi Manusia 4. Agama Islam dan Ruang Lingkupnya Menurut Bahasa : Berasal dari kata “a : hidup, gama : aturan” Religie (religion), berasal dari kata “re dan eligare” yang berarti “memilih kembali” (Belanda) Religie, berasal dari kata “re dan ligare” yang artinya “menghubungkan kembali sesuatu yang telah putus” (Lactantius) Religie, berasal dari “re dan ligere” yang berarti “membaca berulang-ulang bacaan-bacaan suci” (Cicero) Dalam Al-Qur’an, agama disebut Al-din artinya undang-undang, peraturan dan ketaatan. Menurut istilah : Agama adalah suatu sistem nilai yang diakui dan diyakini kebenarannya dan merupakan jalan ke arah keselamatan hidup.
Sebagai suatu sistem nilai, agama meliputi
tiga persoalan pokok, yaitu : 1. Tata keyakinan atau credo, yaitu bagian dari agama yang paling mendasar berupa keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural, Dzat Yang Maha Mutlak di luar kehidupan manusia 2. Tata peribadatan atau ritus, yaitu tingkah laku dan perbuatan-perbuatan manusia dalam berhubungan dengan dzat yang diyakini sebagai konsekuensi dari keyakinan akan keberadaan Dzat Yang Maha Mutlak.
3. Tata aturan, yaitu kaidah-kaidah atau
norma-norma yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, atau manusia dengan alam lainnya sesuai dengan keyakinan dan peribadatan tersebut. Pada dasarnya agama ada dua jenis, yaitu : 1. Agama Wahyu : ialah ajaran Allah yang disampaikan kepada para Rasul-Nya untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia. 2. Agama Budaya : ialah ajaran yang dihasilkan oleh pikiran atau perasaan manusia secara kumulatif. Agama Wahyu Agama Budaya Bukan tumbuh dari masyarakat, Tumbuh secara kumulatif dalam melainkan diturunkan kepada masyarakat penganutnya masyarakat
Disampaikan oleh manusia yang Tidak disampaikan oleh utusan
dipilih Allah sebagai utusan-Nya Tuhan (Rasul Allah)
Memiliki kitab suci yang bersih dari Umumnya tidak memiliki kitab suci, campur tangan manusia kalaupum ada akan mengalami perubahan -perubahan.
Ajarannya serba tetap, walaupun Ajarannya dapat berubah-ubah,
tafsirannya dapat berubah sesuai sesuai dengan perubahan akal dengan kecerdasan dan kepekaan pikiran masyarakatnya manusia (penganutnya)
Konsep ketuhanannya adalah : Konsep ketuhanannya : dinamisme,
Monotheisme mutlak (Tauhid) animisme dan politheisme
Kebenarannya adalah universal Kebenaran ajarannya tidak universal
yaitu berlaku bagi setiap manusia, yaitu tidak berlaku bagi setiap masa dan keadaan manusia, masa dan keadaan Keinginan kepada hidup beragama adalah salah satu dari sifat-sifat yang asli/fitrah pada manusia (panggilan hati nuraninya) Manusia pada dasarnya memanglah makhluk yang religius, yang sangat cenderung kepada hidup beragama, oleh sebab itu andaikata Allah tidak mengutus Rasul-rasul-Nya untuk menyampaikan agama-Nya kepada manusia, maka mereka akan berusaha dengan ikhtiar sendiri untuk mencari agama sebagaimana ia berikhtiar mencari makanan di waktu ia merasa lapar. Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia, karena agama merupakan : sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika, dan bimbingan rohani bagi manusia.
1. Agama Sumber Moral; Manusia sangat
memerlukan akhlak atau moral, karena moral begitu penting dalam kehidupan. Moral adalah mustika hidup yang membedakan manusia dari hewan. Moral dapat digali dan diperoleh dalam agama karena agama adalah sumber moral, bahkan moral paling tangguh. 2. Agama Petunjuk Kebenaran; Manusia adalah makhluk berakal, dari akal lahirlah ilmu dan filsafat. Salah satu yang menjadi tujuan ilmu dan filsafat tidak lain adalah untuk mencari jawaban masalah kebenaran. Agama adalah petunjuk kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal. Itulah Agama Islam!
3. Agama Sumber Informasi Metafisika;
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama atau iman dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. 4. Agama Pembimbing Rohani bagi Manusia; Kehidupan dunia adalah rangkaian dari suka dan duka yang silih berganti, dapat dilihat seringkali orang salah mengambil sikap menghadapi cobaan suka dan duka ini. Dengan agama, orang akan bersyukur di kala suka dan sabar di kala duka, inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu hidup orang yang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan bahagia. Islam menurut bahasa berasal dari kata “aslama-yuslimu” yang artinya : tunduk, patuh dan berserah diri. Agama Islam adalah risalah (pesan-pesan) yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul sebagai petunjuk dan pedoman yang mengandung hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan dalam menyelenggarakan tata cara kehidupan manusia, yaitu mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan alam dan manusia dengan Khaliknya. Karena itu, Agama Islam mengandung tiga komponen pokok yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Ketiga komponen tersebut adalah : 1. Aqidah atau Iman, yaitu keyakinan akan adanya Allah dan para rasul yang diutus dan dipilihNya untuk menyampaikan risalahNya kepada umat melalui Malaikat, yang dituangkan dalam kitab- kitab suciNya yang berisikan informasi tentang adanya hari akhir dan adanya suatu kehidupan sesudah mati, serta informasi tentang segala sesuatu yang telah direncanakan dan ditentukan Allah. Aqidah merupakan komponen pokok dalam Agama Islam yang diatasnya berdiri syariah dan akhlak. 2. Syariah, yaitu aturan atau undang-undang Allah tentang pelaksanaan dan penyerahan diri secara total melalui proses ibadah secara langsung kepada Allah maupun secara tidak langsung dalam hubungannya dengan sesame makhluk lainnya (mu’amalah), baik dengan sesama manusia maupun dengan alam sekitarnya. Oleh karena itu, secara garis besar, syariah meliputi dua hal pokok yaitu : ibadah dalam pengertian khusus (ibadah mahdlah) dan ibadah dalam arti umum atau mu’amalah (ibadah ghairu mahdlah) 3. Akhlak, yaitu pelaksanaan ibadah kepada Allah dan bermu’amalah dengan sesame makhluk dengan penuh keikhlasan seakan-akan disaksikan langsung oleh Allah meskipun dia tidak melihat Allah secara langsung.
Pada hakekatnya umat manusia itu didalam
hidupnya selalu diliputi oleh dua hal yang sangat dominan yaitu : harapan dan kecemasan. Agama adalah merupakan jawaban terhadap kebutuhan akan rasa aman, terutama pada hati manusia. Dan Agama Islam-lah yang benar-benar memberikan rasa aman, memberikan harapan- harapan yang nyata, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat.