Anda di halaman 1dari 8

Cut putro riskina

210703013

PENGERTIAN DAN SUMBER AJARAN ISLAM


Sumber ajaran merupakan segala sesuatu yang berupa tulisan, dokumen,
naskah, dan sebagainya yang digunakan oleh suatu bangsa sebagai pedoman
hidupnya pada masa tertentu. Dalam ajaran Islam terdapat sumber hukum
pokok yang menjadi pedoman atau rujukan bagi umat Islam.

A. Pengertian Agama Islam

Dalam bahasa Arab, Islam merupakan mashdar dari kata aslama-yuslimu-


islaaman yang artinya taat, tunduk, patuh, berserah diri kepada Allah.
Sedangkan jika dilihat dari asal katanya maka Islam berasal dari kata assalmu,
aslama, istaslama, saliim, dan salaam.

Sumber lain mengatakan bahwa Islam berasal dari Bahasa Arab, terambil
dari kata salima yang berarti selamat Sentosa. Dari asal kata itu dibentuk kata
aslama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat Sentosa dan berarti
pula menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Kata aslama itulah yang
menjadi kata Islam yang mengandung arti segala arti yang terkandung dalam
arti pokoknya. Orang yang melakukan aslama atau masuk Islam dinamakan
Muslim. Berarti orang itu telah menyatakan dirinya telah taat, menyerahkan
diri, dan patuh kepada Allah SWT. Dengan melakukan aslama, selanjutnya
orang itu terjamin keselamatan hidupnya di dunia dan di akhirat.

Islam dari segi istilah adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada nabi Muhammada SAW yang isinya bukan hanya mengatur hubungan
manusia dengan Tuhan, melaikan juga mengatur hubungan manusia dengan
manusia dan alam jagat raya.

Islam adalah satu-satunya agama Samawi yang ada dan asli, karena agama
Nasrani dan agama Y ahudi sudah tidak mumi lagi dan keluar dari bentuknya
yang asli sebagai agama Samawi. Y ahudi dan Nasrani dalam bentuknya yang
ash dahulu menurut pandangan AIQur'an adalah Islam. Bahkan menurut Al-
Qur'an, agama yang dianut oleh semua Nabi-Nabi Allah SWT itu seluruhnya
adalah agama Islam.

Islam adalah agama yang balance (seimbang), tidak lebih menitik beratkan
kepada kehidupan akhirat, tetapi seimbang antara dunia dan akhirat, sebab dunia
ini sebagai jembatan ke akhirat dan prestasi di dunia menentukan derajat
kedudukan di akhirat. Juga tidak menitikberatkan kepada rohani, sebab antara
rohani dan jasmani tidak dapat dipisahkan

Islam memiliki atau membawa pokok-pokok ajaran atau prinsipprinsip


dalam segala bidang kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlak, keluarga,
sosial, politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan kejasmanian yang
ditopang dengan kekuatan ijtihad (kreasi) untuk memenuhi tuntutan zaman.

Ajaran Islam dapat dibuktikan dan dipertahankan keaslian dan kemumiannya


secara ilmiah sebagai sesuatu yang datang dari Allah. Dengan demikian ajaran
Islam bisa menumbuhk:an keyakinan yang kuat tanpa keraguan untuk membina
disiplin hidup manusia.

Islam sebagai agama dibuktikan oleh sejarah sebagai satusatunya agarna


yang universal. Ajarannya mempunyai ruang lingkup yang mampu memberikan
jawaban terhadap segala persoalan rnanusia dan kemanusiaan. Dalarn ajaran
agama Islam bersumber segala aturan dan tata nilai serta pedoman hidup bagi
manusia berasal dari kitab SUCI.

Agama Islam adalah agama Allah, dari Allah dan milik Allah. Diamanatkan
kepada seluruh umat manusia pengikut dari utusan Allah. Mulai dari zaman
Nabi Adam, hingga Nabi Isa agama Allah adalah agama Tauhid yaitu Islam,
walaupun sekarang agama Yahudi itu telah diklaim agama yang dibawa oleh
Musa kemudian Kristen diklaim sebagai ajaran Nabi Isa. Padahal sesungguhnya
ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa dan Nabi Isa untuk masalah akidah adalah
sama, sama-sama mengesakan Allah, hanya berbeda dalam hal syara‟ yang lain.
Jadi, makna Islam secara khusus sebagai agama penyempurna yang
diamanatkan untuk para pengikut Nabi Muhammad SAW.

Agama Islam (‫( اسالم‬berasal dari kata-kata:

1. salam (‫( سالم‬yang berarti damai dan aman

2. (‫( سالمة‬sala mah yang berarti selamat

3. istilah islaam (‫( االسالم‬itu sendiri berarti suatu penyerahan diri secara totalitas
hanya kepada Allah SWT agar memperoleh ridho dari Nya dengan mentaati da
mematuhi semua perintah dan semua larangan-Nya.

