Anda di halaman 1dari 7

Layanan Gizi

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Status Gizi Pada Balita


Aminah Raudatul Jannah
STIKes Surya Mitra Husada
arj.noris@gmail.com

Abstrac
Status gizi merupakan keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari
makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Setiap individu
membutuhkan asupan gizi yang berbeda dengan individu yang lainnya, hal ini tergantung pada
usia orang tersebut, jenis kelamin, aktivitas tubuh dalam sehari, berat badan, dan lainnya.
Masalah gizi kurang masih sering kita jumpai dibeberapa daerah, hal inipun disebabkan karena
beberapa faktor salah satunya yaitu kurangnya informasi mengenai resiko gizi buruk, dan
pemberian gizi seimbang. Dengan adanya pendidikan kesehatan akan menambah pengetahuan
ibu mengenai gizi buruk dan asupan gizi yang dibutuhkan. karena semakin tinggi pengetahuan
yang dimiliki maka semakin baik sikap yang dimiliki ibu dalam memberikan makanan pada
balita, dengan pengetahuan dan sikap yang baik, maka akan membentuk tindakan keseharian
yang baik, tindakan ini dapat berupa memperhatikan status gizi pada balita
Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, Status Gizi, Balita

1. Latar Belakang Kementerian Kesehatan, bayi usia di bawah


Asupan gizi merupakan pemenuhan lima tahun (Balita) yang mengalami masalah
kebutuh gizi yang diperlukan. Untuk gizi pada 2017 mencapai 17,8%, sama
memperoleh status gizi yang baik, maka dengan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut
asupan gizi dan pengeluarannya harus terdiri dari Balita yang mengalami gizi
seimbang. Masa balita merupakan masa buruk 3,8% dan 14% gizi kurang. Terdapat
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. beberapa faktor yang dapat menyebabkan
Pada masa ini balita sangat rentan gizi buruk, yaitu penyebab langsung dan
mengalami masalah gizi karena kurang gizi penyebab tidak langsung. Faktor penyebab
pada anak. Gizi kurang pada anak balita langsung yaitu makanan dan penyakit
dapat mempengaruhi perkembangan fisik infeksi yang mungkin diderita anak.
dan kecerdasan. Berdasarkan Pantauan Penyebab tidak langsung di antaranya
Status Gizi (PSG) 2017 yang dilakukan adalah ketahanan pangan di keluarga, pola
pengasuhan anak, pelayanan kesehatan, serta tahun 2014 sehingga banyak petani gagal
kesehatan lingkungan. Oleh sebab itu, perlu panen. Selain faktor kemiskinan, tingginya
adanya upaya pemahaman tentang kasus gizi buruk juga dipengaruhi rendahnya
pemberian asupan gizi seimbang kepada pemahaman ibu terhadap makanan bergizi.
para ibu. Dalam meningkatkan upaya Ibu memberikan makanan asal kenyang
pemahaman tentang asupan gizi untuk kepada anak balita, tanpa memahami asupan
menanggulangi kejadian kurang gizi melalui gizinya.
peningkatan pengetahuan, sikap dan 3. Tinjauan Pustaka
perilaku ibu dengan melakukan peningkatan Menurut Notoadmodjo (2007)
pemahaman terkait gizi melalui pendidikan pendidikan kesehatan adalah proses belajar
kesehatan. Pendidikan kesehatan tersebut yang terjadi dalam proses pertumbuhan dan
menjadi salah satu proses komunikasi antara perkembangan atau perubahan ke arah yang
pemberi informasi dengan penerima lebih baik dan lebih matang pada diri
informasi terkait permasalahan gizi buruk. individu, kelompok, dan masyarakat.
2. Kasus/Masalah Dengan adanya pendidikan kesehatan
Sebanyak 1.918 anak di Nusa Tenggara maka akan menambah pengetahuan ibu,
Timur menderita gizi buruk selama Januari- karena semakin tinggi pengetahuan yang
Mei 2015. Tercatat 11 anak berusia di dimiliki maka semakin baik sikap yang
bawah lima tahun meninggal akibat gizi dimiliki ibu dalam memberikan makanan
buruk. Selain itu, masih ada 21.134 anak pada balita, dengan pengetahuan dan sikap
balita yang mengalami kekurangan gizi. yang baik, maka akan membentuk tindakan
Kepala Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat keseharian yang baik, tindakan ini dapat
Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur berupa memperhatikan status gizi pada balita
(NTT) Isbandrio, di Kupang, Senin (22/6), (Iftikah, 2017).

