Pencegahan Balita Gizi Kurang Melalui Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi
ABSTRAK
Latar Belakang: Angka kejadian gizi kurang pada balita masih tinggi. Pengetahuan dan sikap ibu yang
rendah mengenai penyedian menu seimbang untuk balita dapat berpengaruh terhadap pemberian
makanan anak balita. Padahal status gizi balita merupakan salah satu indikator dalam pembangunan
kesehatan di Indonesia.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pengetahuan dan sikap ibu
balita sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan dengan media lembar balik gizi. Hal tersebut
untuk melihat bagaimana efektivitas penyuluhan kesehatan dengan media lembar balik terhadap
pencegahan balita gizi kurang.
Metode: Penelitian ini bersifat observational dengan desain analitik dan cross-sectional karena
penelitian dilakukan pada periode waktu tertentu. Populasi penelitian adalah sebanyak 81 ibu balita.
Besar sampel ditentukan dengan rumus Lemeshow dan metode simple random sampling sehingga
diperoleh 67 sampel. Data didapatkan melalui penilaian pengetahuan dan sikap sebelum dan
sesudah penyuluhan kesehatan.
Hasil: Hasil uji statistika menunjukkan nilai p value (0,000) > α (0,05). Hasil penilaian menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dan sikap ibu balita. Ibu dengan tingkat
pendidikan baik meningkat dari 16 ibu (23,9%) naik menjadi 39 ibu (58,2%). Ibu dengan sikap baik
meningkat dari 14 ibu (20,9%) menjadi 36 orang (53,7%).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap ibu balita sebelum dan sesudah
penyuluhan dengan media lembar balik gizi.
ABSTRACT
Background: The incidence of malnutrition in underfives is still high. The lack knowledge and attitude
of mother about balance nutrient for child can affect the way child’s feeding. Though, the nutritional
status of underfives is one of the indicators in health development in Indonesia.
Objective: The aim of this study is to analyze the difference of knowledge and attitude on mother
before and after health education with nutrition flipchart. This is to know how the effectiveness of
helath education with flipchart on the prevention of underfives malnutrition.
Methods: This was an observational study with analitical and cross-sectional design because the
study was conducted over a period of time. Study population were 81 mother. The sample size was
determined by Lemeshow formula and simple random sampling and 67 mother were obtained. Data
were collected by measuring knowledge and attitude before and after health education.
Results: Statistical result showed that p values (0.000) < α (0.05). The result showed that was level of
knowledge and attitude increased. Good knowledge level increased from 16 people (23.9%) to 39
people (58.2%). Good attitude inreased from 14 people (20.9%) to 36 people (53.7%).
Conclusion: There were difference on the result of mother’s knowledge and attitude before and after
health education with nutrition flipchart.
*Koresponden:
deniera@ymail.com
1
Departemen Gizi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
tersebut. Media ini cukup mudah digunakan Menganti Kabupaten Gresik Jawa Timur.
dan dapat dimengerti dengan baik oleh para Waktu pengambilan data penelitian
sasaran sehingga mampu meningkatkan dilaksanakan pada Bulan Agustus 2017.
pengetahuannya11. Variabel yang diteliti adalah
Senada dengan penelitian Fitriani pada pengetahuan dan sikap dari ibu hamil
ibu balita gizi kurang di Puskesmas Pamulang mengenai gizi balita. Pengumpulan data
Tanggerang Selatan. Diketahui bahwa primer dilakukan dengan pengisian pretest
pendidikan kesehatan dengan media lembar dan posttest. Pretest diberikan sebelum
balik mampu meningkatkan pengetahuan ibu dilakukannya pendidikan kesehatan dengan
balita. Hal tersebut berdasarkan hasil metode lembar balik. Posttest dilakukan 9 hari
penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat setelah dilakukannya pendidikan kesehatan.
peningkatan pengetahuan antara sebelum dan Jeda 9 hari tersebut disesuaikan dengan
sesudah pemebrian pendidikan kesehatan jadwal ibu balita tersebut untuk datang ke
dengan metode lembar balik12. Posyandu. Selain itu, data mengenai
Penelitian ini bertujuan untuk karakteristik ibu balita juga dikumpulkan
mengetahui perbedaan pengetahuan dan melalui kuesioner.
sikap ibu balita mengenai gizi sebelum dan Kuesioner merupakan modifikasi dari
sesudah dilakukannya pendidikan kesehatan kuesioner pengetahuan dan sikap ibu
melalui media lembar balik. Dimana hal mengenai gizi balita. Kueioner telah dilakukan
tersebut sebagai salah satu upaya pencegahan uji validitas dan reliabilitas yang menyatakan
terjadinya gizi kurang pada balita. bahwa kuesioner telah valid dan reliabel untuk
digunakan13.
