Anda di halaman 1dari 6

Nama : Kelvin Aulia Wilson (20343017)

No.Absen : 31
MATERI II

HAKIKAT AGAMA

Konsep agama, klasifikasi agama, konsep Islam dan Islam sebagai agama yang
mutlak benar.
A. Konsep Agama

Agama adalah suatu system nilai yang diakui dan diyakini kebenarannya dan merupakan
jalan arah keselamatan hidup. Sebagai suatu system, suatu agama harus meliputi tiga tatanan
pokok:
1. Tata keyakinan atau credical, yaitu bagian yang paling mendasar berupa keyakinan akan
adanya suatu kekuatan yang supranatural, zat yang Maha Mutlak di luar kehidupan manusia.
2. Tata peribadatan atau ritual, yaitu tingkah laku dan perbuatan perbuatan manusia dalam
berhubungan dengan zat yang diyakini sebagai konsekuensi dari keyakinan akan
keberadaannya.
3. Tata aturan, kaidah-kaidah atau norma norma yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia, atau manusia dengan alam lainnya sesuai dengan keyakinan dan peribadatan.
Selanjutnya asal usul kata agama secara etimologi berasal dari Bahasa sansekerta; agama,
yaitu <a= berarti tidak, <gama= berarti kacau, dengan demikian agama berarti tidak kacau atau
teratur, tertib, aman dan sempurna.

B. Klasifikasi Agama

Dilihat dari sifat dan sumbernya, agama dapat diklasifikasikan kepada dua kategori, yaitu:
agama wahyu/samawi dan agama ardhi/budaya.
Agama wahyu/samawi adalah agama yang diturunkan oleh Allah dari langit ke bumi untuk
umat manusia melalui rasul-rasul Nya secara sempurna. Sementara agama budaya/ardhi adalah
agama yang tumbuh di bumi berdasarkan hasil pemikiran atau renungan yang dilakukan oleh
manusia tertentu.

NO. AGAMA WAHYU/SAMAWI AGAMA BUDAYA/ARDHI


1. Konsep Ketuhanannya Konsep Ketuhanannya polytheisme/

monotheisme/meyakini satu Tuhan meyakini banyak Tuhan/lebih dari satu.

0 0
2. Mempunyai kitab suci yang diturunkan Tidak punya kitab suci yang diturunkan

oleh Tuhan yang satu. pleh Tuhan


3. Ajarannya disampaikan oleh Nabi/Rasul Ajarannya tidak disampaikan oleh

Nabi/Rasul
4. Ajarannya langgeng/tetap Ajarannya berobah obah

5. Ajaran berlaku universal/menyeluruh Ajarannya berlaku khusus/parsial


6. Diturunkan kepada manusia oleh Tuhan Dibuat oleh manusia untuk manusia.

C. Fungsi Agama
Agama bagi merupakan kebutuhan alamiah (fitrah) manusia. Sebagai fitrah manusia
melahirkan keyakinan bahwa agama adalah satu-satunya cara pemenuhan semua kebutuhan
hidup manusia.
Pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemikiran diyakini belum dapat memberi kepuasan
bagi manusia karena akal pikiran selalu berubah dan sementara. Untuk itu diperlukan konsep
dan tatanan yang tidak berobah dan abadi, konsep ini hanyalah yang bersumber dari yang abadi
juga yaitu Allah Tuhan yang Maha Pencipta makhluknya. Informasi yang bersumber dari Tuhan
ini mepunyai kebenaran yang mutlak, tidak berobah-obah dan pasti. Melalui kebenarang yang
mutlak inilah rohani manusia mendapat pemenuhan kebutuhannya secara sempurna dan pasti.
Keyakinan keagamaan menciptakan di dalam diri manusia kekuatan untuk bertahan dan
menjelmakan kepahitan menjadi terasa manis. Seorang yang beriman tahu bahwa segala
sesuatu dunia ini berada didalam suatu aturan pola tertentu. Usia tua tidak berarti akhir
kehidupan, dan seorang yang beriman selalu menyibukan dirinya sendiri dengan tindakan
tindakan mendekatkan diri dan berdo’a kepada Allah. Oleh sebab itu manusia hidup di muka
bumi hendaknya menyadari siapa, dari mana dan mau ke mana dia. Dia tidak dapat berdiri
sendiri tampak mengadakan hubungan dengan sesamanya, dengan alam sekitarnya serta
dengan Penciptanya. Dalam membina kehidupan manusia tidak dapat hanya mengandalkan
kemampuan akal semata, akan tetapi harus ada bimbingan serta petunjuk dari yang Maha
Menciptakan.

