Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Serambi Sehat Volume XV No.

1 April 2022

PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH TERNATE MELALUI PERUBAHAN


PERILAKU WANITA HAMIL
Mozza Virani Moksin1, Riskal Muslim2, Sitti Nurhidayanti Ishak3
(Mahasiswa dan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara)
Email: riskalmuslim@gmail.com, nurhidasiti8@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan : Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan
gizi kronis (kekurangan asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama) sehingga anak
terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada
masa awal setelah bayi lahir, kondisi Stunting baru terlihat setelah bayi berusia 2 tahun. Tujuan
: penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai Pengetahuan,
Sikap, dan Tindakan ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting. Metode : jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif, penggalian informasi dilakukan dengan wawancara
mendalam dan dokumen peneliti menggunakan bantuan peralatan alat tulis, pedoman wawancara
dan alat perekam. Informan utama dalam penelitian ini sebanyak 7 ibu hamil, sedangkan
informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala puskesmas dan pemegang program gizi yang
dapat memberikan informasi serta bersedia diwawancarai. Hasil : Tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang stunting belum terdiskripsikan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan kurangnya
pemahaman ibu mengenai pengetahuan stunting sedangkan pengetahuan tentang dampak dan
pencegahan dari stunting sudah di katakan cukup baik. Untuk Sikap ibu hamil sebagian besar
menunjukan sikap yang baik, karena respon dari ibu hamil menunjukan rasa khawatir, takut dan
berbahaya, Sehingga ibu hamil harus mengetahui bagaimana cara mengatasi agar anak dalam
kandungan terhindar dari stunting. Untuk tindakan yang dilakukan ibu hamil cukup baik hal ini
dikarenakan sebagaian besar ibu hamil mengkonsumsi obat dan vitamin yang diberikan, rajin
memeriksa kehamilan, makan makanan yang sehat dan bergizi selama hamil, selalu melakukan
upaya-upaya untuk mencegah agar anak terhindar dari stunting.

Kata Kunci: Stunting; Perilaku Wanita Hamil

27
PENDAHULUAN merupakan yang tertinggi kedua di Asia
Tenggara. Prevalensinya mencapai 31,8%
Menurut WHO (World Health
pada 20202
Organization) dalam Global Nutrition Menurut data Riset Kesehatan Dasar
Targets 2025, stunting dianggap sebagai (Riskesdas) Kementerian Kesehatan
suatu gangguan pertumbuhan irreversibel Prevalensi balita stunting di Indonesia pada
yang sebagian besar dipengaruhi oleh tahun 2007 adalah 36,8%, tahun 2010
asupan nutrisi yang tidak adekuat dan sebesar 35,6%, tahun 2013 sebesar 37,2%,
infeksi berulang selama 1000 hari pertama dan tahun 2017 sebesar 29,6%. Menurut
kehidupan. Stunting adalah masalah kurang WHO, prevalensi balita pendek menjadi
gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi masalah kesehatan masyarakat jika
dalam waktu yang cukup lama sehingga prevalensinya 20% atau lebih. Karenanya
mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada persentase balita pendek di Indonesia masih
anak. Seorang anak dianggap mengalami tinggi dan merupakan masalah kesehatan
stunting jika tinggi badan mereka lebih yang harus ditanggulangi3
rendah atau pendek (kerdil) dari standar
Maluku Utara menghadapi
usianya1
permasalahan gizi yang berdampak serius
Menurut WHO tahun 2016, prevalensi
terhadap kualitas Sumber daya Manusia
balita stunting di dunia sebesar 22,9% dan
(SDM) salah satu masalah gizi yang menjadi
keadaan gizi balita pendek menjadi
perhatian utama saat ini adalah masih
penyebab 2,2 juta dari seluruh penyebab
tingginya anak balita pendek (Stunting).
kematian balita di seluruh dunia. Hampir
Hasil riset Kesehatan dasar tahun 2018
setengah tingkat kematian pada anak-anak di
Prevalensi stunting di Maluku Utara
bawah lima tahun di Asia dan Afrika
3
mencapai 30,4% . Kasus stunting di Kota
disebabkan oleh kekurangan gizi. Ini
Ternate yang tertinggi terdapat di wilayah
menyebabkan kematian tiga juta anak per
kerja puskesmas Kalumpang yakni pada
tahun.
tahun 2018 dengan kategori sangat pendek
Bank Pembangunan Asia (Asian
berjumlah 68 dan kategori pendek berjumlah
Development Bank/ADB) melaporkan
68 sedangkan di 2019 terjadi peningkatan
prevalensi anak penderita stunting usia di
dengan kategori sangat pendek 78 dan
bawah lima tahun (balita) Indonesia
pendek 142. Pada tahun 2020 terjadi