mengatakan, penderita gizi buruk dialami Status gizi adalah keadaan yang
keluarga miskin yang tinggal di wilayah diakibatkan oleh keseimbangan antara
terpencil dan pedalaman. Mereka sulit asupan zat gizi dari makanan dengan
dijangkau kendaraan bermotor karena kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
ketiadaan jalan. Pemahaman ibu terhadap metabolisme tubuh. Setiap individu
gizi pun sangat rendah. Itu diperparah membutuhkan asupan zat gizi yang berbeda
dengan kemarau panjang yang terjadi sejak antar individu, hal ini tergantung pada usia
orang tersebut, jenis kelamin, aktivitas tubuh Status gizi dapat diketahui melalui
dalam sehari, berat badan, dan lainnya (Par’i pengukuran beberapa parameter, kemudian
dkk, 2017). hasil pengukuran tersebut dibandingkan
Gizi buruk adalah suatu istilah teknis dengan standar atau rujukan. Peran penilaian
yang umumnya dipakai oleh kalangan gizi, status gizi bertujuan untuk mengetahui ada
kesehatan dan kedokteran. Gizi buruk adalah tidaknya status gizi yang salah. Penilaian
bentuk terparah dari proses terjadinya status gizi menjadi penting karena dapat
kekurangan gizi menahun. Gizi buruk menyebabkan terjadinya kesakitan dan
merupakan permasalahan kesehatan yang kematian terkait dengan status gizi. Oleh
disebabkan oleh penyebab langsung yaitu karena itu dengan diketahuinya status gizi,
intake zat gizi dari makanan yang kurang dapat dilakukan upaya untuk memperbaiki
dan adanya penyakit infeksi (Istiono dkk, tingkat kesehatan pada masyarakat (Par’i
2009). dkk, 2017).
4. Pembahasan Terdapat banyak faktor yang
Status gizi merupakan salah satu faktor mempengaruhi status gizi anak yaitu
penting dalam mencapai derajat kesehatan pendapatan keluarga, frekuensi sakit anak,
yang optimal. Orang yang mempunyai status pengetahuan ibu, frekuensi ke posyandu,
gizi baik tidak mudah terkena penyakit, baik pendidikan ibu, jumlah anak, status
penyakit infeksi maupun penyakit pekerjaan ibu, jarak kelahiran, sumber air
degeneratif. Masalah gizi pada dasarnya minum, kepemilikan jamban, kebiasaan
merupakan refleksi konsumsi zat gizi yang memasak air, pengelolaan sampah, sistem
belum mencukupi kebutuhan tubuh. pembuangan air limbah rumah tangga, pola
Seseorang akan mempunyai status gizi baik, pemberian air susu ibu (ASI), pola
apabila asupan gizi sesuai dengan kebutuhan pemberian makanan pendamping ASI (MP
tubuhnya. Asupan gizi yang kurang dalam ASI), kesulitan makan pada anak balita dan
makanan, dapat menyebabkan kekurangan durasi sakit.
gizi, sebaliknya orang yang asupan gizinya Menurut UNICEF menyebutkan bahwa
berlebih akan menderita gizi lebih. Jadi kurang gizi disebabkan oleh penyebab
status gizi adalah gambaran individu sebagai langsung dan penyebab tidak langsung, yang
akibat dari asupan gizi sehari-hari. termasuk penyebab langsung adalah asupan
gizi yang kurang dan infeksi. Sedangkan
yang termasuk penyebab tidak langsung kemudian akan berpengaruh pula terhadap
adalah kurangnya ketersediaan makanan di keadaan gizi anak balita.
rumah dan pola asuh anak yang jelek serta Dengan adanya pendidikan kesehatan
pelayanan kesehatan dan lingkungan yang maka akan menambah pengetahuan ibu,
kurang baik. Menurut teori lain langkah yang harus dilakukan untuk
menyebutkan bahwa timbulnya masalah gizi mengatasi masalah gizi kurang dan gizi
dipengaruhi oleh ketidakseimbangan dari buruk adalah dengan memberikan konseling
tiga faktor, yaitu pejamu, agen, dan atau pendampingan di posyandu kepada
lingkungan. keluarga yang mempunyai balita, agar orang
