Trend dan issue pada keperawatan merupakan sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang mengenai keperawatan berdasarkan fakta atau tidak, trend kesehatan diindonesia dihadapkan oleh beberapa penyakit yaitu penyakit menular dan tidak menular. Trend yang terjadi pada bidang kesehatan seperti rendahnya derajat kesehatan, status gizi yang rendah, rentannya ketahanan budaya. (Aswati et al., 2022) Salah satu masalah kesehatan yang menjadi trend diindonesia maupun dunia adalah stunting. Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius diseluruh Indonesia, stunting menyebabkan lost generation yang menjadi beban dan ancaman bangsa dimasa depan serta menyebabkan kerugian negara hingga Rp 300 triliun pertahun. Stunting membawa dampak jangka pendek berupa tingginya resiko morbitas dan mortilitas, jangka menengah berupa rendahnya intelektualitas dan kemampuan kognitif, dan resiko jangka Panjang berupa kualitas sumber daya manusia dan masalah penyakit degenerative dimasa dewasa.(Mutaqin et al., 2022) Menurut (Mutaqin et al., 2022) Stunting merupakan kondisi Panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Dunia telah mengalami perbaikan mengenai penanganan stunting selama 20 tahun terakhir. United nations international childres’s emergency fund (UNICEF) memperkirakan jumlah penderita stunting dibawah usia lima tahun sebanyak 149,2 juta pada 2020, turun 26,7, namun kemajuan penanganan stunting tidak merata diseluruh Kawasan dunia. (Munandar, Arif. 2022). Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi balita stunting ditahun 2018 mencapai 30,8% dimana artinya satu dari tiga balita mengalami stunting, diindonesia merupakan negara dengan beban anak stunting tertinggi ke 2 dikawasan asia tenggara dan ke 5 didunia. Berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) kementrian kesehatan tahun 2021 prevalensi balita stunting cukup terjadi penurunan yaitu sebesar 24,4% yang artinya hampir seperempat balita indoensia mengalami stunting. Stunting pada anak masih sering terjadi diindonesia meskipun Indonesia telah berhasil menurunkan angka malnutrisi dan stunting selama beberapa tahun terakhir, namun kedua isu tersebut tetap menjadi perhatian serius untuk mencegah meningkatnya angka stunting dimasa yang akan datang. Kondisi tinggi badan seseorang yang kurang normal berdasarkan usia dan jenis kelamin merupakan definisi dari stunting, stunting merupakan akibat dari malnutrisi kronis yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Apabila seseorang mengalami stunting sejak dini dapat mengalami gangguan akibat malnutrisi berkepanjangan seperti gangguan mental, psikomotor, dan kecerdasan.(Romas et al., 2023) Apabila usia anak sudah memasuki dua tahun kondisi stunting cukup sulit ditangani, oleh karena itu untuk mencegah terjadinya stunting pada anak ibu perlu mengkonsumsi asupan gizi yang layak. Pengetahuan ibu dalam pemberian gizi atau makanan sangat mempengaruhi pada kejadian stunting, upaya perbaikan stunting dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan sehingga dapat memperbaiki perilaku pemberian makanan pada anak, dan hal ini diperlukan intervensi melalui edukasi pada ibu terhadap pengetahuan dan pencegahan stunting yang dapat diterapkan kepada anak balitanya. Terdapat beberapa penelitian yang sudah menerapkan intervensi terhadap stunting atau pencegahan stunting, berdasarkan penelitian (Wahyuningsih & Darni, 2021) dengan judul edukasi pada ibu balita tentang pemanfaatan daun kelor (moringa oleifera) sebagai kudapan untuk pencegahan stunting, pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai pemanfaatan daun kelor (moringa olefifera) sebagai kudapan untuk mencegah masalah stunting. Meteode ini dengan melakukan penyuluhan (pemaparan melalui ceramah secara langsung) dan melakukan pengisian kuesioner pre-post test untuk mengetahui dan menilai tingkat keberhasilan penyuluhan yang dilakukan. Didapatkan hasil rata-rata skor pengetahuan dan menilai tingkat keberhasilan penyuluhan termasuk dalam kategori baik (nilai > 89) sebanyak 13,5% dan pengetahuan kurang sebanyak 86,5%, dan setelah penyuluhan dilakukan dan hasil didapatkan skor pengetahuan baik sebanyak 54,1% dan kurang sebanyak 45,9% sehingga kesimpulannya bahwa terdapat peningkatan pengetahuan sesudah diberikan penyuluhan tentang stunting dan kudapan dari daun kelor. Berdasarkan penelitian dari (Astuti et al., 2020) dengan judul upaya promotive untuk meningkatkan pengetahuan ibu bayi dan balita tentang stunting dengan media integrating card. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan ibu bayi dan balita melalui promosi kesehatan dengan media integrating card, penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, subyek penelitian ini yaitu 77 ibu yang memiliki bayi dan balita di puskesmas jatinagor. Hasil pada penelitian ini setelah dilakukan promosi kesehatan dengan integrating card (56 atau 72,7%) peserta memiliki pengetahuan yang baik dan cukup, dan tingkat pengetahuan peserta meningkat dengan seiringnya pertambahan usia, tingginya pendidikan, dan banyaknya kunjungan ANC. Integrating card dapat menjadi alternative media yang menarik dan mudah digunakan dalam upaya pencegahan dan menurunkan kejadian stunting. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Siahaya et al., 2021) dendan judul edukasi isi piringku terhadap pengetahuandan perilaku pada ibu balita stunting di maluku. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi isi piringku terhadap pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemenuhan kebutuhan gizi pada balita stunting dimaluku, metode pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasy experimental dengan desain enelitian pre-test posttest control group design. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat pengaruh edukasi “isi piringku” terhadap pengetahuan dan perilaku ibu pada kelompok intervensi dengan p value > 0,05. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Nuraini et al., 2021) yang berjudul effect of health education video on knowledge about stunting among women in childbearing age. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kesehatan menggunakan media video terhadap pengetahuan tentang stunting pada wanita usia subur, metode penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini terbukti secara signifikan meningkatkan pengetahuan responden tentang stunting dan video edukasi kesehatan jelas meningkatkan pengetahuan tentang stunting pada wanita usia subur. Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup ramai dibicarakan oleh masyarakat, stunting merupakan suatau masalah kesehatan yang dialami oleh seorang balita, dan ini dapat dikarenakan kurang pengetahuan ibu tentang terjadi nya stunting, maka hal ini diperlukan intervensi dalam memberikan edukasi dan pencegahan terjadinya stunting. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang sudah dipaparkan diatas, penelitian tersebut sudah menerapkan suatu intervensi dengan edukasi dalam meningkatkan pengetahuan dan pencegahan terhadap masalah stunting. 1.2 TUJUAN Tujuan makalah ini yaitu untuk menjelaskan hasil dari penelitian yang berkaitan dengan promotive dan preventif pada trend dan issue yang terjadi seperti stunting.
PENGARUH EDUKASI SCALLING UP NUTRITION (SUN) MOVEMENT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI DESA PERLIS KABUPATEN LANGKAT 2020