Pendahuluan
Islam secara etimologi berarti ( انحناءةtunduk). Kata “Islam” berasal dari: salima
yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau
tunduk dan patuh. Sebagaimana firman Allah SWT:
ٌ ْبَلَ ٰى َم ْن َأ ْسلَ َم َوجْ هَهُ هَّلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن فَلَهُ َأجْ ُرهُ ِع ْن َد َربِّ ِه َواَل خَ و
َف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ زَ نُون
“Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia berbuat
kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak pula bersedih hati”( Q.S. Al Baqarah : 112 ).
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim.
Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada
ajaran-Nya . Di dalam al-Qur’an, kata bermakna Islam yang terambil dari akar kata s-l-
m disebut sebanyak 73 kali, baik dalam bentuk fi’il (kata kerja), mashdar (kata
dasar/asal), maupun isim fa’il (kata sifat/pelaku Perbuatan.
Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat dikatakan Islam adalah agama
wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada
Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh
manusia, yang ajaranNya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Wahyu yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada segenap umat
manusia sepanjang masa dan setiap persada. Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan
yang mengatur segala perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam berbagai
hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam lainnya.
Yang memiliki tujuan untuk keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam,
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariat dan
akhlak. Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah
SWT sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh Sunnah
Rasulullah SAW. Nama “Islam” bagi agama ini diberikan oleh Allah SWT sendiri. Dia
juga menyatakan hanya Islam agama yang diridhai-Nya dan siapa yang memeluk agama
selain Islam kehidupannya akan merugi di akhirat nanti. Islam juga dinyatakan telah
sempurna sebagai ajaran-Nya yang merupakan rahmat dan ,karunia-Nya bagi umat
manusia, sehingga mereka tidak memerlukan lagi ajaran-ajaran selain Islam.
Islam sebagai the way of life merupakan ajaran yang memberikan petunjuk, arah
dan aturan-aturan (syariat) pada semua aspek kehidupan manusia guna memperoleh
kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek yang diatur dalam Islam adalah aspek
muamalat, dalam hal ini penulis menekankan pada bidang ekonomi. Ekonomi berasal
dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yakni oikos yang berarti rumah tangga
dan nomos yang berarti ilmu. Secara sederhana, ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari bagaimana manusia mencukupi kebutuhan hidupnya.
Aturan agama Islam diberikan oleh Allah SWT kepada manusia melalui
petunjuk rasul-NYA berupa akidah, akhlak dan syariah. Satu petunjuk ini di berikan
supaya manusia dapat menjalankan tugas kekhalifahan dengan sebaik baiknya, tugas
kekhalifahan dalam menjaga segala ciptaan-NYA termasuk di dalamnya menjaga bumi
beserta isinya. Akidah dan akhlak sebagai sesuatu yang konstan, tidak mengalami
perubahan walaupun adanya perubahan waktu dan tempat. Sedangkan syariah
senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi umat pada Rasul
masing masing.2 Syariah Islam sebagai syariah yang terakhir, yang di sampaikan
Rasulullah Muhammad SAW memiliki dua keistimewaan yaitu sebagai syariah yang
komprehensif (meneyeluruh) dan universal (umum).
Ruang lingkup islam terdiri dari 3 yaitu aqidah, syariah, dan akhlak ketiga ini
saling berhubungan. Keimanan (aqidah) dan amal shalih dalam al-Qur'an sering
ditempatkan secara beriringan. Hal ini karena keduanya ibarat sebuah bangunan, aqidah
adalah fondasinya dan amal shalih adalah bangunan yang berdiri di atasnya. Fondasi
keimanan yang kokoh tanpa amal shalih tidak berarti, begitu pula amal shalih tanpa
keimanan. Aqîdah adalah keyakinan, kepercayaan tentang adanya wujud Allah yang
Esa, Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Aqîdah merupakan dasar dari keislamaan
seseorang. Suatu lmu yang membahas tentang aqîdah umat Islam disebut aqâid.
Aqaîd berhubungan dengan masalah ketuhanan, kenabian, dan hal-hal ghaib,
seperti qadla dan qadar, hari kiamat, surga, neraka dan sebagainya yang dibahas secara
dalil naqliyah (dinukilkan dari al-Qur'an dan atau hadis) dan aqliyah (sesuai dengan
jalan pikiran manusia). Aqidah merupakan dimensi pokok ajaran Islam. Ibarat
bangunan, aqidah adalah fondasi yang di atasnya berdiri syari’at. Aqidah dan syariah
merupakan dua hal yang terkait secara erat. Syari’ah adalah manifestasi aqidah dalam
bentuk perbuatan (amal).
Secara bahasa akhlâq berasal dari bahasa Arab, bentuk jamak dari khulq. Khulq
dalam kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Akhlâq
ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian
hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah
tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Apabila dari kondisi tadi timbul
kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan syariat dan akal pikiran, maka ia
dinamakan budi pekerti mulia dan sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk,
maka disebutlah budi pekerti yang tercela.Akhlâq disebut sebagai kondisi atau sifat
yang telah meresap dan terpatri dalam jiwa, karena seandainya ada seseorang yang
mendermakan hartanya dalam keadaan yang jarang sekali untuk suatu hajat dan secara
tiba-tiba, maka bukanlah orang yang demikian ini disebut orang yang dermawan sebagai
pantulan dari kepribadiannya.
Syariah adalah kosa kata bahasa Arab yang secara harfiah berarti ”sumber air”
atau ”sumber kehidupan”, dalam Mukhtar al-Sihah diungkapkan sebagai berikut:
Syariah adalah sumber air dan ia adalah tujuan bagi orang yang akan minum. Syariah
juga sesuatu yang telah ditetapkan Allah swt. kepada hamba-Nya berupa agama yang
telah disyariahkan kepada mereka. Orang-orang Arab menerapkan istilah ini khususnya
pada jalan setapak menuju palung air yang tetap dan diberi tanda yang jelas terlihat
mata. Jadi, kata demikian ini berarti jalan yang jelas kelihatan atau ”jalan raya” untuk
diikuti.
Kesimpulan
Islam adalah agama yang memberikan jalan hidup paling selamat untuk
mengantarkan manusia sampai tujuan akhirnya yaitu kehidupan akhirat. Agama islam
agam yang selalu mendorong manusia untuk menggunakan akalnya dalam memahami
ayat-ayat al quran maupun as sunnah yang terbentang di alam semesta. Agama islam
memiliki sumber ajarannya yaitu al quran dan as sunnah. Sehingga umat islam tidak
dapat melakukan semua kegiatan dengan sembarang atau sesuka hatinya melainkan
agama islam memiliki aturan yang sudah tertulis pada sumber ajaran tersebut. Agama
islam memilikki 3 dasar yaitu akhlak, aqidah dan syariah yang ketiga hal tersebut
memiliki kesinambungan.
Referensi