Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Trend dan issue pada keperawatan merupakan sesuatu yang sedang
dibicarakan oleh banyak orang mengenai keperawatan berdasarkan fakta atau tidak,
trend kesehatan diindonesia dihadapkan oleh beberapa penyakit yaitu penyakit
menular dan tidak menular. Trend yang terjadi pada bidang kesehatan seperti
rendahnya derajat kesehatan, status gizi yang rendah, rentannya ketahanan budaya.
(Aswati et al., 2022) Salah satu masalah kesehatan yang menjadi trend diindonesia
maupun dunia adalah stunting. Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang serius diseluruh Indonesia, stunting menyebabkan lost generation yang menjadi
beban dan ancaman bangsa dimasa depan serta menyebabkan kerugian negara hingga
Rp 300 triliun pertahun. Stunting membawa dampak jangka pendek berupa tingginya
resiko morbitas dan mortilitas, jangka menengah berupa rendahnya intelektualitas dan
kemampuan kognitif, dan resiko jangka Panjang berupa kualitas sumber daya manusia
dan masalah penyakit degenerative dimasa dewasa.(Mutaqin et al., 2022)
Menurut (Mutaqin et al., 2022) Stunting merupakan kondisi Panjang atau
tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur pada anak balita akibat
kekurangan gizi kronis. Dunia telah mengalami perbaikan mengenai penanganan
stunting selama 20 tahun terakhir. United nations international childres’s emergency
fund (UNICEF) memperkirakan jumlah penderita stunting dibawah usia lima tahun
sebanyak 149,2 juta pada 2020, turun 26,7, namun kemajuan penanganan stunting
tidak merata diseluruh Kawasan dunia. (Munandar, Arif. 2022). Berdasarkan riset
kesehatan dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi balita stunting ditahun 2018
mencapai 30,8% dimana artinya satu dari tiga balita mengalami stunting, diindonesia
merupakan negara dengan beban anak stunting tertinggi ke 2 dikawasan asia tenggara
dan ke 5 didunia. Berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) kementrian
kesehatan tahun 2021 prevalensi balita stunting cukup terjadi penurunan yaitu sebesar
24,4% yang artinya hampir seperempat balita indoensia mengalami stunting.
Stunting pada anak masih sering terjadi diindonesia meskipun Indonesia telah
berhasil menurunkan angka malnutrisi dan stunting selama beberapa tahun terakhir,
namun kedua isu tersebut tetap menjadi perhatian serius untuk mencegah
meningkatnya angka stunting dimasa yang akan datang. Kondisi tinggi badan
seseorang yang kurang normal berdasarkan usia dan jenis kelamin merupakan definisi
dari stunting, stunting merupakan akibat dari malnutrisi kronis yang sudah
berlangsung bertahun-tahun. Apabila seseorang mengalami stunting sejak dini dapat
mengalami gangguan akibat malnutrisi berkepanjangan seperti gangguan mental,
psikomotor, dan kecerdasan.(Romas et al., 2023) Apabila usia anak sudah memasuki
dua tahun kondisi stunting cukup sulit ditangani, oleh karena itu untuk mencegah
terjadinya stunting pada anak ibu perlu mengkonsumsi asupan gizi yang layak.
Pengetahuan ibu dalam pemberian gizi atau makanan sangat mempengaruhi pada
kejadian stunting, upaya perbaikan stunting dapat dilakukan dengan peningkatan
pengetahuan sehingga dapat memperbaiki perilaku pemberian makanan pada anak,
dan hal ini diperlukan intervensi melalui edukasi pada ibu terhadap pengetahuan dan
pencegahan stunting yang dapat diterapkan kepada anak balitanya.
Terdapat beberapa penelitian yang sudah menerapkan intervensi terhadap
stunting atau pencegahan stunting, berdasarkan penelitian (Wahyuningsih & Darni,
2021) dengan judul edukasi pada ibu balita tentang pemanfaatan daun kelor (moringa
oleifera) sebagai kudapan untuk pencegahan stunting, pada penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai pemanfaatan daun kelor
(moringa olefifera) sebagai kudapan untuk mencegah masalah stunting. Meteode ini
dengan melakukan penyuluhan (pemaparan melalui ceramah secara langsung) dan
melakukan pengisian kuesioner pre-post test untuk mengetahui dan menilai tingkat
keberhasilan penyuluhan yang dilakukan. Didapatkan hasil rata-rata skor pengetahuan
dan menilai tingkat keberhasilan penyuluhan termasuk dalam kategori baik (nilai >
89) sebanyak 13,5% dan pengetahuan kurang sebanyak 86,5%, dan setelah
penyuluhan dilakukan dan hasil didapatkan skor pengetahuan baik sebanyak 54,1%
dan kurang sebanyak 45,9% sehingga kesimpulannya bahwa terdapat peningkatan
pengetahuan sesudah diberikan penyuluhan tentang stunting dan kudapan dari daun
kelor.
Berdasarkan penelitian dari (Astuti et al., 2020) dengan judul upaya promotive
untuk meningkatkan pengetahuan ibu bayi dan balita tentang stunting dengan media
integrating card. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan
ibu bayi dan balita melalui promosi kesehatan dengan media integrating card,
penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, subyek penelitian ini yaitu 77
ibu yang memiliki bayi dan balita di puskesmas jatinagor. Hasil pada penelitian ini
setelah dilakukan promosi kesehatan dengan integrating card (56 atau 72,7%) peserta
memiliki pengetahuan yang baik dan cukup, dan tingkat pengetahuan peserta
meningkat dengan seiringnya pertambahan usia, tingginya pendidikan, dan banyaknya
kunjungan ANC. Integrating card dapat menjadi alternative media yang menarik dan
mudah digunakan dalam upaya pencegahan dan menurunkan kejadian stunting.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Siahaya et al., 2021) dendan
judul edukasi isi piringku terhadap pengetahuandan perilaku pada ibu balita stunting
di maluku. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi isi piringku
terhadap pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemenuhan kebutuhan gizi pada balita
stunting dimaluku, metode pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif dengan pendekatan quasy experimental dengan desain enelitian pre-test
posttest control group design. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat
pengaruh edukasi “isi piringku” terhadap pengetahuan dan perilaku ibu pada
kelompok intervensi dengan p value > 0,05.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Nuraini et al., 2021) yang
berjudul effect of health education video on knowledge about stunting among women
in childbearing age. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
Pendidikan kesehatan menggunakan media video terhadap pengetahuan tentang
stunting pada wanita usia subur, metode penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif
eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Hasil yang
didapatkan pada penelitian ini terbukti secara signifikan meningkatkan pengetahuan
responden tentang stunting dan video edukasi kesehatan jelas meningkatkan
pengetahuan tentang stunting pada wanita usia subur.
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup ramai
dibicarakan oleh masyarakat, stunting merupakan suatau masalah kesehatan yang
dialami oleh seorang balita, dan ini dapat dikarenakan kurang pengetahuan ibu
tentang terjadi nya stunting, maka hal ini diperlukan intervensi dalam memberikan
edukasi dan pencegahan terjadinya stunting. Berdasarkan hasil dari beberapa
penelitian yang sudah dipaparkan diatas, penelitian tersebut sudah menerapkan suatu
intervensi dengan edukasi dalam meningkatkan pengetahuan dan pencegahan
terhadap masalah stunting.
1.2 TUJUAN
Tujuan makalah ini yaitu untuk menjelaskan hasil dari penelitian yang berkaitan
dengan promotive dan preventif pada trend dan issue yang terjadi seperti stunting.

Anda mungkin juga menyukai