Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan
(janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan
merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat (Kemenkes R1, 2010). Stunting atau kurang gizi
kronik merupakan suatu bentuk lain dari kegagalan pertumbuhan, dan kurang gizi
kronik pada balita yang menyebabkan gangguan pertumbuhan. Gangguan
pertumbuhan pada anak atau sering disebut dengan istilah stunting merupakan
salah satu masalah yang sedang terjadi di Indonesia. Di Indonesia, masalah
stunting pada balita menjadi perhatian yang serius. Pada anak `balita khususnya
yang memiliki usia kurang dari 23 bulan atau 5 tahun sangat rentan terkena
masalah gizi yang bisa berdampak pada status gizinya. Menurut Satwapres (2018)
stunting atau pendek disebabkan akibat kekurangan gizi kronis/stimulasi
psikososial serta paparan infeksi berulang terutama pada 1000 hari pertama
kehidupan.

World Healt Organization (WHO, 2020) menyatakan bahwa Indonesia berada di


urutan ke 5 dengan prevalensi tertinggi di dunia, dengan jumlah sekitar 9 juta
balita yang terkena stunting dengan prevalensi 37%. Sedangkan Indonesia berada
di urutan ke 2 di Regional Asia Tenggara. Data rata-rata SSGI (Satuan Status Gizi
Indonesia) 2021 menyatakan bahwa prevalensi stunting di Indonesia adalah
24,4%, sedangkan di tahun sebelumnya yaitu 2020 prevalensi stunting mencapai
26,92%. Stunting di Indonesia dikatakan mengalami penurunan berdasarkan data
tersebut. Walaupun mengalami penurunan, tetapi belum mencapai target
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2021 sekitar 22% (Riskesdas, 2021). Pada
wilayah tertentu khususnya di Provinsi Jawa Tengah, angka stunting nya masih
tergolong tinggi dengan prevalensi sekitar 25%. Data Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah tahun 2021, angka prevalensi tertingginya di Jawa Tengah ada di 3
wilayah yaitu Kabupaten Brebes 26,3%, Banjarnegara 23,3%, dan Kabupaten
Tegal 28% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2021). Khusus di wilayah Kabupaten
Tegal angka prevalensi tertinggi berada di Puskesmas Bojong yang mencapai
angka sekitar 30,1% , puskesmas Kalibakung 27,4% dan puskesmas Bumijawa
26,2% (Dinkes Kabupaten Tegal, 2021)

Menurut pedoman dari WHO untuk standart baku menggunakan 2 skor apabila
nilainya kurang dari -2D masuk dalam kategori anak pendek dan jika skor kurang
dari -3D maka masuk sangat pendek (WHO, 2018). Anak yang terkena stunting
memiliki daya tahan tubuh yang rendah sehingga sangat rentan terkena penyakit
seperti jantung disaat dewasa dan diabetes. Pada anak, stunting bisa berdampak
pada intelektual yg menurun dan tumbuh kembang anak juga akan terhambat
(Nadiyah, 2017). Stunting bukan hanya menyebabkan hambatan pertumbuhan
fisik tapi juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berdampak pada
kecerdasan otak, sistem imun dan berpengaruh pada produktivitas anak di masa
dewasa nanti (Glasso,et.al 2017). Sehingga hal tersebut harus didukung
bersaamaan dengan status gizi yang baik. Akibat yang ditimbulkan seorang anak
terkena stunting salah satunya yaitu anak cenderung sulit mencapai tinggi badan
optimal saat usia selanjutnya. Hal itu bisa memicukan gangguan perkembangan
fungsi kognitif, psikomotor, penurunan intelektual, peningkatan risiko penyakit
degenerative oleh penurunan produktivitas di masa mendatang (Pusat data
Informasi Kemenkes, 2018).

