Anda di halaman 1dari 7

ISSN Cetak 2303-1433

ISSN Online: 2579-7301

SYSTEMATIC REVIEW FAKTOR RISIKO, PENYEBAB DAN DAMPAK


STUNTING PADA ANAK

(SYSTEMATIC REVIEW RISK FACTORS, CAUSES AND IMPACT OF STUNTING


IN CHILDREN)

Saiful Anwar*, Eko Winarti**, Sunardi**


* Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat, Univeritas Kadiri, Jln Selomangleng No 1 Kota
Kediri, Jawa Timur
** Fakultas Ilmu Kesehatan, Univeritas Kadiri, Jln Selomangleng No 1 Kota Kediri, Jawa
Timur
Email: saifulanwar6977@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Stunting berisiko menimbulkan kematian dan gangguan kesehatan lainnya
Persentase balita stunting di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 2021 sebesar
12,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana faktor risiko, penyebab dan
dampak stunting pada anak dengan mengambil penelitian terbaru dan melihat variabel
sebagai penyebab stunting melalui studi literatur dari jurnal yang terpublikasi
Metodologi:. Penelitian ini merupakan penelitian systematic review yang bersumber dari
jurnal tahun 2014 sampai dengan tahun 2022 yang sudah terpublikasi. Sampel penelitian
berupa jurnal publikasi di google shcoler dan science direct sebanyak 10 jurnal tentang
stunting Hasil: Penyebab dari stunting antara lain kelahiran prematur, faktor lingkungan,
Perilaku Hidup Sehat dan Bersih, kebiasaan merokok dari salah satu anggota keluarga,
pola makan yang sehat, penyakit diare, jarak kelahiran, pemahaman dan sikap keluarga
dalam memberikan nutrisi yang sehat, Dampak dari stunting yang antara lain adalah
terjadinya penurunan kognitif dan kecerdasan anak Diskusi: Semua masyarakat ikut dalam
penurunan stunting sebagai amanat dari presiden melalui peraturan presiden nomor 72
tahun 2021 pasal 6

Kata Kunci: Faktor penyebab, risiko dan dampak stunting, ulasan jurnal.

ABSTRACT
Introduction: Stunting has a risk of causing death and other health problems. The
percentage of stunted children under five in Indonesia has increased from 2021 of 12.5%.
The purpose of this study was to see the extent of the risk factors, causes and impacts of
stunting in children by taking the latest research and looking at variables as causes of
stunting through literature studies from published journals. Methodology:. This research
is a systematic review study originating from published journals from 2014 to 2022. The
research sample was in the form of published journals on Google Scholer and Science
Direct as many as 10 journals on stunting. Results: The causes of stunting include
premature birth, environmental factors, healthy and clean living behavior, smoking habits
of a family member, healthy eating patterns, diarrheal disease , birth spacing, family
understanding and attitude in providing healthy nutrition, The impact of stunting which
includes cognitive decline and child intelligence Discussion: All people participate in
reducing stunting as mandated by the president through presidential regulation number 72
of 2021 article 6

