E-ISSN : 2829-1484
http://dx.doi.org/10.30867/pade.v4i1.810 Jurnal PADE: Pengabmas dan Edukasi, Maret 2022 (4)1: 28-33
Nunung Sri Mulyani1, Eva Fitriyaningsih2, Agus Hendra Al Rahmad3, Abdul Hadi4
1,2,3,4,5
Jurusan Gizi, Polteknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Indonesia.
*Korespondensi: nunungmulyani76@gmail.com
kelamin, tersebut dikumpulkan dengan cara Tabel 2. Hasil edukasi gizi tentang stunting
wawancara langsung dengan menggunakan terhadap pengetahuan ibu
alat bantu quesioner. Adapun kegiatan yang Sebelum Sesudah
Pengetahuan
dilakukan antara lain pemberian soal pre-test, n (%) n (%)
penyuluhan dengan bantuan alat LCD dan Kurang Baik 19 (63,3) 8 (26,6)
proyektor dan soal pos-test. Pertanyaan dalam Baik 11 (36,6) 22 (73,3)
soal pre-test ini hanya menilai pengetahuan Jumlah 30 (100,0) 30 (100,0)
(kognitif). Pengisisan soal pre-test dilakukan
secara angket oleh masing-masing peserta. Selanjutnya, setelah diberikan penyuluhan
Pengetahuan yang diukur dalam pre-test didapatkan bahwa terjadi peningkatan
adalah terdiri atas 20 pertanyaan. pemahaman peserta tentang stunting yaitu
Pengolahan data dilakukan secara pemahaman baik yaitu 73,3%. Terjadi
komputerisasi mulai dari tahap eding, koding, peningkatan pengetahuan peserta tentang
entry dan tabulating. Selanjutnya analisis stunting sebesar 86,3% setelah diberikan
menggunakan uji T-Dependent pada CI 95%. penyuluhan. Namun penyuluhan ini perlu
diberikan secara terus menerus dan
berkesinambungan sehingga ibu-ibu paham dan
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat megetahui akibat dari stunting.
Karakteristik peserta pengabdian ini
dominan berumur 20-35 tahun berjumlah
86,6%, pendidikan sebagian besar menengah
sebesar 73,3% dan sebagian besar tidak bekerja
70% di wilayah kerja Kecamatan Peukan Bada
yaitu pada desa Gurah.
Tabel 3. Hasil edukasi gizi tentang stunting tentang gizi, maka semakin baik pula
terhadap sikap ibu pengetahuan ibu tentang stunting pada Anak.
Sebelum Sesudah Upaya dalam peningkatan pengetahuan gizi
Sikap
n (%) n (%) melalui penyuluhan gizi merupakan langkah
Kurang Baik 21 (70,0) 11 (36,6) yang tepat dilakukan oleh tenaga kesehatan
Baik 9 (30,0) 19 (63,3) dan didukung oleh pihak yang peduli, artinya
Jumlah 30 (100,0) 30 (100,0) semakin baik pengetahuan ibu tentang
stunting maka pertumbuhan anak juga akan
Selanjutnya, diketahui juga bahwa setelah membaik.
diberikan penyuluhan didapatkan bahwa terjadi Edukasi gizi merupakan bagian
peningkatan sikap ibu tentang stunting yaitu terpenting dalam upaya perbaikan gizi
pemahaman baik yaitu 63,3%. Terjadi masyarakat. Edukasi dan pendidikan yang
peningkatan sikap ibu tentang stunting sebesar diberikan dapat mempengaruhi pengetahuan
90,4% setelah diberikan penyuluhan. Namun dan sikap seseorang dalam bertindak
penyuluhan ini perlu diberikan secara terus sehingga menjadi pola perilaku yang berubah
menerus dan berkesinambungan sehingga ibu- kearah yang lebih baik. Maka peran ibu
ibu paham dan dapat megetahui akibat dari sangatlah penting dalam upaya meningkatkan
stunting. status gizi balita¹².
Peningkatan sikap ibu pada pengabmas
ini sesuai dengan pemaparan Notoadmojo
(2007) bahwa pengetahuan memegang
peranan penting bagi seseorang dalam
menentukan sikap. Adanya peningkatan
pengetahuan yang ditunjang oleh pendidikan
dan pengalaman, mempunyai dampak dalam
menentukan sikap terhadap apa yang
dilakukan terhadap anak. Hal ini dapat
menentukan sikap untuk memutuskan hal
yang baik untuk anaknya yang berhubungan
pemberian makanan untuk pencegahan
stunting¹³.
Hal ini didukung hasil dari kegiatan
pengabdian dari pelaksana lainnya bahwa
Gambar 2. Pengabdi sedang memberikan dengan adanya perilaku positif masyarakat
arahan dan penyuluhan kepada ibu tentang pencegahan stunting dapat timbul
tentang pencegahan stunting karena adanya kesesuaian reaksi atau respon
terhadap stimulus yaitu pengetahuan tentang
Hasil kegaiatan pengabmas ini sejalan pencegahan stunting. Pengetahuan
dengan penelitian Azria & Husnah (2016) merupakan salah satu faktor predisposisi
yang menyatakan bahwa pengetahuan ibu yang mendasari perilaku seseorang untuk
tentang stunting meningkat dari 50% menjadi berperilaku positif. Pengetahuan yang baik
56,7% setelah dilakukan intervensi¹¹. dapat meningkatkan perilaku masyarakat
Penelitian Yuliana et al.(2016) menyatakan untuk melakukan pencegahan stunting secara
bahwa pengetahuan gizi ibu pada pengukuran dini¹⁴. Hasil pengabdian masyarakat ini
awal 20,3 poin meningkat menjadi 26,4 poin sejalan dengan hasil pengabdian masyarakat
setelah dilakukan penyuluhan dengan media lainnya bahwa pada masyarakat Kecamatan
leaflet. Informasi yang diberikan pada Jatinagor Kabupaten Sumedang yang
penyuluhan dapat menambah pengetahuan ibu menyatakan bahwa gerakan pencegahan
tentang stunting pada anak. Semakin sering stunting melalui pelatihan meningkatkan
ibu mendapat informasi kesehatan khususnya pengetahuan kader posyandu dan melalui