METODE Penyuluhan kesehatan dilakukan oleh
peneliti. Lembar balik sebagai media
Data yang dikumpulkan diperoleh penyuluhan kesehatan berisi mengenai
dalam penelitian ini diperoleh tanpa adanya pentingnya zat gizi bagi balita, kandungan zat
perlakuan pada subyek penelitian sehingga gizi yang diperlukan oleh balita, makanan yang
penelitian ini bersifat observasional. Variabel sesuai dalam pemenuhan gizi balita dan cara
dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan merencanakan menu gizi seimbang bagi balita.
sikap dari ibu yang memiliki balita. Penelitian Penyuluhan kesehatan dilakukan dalam waktu
ini juga bersifat analitik apabila dilihat dari 55 menit termasuk sesi diskusi dan tanya
cara analisis data. Sedangkan menurut jawab.
dimensi waktunya, penelitian ini termasuk ke Data pengetahuan dari ibu balita
dalam penelitian cross-sectional dimana diperoleh berdasarkan diisinya pretest dan
variabel penelitian diperoleh dalam suatu posttest dengan 15 item pertanyaan. Setiap
periode tertentu. jawaban yang benar akan dinilai 1 dan
Populasi penelitian ini adalah seluruh jawaban yang salah akan dinilai 0. Skoring dari
ibu yang memiliki balita di Wilayah Posyandu tingkat pengetahuan ibu balita tersebut dibagi
II Dusun Kecipik Desa Boteng yaitu sebanyak menjadi 3 (tiga) kategori yaitu pengetahuan
81 ibu. Sampel dalam penelitian ini kurang, cukup dan baik.
didapatkan dengan menggunakan rumus Data sikap ibu balita diperoleh dari
Lemeshow sehingga terdapat 67 sampel. pretest dan posttest yang berisi 10 item
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu pernyataan. Jawaban untuk setiap pernyataan
yang memiliki balita dan bersedia menjadi adalah STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak
responden penelitian. Sedangkan kriteria Setuju), S (Setuju) dan SS (Sangat Setuju). Nilai
eksklusi adalah ibu balita yang tidak datang ke skoring adalah 1-4 sesuai dengan jenis
posyandu. Sampel didapatkan dengan pertanyaannya yaitu unfavorable atau
menggunakan metode simple random favorable.
sampling. Analisis dilakukan dalam bentuk tabel
Lokasi penelitian dilakukan di Posyandu distribusi frekuensi meliputi karakteristik,
II Dusun Kecipik Desa Boteng Kecamatan pengetahuan dan sikap ibu balita. Selain itu
digunakan grafik untuk melihat perubahan Perubahan tersebut akan meningkatkan taraf
pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah pemikiran seseorang membuatnya semakin
dilakukan penyuluhan kesehatan. Data juga dewasa dan matangIbu balita yang berusia
dianalisis dengan uji statistika Paired t Test. Uji matang dianggap mau dan mampu menerima
tersebut digunakan untuk mengetahui informasi baru untuk mengubah perilaku
perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap dari kesehatannya agar lebih baik. Selain itu,
ibu balita mengenai gizi sebelum dan sesudah bertambahnya usia seseorang dapat
dilakukannya penyuluhan kesehatan dengan meningkatkan pula pengalamannya sehingga
metode lembar balik. pengetahuan yang dimilikinya akan cenderung
lebih baik dibandingkan seseorang berusia
HASIL DAN PEMBAHASAN lebih muda 14.
Merujuk pada Tabel 1 menunjukkan
Desa Boteng terletak di Kecamatan bahwa sebagian besar ibu balita memiliki
Menganti Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Desa tingkat pendidikan dasar yaitu sebanyak 29
Boteng memiliki 3 (tiga) dusun yaitu Dusun ibu (43,3%). Pendidikan dasar adalah telah
Boteng, Dusun Kecipik dan Dusun Masek. Desa ditamatkannya Sekolah Dasar (SD) dan/atau
dengan luas 1.573.477 Ha ini memiliki 2 (dua) Sekolah Menengah Pertama (SMP).
posyandu. Posyandu I berpusat di Balai Desa Pendidikan merupakan sebuah proses
Boteng yang mencakup 2 dusun yaitu Dusun pengubahan sikap dan juga perilaku dari
Boteng dan Dusun Masek. Sedangkan seseorang serta usaha untuk mendewasakan
Posyandu II berpusat di RT V Dusun Kecipik. seseorang melalui upaya pengajaran dan juga
Di Desa Boteng terdapat masalah mengenai pelatihan. Visi dari pendidikan adalah untuk
gizi balita. Masih terdapat balita dengan gizi mencerdaskan seseorang tersebut. Hingga
kurang di desa tersebut. Ibu balita di desa kemudian pengetahuan, sikap dan perilaku
tersebut kebanyakan tidak mengetahui seseorang juga ditentukan pula dengan
pentingnya asupan gizi seimbang bagi tingkat pendidikan yang ia miliki7.
balitanya sehingga hanya memberikan
makanan seadanya. Hal tersebut juga Tabel 1. Distribusi Karakteristik Umum Ibu
disampaikan oleh petugas kesehatan, ibu Balita di Posyandu II Dusun Kecipik
balita terkadang tidak memanfaatkan Boteng, Menganti Gresik Tahun 2017
pemberian makanan tambahan bagi balita
yang disediakan di Posyandu Balita. Karakteristik Jumlah Persentase
Umum (n) (%)
Karakteristik Ibu Balita Usia (Tahun)
Karakteristik dari ibu balita di Posyandu 17-25 26 38,8
II Desa Boteng dalam penelitian ini adalah 26-35 22 32,8
sebagai berikut: Berdasarkan Tabel 1 diketahui 36-45 19 28,4
bahwa kelompok umur dengan jumlah ibu Jumlah 67 100
balita terbanyak yaitu 26 ibu (38,8%) adalah Tingkat Pendidikan
rentang umur 17-25 tahun. Usia dapat Pendidikan Dasar 29 43,3
mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir
Pendidikan 22 32,8
ibu balita terhadap informasi yang diberikan
Menengah
padanya. Selain itu, usia merupakan salah satu
Pendidikan Tinggi 16 23,9
faktor penentu tingkat pengetahuan,
pengalaman dan motivasi dari ibu balita yang Jumlah 67 100
akan mempengaruhi bagaimana ibu tersebut Tingkat UMK
berperilaku14. < UMK 39 58,2
Mubarak dan Chayatin menyebutkan
≥ UMK 28 41,8
bahwa dengan bertambahnya usia seseorang,
maka akan muncullah perubahan-perubahan Jumlah 67 100
pada aspek baik fisik maupun psikologis.
Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Pretest dan Posttest Ibu Balita di Posyandu II Dusun Kecipik Boteng,
Menganti Gresik Tahun 2017
Kategori Pretest Posttest
n % n %
Kurang 32 47,8 9 13,4
Cukup 19 28,4 19 28,4
Baik 16 23,9 39 58,2
Jumlah 67 100 67 100
Gambar 1. Grafik Hasil Nilai Pretest dan Posttest Pengetahuan Ibu Balita
informasi mengenai gizi balita. Hal tersebut balik. Sebagian besar ibu balita memiliki sikap
dapat mencegah balita mengalami yang baik mengenai gizi balitanya yaitu
kekurangan gizi di masa emas yaitu masa sebanyak 36 ibu (53,7%).
pertumbuhan dan perkembangannya11. Hasil uji statistika dengan Paired t-test
Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu pun juga menunjukkan bahwa nilai p value
balita maka akan semakin mudah ibu (0,000) > α (0,05). Sehingga dapat disimpulkan
menerapkan informasi kesehatan tersebut. bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
Dengan informasi yang benar mengenai antara sikap sikap ibu balita mengenai gizi
kesehatan gizi, maka ibu balita akan balita sebelum dan sesudah dilakukannya
menyediakan makanan bagi balita dengan penyuluhan kesehatan dengan media lembar
tepat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. balik.
Tersedianya makanan yang seimbang bagi Sikap ibu balita yang meningkat setelah
balita maka angka kecukupan gizi balita dapat dilakukannya penyuluhan kesehatan gizi ini
terpenuhi dengan baik10. sama dengan hasil penelitian Andriani pada
Selanjutnya pada Tabel 3 diketahui ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas
bahwa terdapat peningkatan sikap ibu balita Puuwatu Kota Kendari. Diketahui bahwa
mengenai gizi balitanya. Sebelum diberikan terdapat perbedaan sikap ibu balita sebelum
penyuluhan, ibu balita sebagian besar dan sesudah penyuluhan kesehatan mengenai
memiliki sikap yang cukup mengenai gizi balita pencegahan stunting dengan pemenuhan gizi
yaitu sebanyak 28 ibu (41,8%). Selain itu, juga yang tepat bagi balitanya18.