Keywords: Causal factors, risk and impact of stunting, journal review

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No.1, November 2022 88


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

PENDAHULUAN eksklusif, besar keluarga, pendidikan ayah


Peningkatan kualitas sumber daya balita, pekerjaan ayah balita, pengetahuan
(SDM), merupakan peran sentral dari gizi ibu balita, ketahanan pangan keluarga,
pembangunan dibidang kesehatan pendidikan ibu balita, tingkat konsumsi
(Kementerian Kesehatan Republik karbohidrat balita, ketepatan pemberian
Indonesia 2021). Peningkatan SDM yang MP-ASI, tingkat konsumsi lemak balita,
unggul harus ditopang dengan asupan gizi riwayat penyakit infeksi balita, sosial
seimbang sejak dalam kandungan, hal ini budaya, tingkat konsumsi protein balita,
dalam rangka menurunkan angka stunting pekerjaan ibu balita, perilaku kadarzi,
dan terciptanya SDM yang berkualitas. tingkat konsumsi energi balita, dan
Stunting merupakan gangguan kelengkapan (Supariasa Nyoman and
pertumbuhan berupa ukuran tubuh yang Purwaningsih 2019), kebiasaan merokok
pendek yang tidak sesuai usianya (WHO keluarga sehingga anak terpapar asap
2014). Stunting berisiko menimbulkan rokok terus menerus (Astuti, Handayani,
kematian dan gangguan kesehatan lainnya and Astuti 2020). Tidak hanya pendidikan
Rencana strategis kementerian akan tetapi sikap keluarga berkontribusi
kesehatan 2020-2024 mengamanatkan meningkatkan terjadinya stunting
penurunan stunting pada tahun 2020 (Rachmawati, Triharini, and Suciningtyas
sebesar 24,1% dan pada tahun 2024 2021)
sebesar 14% (Kemenkes RI 2020). Faktor risiko stunting cenderung
Persentase balita stunting tercapai 24,4% lebih banyak laki-laki dari pada
dari target 21,1% atau persentase perempuan, kebiasaan hidup sehat dan
pencapaian kinerja sebesar 84,36% bersih yang dapat berpengaruh pada
dibandingkan dengan tahun 2020 yang kejadian diare juga (Modern, Sauli, and
hanya sebanyak 11,60% maka kasus Mpolya 2020), pola makan (Tanaka et al.
stunting ada kenaikan sebesar 12,5% 2019) yang pola makan ini bisa
(Kementerian Kesehatan Republik dipengaruhi oleh pendidikan dan sikap ibu
Indonesia 2021). Pencapaian terendah dalam memberikan makanan. Pemberian
untuk kasus stunting berada di Propinsi makan pertama kali, lahir prematur serta
Bali yaitu 10,9% sedangkan tertinggi saat lahir pendek juga menjadi risiko
Nusa Tenggara Timur yaitu 37,8%. stunting pada anak (Meilyasari and
Propinsi yang sudah mengalami penurunan Isnawati 2014). Secara tidak langsung
kasus stunting hanya terdapat pada 7 pendidikan ibu anak merupakan salah satu
provinsi dibawah 21,1%, yaitu provinsi faktor risiko timbulnya stunting pada anak
JawaTengah, Kepulauan Bangka Belitung, (Berhane et al. 2020). Stunting berdampak
Lampung, Kepulauan Riau, DI pada perkembangan dalama proses
Yogyakarta, DKI Jakarta dan Bali. pembelajaran (Miller et al. 2016), dapat
Faktor penyebab stunting adalah menimbulkan penurunan IQ non verbal
berat badan lahir rendah (Quamme and (Sandjaja et al. 2013) terjadinya kinerja
Iversen 2022), jarak kelahiran, kecukupan kognitif menurun (Ekholuenetale et al.
nutrisi dan kejadian diare (Roediger, 2020), pengusaan ilmu dan kelemahan
Taylor Hendrixson, and Manary 2020). dalam berolah raga dan lebih mudah
Kecukapan nutrisi pada penyebab stunting terkena penyakit (Dasman 2019)
antara lain kekurangan asupan lemak, Upaya pemerintah dalam menurunkan
kurangnya konsumsi kacang kacangan stunting dilakukan melalui rencana aksi
serta makan yang mengandung gula (Basri nasional dengan pendekatan kepada keluarga
et al. 2021) dan juga keragaman makanan berisiko stunting. Kegiatan yang dilaksanakan
yang di asup (Argaw et al. 2022). Faktor mencakup paling sedikit antara lain
penyediaan data keluarga dengan risiko
penyebab stunting lainnya adalah stunting, pendampingan pada Pasangan Usia
pendapatan keluarga, pemberian ASI

