210703013
Sumber lain mengatakan bahwa Islam berasal dari Bahasa Arab, terambil
dari kata salima yang berarti selamat Sentosa. Dari asal kata itu dibentuk kata
aslama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat Sentosa dan berarti
pula menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Kata aslama itulah yang
menjadi kata Islam yang mengandung arti segala arti yang terkandung dalam
arti pokoknya. Orang yang melakukan aslama atau masuk Islam dinamakan
Muslim. Berarti orang itu telah menyatakan dirinya telah taat, menyerahkan
diri, dan patuh kepada Allah SWT. Dengan melakukan aslama, selanjutnya
orang itu terjamin keselamatan hidupnya di dunia dan di akhirat.
Islam dari segi istilah adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada nabi Muhammada SAW yang isinya bukan hanya mengatur hubungan
manusia dengan Tuhan, melaikan juga mengatur hubungan manusia dengan
manusia dan alam jagat raya.
Islam adalah satu-satunya agama Samawi yang ada dan asli, karena agama
Nasrani dan agama Y ahudi sudah tidak mumi lagi dan keluar dari bentuknya
yang asli sebagai agama Samawi. Y ahudi dan Nasrani dalam bentuknya yang
ash dahulu menurut pandangan AIQur'an adalah Islam. Bahkan menurut Al-
Qur'an, agama yang dianut oleh semua Nabi-Nabi Allah SWT itu seluruhnya
adalah agama Islam.
Islam adalah agama yang balance (seimbang), tidak lebih menitik beratkan
kepada kehidupan akhirat, tetapi seimbang antara dunia dan akhirat, sebab dunia
ini sebagai jembatan ke akhirat dan prestasi di dunia menentukan derajat
kedudukan di akhirat. Juga tidak menitikberatkan kepada rohani, sebab antara
rohani dan jasmani tidak dapat dipisahkan
Agama Islam adalah agama Allah, dari Allah dan milik Allah. Diamanatkan
kepada seluruh umat manusia pengikut dari utusan Allah. Mulai dari zaman
Nabi Adam, hingga Nabi Isa agama Allah adalah agama Tauhid yaitu Islam,
walaupun sekarang agama Yahudi itu telah diklaim agama yang dibawa oleh
Musa kemudian Kristen diklaim sebagai ajaran Nabi Isa. Padahal sesungguhnya
ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa dan Nabi Isa untuk masalah akidah adalah
sama, sama-sama mengesakan Allah, hanya berbeda dalam hal syara‟ yang lain.
Jadi, makna Islam secara khusus sebagai agama penyempurna yang
diamanatkan untuk para pengikut Nabi Muhammad SAW.
3. istilah islaam (( االسالمitu sendiri berarti suatu penyerahan diri secara totalitas
hanya kepada Allah SWT agar memperoleh ridho dari Nya dengan mentaati da
mematuhi semua perintah dan semua larangan-Nya.
Islam merupakan agama yang Ajarannya luwes, jelas dan dapat dipahami.