masih terdapat 25 ibu balita (37,3%) yang Senada pula dengan penelitian Syofia, di
memiliki sikap kurang tentang gizi balita. Hal Kecamatan Medan Labuhan. Diketahui bahwa
tersebut berubah sesudah diberikannya penyuluhan kesehatan dengan media lembar
penyuluhan kesehatan dengan media lembar
Tabel 3. Sikap Pretest dan Posttest Ibu Balita di Posyandu II Dusun Kecipik Boteng, Menganti Gresik
Tahun 2017
Kategori Pretest Posttest
n % N %
Kurang 25 37,3 15 22,4
Cukup 28 41,8 16 23,9
Baik 14 20,9 36 53,7
Jumlah 67 100 67 100
20
15
10
0
Pretest Posttest
Gambar 2. Grafik Hasil Nilai Pretest dan Posttest Sikap Ibu Balita
kesehatan balita akibat gizi yang kurangjuga 11. Fatmah. Gerakan sarapan sehat anak
dapat diberikan kepada ibu balita. sekolah ( sarasehan ) untuk peningkatan
pengetahuan ibu tentang sarapan sehat
ACKNOWLEDGEMENT anak sekolah. J. Gizi Klin. Indones. 12,
12–19 (2015).
Peneliti mengucapkan terima kasih 12. Fitriani, F. Pengaruh Penyuluhan Media
kepada Ketua PKK di Wilayah Posyandu II Lembar Balik Gizi Terhadap Peningkatan
Dusun Kecipik Desa Boteng yang telah Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang di
memberikan izin untuk dijadikan tempat Puskesmas Pamulang, Tanggerang
penelitian sehingga penelitian ini dapat Selatan Tahun 2015. (2015).
terlaksana serta Ibu yang memiliki balita di 13. Mubarak W, C. N. Ilmu Kesehatan
Wilayah Posyandu II Dusun Kecipik Desa Masyarakat Teori dan Aplikasi.
Boteng telah meluangkan waktu membantu (Salemba Medika, 2009).
penelitian ini. 14. Putri, R. F., Sulastri, D. & Lestari, Y.
Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang
REFERENSI Berhubungan dengan Status Gizi Anak
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
1. Depkes RI. Petunjuk Teknis Standar Nanggalo Padang. J. Kesehat. Andalas 4,
Pelayanan Minimal (SPM) 254–261 (2015).
Penyelenggaraan Perbaikan Gizi 15. Burhani, P. A., Oenzil, F. & Revila, G.
Masyarakat. Dep. Kesehat. Republik Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan
Indones. Ditjen Bina Kesehat. Masy. Tingkat Ekonomo Keluarga Nelayan
Direktorat Gizi Masy. Jakarta (2004). Dengan Status Gizi Balita di Kelurahan
2. Arisman. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Air Tawar Barat Kota Padang. J. Kesehat.
(Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Andalas 5 No.3, 515–521 (2015).
Depdiknas, 2010). 16. Arum, P., Warsito, H. & Ambar, E.
3. Suhardjo. Perencanaan Pangan dan Hubungan Pengetahuan Ibu dan Pola
Gizi. (Bumi Aksara, 2010). Asupan Gizi Terhadap Status Gizi Balita
4. Marimbi, H. Tumbuh Kembang Status Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Penyuluhan Tentang Pola Asuhan Gizi di
(Nuha Medika, 2010). Kecamatan Panti Kabupaten Jember. J.
5. Hovhannisyan, L., Demirchyan, A. & Kesehat. 4, 14–32 (2016).
Petrosyan, V. Estimated prevalence and 17. Rini, R. Pengaruh Penyuluhan Gizi
predictors of undernutrition among Terhadap Pengetahuan Ibu Dalam
children aged 5-17 months in Yerevan, Pemberian Menu Seimbang Pada Balita
Armenia. Public Health Nutr. 17, 1046– Di Dusun Jamprit Pundong Bantul
1053 (2014). Yogyakarta Tahun 2016. (UNIVERSITAS
6. Kementerian Kesehatan. Hasil ‘AISYIYAH YOGYAKARTA, 2016).
Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016. Biro 18. Andriani, W.O.S., Rezal, F.,
Komun. dan Pelayanan Masy. (2017). Nurzalmariah, W. O. . Perbedaan
7. Notoatmodjo, S. Ilmu perilaku pengetahuan, sikap, dan motivasi ibu
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 20–40 sesudah diberikan program mother
(2010). smart grounding (msg) dalam
8. Baliwati, Y. F., Khomsan, A. & Dwiriani, pencegahan stunting di wilayah kerja
C. M. Pengantar pangan dan gizi. puskesmas puuwatu kota kendari tahun
(Penebar Swadaya, 2004). 2017. J. Ilm. Mhs. Kesehat. Masy. 2, 1–9
9. Almatsier, S. Prinsip dasar ilmu gizi. (2017).
(Gramedia Pustaka Utama, 2002). 19. Syofia., Siagian, A. & Nasution, E.
10. Notoatmodjo, S. Promosi kesehatan Pengaruh Penyuluhan Makanan Bergizi
Kesehatan teori dan aplikasi. (Rineka Beragam Seimbang dan Aman Dengan
Cipta, 2010). Menggunakan Flash Card Dalam