28
peningkatan dengan kategori sangat pendek “stunting itu seperti tumbuh kembang anak
111 dan pendek 2174 dan kurang gizi juga ibu hamil yang
kurang makan makanan bergizi”
METODE
(wawancara AD, R, 12-10-21)
Jenis penelitian yang digunakan “Stunting itu kurang gizi jadi nanti ana
adalah penelitian kualitatif, penggalian lahir itu dia kaya kurus bagitu”
informasi dilakukan dengan wawancara dan (wawancara ns,13-10-21)
dokumen peneliti menggunakan bantuan Berdasarkan hasil wawancara di atas,
peralatan alat tulis, pedoman wawancara dan peneliti menyimpulkan bahwa pengetahuan
alat perekam. . Informan utama dalam informan belum terdiskripsikan dengan baik
penelitian ini sebanyak 7 ibu hamil, karena sebagian ibu mengatakan stunting itu
sedangkan informan kunci dalam penelitian seperti gizi buruk. Stunting adalah kondisi
ini adalah kepala puskesmas dan pemegang gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
program gizi yang dapat memberikan kekurangan gizi kronis (kekurangan asupan
informasi serta bersedia diwawancarai. gizi dalam rentang waktu yang cukup lama)
sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
Penelitian ini adalah untuk kandungan dan pada masa awal setelah bayi
memperoleh informasi yang mendalam lahir, kondisi Stunting baru terlihat setelah
mengenai Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan bayi berusia 2 tahun. Stunting pada anak
ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting. merupakan indikator utama dalam menilai
kualitas modal sumber daya manusia di
Pengetahuan
masa mendatang.Gangguan pertumbuhan
Apa yang ibu ketahui tentang stunting? yang diderita anak pada awal kehidupan,
Dari hasil wawancara dengan informan dapat menyebabkan kerusakan yang
tentang pengetahuan mereka terhadap permanen5
stunting. Apa ibu mengetahui dampak dari stunting?
“stunting yang saya tau itu kaya kerdil Berikut hasil wawancara mengenai dampak
begitu deng kurus”
dari stunting. Sebagaimana kutipan di bawa
(wawancara LF,RA,12-10-21) ini:

29
“de pe dampak itu nanti kaya ana kurang “pergi ke puskesmas baperiksa, jang makan
gizi,dan janin lemah” sabarang deng minum obat yang dong kase”
(wawancara LF,AA,12-10-21) (wawancara RA,12-10-21)
“dampak nya itu kaya perkembangan “pemeriksaan kehamilan setiap bulanya
kurang bagus, keterlambatan rutin supaya tau perkembangan janin”
pertumbuhan” (wawancara R,12-10-21)
(wawancara AD,R,12-10-21) Berdasarkan hasil penelitian jawaban
Berdasarkan hasil penelitian dapat di dari informan tentang pencegahan sudah
jelaskan bahwa informan memeliki baik karena dari semua jawaban informan
pengetahuan yang baik terhadap dampak mengatakan bahwa pencegahan dari stunting
dari stunting. yaitu menjaga pola makan dan selalu rutin
Dampak buruk yang dapat memeriksa kehamilan.
ditimbulkan oleh masalah gizi pada periode Dari jawaban informan utama diatas di
tersebut, dalam jangka pendek adalah dukung oleh jawaban informan kunci,
terganggunya perkembangan otak, berikut kutipan wawancara informan kunci
kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
dan gangguan metabolisme dalam tubuh. puskesmas terkait pencegahan stunting
Sedangkan dalam jangka panjang akibat informan mengatakan bahwa:
buruk yang dapat ditimbulkan adalah “pencegahan stunting banyak, jadi yang di
menurunnya kemampuan kognitif dan cegah itu ya jelas melakukan pemeriksaan
prestasi belajar, menurunnya kekebalan di awal pemeriksaan pada saat ibu hamil,
tubuh sehingga mudah sakit, dan risiko skrining awal pada ibu-ibu hamil, edukasi
tinggi untuk munculnya penyakit1 siapa yang edukasi ya semuanya petugas
gizi, petugas KIA, ada juga program
Apa saja yang ibu ketahui tentang
peduli stunting jadi program peduli
pencegahan stunting?
stunting ibu-ibu hamil itu semua yang
Berikut hasil wawancara dengan informan berkunjung kita kasikan telur itu juga
“harus dimulai dari waktu awal kehamilan salah satu program inovasi”
seperti makan makanan yang bergizi” (wawancara M, 01-11-21)
(wawancara LF,12-10-21)

30
“melakukan edukasi kelas ibu hamil disitu Sikap
torang su jelaskan tentang stunting itu Bagaimana tanggapan ibu tentang stunting?
bagaimana cara pencegahan,kemudian di Berikut wawancara selanjutnya mengenai
kelas ibu hamil menjelaskan tentang tanggapan ibu tentang stunting adapun hasil
bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisi wawancara sebagai berikut:
supaya anak tidak terjadi stunting, “otomatis torang kalo awal kehamilan rasa
kemudian setelah melahirkan harus asi, khawatir sampe kesitu itu ada”
imunisasi, melakukan pemantauan (wawancara LF,12-10-21)
pertumbuhan itu sudah di jelaskan di kelas “saya takut kalo saya pe anak bagitu”
ibu hamil. Jadi pencegahannya lewat kelas (wawancara AD,12-10-21)
ibu hamil.” “saya pe tanggapan itu pasti torang tako
(wawancara AB,15-10-21) karena tong pe ana kanapa-kanapa”
Dari hasil penelitan di atas ke 2 (wawancara RA,12-10-21)
informan kunci menjelaskan bahwa “yah mungkin berbahaya takutnya efeknya
pencegahan yang di lakukan pihak ke anak kita juga kalo anak lahir tidak
puskesmas adalah dengan melakukan normal kan pasti sedih buat kitorang kan”
edukasi kelas ibu hamil yang di dalamanya (wawancara R,12-10-21)
sudah di jelaskan bagaimana cara Berdasarkan hasil penelitian tentang
pencegahan agar anak terhindar dari sikap. Tanggapan dari informan terhadap
stunting. stunting sudah baik karena informan
Pencegahan stunting mulai dari awal mengatakan bahwa berbahaya dan takut jika
kehamilan harus dilakukan agar dapat anak mereka terkena stunting. Penelitian
menurunkan kejadian stunting pada anak. Annisa (2018) Sikap orang tua sangat
Kejadian stunting dapat terjadi pada masa berpengaruh terhadap stunting pada anak.
kehamilan di karenakan asupan gizi yang Anak yang mengalami kekurangan gizi akan
kurang saat hamil, pola makan yang tidak mengalami proses pertumbuhan antara
sesuai, kualitas makanan yang rendah tinggi badan dengan usia yang tidak sesuai.
sehingga mengakibatkan terhambatnya Salah satu upaya untuk mengurangi angka
pertumbuhan dan meningkatkan kejadian stunting pada anak dengan cara
pengetahuan ibu tentang sikap dan perilaku memakan makanan yang bergizi dan
seorang ibu dalam mencegah stunting meningkatkan aktifitas fisik pada anak5