Pemberian gizi menjadi peran ibu yang tua lebih memperhatikan cara mengasuh
sangat penting dalam terbentuknya pola anak yang baik. Selain itu perlu ditingkatkan
perilaku makan balita, sehingga diharapkan penyuluhan face to face kepada ibu hamil
terjadinya perubahan perilaku dan sikap dan ibu yang memiliki balita karena
dalam halpemberian makan padabalita. penyuluhan tersebut lebih efektif jika
Permasalahan gizi buruk dan gizi kurang dibandingkan dengan penyuluhan
dapat dirumuskan yang menjadi akar berkelompok. Petugas harus lebih proaktif
permasalahannya adalah pola asuh orang tua dalam memotivasi dan mendorong orang tua
terhadap anak, anak hanya diberikan agar lebih kreatif dalam memberikan
makanan asal kenyang tapi tidak makanan bagi bayi, dan ketegasan dari
memperhatikan nilai gizinya. Pengetahuan petugas sangat penting dalam menangani
orang tua yang rendah tentang cara permasalahan gizi buruk orang tua yang
mengasuh anak yang baik dan kemiskinan, tidak memanfaatkan (Pemberian Makanan
merupakan penyebab utama (Willa, 2014). Tambahan) PMT secara baik harus ditegur
Menurut hasil penelitian yang dilakukan dan diberikan peringatan. Dalam mengatasi
oleh Ariesthi dkk (2005) menunjukkan masalah gizi buruk harus ada peran kepala
bahwa pengetahuan ibu tentang gizi yang desa, agar kepala desa berkewajiban untuk
rendah meningkatkan risiko sembilan kali memotivasi kader dan menggerakkan
lebih besar terhadap gizi buruk karena masyarakat jadi setiap permasalahan gizi
tingkat pengetahuan ibu sangat buruk harus dilaporkan kepada kepala desa.
mempengaruhi sikap dan perilaku dalam Selain itu perlu peningkatan keterampilan
memilih makanan untuk dikonsumsi, yang dan pengetahuan, pelatihan kepada bidan
tentang teknik konseling kepada ibu hamil memperkenalkan pesan-pesan kesehatan
serta dilakukan perlombaan kreativitas ibu atau upaya kesehatan sehingga masyarakat
hamil dalam pemberian menu untuk balita. dapat menerima dan mengenal dengan
Setelah adanya pemberian pendidikan tujuan agar masyarakat berperilaku sehat.
kesehatan, maka terdapat adanya perubahan Dengan adanya pendidikan kesehatan, dapat
sikap dan perilaku ibu karena bertambahya berpengaruh postif terhadap para ibu karena
informasi yang telah didapat, sesuai dengan mendapat informasi baru mengenai gizi
tujuan diadakannya pendidikan kesehatan buruk, nutrisi yang dibutuhkan pada anak.
yaitu masyarakat berperilaku sehat. Hal ini Sehingga, perlu adanya program kesehatan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan lainnya seperti sosialisasi kesehatan,
oleh Iftika (2017) yaitu menunjukkan bahwa penyuluhan dan pendekatan kepada para ibu
sikap pada ibu sebelum diberikan agar semakin sadar terhadap pentingnya
pendidikan kesehatan sebagian besar dalam asupan gizi seimbang untuk anak.
kategori negatif sebanyak 13 orang (81,8%) 6. Daftar Pustaka
dan sebagian kecil memiliki sikap positif Ariesthi, K Dwi. Adhi, K Tresna. Wirawan
D N. 2015. Faktor Risiko Gizi Buruk Dan
sebanyak 3 orang (18,3%), kemudian setelah
Gizi Kurang Pada Balita Di Kabupaten
diberi pendidikan kesehatan sebagian besar Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur
https://www.phpmajournal.org/index.php
responden memiliki sikap positif yaitu
/phpma/article/viewFile/82/pdf 12
sebanyak 14 orang (87,5%) dan sebagian Desember 2018 (20:48)
kecil responden memiliki sikap negatif yaitu
Hernawati, Ina. Pencegahan dan
sebanyak 2 orang (12,5%). Hal ini terlihat Penanggulangan Gizi Buruk
https://www.google.com/url?
setelah diberi pendidikan kesehatan untuk
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c
pengetahuan sebagian besar dalam kategori d=3&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjI
7qqRup_fAhVVWH0KHW5CABEQFjA
baik dan untuk sikap sebagian besar dalam
CegQIBxAC&url=http%3A%2F
kategori positif, karena faktor-faktor yang %2Fwww.pdfseed.com%2Fpencegahan
%2F64kyw5q1_pencegahan_gizi_kurang
mempengaruhi perilaku seorang dalam
.pdf&usg=AOvVaw1Vmu4TfSib_ueWE
bertindak adalah salah satunya pengetahuan u6-PT_J 12 Desember 2018 (20:48)
dan sikap yang dia miliki.
Iftika, Nur. 2017. Pengaruh Pendidikan
5. Kesimpulan Kesehatan Tentang Status Gizi Balita
Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya
Perilaku Ibu Dalam Memberikan Gizi
memasarkan, menyebarluaskan,
Balita Di Kelompok Bermain SC.pdf&usg=AOvVaw15ICBuHooj94lse
Sendangadi, Melati Sleman Yogyakarta FxomheL 12 Desember 2018 (21:00)
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c
d=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj3 Puspitasari, Linda. 2015. Pengaruh
uuqpu5_fAhUKrI8KHTMoCawQFjAAe Pendidikan Kesehatan Terhadap
gQIAxAC&url=http%3A%2F Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Ibu
%2Fdigilib.unisayogya.ac.id Dalam Upaya Menangani Balita Gizi
%2F2468%2F1%2Fnaskah Kurang Di Desa Mancasan Sukoharjo
%2520publikasi%2520NUR http://webcache.googleusercontent.com/s
%2520IFTIKA earch?
%2520PDF.pdf&usg=AOvVaw2w0f2Ar q=cache:57jO6P1j9ZYJ:eprints.ums.ac.id
mBc6QtiFBguW4tI 12 Desember 2018 /34389/1/Naskah
(20:48) %2520Publikasi.pdf+&cd=1&hl=id&ct=
clnk&gl=id 12 Desember 2018 (21:00)
Istiono, Wahyudi. Suryadi, Heni. 2009
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Status Gizi Anak Balita Di Kabupaten Riyadi, Hadi. Martianto, Drajat. Dkk. 2011.
Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tenggara Timur Status Gizi Anak Balita Di Kabupaten
Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa
Karimawati, Dian. 2013. Pengaruh Tenggara Timur
Pendidikan Kesehatan Terhadap http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipan
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Mengenai gan/article/download/4603/3090 12
Asupan Gizi Pada Usia Toddler Di Desember 2018 (21:00)
Surakarta
http://webcache.googleusercontent.com/s
Siswanto, Hadi. 2012. Pendidikan
earch?
Kesehatan Unsur Utama Dalam
q=cache:VAQCVYM3UP4J:eprints.ums.
Pendidikan Anak Usia Dini
ac.id/25653/13/NASKAH_PUBLIKASI.
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/arti
pdf+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id 12
cle/view/1565/pdf 12 Desember 2018
Desember 2018 (20:54)
(21:00)
Willa, Ruben Wadu. 2014. Determinan
Par’i, M Holil. Dkk. 2017. Penilaian Status Kesehatan Ibu Dan Anak Di Kabupaten
Gizi https://www.google.com/url? Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c Timur.
d=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwio https://s1.studylibid.com/store/data/0001
zJ69vJ_fAhUIPI8KHbPBBmEQFjAAeg 80548.pdf?
QIChAC&url=http%3A%2F key=613206fcff9be5d1338b399faee29f2
%2Fbppsdmk.kemkes.go.id 7&r=1&fn=180548.pdf&t=15447962183
%2Fpusdiksdmk%2Fwp-content 47&p=600 12 Desember 2018 (21:07)
%2Fuploads
%2F2017%2F11%2FPENILAIAN- Yusriani. Khidri, Muhammad. 2018.
STATUS-GIZI-FINAL- Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
https://www.researchgate.net/profile/Yus
riani_Yusriani/publication/326893019_2
0180527-yusriani-
promkesdanpemberdayaan_masy/links/5
b6a6ae292851ca650514610/20180527-
yusriani-promkesdanpemberdayaan-
masy.pdf 12 Desember 2018 (21:08)

Anda mungkin juga menyukai