Stunting terjadi karena faktor langsung dan tidak langsung, faktor langsung
meliputi karakteristik anak berupa berat badan lahir rendah, kurangnya
pemenuhan gizi seimbang, dan faktor langsung lainnya yaitu status kesehatan
penyakit diare dan infeksi ISPA. Hasil penelitian Sumiyarsi dkk (2018)
menyatakan bahwa anemia pada ibu hamil dapat dipicu oleh berbagai faktor
(multifaktorial) seperti faktor dasar (pengetahuan, social budaya), faktor langsung
(ststus gizi, perdarahan). Pola pengasuhan dengan tidak memberikan anak ASI
eksklusif, dan karakteristik keluarga berupa pekerjaan orang tua, pendidikan
orang tua dan status ekonomi keluarga merupakan faktor tidak langsung
(Mugianti, 2018). Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi stunting sendiri
antara lain ibu hamil dengan anemia dan kurang gizi pada saat masa kehamilan.
Kekurangan gizi pada ibu hamil bisa menyebabkan (KEK) Kekurangan energi
kronik. KEK pada ibu hamil disebabkan karena kurangnya asupan energi pada ibu
yang berlangsung lama, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan (Prawita,
Susanti dan Sari, 2018). Anemia dan KEK adalah penyebab terbesar dikalangan
ibu hamil dikarenakan tingkat pendidikan ibu, rendahnya asupan gizi serta pola
makan yang benar, serta kurangnya pengetahuan ibu.

Pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi atau nutrisi yg baik untuk ibu
merupakan salah satu faktor yang penting dalam melakukan upaya pencegahan
stunting. Hal ini dikarenakan asupan gizi pada ibu hamil akan berpengaruh pada
bayi yang akan dilahirkan nanti.jika tidak diatasi maka stunting akan berdampak
pada perkembangan motorik kognitif, dan verbal pada anak tidak optimal.
Pengetahuan ibu mengenai stunting dan nutrisi ibu hamil bisa didapat dari
berbagai media diantaranya, visual, audio, dan audiovisual. Media audiovisual
contohnya seperti televisi dan video-vidio animasi, sedangkan media audio
contohnya radio dan cd (compact disc) namun mempromosikan masalah ini
kurang tepat dengan media tersebut karena hambatan sinyal dan cara
menyampaikannya kurang efektif. Terakhir dengan mengunakan media visual
contohnya seperti majalah, Koran, dan Booklet (buku). Booklet sendiri berupa
buku yang mencakup materi-materi edukasi yang akan disampaikan. Media
booklet (buku) merupakan salah satu cara menyampaikan informasi yang praktis
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang nutrisi pada ibu hamil.
Penggunaan media booklet merupakan salah satu cara untuk menyampaikan
informasi dalam waktu relatif singkat, jelas, dan mudah dibawa kemana saja
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang nutrisi pada ibu hamil.
Berdasarkan Penelitian dari Lena (2019) mengatakan bahwa terdapat peningkatan
pengetahuan pada nutrisi ibu hamil setelah dilakukan intervensi berupa
penyuluhan atau sosialisasi.
Hasil penelitian dari Yudhistira tahun 2021, edukasi stunting kepada ibu balita
dengan media poster melalui whatapps group diperoleh hasil analisis rerata
pengetahuan sebelum di berikan edukasi adalah 6.50 dan setelah dilakukan 9.70..
Artinya ada peningkatan pengetahuan tentang stunting yang dilakukan pada ibu
balita di Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu. Namun mempromosikan masalah
kesehatan dengan media tersebut kurang efektif karena banyak ibu-ibu yang
kurang mahir dalam menggunakan internet. kurangnya penjangkauan terhadap
peserta pasif, informasi palsu dan tidak akurat, kurangnya interaksi dengan
peserta, keterbatasan kemampuan profesional kesehatan memanfaatkan media
sosial dengan baik.
Oleh karena itu pemberian edukasi mengenai nutrisi ibu hami pada ibu sangat
penting dikarenakan peran ibu dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi
penting untuk bayi yang ada di dalam masa kehamilan ibu. Dalam hal ini, media
booklet (buku) dirasa cocok untuk ibu dalam memahaminya karena berupa
gambar dan tulisan yang jelas. Bentuk booklet yang kecil dan praktis dibawa
kemana-mana juga mempermudah ibu untuk membaca dimana saja. Atas data dan
dasar tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai “Pengaruh edukasi
dengan media Booklet tentang nutrisi pada ibu hamil terhadap pengetahuan ibu
hamil dalam upaya pencegahan stunting di Puskesmas Bojong”