Islam tidak membenarkan adanya khurafat, tidak pula keyakinan-
keyakinanyang ematikan akal dan membuat kejumudan intelektual, islam tidak
membenarkan keyakinan yang bisa melenyapkan keimanan akan keEsaan Allah
SWT, risalah Muhammad SAW, dan kehidupan akhirat, yang semua itu
menjadi dasar pokok akidah islamiah. Semua berdiri di atas dasar ”Akal pikiran
yang sehat dan logika yang tepat dan pasti.” Agama Islam menganjurkan
manusia untuk mempergunakan akal pikirannya dan merenungkan segala
perkaranya. Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk mengkaji dan
menemukan hakikat serta berupaya untuk memperoleh pengetahuan. Allah
SWT memerintahkan kepada umat manusia untuk memohon diberi pengetahuan
yang luas, sebagaimana difirmankan:
Artinya: Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah
kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan
mewahyukannya kepadamu, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah
kepadaku ilmu pengetahuan." (Q.S. Thahaa, 20:114)
Aturan Allah yang terdapat di dalam Al-Qur'an memiliki tiga fungsi utama,
yakni sebagai hudá (petunjuk), bayyinát (penjelasan) dan furqán (pembeda)
(QS. 2:185). Sebagai hudá, artinya Al-Qur’an merupakan aturan yang harus
diikuti tanpa tawar menawar sebagaimana papan petunjuk arah jalan yang
dipasang di jalan-jalan. Kalau seseorang tidak mengetahui arah jalan tetapi
sikapnya justeru mengabaikan petunjuk yang ada pada papan itu, maka sudah
pasti ia akan tersesat ( QS. 13: 37). Sedangkan Al-Qur’an sebagai bayyinát
berfungsi memberikan penjelasan tentang apa-apa yang dipertanyakan oleh
manusia. Dalam fungsinya sebagai bayyinát, Al-Qur'an harus dijadikan rujukan
semua peraturan yang dibuat oleh manusia, jadi manusia tidak boleh membuat
aturan sendiri sebab sistem aturan produk akal manusia sering hanya bersifat
trial and error. Fungsi ketiga Al-Qur’an adalah sebagai furqán atau pembeda
antara yang haq dan yang báthill, antara muslim dan luar muslim, antara nilai
yang diyakini benar oleh mukmin dan nilai yang dipegang oleh orangorang
kufur.
Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam yang diturunkan oleh Allah
kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an
merupakan sumber hukum utama Islam dan pedoman hidup kaum muslim. Al-
Qur’an bukan hanya mengajarkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan,
tetapi juga mengajarkan tentang hubungan manusia terhadap sesama manusia
dan juga alam. Pengertian Al-Qur’an sangat luas, antara lain :
1) Kata “Al-Qur’an” merupakan bentuk masdar dari kata “Qara’a” yang artinya
“bacaan”.
2) Kata “Al-Qur’an” merupakan kata sifat dari “Al-Qar’u” yang bermakna “Al-
jam’u” yang artinya “kumpulan”.
3) Kata Al-Qur’an merupakan Isim Alam bukan kata bentukan dan sejak awal
digunakan sebagai namakitab suci umat Islam.
b. Secara Terminologi
2. Alsunnah
Sunnah Rasul adalah sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Qur’an yang
berfungi sebagai penjelasan tentang pesan-pesan Al-Qur’an, Tanpa mengikuti
Sunnah Rasul mustahil bisa sempurna dalam mengamalkan Al-Qur’an.
Kata sunnah ditinjau dari segi lughawi diambil dari bahasa Arab yang berarti
‘adah‟ atau tradisi dan kebiasaan. Dimana tradisi dan kebiasaan mencakup
yang bersifat baik, buruk, ataupun terpujin dan tercela. Dengan demikian maka
sunnah dalam ungkapan lain adalah al Tahriq al Mu’tadah hasanah kaanat al
syyiah. Di dalam al Quran kata sunnah disebut secara berulang-ulang baik
dalam bentuk mufra maupun dalam bentuk jama’. Pengertian menyebutkan kata
sunnah dalam al Quran pada umumnya menunjuk pada pengertian lughawi
sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.
Lafadz-lafadz sunnah juga banyak disebut dalam hadits Nabi seperti hadits
Jabir ra. Dan hadits AbuSa‟id al Khudri.5 Kedua hadits ini hadits ini
diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Para ulama hadis sependapat bahwa “Hadis adalah merupakan sumber berita
yang datang dari Nabi saw dalam segala bentuk baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun sikap persetujuan” (Abdul Majid Khan, 2011: 3). Antara
istilah Al-Hadis dan AlSunnah sering dimaksudkan sama. Tetapi oleh sebagian
ahli Hadis dijelaskan, bahwa Hadis mengandung mengertian lebih luas,
sedangkan Al-Sunnah lebih spesifik yaitu segala sesuatu yang menyangkut
pribadi nabi yang dimuat di dalam Hadis Nabi. Sedangkan berita yang sekalipun
dimuat di dalam Hadis, tetapi menyangkut pribadi sahabat Nabi disebut Asar
sahabat. Jadi apabila kita mendalami Hadis Nabi, maksudnya adalah segala
sesuatu tentang pribadi Nabi atau Sunnah Nabi.