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No.1, November 2022 89


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

Subur (PUS), surveilance keluarga risiko mengalami stunting, terdapat pada


stunting dan audit kasus stunting. Semua jurnal Social Stratification, Diet
kegiatan dilaksanakan salah satunya oleh Diversity and Malnutrition among
pemerintah desa (Peraturan Presiden Republik Preschoolers: A Survey of Addis Ababa,
Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Ethiopia yang diteliti oleh Berhane,
percepatan penurunan stunting 2021)
Hanna Y, Magnus Jirström, Semira
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Abdelmenan, and Yemane Berhane
melihat sejauh mana faktor risiko,
diterbitkan Nutrients, MDPI tahun
penyebab dan dampak stunting pada anak
2020. Analisis PICO, P : Rumah
dengan mengambil penelitian terbaru dan
tangga dengan anak balita, malnutrisi
melihat variabel sebagai penyebab stunting
salah satu penyumbang anak stunting. I
melalui studi literatur dari jurnal yang
: tidak ada intervensi hanya observasi.
terpublikasi
C : pendidikan ibu. O: mempromosikan
.
kualitas konsumsi makanan.
BAHAN DAN METODE
3. Jarak kelahiran, kecukupan nutrisi dan
Penelitian ini merupakan penelitian
kejadian diare pada jurnal yang berjudul
systematic review yang bersumber dari
A roadmap to reduce stunting diteliti
jurnal tahun 2014 sampai dengan tahun
oleh Roediger, Rebecca, D. Taylor
2022 yang sudah terpublikasi yang
Hendrixson, and Mark J. Manary
membahas tentang faktor penyebab dan
diterbitkan American Journal of
risiko stunting pada balita. Sampel
Clinical Nutrition 2020 Analisis PICO,
penelitian berupa jurnal publikasi di
P : studi penyebab dasar stunting. I :
google shcoler dan science direct sebanyak
tidak ada intervensi. C :tidak ada
10 jurnal tentang stunting yang di dasarkan
pembanding. O: Faktor resiko dasar
atas tahun terbit jurnal dan tren untuk
stunting.
memberikan penanganan kasus stunting.
4. Jenis kelamin laki-laki, risiko diare
meningkat terdapat pada jurnal yang
HASIL
berjudul Correlates of diarrhea and
Hasil review ini di kategorikan menjadi
stunting among under-five children in
2(dua) sub bagian yaitu:
Ruvuma, Tanzania; a hospital-based
Faktor resiko terjadinya stunting:
cross-sectional study diteliti oleh
1. Panjang badan lahir rendah (pendek),
Grantina Modern, Elingarami Sauli ,
prematuritas dan usia makan pertama.
Emmanuel Mpolya Department
Hail ini perdapat pada jurnal yang
diterbitkan pada penerbit Scientific
berjudul Faktor Risiko Kejadian
African 2020. Analisis PICO, P : anak
Stunting Pada Balita Usia 12 Bulan Di
usia dibawah 5 tahun, kekurangan gizi
Desa Purwokerto Kecamatan Patebon,
yang dapat menyebabkan stunting. I :
Kabupaten Kendal yang diteliti oleh
tidak ada intervensi. C :tidak ada
Friska Meilyasari dan Muflihah
pembanding. O: menurunkan prevalensi
Isnawati diterbitkan Journal of
stunting di Negara berkembang.
Nutrition College, tahun 2014. Analisis
5. Pola makan kaya protein, dan rentang
PICO, P : balita usia 12 bulan,
usia yang paling rentan untuk
prevalensi stunting pada balita tinggi. I :
pengerdilan adalah antara 12 dan 35
Food recall makan. C : Asupan
bulan terdapat pada jurnal yang
makanan pendamping ASI. O: Resiko
berjudul Relationship between dietary
stunting.
patterns and stunting in preschool
2. Pendidikan, ibu yang memiliki
children: a cohort analysis from Kwale,
pendidikan rendah akan tidak
Kenya yang diteliti oleh Tanaka, J.
menyiapkan keragaman diet sehingga
Yoshizawa, K. Hirayama, K. Karama,
beresiko pada anak yang dirawatnya
M. Wanjihia, V. Changoma, M. S.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No.1, November 2022 90


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

Kaneko, S. Diterbitkan oleh penerbit 2. Pengetahuan dan sikap keluarga


Public Health tahun 2019. Analisis menentukan status gizi anak stunting
PICO, P : pengasuh dan anak-anak terdapat pada jurnal dengan judul The
berusia dibawah 5 tahun. I :pemberian contribution of family functions,
makanan kaya protein. C : pola knowledge and attitudes in children
pemberian protein dalam makanan. O: under five with stunting diteliti oleh
menurunkan prevalensi stunting dengan Praba Diyan Rachmawati, Mira
nutrisi tinggi protein. Triharini, Putri Dewi Suciningtyas.
6. Paparan asap rokok, terpapar asap Diterbitkan oleh Enfermeria Clinica
rokok lebih dari 3 jam sehari berisiko tahun 2021. Analisis PICO, P : ibu
stunting. Terdapat pada jurnal yang balita dengan stunting. I : tidak
berjudul Cigarette smoke exposure and memberikan intervensi. C :tidak
increased risks of stunting among melakukan perbandingan
under-five children. Diteliti oleh Dyah perbandingan . O: mengembangkan
Dwi Astuti, Tri Widyastuti Handayani, pendidikan bagi keluarga untuk
Duwi Pudji Astuti dan diterbitkan jurnal mencegah stunting
penerbit Epidemiology and Global
Health tahun 2020. P : nak usia 25–59 Dampak stunting:
bulan. I : tidak memberikan intervensi. 1. Menurunkan kecerdasan atau IQ
C :tidak melakukan perbandingan. O: sebagaimana dalam jurnal yang
resiko perokok pasif berjudul How consistent are
associations between stunting and child
Penyebab stunting: development? Evidence from a meta-
1. Pendapatan keluarga, pemberian ASI analysis of associations between
eksklusif, besar keluarga, pendidikan stunting and multidimensional child
ayah balita, pekerjaan ayah balita, development in fifteen low and middle-
pengetahuan gizi ibu balita, ketahanan income countries, yang diteliti oleh
pangan keluarga, pendidikan ibu balita, Miller, Ann C., Megan B. Murray,
tingkat konsumsi karbohidrat balita, Dana R. Thomson, and Mary Catherine
ketepatan pemberian MP-ASI, tingkat Arbour. Penerbit Public health nutrition
konsumsi lemak balita, riwayat tahun 2016. Analisis PICO, P : anak
penyakit infeksi balita, sosial budaya, usia 36–59 bulan. I : tidak ada
tingkat konsumsi protein balita, intervensi. C : tidak ada pembanding.
pekerjaan ibu balita, perilaku kadarzi, O: menurunkan prevalensi stunting agar
tingkat konsumsi energi balita, dan tidak berdampak pada penurunan
kelengkapan terdapat pada jurnal yang kecerdasan
berjudul faktor-faktor yang 2. Anak stunting akan mengalami
mempengaruhi kejadian stunting pada penurunan 7% dalam perkembangan
balita di kabupaten malang yang diteliti kognitif yang optimal, dibandingkan
oleh I Dewa Nyoman Supariasa dan dengan anak tidak stunting terdapat
Heni Purwaningsih diterbitkan oleh pada jurnal dengan judul Impact of
penerbit Karta Raharja jurnal stunting on early childhood cognitive
pembangunan dan inovasi tahun 2019. development in Benin: evidence from
Analisis PICO, P : anggota keluarga Demographic and Health Survey yang
(ibu, bapak dan anak) serta status diteliti oleh Michael Ekholuenetale1,
kebiasaan dan rumah huniannya. I : Amadou Barrow, Charity Ehimwenma
tidak memberikan intervensi. C :tidak Ekholuenetale and Godson Tudeme.
melakukan perbandingan . O: penyabab Penerbit oleh Egyptian Pediatric
stunting dari perilaku dan hunian. Association Gazette tahun 2020.
Analisis PICO, P : anak usia 36–59

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No.1, November 2022 91


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

bulan. I : tidak ada intervensi. C : tidak Pendidikan salah satu faktor yang
ada pembanding. O: menurunkan mempengaruhi pengetahuan, selanjutnya
prevalensi stunting agar tidak pengetahuan akan berdampak pada sikap
berdampak pada penurunan kecerdasan untuk berperilaku memberikan ASI
eksklusif (Saiful Anwar 2022), dengan
PEMBAHASAN memberikan ASI eksklusif maka awal
Faktor resiko stunting pemberian PASI sesuai dengan tahapan
Hasil review dari 6 jurnal di usia anak. Sikap yang positif juga
dapatkan berbagai macam faktor resiko berdampak pada niat untuk berperilaku
panjang badan lahir rendah (pendek), usia baik pula (Saiful Anwar 2022). Perilaku
makan pertama kali, diare, sikap ibu dalam memberikan makanan yang sehat
pengetahuan ibu yang rendah serta jarak tinggi kalori dan protein akan
kelahiran dan juga prematuritas. Panjang menumbuhkan anak sesuai dengan tahapan
badan lahir rendah menunjukkan bahwa usianya sehingga anak terhindar dari
anak dalam kandungan kekurangan resiko stunting. Jarak kehamilan yang
makanan, yang berdampak pada sesuai juga akan menurunkan resiko
pertumbuhan anak yang juga tidak optimal stunting karena seorang ibu akan merawat
jika setelah kelahiran. Panjang tubuh bayi anaknya secara baik tanpa harus sibuk
saat lahir menggambarkan pertumbuhan dengan kehamilannya yang baru atau
linier bayi selama kelahiran Pengukuran dengan bayinya yang baru dilahirkan.
linier yang rendah seringkali menunjukkan
status gizi yang kurang baik kekurangan Penyebab stunting
energi dan protein yang sebelumnya terjadi Penyebab stunting ada yang sifatnya
karena melambat atau retardasi langsung maupun tidak langsung yang
pertumbuhan janin. Nutrisi ibu tidak cukup disebut resiko stunting. Penyebab utama
sebelumnya pada masa kehamilan stunting antara lain faktor pemberian ASI
menyebabkan gangguan pertumbuhan eksklusif, konsumsi energi dan nutrisi.
pada janin, sehingga dapat menyebabkan Masalah stunting lebih sering pada
lahir dengan panjang tubuh pendek. Anak kelompok umur di bawah 2 tahun.
usia 12-59 bulan stunting bukan hanya Idealnya, bayi disusui secara terpisah
karena catch-up growth rate yang tidak sampai usia 6 bulan. Setelah 6 bulan atau
adekuat pada bayi muda, juga karena lebih, bayi mulai makan makanan
asupan nutrisi yang tidak adekuat pada pendamping ASI (MP-ASI) dan mulai
bayi biasanya memperlambat laju menguatkan perkembangan motorik kasar
pertumbuhan. Asupan nutrisinya juga sehingga anak membutuhkan zat lebih
rendah. Paparan infeksi memiliki efek banyak makanan. Namun, muncul
stunting yang lebih parah pada balita beberapa masalah yang membuat balita
normal. Salah satu faktor yang jelas susah makan. Kualitas dan kuantitas ASI
berpengaruh terhadap prevalensi stunting menurun seiring dengan bertambahnya
adalah penyakit infeksi (Astuti, usia bayi hingga bayi mencapai usia. Usia
Handayani, and Astuti 2020). 24 bulan dapat dianggap sebagai masa
Balita yang diberi ASI eksklusif 9,3 adaptasi untuk dapat makan sesuai masa
kali lebih kecil kemungkinannya untuk penyapihan.dengan nutrisi. Setelah bayi
stunting dibandingkan dengan bayi yang disapih, mulai usia 24 bulan ke atas, bayi
tidak mendapat ASI eksklusif atau ASI akan mulai bisa beradaptasi
eksklusif berpengaruh memerangi mengkonsumsi makanan lebih banyak
malnutrisi stunting pada anak karena anak dibandingkan sebelum disapih (Hidayati
kerdil saat dalam kandungan pertumbuhan 2021).
terhambat (Astuti, Handayani, and Astuti ASI sangatlah dibutuhkan oleh bayi,
2020). hanya dengan ASI saja bayi sudah