Islam terdiri atas aqidah dan syariat, aqidah/kepercayaan (ilmunya),


syariat peribadatan dan syariat akhlak dan muamalah Islam merupakan satu-
satunya agama yang haq dan dibenarkan oleh Allah SWT, dalam firmannya:

Artinya: “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali


tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk
orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran; 85)

Agama Islam ialah agama terakhir merupakan Agama Penyempurna dari


agama-agama sebelumnya dan tetap mutakhir, agama selalu menuntun manusia
untuk menggunakan akalnya agar senantiasa memahami ayat-ayat kauniyah
yang terdapat di alam semesta, dan juga memahami ayat-ayat qur‟aniyah yang
terdapat didalam al-qur‟an. Agama Islam adalah agama penyeimbang antar
dunia dan akhirat, Islam tidak mempertentangkan antara iman dengan ilmu,
bahkan menurut Rasulullah SAW, Islam mewajibkan manusia, baik laki-laki
maupun perempuan untuk belajar dan mendalami ilmu pengetahuan sejak dari
buaian hingga akhir kehidupan : “Minal mahdi ilal lahd”, yaitu dengan
pendidikan seumur hidup. Singkat cerita, dengan ilmu, hidup dan kehidupan
manusia pasti akan bermutu, dengan agama hidup jadi teraah, dan lebih
bermakna. Oleh karena itu, dengan ilmu yang baik dan agama Islam kehidupan
manusia menjadi sempurna, bahagia dan penuh rahmat. Dalam kehidupan
masyarakat modern agama pun tetap diperlukan oleh manusia.

Pemikiran kalangan cendekiawan muslim Indonesia ada wacana untuk


memadukan Antara Ilmu Pengetahuan dengan agama, menjadikan Agama
sebagai pengendali perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi supaya
manusia dapat tenteram dan sejahtera. Islam mempunyai keistimewaan yang
dapat dijadikan pegangan akidah umat selamanya, diantarnya.

Islam merupakan agama yang Ajarannya luwes, jelas dan dapat dipahami.
Islam tidak membenarkan adanya khurafat, tidak pula keyakinan-
keyakinanyang ematikan akal dan membuat kejumudan intelektual, islam tidak
membenarkan keyakinan yang bisa melenyapkan keimanan akan keEsaan Allah
SWT, risalah Muhammad SAW, dan kehidupan akhirat, yang semua itu
menjadi dasar pokok akidah islamiah. Semua berdiri di atas dasar ”Akal pikiran
yang sehat dan logika yang tepat dan pasti.” Agama Islam menganjurkan
manusia untuk mempergunakan akal pikirannya dan merenungkan segala
perkaranya. Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk mengkaji dan
menemukan hakikat serta berupaya untuk memperoleh pengetahuan. Allah
SWT memerintahkan kepada umat manusia untuk memohon diberi pengetahuan
yang luas, sebagaimana difirmankan:

Artinya: Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah
kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan
mewahyukannya kepadamu, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah
kepadaku ilmu pengetahuan." (Q.S. Thahaa, 20:114)

Islam menuntun dan menyelamatkan Ummat manusia dari khurafat, dan


kebodohan. Islam senantiasa membimbing manusia kearah pengetahuan dan
cahaya kebenaran yang hakiki. Islam merupakan agama yang luwes dan praktis,
tidak hanya teori kosong. Islam menegaskan, iman itu tidak cukup hanya
percaya, tetapi islam menegaskan, agar iman dijadikan sumber kehidupan
konkret, mengakar kepada seluruh amal perbuatan Islami, bagaikan air yang
mengalir ke dalam sel makhuk hidup. Karenanya maka iman kepada Allah
SWT, mewajibkan manusia untuk taat atas perintah-Nya. Maka ajaran Islam
bukan hanya ungkapan kata melalui zikir, memuji serta menyanjung-Nya,
namun seluruh kehidupan ummat manusia. secara menyeluruh kehidupan
manusi harus mencerminkan n ilai-nilai islami.

B. Sumber Ajaran Islam


1. Alquran

Berbicara tentang Al-Qur’an, takkan pernah ada habisnya. Al-Qur’an


mengandung berbagai kisah dari sejarah zaman lampau hingga masa yang akan
datang, termuat juga hukum-hukum islam, rahasia alam semesta, serta masih
banyak lagi. Al-Qur’an menjadi salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad
SAW, sebab turunnya Al Qur’an melalui perantara beliau, Al Qur’an
mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberlangsungan umat manusia
di dunia. Betapa tidak, semua persoalan manusia di dunia sebagian besar dapat
ditemukan jawabannya pada Al Qur’an. Oleh karenannya kemudian Al Qur’an
di yakini sebagai firman Allah yang menjadi sumber ajaran Islam pertama
sebelum Hadist.

Aturan Allah yang terdapat di dalam Al-Qur'an memiliki tiga fungsi utama,
yakni sebagai hudá (petunjuk), bayyinát (penjelasan) dan furqán (pembeda)
(QS. 2:185). Sebagai hudá, artinya Al-Qur’an merupakan aturan yang harus
diikuti tanpa tawar menawar sebagaimana papan petunjuk arah jalan yang
dipasang di jalan-jalan. Kalau seseorang tidak mengetahui arah jalan tetapi
sikapnya justeru mengabaikan petunjuk yang ada pada papan itu, maka sudah
pasti ia akan tersesat ( QS. 13: 37). Sedangkan Al-Qur’an sebagai bayyinát
berfungsi memberikan penjelasan tentang apa-apa yang dipertanyakan oleh
manusia. Dalam fungsinya sebagai bayyinát, Al-Qur'an harus dijadikan rujukan
semua peraturan yang dibuat oleh manusia, jadi manusia tidak boleh membuat
aturan sendiri sebab sistem aturan produk akal manusia sering hanya bersifat
trial and error. Fungsi ketiga Al-Qur’an adalah sebagai furqán atau pembeda
antara yang haq dan yang báthill, antara muslim dan luar muslim, antara nilai
yang diyakini benar oleh mukmin dan nilai yang dipegang oleh orangorang
kufur.

Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam yang diturunkan oleh Allah
kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an
merupakan sumber hukum utama Islam dan pedoman hidup kaum muslim. Al-
Qur’an bukan hanya mengajarkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan,
tetapi juga mengajarkan tentang hubungan manusia terhadap sesama manusia
dan juga alam. Pengertian Al-Qur’an sangat luas, antara lain :

Ada beberapa pendapat tentang pengertian Al-Qur’an secara etimologi,


antara lain yaitu :

1) Kata “Al-Qur’an” merupakan bentuk masdar dari kata “Qara’a” yang artinya
“bacaan”.

2) Kata “Al-Qur’an” merupakan kata sifat dari “Al-Qar’u” yang bermakna “Al-
jam’u” yang artinya “kumpulan”.

3) Kata Al-Qur’an merupakan Isim Alam bukan kata bentukan dan sejak awal
digunakan sebagai namakitab suci umat Islam.
b. Secara Terminologi

Menurut Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah dalam bukunya Al-


Madkhal li dirasah al-Qur’an al-karim mengatakan bahwa : “Al-Qur’an adalah
firman Allah swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, yang memiliki
kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah, diriwayatkan secara
mutawatir, yang tertulis dalam mushaf, dimulai dengan surat al-fatihah dan
diakhiri dengan surat an-Nas.”

Al-Qur’an merupakan kitab yang sangat agung. Dia merupakan


penyempurna dari beberapa kitab. Namun pada hakikatnya Al-Qur’an bukanlah
tulisan ataupun bacaan yang termuat dalam 30 juz Al-Qur’an 114 surat 6666
ayat, melainkan pada makna yang tersirat atau terkandung didalamnya. Adapun
tulisan atau bacaan yang termuat di dalam kitab itu tidak ada bedanya dengan
buku-buku bacaan biasa. Jadi jika manusia beriman kepada tulisan atau
bacaannya sama halnya dengan beriman kepada hal yang fana.

2. Alsunnah

Sunnah Rasul adalah sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Qur’an yang
berfungi sebagai penjelasan tentang pesan-pesan Al-Qur’an, Tanpa mengikuti
Sunnah Rasul mustahil bisa sempurna dalam mengamalkan Al-Qur’an.

Kata sunnah ditinjau dari segi lughawi diambil dari bahasa Arab yang berarti
‘adah‟ atau tradisi dan kebiasaan. Dimana tradisi dan kebiasaan mencakup
yang bersifat baik, buruk, ataupun terpujin dan tercela. Dengan demikian maka
sunnah dalam ungkapan lain adalah al Tahriq al Mu’tadah hasanah kaanat al
syyiah. Di dalam al Quran kata sunnah disebut secara berulang-ulang baik
dalam bentuk mufra maupun dalam bentuk jama’. Pengertian menyebutkan kata
sunnah dalam al Quran pada umumnya menunjuk pada pengertian lughawi
sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.

Lafadz-lafadz sunnah juga banyak disebut dalam hadits Nabi seperti hadits
Jabir ra. Dan hadits AbuSa‟id al Khudri.5 Kedua hadits ini hadits ini
diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Para ulama hadis sependapat bahwa “Hadis adalah merupakan sumber berita
yang datang dari Nabi saw dalam segala bentuk baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun sikap persetujuan” (Abdul Majid Khan, 2011: 3). Antara
istilah Al-Hadis dan AlSunnah sering dimaksudkan sama. Tetapi oleh sebagian
ahli Hadis dijelaskan, bahwa Hadis mengandung mengertian lebih luas,
sedangkan Al-Sunnah lebih spesifik yaitu segala sesuatu yang menyangkut
pribadi nabi yang dimuat di dalam Hadis Nabi. Sedangkan berita yang sekalipun
dimuat di dalam Hadis, tetapi menyangkut pribadi sahabat Nabi disebut Asar
sahabat. Jadi apabila kita mendalami Hadis Nabi, maksudnya adalah segala
sesuatu tentang pribadi Nabi atau Sunnah Nabi.

Anda mungkin juga menyukai