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 8 Desember


2022 di wilayah Puskesmas Bojong Kecamatan Bojong, menunjukan bahwa
angka stunting di wilayah tersebut masih tinggi. Dilihat dari beberapa desa yang
angka stunting nya masih tinggi yaitu ada di desa Rembul 33,57% (280 anak
stunting), desa Tuwel 27,08% (221 anak stunting) dan Desa Lengkong 26,42%
(122 anak stunting). Desa rembul menduduki angka stunting yang paling tinggi di
wilayah Puskesmas Bojong berjumlah 280 balita stunting angka prevalensi nya
sekitar 33,57%. Hasil dari wawancara di desa Rembul pada tanggal 8
menunjukkan bahwa 7 dari 10 ibu hamil masih kurang pengetahuanya mengenai
nutrisi yang baik untuk ibu hamil. Empat orang ibu mengatakan mengkonsumsi
makanan seadanya saja dan jarang makan makanan yang mengandung banyak
gizinya seperti ikan dan makanan yang banyak baik untuk kehamilannya. Tiga
orang ibu mengatakan mendapatkan program PMT (pemberian makanan
tambahan) karena kehamilanya beresiko stunting dikarenakan konsumsi makanan
yang bergizi kurang.. Sedangkan tiga orang ibu memahami masalah-masalah
terkait nutrisi ibu hamil yang baik untuk calon bayi nya, karena sering mengikuti
kelas ibu hamil yang ada di posyandu.
Dari data yang ada, berdasarkan hasil observasi dan studi pendahuluan yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan hal-hal yang menjadi latar belakang
permasalahan yaitu, kurangnya rasa kesadaran diri untuk memperhatikan kondisi
bayi pada kehamilanya dan peran ibu yang sangat minim dalam mengikuti kelas
ibu hamil sehingga berpengaruh pada pengetahuan nutrisi ibu hamil yang kurang.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
“Pengaruh edukasi dengan media booklet terhadap pengetahuan nutrisi ibu hamil
dalam upaya pencegahan stunting di posyandu desa Rembul”. Pada desa tersebut
belum pernah dilakukan penelitian terkait tema ini.

1.2 Tujuan Penelitian


1.2.1 Tujuan umum
Mengetahui pengaruh edukasi dengan media booklet tentang nutrisi pada ibu
hamil terhadap pengetahuan ibu dalam upaya pencegahan stunting di Puskesmas
Bojong Kabupaten Tegal

1.2.2 Tujuan khusus


Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk
1.2.2.1 Mengetahui pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan edukasi
dengan media booklet tentang nutrisi pada ibu hamil dan stanting.
1.2.2.2 Mengetahui pengaruh edukasi dengan media booklet tentang nutrisi pada
ibu hamil terhadap pengetahuan ibu tentang stunting di Puskesmas Bojong
Kabupaten Tegal

1.3 Manfaat Penelitian


1.3.1 Aplikatif
Dapat bermanfaat dan menyediakan media informasi promosi kesehatan untuk
ibu hamil dengan menggunakan media booklet sebagai media pembelajaran
tentang stanting dan nutrisi pada ibu hamil
1.3.2 Keilmuan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai tambahan
sumber kepustakaan dan referensi yang bermanfaat khususnya tentang media
booklet terhadap perubahan pengetahuan tentang stunting dan nutrisi pada ibu
hamil
1.3.3 Metodologi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti yang
ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan media lainnya tentang
stunting dan nutrisi pada ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai