Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP AGAMA ISLAM


Mata Kuliah : Pendidikan Agama
Dosen Pengampuh : Fatoni Achmad S.Pd.I.,M.Pd.I

OLEH:

KELOMPOK : I

1. KARTINI UDIN HAMISI (03332211013)


2. WAIRA JUFRI (03332211026)
3. NURHUDA HI. NADAR (03332211034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

Agama Islam Memiliki makna bahwa islam memenuhi tuntutan kebutuhan manusia
dimanapun ia berada, berbagai pedoman hidup baik untuk kehidupan dunia maupun untuk
kehidupan setelah kematian. Agama islam adalah agama yang suci sebagai mana hati nurani
manusia yang suci dan bersih. Semua manusia memiliki hati nurani dan hati nurani selalu murni
karena kesucian tidak pernah salah atau berdusta. Setiap hati nurani manusia pada hakekatnya
selalu mengatakan bahwa agama yang benar dan suci hanyalah agama islam. Agama islam
sangat dilarang bahkan melakukan perbuatan dosa apalagi mengingkari Allah swt.

Islam adalah agama yang sempurna yang tentunya sudah memiliki aturan dan hukum
yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh semua pemeluknya. Setiap aturan dan hukum memiliki
sumber-sumbernya sendiri sebagai pedoman dan pelaksanaan. Kehadiran agama islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Agama islam berkeyakinan dapat menjamin terwujudnya
kehidupan manusia yang lebih baik, sejahtera lahir dan batin.

Untuk itu kita sebagai umat islam yang melaksanakan shalat wajib mengetahui sumber-
sumber ajaran islam yang ada, sekaligus mengetahui isinya, namun tidak hanya dijadikan sebagai
pengetahuan, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Petunjuk agama islam
tentang kehidupan manusia sebagaimana tertuang dalam sumber ajaran yaitu Al-qur’an yang
merupakan sumber pertama ajaran islam. Dan hadist sebagai sumber kedua, terlihat ideal dan
luhur ditambah dengan berbagai pemikiran para ulama tentang hukum yang masih bersifat global
dibahas dalam Al-qur’an dan hadist.
A. LANDASAN TEORI
1. Al-QUR’AN

Al-qur’an adalah kitab suci yang isinya berisi firman Allah swt. yang diturunkan secara
bertahap kepada Nabi Muhammad saw. Melalui perantara Malaikat Jibril,

Menurut bahasa adalah bacaan atau yang di baca. menurut istilah Al-qur’an adalah kitab
suci Allah Swt yang di turunkan kepada nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wassallam. Al-
quran di turunkan melalui malaikatt jibril, yang di tulis di dalam mushaf yang merupakan
mukjizat nabi Muhammad shallallahu’alaihi wassallam. sebagai bukti kenabiaan dan
kerasulannya. Lalu Alqur’an di sampaikan kepada seluruh umat manusia secara mutawattir.
Al-qur’an di turunkan agar menjadi pegangan hidup untuk mencapai kebahagiaan duniaa dan
kebahagiaan akhirat.

Sebagaimana di riwayatkan dari Abu umamah Al-Bahili, Rasullullah SAW.bersabdah,


“Bacalah Al-quran, maka sesugguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan
syafaat bagi para pembacanya”.

Hadist ini memerintahkan kita untuk menjadikan Al-qur’an sebagai bacaan utama kita sehari-
hari.

2. SUNNAH
Sunnah merupakan sumber utama hukum islam setelah Al-qur’an.Sunnah tersebut
terdapat dan di dokumentasikan dalam kumpulan hadist nabi. Jadi, dalam hal ini
kedudukan hadist merupakan sumber hukum kedua setelah al-qur’an. SUNNAH adalah
bagian dari teladan terbaik bagi umat islam, yaitu Nabi Muhammad SAW.