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No.1, November 2022 92


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

mendapatkan nutrisi yang baik dan belum Semua masyarakat ikut dalam penurunan
waktunya untuk diberikan makanan stunting sebagai amanat dari presiden
tambahan lainnya karena pencernaan bayi melalui peraturan presiden
juga belum siap dan belum waktunya
untuk diberikan makanan tambahan selain KEPUSTAKAAN
ASI. Jikalau anak diberikan makanan Argaw, Dirshaye et al. 2022. “International
tambahan sebelum usia 6 bulan justru akan Journal of Africa Nursing Sciences
menimbulkan diare yang bias Stunting and Associated Factors
berkepanjangan pada saatnya bayi akan among Primary School Children in
kekurangan nutrisi karena mengalami diare Ethiopia : School-Based Cross-
dan sebagai salah satu penyebab kurang Sectional Study.” International
gizi adalah diare, dengan diare inilah anak Journal of Africa Nursing Sciences
akan tumbuh lambat dan akhirnya stunting 17(100451): 1–8.
https://doi.org/10.1016/j.ijans.2022.1
Dampak Stunting: 00451.
Penurunan kecerdasan dan Astuti, Dyah Dwi, Tri Widyastuti
penurunan koginitif sebagai dampak anak Handayani, and Duwi Pudji Astuti.
mengalami stunting. Malnutrisi dan 2020. “Cigarette Smoke Exposure
stunting berdampak pada motorik dan and Increased Risks of Stunting
mental lemah pada usia masa kanak-kanak, among Under-Five Children.”
serta kinerja kognitif dan prestasi Clinical Epidemiology and Global
akademik yang buruk di masa kecil. Health 8(3): 943–48.
Malnutrisi anak dapat mempengaruhi Basri, Hasan et al. 2021. “Dietary
fungsi sistem saraf pusat (SSP) (Georgieff Diversity, Dietary Patterns and
2007). Dietary Intake Are Associated with
Perkembangan fisik anak yaitu Stunted Children in Jeneponto
stunting juga berdampak pada kondisi otak District, Indonesia.” Gaceta Sanitaria
serta pertumbuhannya karena dengan 35: S483–86.
terjadinya malnutrisi serta stunting maka Berhane, Hanna Y, Magnus Jirström,
system persarafan juga kurang nutrisi dan Semira Abdelmenan, and Yemane
akhirnya produksi sel sel otak juga tidak Berhane. 2020. “Social Stratification,
bias maksimal sehingga daya piker dan Diet Diversity and Malnutrition,
kecerdasan terganggu sebagai akibat sel Addis Ababa.” Nutrients, MDPI 12:
sel otak tidak bias berkembang secara 5–7.
maksimal. Dasman, Hardisman. 2019. “Empat
Dampak Stunting Bagi Anak Dan
SIMPULAN DAN SARAN Negara Indonesia.” The Conversation
Simpulan (Disipln Ilmiah, gaya Jurnalistik): 2–
Penelitian ini telah menjelaskan faktor 4.
penyebab, faktor resiko dan dampak dari Ekholuenetale, Michael, Amadou Barrow,
stunting, sehingga dapat disimpulkan Charity Ehimwenma Ekholuenetale,
bahwa penyebab stunting tidak hanya dari and Godson Tudeme. 2020. “Impact
dalam diri anak akan tetapi banyak faktor of Stunting on Early Childhood
eksternal yang juga mempengaruhi dan Cognitive Development in Benin:
dampaknya pada perkembangan anak baik Evidence from Demographic and
perkembangan kognitif maupun Health Survey.” Egyptian Pediatric
kecerdasannya. Association Gazette 68(1): 1–11.
Georgieff, Michael K. 2007. “Nutrition
Saran and the Developing Brain: Nutrient
Priorities and Measurement.”

