Anda di halaman 1dari 2

LO 1 dan 2

Tujuan dari intervensi gizi :


- mengatasi atau memperbaiki masalah gizi dengan perencanaan dan implementasi sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi yang dihadapi (bunga et al., 2016)
- untuk mengubah pengetahuan, sikap, keyakinan, perilaku individu maupun populasi untuk
mengurangi perilaku grasi (angkasa et al., 2020)
- untuk merubah perilaku gizi, kondisi lingkungan , statu kesehatan dari pasien dan keluarga
menuju arah yang lebih baik (handayani dan kusmatuti, 2017)

Jenis dari intervensi gizi :


- Sensitif = ditunjukkan untuk menangani penyebab langsung dan penyebab dasar seperti bidang
pertanian, pendidikan, kesejahteraan sosial dan perkembangan anak.
Contoh programnya = pertanian ( akan dilakukan program peningkatan produksi, pemertahan
harga, dn peningkatan pemahaman masyarakat serta diberikan suplementasi seperti obat cacing
dan fertifikasi makanan), kesehatan masyarakat ( pemberian pengetahuan ASI eksklusif,
peningkatan praktik cuci tangan, konsumsi air bersih, sanitasi dasar, dan vaksinasi) (Wirawan ,
2017). Sensitif pada pendidikan gizi atau edukasi gizi yang ditujukan untuk meningkatkan
penggunaan bahan makanan yang tersedia di lingkungan serta memperbaiki cara pengolahan
yang kurang baik di masayrakat atau remaja putri, fortifikasi gizi ini untuk mengatasi kekurangan
zat gizi tertentu dalam kanan sehari-hari, subsidi harga yang dilakukan dengan memberikan
subsidi kepada konsumen terkait bahan makanan tertentu yang mana subsidi diberikan dalam
berbagai yaitu melalui pengedalian harga, kupon makanan,, untuk bahan makanan yang
disubsidikan biasanya adalah makanan pokok, makanan formula dan makanan fortifikasi,
produksi pertanian dari segi intervensi gizi ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan bahan
makanan bagi golongan rawan. (Bapenas, 2011). Program dari jenis sensitif ini digunakan pada
masyarakat umum salah satunya terdapat penyediaan jaminan kesehatan nasional, pemberian
pendidikan pengasuhan pada orang tua, peningkatan ketahan pangan dan gizi, penyediaan
program keluarga harapan (Pergub Sumber Tengah, 2012).

- Spesifik = ditunjukkan untuk menangani penyebab langsung seperti kekurangan asupan dan
penyebab yang mendasari seperti pola makan dan akses terhadap makanan).
Contoh programnya spesifik = rencana pembangunan jumlah ibu hamil yang mendapat PMT
(Wirawan et al., 2017). Pada pemberian makanan tambahan atau PMT, dimana dikatakan
makanan tambahan dapat memberikan fungsi dalam menutupi kekurangan zat gizi pada golongan
rawan seperti anak pra sekolah, ibu hamil, dan busui. Makanan formula yang bertujuan untuk
meningkatkan makanan campuran untuk anak usia 6- 36 bln, makanan tersebut dapat dibuat
sendiri dirumah atau diproduksi di pabrik. Program terpadu, dimana keadaan gizi ini erat
hubungan dengan kesehatan sehingga adanya pengaruh sinergis dari penyakit infeksi, program ini
bersifat jangka panjang untuk menangani kasus kesehatan seperti penyakit infeksi dan bersifat
jangka pendek untuk pemberian TTD dalam menanggulangi masalah nemia remaja putri
(Bapenas,2011). Selain itu terdapat program posyandu sebagai tempat pelayanan kesehatan
seperti pil KB, imunisasi, suplemen, pemantauan SKDN, pemberian KMS, pemberian buku KIA
(Wirawan et al., 2017).Terdapat program peningkatan pengetahuan remaja menganai gizi,
pemberian suplementasi zat besi (rosa et al., 2016) dan sasaran kelompok 1000 HPK (ibu hamil,
ibu menyusui, dan anak 0 -23 bln) (Nurhandayani, 2016).

Anda mungkin juga menyukai