Sunnah adalah segala sesuatu yang berasal dari nabi Muhammad saw. Baik perbuatan,
perkataan, dan memperbaiki pengakuan islam mengajarkan hidup damai menghargai akan
tentang berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagaimana seimbang
dalam memenuhi kebutuhan materi dan spritual terus mengembangkan kesadaran sosial,
menghargai waktu, bagaimana terbuka, cinta kebersihan, mengutamakan persaudaraan,
menghormati antar agama, (Toleransi), mulia dan bagaimana dalam hal positif lainnya.

Berikut ini hadist yang menjelaskan tentang Sunnah Nabi. Dari abu hurairah Radhiyallahu anhu:
Ia berkata:“ bahwa rasulullah SAW bersabda: aku tinggalkan 2 perkara yang membuat kalian
tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh dengan keduannya yaitu
kitabku dan sunnahku,serta keduannya tidak akan berpisah sampai keduannya
mendatangiku di Telaga(surge).
3. IJTIHAD

Ijtihad Adalah penggerahan segenap upaya unruk menemukan hukum sesuatu secara
rinci.ijtihad juga merupakan salah satu sumber hukum islam setelah Al-qur’an, sunnah,ijma,dan
Qiyas.

Ijtihad di era modern merupakan kebutuhan untuk menjawab permasalahan yang terus
bermunculan yang hukumnya tidak terurai jelas dalam sumber hukum utama, Al-qur’an dan
Sunnah. Meski kebutuhan ijtihad tidak bisa dilakukan semua orang. Hanya Ulama yang
memenuhi syarat yang bisa melakukan ijtihad. Ketatnya syarat berijtihad sampai memunculkan
kesan yakni pintu ijtihad telah tertutup. Padahal ejak masa sahabat nabi Muhammad.Orang yang
bersungguh-sungguh melakukan ijtihad disebut dengan mujtahid.Namun tingkat mujtahid
beragam tergantung kemampuan dalam menggali hukum dari sumber utamanya.

Dalam suatu hadist Rasullulah SAW. Bersabda yang artinya:

“apabila seorang hakim menetapkan suatu hukum kemudian dia ber ijtihad dan ternyata
benarnya,maka baginya dua pahala, dan apabila dia hendak menetapkan hukum kemudian dia
berijtihad dan ternyata salah ijtihadnya,maka untuknya satu pahala” .
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Agama Islam
a) agama islam
agama islam adalah agama yang di Ridhoi Allah SWT.
Agama yang paling benar dan paling sempurna serta agama yang membawa
rahmat bagi seluruh alam semesta. di dalam ajaran agama islam terdapat aturan
dan hukum yang dapat di jadikan sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi
seluruh umat manusia. agar selamat dan bahagia dunia dan akhirat.
Allah SWT. Berfirman:

Artinya:
Sesungguhnya Agama yang( Diridai ) di sisi Allah hanyalah Islam (Q.S. Ali-
imran:19)
Dalam ajaran agama islam, secara garis besar terdapat tiga konsep Ruang
lingkup,
yaitu: aqidah, syari’ah dan akhlak.
1. Aqidah
Kata aqidah berasal dari kata’ aqada’,yaqidu, aqdan atau aqidatan, yang berarti
mengikatkan.sedangkan secra istilah,pengertian aqidah sering di samakan dengan
pengertian keimanan .Aqidah atau keimanan adalah Percaya dan yakin atas ketetapan
Allah SWT.

Sayid Sabiq dalam mendefinisikan Aqidah atau keimanan,memiliki 6 pengertian dari


Aqidah atau keimanan, yaitu:

 Makrifat kepada Allah, makrifat dengan nama-nama-Nya yang tinggi.


kita harus yakin dan beriman bahwa Allah SWT. Menciptakan semua
makhluk yang ada di langit,bumi dan seluruh alam semesta, iman kepada
Allah di Wujudkan dalam kalimat syahadat.
 Makrifat kepada alam yang ada di balik alam semesta ini.
yakini dan percaya bahwa Allah SWT. Adalah tuhan yang maha Esa melalui
segala sesuatu yang di ciptakan di sekitar kita.
 Makrifat kepada kitab-kitab Allah SWT.
Percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. Telah menurunkan kitab
kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu Untuk di sampaikan karena seluruh
umat manusia.
 Makrifat kepada nabi-nabi dan Rasul-rasunya yang di pilih allah SWT.
Sudah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus nabi dan
rasul yang di beri tugas untuk menyampaikan Risalah Allah kepada Umat
manusia .
 Makrifat kepada hari akhir dan peristiwa yang berkaitan dengan itu seperti
kebangkitan dari alam kubur (hidup sesudah mati)
percaya dan yakin bahwa seluruh alam semesta,dan segala isinya akan
musnah.
 Makrifat kepada takdir(Qadha dan Qadar)
Yakin bahwa Allah Maha Kuasa dal menetapkan, menentukan, mengatur,dan
memelihara kehidupan manusia.

Berikut kandungan ayat yang menjelaskan tentang Aqidah atau keimanan (Q.S.An-Nisa’:136).
Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Yakinlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab
(Al-qur’an) yang di turunkan kepada Rasul-Nya. serta kitab yang di turunkan sebelumnya.
Barang siapa ingkar (kafir) kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-kitabNya, Rasul-
rasulnya-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya, orang itu telah tersesat di jalan sejauh-
jauhnya”.(Q.S.An-Nisa’:136).

2. Syari’ah

Dalam hukum islam, Syari’ah adalah Peraturan norma hukum yang merupakan hasil dari
tasyri’. Kata tasyri’ merupakan bentuk masdar dan syari’ah, yang berarti menciptakan dan
menetapkan syari’ah. Jadi Syari’ah adalah ketetapan yang di atur dan benar-benar ada dalam
kehidupan manusia .

Sedangkan menurut para ulama fiqih, syari’ah bermakna “menetapkan peraturan-


peraturan hukum untuk menata kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan tuhan
(Habluminallah) maupun dengan umat manusia dengan manusia (Habluminannas)”.
Oleh sebab itu,dengan melihat pada subjek penetapan hukumnya para ulama membagi
Tasyri’ menjadi dua, yaitu : Tasyri’ samawi (Ilahi) dan Tasyri’ wadh’i. Tasyri ilahi adalah
penetapan hukum yang di lakukan langsung oleh Allah dan Rasul-Nya. dalam Al-qur’an dan
As-Sunnah, ketentuan-ketentuan tersebut bersifat abadi dan tidak berubah, karna tidak ada yang
kompeten untuk mengubahnya selain Allah.

Tasyri’ wadh’I adalah ketentuan hukum yang di lakukan langsung oleh para mujtahid.
Ketentuan-ketentuan hukum hasil kajian mereka ini tidak memiliki sifat keabadian dan bisa
berubah-rubah karna merupakan hasil kajian nalar para ulama yang tidak ma’sum sebagaimana
Rasulullah.

Syari’ah mencakup dua hal, yaitu : aspek ibadah dan aspek muamalah.

 ibadah adalah mengetahui ketentuan-ketentuan hukum yang berkaitan dengan


penghambaan seorang mukallaf. Kepada Allah SWT. Dengan tujuan ingin mendekatkan
dirinya kepada sang pencipta. Ibadah juga mencakup segalah sesuatu yang di cintai dan
di Ridhoi Allah Azza wa jalla,baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik lahir
maupun batin Contohnya: Sholat, Puasa, Zakat dan Ibadah Haji.
Berikut Ayat yang menjelaskan tentang Al-qur’an dan sholat (Q.S. AL-ankabut ayat 45).

Artinya:

“Bacalah kitab Al-qur’an yang telah di wahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah
sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.dan (ketahuilah)
mengingat Allah (sholat) itu lebih besar keutamaan dari Ibadah yang lain. Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
 Muamallah mencakup pembahasan tentang ketentuan-ketentuan hukum mengenai kegiatan
perekonomian, amanah dalam bentuk titipan dan pinjaman, ikatan kekeluargaan, proses
penyelesaian perkara lewat pengadilan,dan termasuk juga masalah Distribusi harta warisan.
Muamalah adalah aturan dan hukum menurut syariat islam yang mengatur urusan dunia agar
umat manusia dapat hidup sesuai dengan Syari’ah tidak hanya untuk akhirat, muamallah juga
membuat kita terhindar dari kehidupan dunia.
3. Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa arab yang berarti budi pekerti. Sinonimnya etika dan moral.
etika berasal dari bahasa latin yaitu, etos ,yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari bahasa latin.