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No.1, November 2022 93


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

American Journal of Clinical and Putri Dewi Suciningtyas. 2021.


Nutrition 85(2): 614–20. “The Contribution of Family
Hidayati, Novi. 2021. “Berat Badan Dan Functions, Knowledge and Attitudes
Panjang Badan Lahir Meningkatkan in Children under Five with
Kejadian Stunting.” Jurnal Ilmiah Stunting.” Enfermeria Clinica 31:
Kesehatan 14(1): 8. S296–300.
Kemenkes RI. 2020. Peraturan Menteri Roediger, Rebecca, D. Taylor Hendrixson,
Kesehatan Tentang Rencana Strategis and Mark J. Manary. 2020. “A
Kementerian Kesehatan Tahun 2020- Roadmap to Reduce Stunting.”
2024. Indonesia. American Journal of Clinical
Kementerian Kesehatan Republik Nutrition 112: 773S-776S.
Indonesia. 2021. Laporan Saiful Anwar, Eko Winarti. 2022.
Akuntabilitas Kinerja Kemenkes “Application Of The Theory Of
Tahun 2020. Planned Behavior In Exclusive
Meilyasari, Friska, and Muflihah Isnawati. Breastfeeding, at Tarokan District.”
2014. “Faktor Risiko Kejadian Jurnal Ilmu Kesehatan 10(2): 205–
Stunting Pada Balita Usia 12 Bulan 14.
Di Desa Purwokerto Kecamatan Sandjaja, S. et al. 2013. “Relationship
Patebon, Kabupaten Kendal.” Journal between Anthropometric Indicators
of Nutrition College 3(2): 26–32. and Cognitive Performance in
Miller, Ann C., Megan B. Murray, Dana Southeast Asian School-Aged
R. Thomson, and Mary Catherine Children.” British Journal of
Arbour. 2016. “How Consistent Are Nutrition 110(SUPPL.3).
Associations between Stunting and Supariasa Nyoman, I Dewa, and Heni
Child Development? Evidence from a Purwaningsih. 2019. “Faktor-Faktor
Meta-Analysis of Associations Yang Mempengaruhi Kejadian
between Stunting and Stunting Pada Balita Di Kabupaten
Multidimensional Child Development Malang.” Karta Rahardja, Jurnal
in Fifteen Low- and Middle-Income Pembangunan dan Inovasi 1(2): 55–
Countries.” Public health nutrition 64.
19(8): 1339–47. Tanaka, J. et al. 2019. “Relationship
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/263 between Dietary Patterns and
55426/ (January 3, 2022). Stunting in Preschool Children: A
Modern, Grantina, Elingarami Sauli, and Cohort Analysis from Kwale,
Emmanuel Mpolya. 2020. “Correlates Kenya.” Public Health 173: 58–68.
of Diarrhea and Stunting among WHO. 2014. Global Nutrition Targets
Under-Five Children in Ruvuma, 2025 Stunting Policy Brief.
Tanzania; a Hospital-Based Cross- Switzerland.
Sectional Study.” Scientific African
8(e00430): 1–9.
“Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 72 Tahun 2021 Tentang
Percepatan Penurunan Stunting.”
2021. : 1–75.
Quamme, Siri Hundstad, and Per Ole
Iversen. 2022. “Prevalence of Child
Stunting in Sub-Saharan Africa and
Its Risk Factors.” Clinical Nutrition
Open Science 42: 49–61.
Rachmawati, Praba Diyan, Mira Triharini,

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No.1, November 2022 94

Anda mungkin juga menyukai