31
Tindakan Ibu rajin memeriksa kehamilannya?
Ibu rutin mengkonsumsi obat dan vitamin
Berikut hasil wawancara dengan informan
yang diberikan petugas kesehatan?
“ ya saya biasa ba USG saja”
Berikut hasil wawancara dengan informan
(wawancara LF,12-10-21)
“ya rutin obat satu bungkus ada
“oh rajin setiap bulan ke dokter,
bermacam-macam kalo minum pagi
pemeriksaan biasanya USG tumbuh
siang malam, yang minum pagi malam
kembang anak, janin bagaimana
dua kali kecuali obat tambah darah
posisinya”
minum pagi dan malam mau tidur, itu
(wawancara AD,12-10-21)
kalo tong pe darah waktu dong tensi
“saya datang periksa kehamilan supaya
kurang sekali tapi kalo dia normal
dorang dari puskesmas kasi saya deng
biasanya minum malam saja”
obat”
(wawancara LF,12-10-21)
(wawancara RA,12-10-21)
“ya saya rutin ,obat seperti tablet
“iya setiap bulan dari ke puskesmas
tambah darah dan vitamin”
sama ke dokter yang saya lakukan itu
(wawancara AD,12-10-21)
USG”
“saya minum tapi adakala saya lupa jadi
(wawancara R,12-10-21)
saya minum tara teratur"
“iya tapi Cuma kontrol biasa saja”
(wawancara RA,12-10-21)
(wawancara NS,13-10-21)
Berdasarkan hasil penelitian sebagian
Dari hasil penelitian tindakan ibu
informan memiliki tindakan yang cukup
tentang pemeriksaan kehamilan baik karena
baik terhadap mengkonsumsi obat atau
semua informan menjawab rutin melakukan
vitamin yang di berikan karena rutin
pemeriksaan kandungan baik di puskesmas
mengkonsumsinya sedangkan ada sebagian
maupun dokter kandungan.
informan yang tidak rutin mengkonsumsi
Ibu makan-makanan yang sehat dan
obat atau vitamin yang di berikan
bergizi selama hamil?
Zat besi pada masa kehamilan
Hasil wawancara dengan informan:
dibutuhkan untuk membentuk sel darah
“musti minum susu, sayur makan me
merah, pertumbuhan dan metabolisme
sabarang sesuai torang pe mood kalo mo
energi, serta meminimalkan peluang
makan ya makan”
terjadinya anemia1
(wawancara LF,12-10-21)

32
“alhamdulillah makan malahan porsi “iya saya sering baperiksa deng minum
lebih banyak, biasanya makannya daging obat yang dorang dari puskesmas kasi”
kaya soto, bakso deng sayur” (wawancara RA,12-10-21)
(wawancara AD,12-10-21) “kalo upaya sih saya hanya mengikuti saran
“me torang biasa makan kong sayor dari dokter saja kaya minum obat bagitu”
kangkung,nasi ,ikan buah itu kong kaya (wawancara R,12-10-21)
pisang, papaya itu saja yang biasa saya “ iya misalnya cuci tangan setelah buang
makan” air besar, cuci tangan sebelum
(wawancara RA,12-10-21) makan,makan makanan yang sehat, rajin
Dari hasil penelitian tentang tindakan membersihkan rumah”
ibu hamil mengkonsumsi makanan yang (wawancara NS,13-10-21)
sehat dan bergizi cukup baik karena “makan makanan yang bergizi, jaga
sebagian makan makanan yang bergizi kondisi badan,menjaga kebersihan”
contohnya sayur bayam, kol wortel (wawancara AA,13-10-21)
kangkung ada juga daging, minum air putih “Iya jelas kaya makanan di
tapi sebagian makan sesuai apa yang di perhatikan,cek juga anak pe pertumbuhan
inginkan ibu. dalam perut itu saja”
Apakah ibu melakukan upaya- upaya untuk (wawancara Y,13-10-21)
mencegah agar anak ibu tidak stunting? Berdasarkan hasil penilitian tentang
Berikut Hasil wawancara dengan informan : tindakan upaya pencegahan stunting yang di
“kalo macam torang dapa obat dari dokter lakukan ibu sudah baik karena informan
apalagi obat penguat tulang kalsium obat menjawab selalu menjaga pola makan,
itu tu musti tong minum itu tara bisa putus perbiasakan hidup bersih dan sehat, makan
karena berpengaruh torang pe janin,paling makanan yang bergizi, memeriksa
jaga torang pe makanan” kehamilan dan mengkonsumsi vitamin yang
(wawancara LF,12-10-21) di berikan pihak puskesmas.
“iya, menjaga pola makan, menjaga Dari jawaban informan utama di atas
kesehatan deng jang stres” didukung oleh jawaban dari informan kunci,
(wawancara AD,12-10-21) berikut kutipan wawancara informan kunci :
Berdasarkan hasil wawancara dengan
informan:

33
“iya pasti penyuluhan dalam dan luar maupun hewani) dengan proporsi lebih
gedung, dalam gedung itu bisa langsung ke banyak dari pada karbohidrat6
pasiennya misalnya luar gedung di
KESIMPULAN
posyandu di rumah-rumah pokoknya di
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
mana tempat bisa penyuluhan penyuluhan di
stunting belum terdiskripsikan dengan
kegiatan kantor lurah atau kegiatan lintas
baik hal ini dibuktikan dengan kurangnya
sektor itu pasti penyuluhan disitu”
pemahaman ibu mengenai pengetahuan
(wawancara M, 01-11-21)
stunting
“iya penyuluhan, penyuluhan dalam
2. Sikap ibu hamil sebagian besar
gedung maupun luar gedung maupun
menunjukan sikap yang baik, karena
kunjungan-kunjungan rumah tetap
respon dari ibu hamil menunjukan rasa
penyuluhan, jadi selain di dalam gedung di
khawatir, takut dan berbahaya. Sehingga
posyandu, postimbang dan kunjungan
ibu hamil harus mengetahui bagaimana
rumah tetap torang lakukan”
cara mengatasi agar anak dalam
(wawancara AB,15-10-21)
kandungan terhindar dari stunting.
Dari hasil wawancara dengan kedua
3. Tindakan yang dilakukan ibu hamil
informan kunci dapat di jelaskan bahwa
cukup baik hal ini dapat dilihat dari
pihak puskesmas selalu melakukan
sebagaian besar ibu hamil mengkonsumsi
penyuluhan terkait dengan stunting baik
obat dan vitamin yang diberikan, rajin
dalam gedung maupun luar gedung.
memeriksa kehamilan, makan makanan
Hal yang harus di perhatikan dalam
yang sehat dan bergizi selama hamil,
pencegahan stunting salah satunya menjaga
selalu melakukan upaya-upaya untuk
pola. Masalah stunting di pengaruhi oleh
mencegah agar anak terhindar dari
rendahnya akses terhadap makanan dari segi
stunting.
jumlah dan kualitas gizi, serta sering kali
4. Program pecegahan stunting yang di
tidak beragam. Istilah isi piring ku dengan
lakukan oleh petugas kesehatan
gizi seimbang perlu di perkenalkan dan di
khususnya program gizi sudah baik hal
biasakan dalam kehidupan sehari-hari dalam
ini di karenakan dari petugas kesehatan
satu porsi makan. Setengah piring di isi oleh
selalu memberikan penyuluhan terkait
sayur dan buah setengahnya lagi di isi
dengan stunting dan juga bekerja sama
dengan sumber protein (baik protein nabati
dengan program KIA dan lintas sektor

34
dalam upaya melakukan pencegahan “Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.
pdf,” Badan Penelitian dan
stunting
Pengembangan Kesehatan. pp. 221–
SARAN 222, 2018, [Online]. Available:
http://labdata.litbang.kemkes.go.id/imag
1. Bagi puskesmas
es/download/laporan/RKD/2018/Lapora
Meningkatkan pengetahuan masyarakat n_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf.
4. Dinkes Ternate, “Kasus stunting
khususnya pada ibu hamil tentang upaya
perpuskesmas di kota ternate tahun
pencegahan stunting, memberikan 2018-2020,” 2020.
5. P. Anisa, “Faktor-Faktor yang
penyuluhan atau peningkatan
Berhubungan dengan Kejadian Stunting
pengetahuan dapat di lakukan oleh tenaga pada Balita Usia 25-60 Bulan di
Kelurahan Kalibaru Depok Tahun
kesehatan khususnya program Gizi serta
2012,” Univ. Indones., pp. 1–125, 2012.
kader-kader yang ada 6. Kemenkes RI, “Buku Saku Pemantauan
Status Gizi,” Jakarta, 2017.
2. Bagi masyarakat
Disarankan bagi masyarakat khususnya
pada ibu hamil agar lebih memperhatikan
asupan makanan yang di konsumsi ibu
selama hamil memenuhi kebutuhan
nutrisi, rutin melakukan pemeriksaan
kandungan untuk memantau tumbuh
kembang janin supaya bisa mengetahui
apabila terdapat masalah pada janin atau
kesehatan ibu hamil.

Daftar Pustaka
1. Kemenkes RI, “Situasi Balita Pendek,”
Kementeri. Kesehat. Republik Indones.,
vol. ISSN 2442-, no. Hari anak Balita 8
April, pp. 1–10, 2016.
2. Asian Development Bank, “Prevalensi
Stunting Balita Indonesia Tertinggi ke-2
di Asia Tenggara,” 2020. [Online].
Available:
https://databoks.katadata.co.id/datapubli
sh/2021/11/25/prevalensi-stunting-
balita-indonesia-tertinggi-ke-2-di-asia-
tenggara.
3. Riset Kesehatan Dasar,
35

Anda mungkin juga menyukai