Yaitu Mores,juga berarti kebiasaan. Dalam masyarakat Indonesia, istilah yang sering digunakan
adalah budi pekerti.

Dari Anas bin Malik RA, Rasullulah SAW. Bersabda:ss“Sesungguhnya setiap agama memiliki
Akhlak, dan Akhlak islami adalah rasa malu”.(HR.Ibnu majah).

Kata akhlak yang berasal dari kata Khulqun atau kuhuluqun mengandung segi-segi
penyesuaian dan erat hubungannya dengan Khalik dan Makhluk karena memang Akhlak yang
mengatur hubungan atau tata hubungan manusia dengan tuhannya, manusia dengan manusia
lainnya. atau makhluk hidup, dan manusia dengan alam semesta. untuk lebih memperluas
pengertian mengenai akhlak, berikut ini di kemukakan pengertian akhlak menurut para ahli,
antara lain :

a). Ibnu maskawaih dalam bukunya Tahadzibul-akhlak wa-Thathirul a’raq mengemukakan


bahwa khuluk,akhlak keadaan gerak jiwa yang mendorong kearah melakukan perbuatan dnegan
tidak menghajatkan pikirannya.

b). Ahmad Amiin dalam bukunya AL-Akhlak mengemukakan bahwa khuluq adalah adalah
membiasakan kehendak.

Dalam istilah lain yang sering di pergunakan dalam konteks istilah akhlak yaitu adalah
(perbuatan yang selalu di ulang-ulang sedangkan mengerjakannya dengan syariat) dan iradah
(menangnya keinginan manusia setalah dia bimbang).

b) Islam Sebagai Agama Terakhir


Islam merupakan agama yang Universal. Sebagaimana yang di kemukaan di atas, antara
lain bahwa islam memenuhi unsur-unsur sebagai agama dunia (Unuversal) dan agama
kemanusiaan, sebagaimana di kemukakan hasbi Ash shiddieqi dan menurut Abuy Shadikin
dengan unsur sebagai berikut :

1). mempunyai daya hidup sepanjang masa,berkembang dan dapat terus berjalan melalui
perkembangan sejarah dari masa ke masa hingga akhir jaman.
2). mempunyai daya cukup dan menangkapi segala kebutuhan keamanusiaan dalam bidang
hukum dan tata aturan.
Ajaran islam mempunyai ruang lingkup yang mampu memberikan jawaban terhadap
segala persoalan manusia dan kemanusiaan. Dalam ajaran agama islam bersumber segala
aturan dan tata nilai serta pedoman hidup bagi seluru umat.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dari Makalah ini kami dapat simpulkan bahwa Agama Islam adalah agama yang di
Ridhoi Allah SWT. Yang paling benar dan paling sempurna serta agama yang membawa
Rahmat bagi seluruh alam semesta. Al-qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh umat
manusia, wahyu yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalam ajaran
agama islam terdapat aturan dan hukum yang dapat di jadikan sebagai petunjuk dan
pedoman hidup bagi seluruh umat. Agar selamat dan bahagia dunia dan akhirat.
Dalam agama islam terdapat tiga konsep utama yaitu:
1). Aqidah
2). Syari’ah
3). Akhlak
B. Saran
Demikianlah makalah kami, mengenai materi tentang konsep agama islam, tentunya
masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam susunan makalah ini. Kami berharap
para pembaca makalah ini memberikan kritik atau saran yang membangun, kepada kami
demi kesempurnaanya makalah ini. Agar si pembaca dapat memahami.

DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.uinbanten.ac.id

https://www.researchgate.net

https://sg.docworkspace.com/l/slAyj4JKzAdz3m6AG?sa=00&st=0t

Anda mungkin juga menyukai