D. Islam Agama yang Mutlak Benar


Keyakinan bahwa Islam satu-satunya Agama yang Benar adalah termasuk perkara yang
bersifat qath9i, tsawabit dan badihiy (pasti, tetap dan jelas) 4minal umuridl-dlaruriyah fid diin),
yakni termasuk di antara perkara-perkara agama yang bersifat dhlaruriyah
(suatu keharusan) karena telah disepakati dan didukung oleh seluruh ulama sepanjang masa,
lebih-lebih oleh salafus salih berdasarkan nash-nash yang jelas dan tegas.

0 0
Namun demikian, sekarang perkara tersebut sering mendapat rongrongan dari kalangan-
kalangan tertentu dengan mengatasnamakan toleransi agama. Mereka menyebarkan paham
pluralisme agama dan mengecam setiap orang yang meyakini dan menyatakan kebenaran
agamanya dan kesesatan agama lain. Kelompok ini menyebarkan pahamnya dengan berbagai
cara, baik melalui TV, majalah, koran, buku- buku dan film-film. Mereka tidak segan-segan
mengutip ayat-ayat al-Qur’an yang ditafsirkan menurut selera mereka, Padahal hal itu jauh dari
manhaj yang benar.
Salah satu akibat kehidupan kontemporer yang bersumber dari ketiadaan keyakinan
keagamaan adalah meningkatnya penyakit saraf dan psikologis. Oleh sebab itu manusia hidup di
muka bumi hendaknya menyadari siapa, dari mana dan mau ke mana dia. Dia tidak dapat berdiri
sendiri tampak mengadakan hubungan dengan sesamanya, dengan alam sekitarnya serta
dengan Penciptanya. Dalam membina kehidupan manusia tidak dapat hanya mengandalkan
kemampuan akal semata, akan tetapi harus ada bimbingan serta petunjuk dari yang Maha
Menciptakan. Karena itulah Allah yang Maha tahu akan kelemahan yang ada pada diri manusia
memberikan bimbingan agar dalam kehidupannya selalu mengucapkan ‫ اه دنا الرصاط ا لم ستقيم‬.
Tunjukilah kami ke jalan yang lurus.

E. Islam Agama yang Mutlak Benar

Keyakinan bahwa Islam satu-satunya Agama yang Benar adalah termasuk perkara yang
bersifat qath9i, tsawabit dan badihiy (pasti, tetap dan jelas) 4minal umuridl-dlaruriyah fid diin),
yakni termasuk di antara perkara-perkara agama yang bersifat dhlaruriyah
(suatu keharusan) karena telah disepakati dan didukung oleh seluruh ulama sepanjang masa,
lebih-lebih oleh salafus salih berdasarkan nash-nash yang jelas dan tegas.
Namun demikian, sekarang perkara tersebut sering mendapat rongrongan dari kalangan-
kalangan tertentu dengan mengatasnamakan toleransi agama. Mereka menyebarkan paham
pluralisme agama dan mengecam setiap orang yang meyakini dan menyatakan kebenaran
agamanya dan kesesatan agama lain. Kelompok ini menyebarkan pahamnya dengan berbagai
cara, baik melalui TV, majalah, koran, buku- buku dan film-film. Mereka tidak segan-segan
mengutip ayat-ayat al-Qur’an yang ditafsirkan menurut selera mereka, Padahal hal itu jauh dari
manhaj yang benar.
Oleh sebab itu kita perlu untuk menegaskan ulang bahwa Islam adalah satu-satunya agama
yang mutlak benar. Mematuhi ajaran-ajaran Agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam
itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan
akhirat.

0 0
Penegasan Allah SWT dalam al-Qur’an yang mengatakan bahwa Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad s.a.w. sebagai satu-satunya agama yang benar ajarannya dapat dikuatkan dengan
alasan dan bukti sebagai berikut:Islam sebagai agama yang jelas asal usulnya, yaitu sebagai
agama wahyu yang terakhir. Islam dibawa oleh seorang Nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad
SwT.
Ajaran Islam diterangkan dalam Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir bagi seluruh umat
manusia. Ajaran Islam tidak ada yang bertentangan dengan fitrah manusia, tetapi mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan ayat al-Qur’an dalam surat al- Ma’idah
ayat 3 sebagaimana telah disebutkan di atas; dan surat Rum ayat 30, terjemah: Maka
hadapkanlah wajahmu kepada agama (Islam), fitrah Allah, dimana Dia menciptakan manusia
diatas fitrah tersebut. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang yang lurus,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Ajaran Islam tertumpu pada ajaran mengesakan Tuhan dan bertujuan menjadikan manusia
sebagai sumber kabaikan. Ajaran Islam dapat diamalkan dengan mudah dan praktis oleh orang
yang beriman (tidak memerlukan upacara yang rumit), dan semua ajarannya baik dan lurus
sesuai dengan fitrah manusia yang tidak mau dipersulit dan yang kecenderungannya kepada
yang baik dan lurus. Q.s. al-Baqarah ayat 286: Terjemah: Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

F. Karakteristik Dinul Islam

1. Dinul Islam/agma Islam mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki agama lain dan sekaligus
merupakan kekuatannya.

2. Agama Islam adalah agama Allah (dinullah), yakni seluruh ajarannya bersumber dari Allah
swt., baik melalui wahyu langsung (al-Qur’an) maupun tidak langsung (Hadits Nabi). Allah
berfirman dalam al-Qur’an surat az-Zumar ayat 2, terjemah: Sesungguhnya Kami menurunkan
kepadamu Kitab (al-Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sem-bahlah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya. (Lihat pula surat as- Sajdah ayat 2)
3. Agama Islam mengandung ajaran-ajaran yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia
(syumul).
4. Agama Islam berlaku untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman (al-’umum)
5. Agama Islam mengandung ajaran-ajaran yang sesuai fitrah manusia. Terjemah: Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.s. ar- Ruum ayat 30).

0 0
Fitrah Allah maksudnya adalah ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri
beragama, yaitu: agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu
tidaklah wajar. Mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh lingkungan.
6. Agama Islam menempatkan akal manusia pada tempat yang sebaik- baiknya.
Terjemah: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-
ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (Qs. al-A’raf ayat 9).
7. Agama Islam berfungsi sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Al-Qur’an surat al- Anbiya’
ayat 107, terjemah: Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.
8. Agama Islam mengarahkan umat manusia ke masa depan (akhirat) tanpa melupakan masa
kini (dunia), sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat Qashash ayat 77, terjemah: Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan buat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepa-damu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesung-guhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan. Bagi orang yang beriman, masa depan itu penuh harapan. Karenanya, ia harus
selalu optimis dan menghilangkan pesimisme.
9. Agama Islam menjanjikan balasan (al-jaza’), yakni: surga bagi orang-orang yang beriman, dan
neraka bagi orang yang kufur kepada Allah swt. Firman Allah, al-Qur’an surat al- Bayyinah ayat
6-8, terjemah: Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni Ahli Kitab dan kaum musyrikin akan
masuk neraka jahan-nam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruknya
makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, mereka itulah sebaik-
baik makhluk. Balasan mereka disisi Tuhannya ialah surga 8Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha ter-hadap mereka dan
merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Tuhannya.
10. (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan buat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepa-
damu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesung-guhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Bagi orang yang beriman, masa depan itu
penuh harapan. Karenanya, ia harus selalu optimis dan menghilangkan pesimisme.
11. Agama Islam menjanjikan balasan (al-jaza’), yakni: surga bagi orang-orang yang beriman,
dan neraka bagi orang yang kufur kepada Allah swt. Firman Allah, al-Qur’an surat al- Bayyinah

0 0
ayat 6-8, terjemah: Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni Ahli Kitab dan kaum musyrikin akan
masuk neraka jahan-nam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruknya
makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, mereka itulah sebaik-
baik makhluk. Balasan mereka disisi Tuhannya ialah surga 8Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha ter-hadap mereka dan
merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Tuhanny

0 0

Anda mungkin juga menyukai