Hariyani Sulistyoningsih
ABSTRAK
Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu
lama dan ditunjukkan dengan nilai z skor TB/U kurang dari-2 SD. Stunting pada masa anak
merupakan faktor risiko kematian dan menyebabkan rendahnya kemampuan kognitif serta
perkembangan motorik. Faktor yang berhubungan dengan stunting diantaranya adalah faktor ibu,
genetik, asupan makanan dan penyakit infeksi. Studi literatur dilakukan dengan menelusuri artikel
melalui Google Scholar, mulai tahun 2016-2019. Hasil studi menunjukkan bahwa paritas dan
pemberian ASI Eksklusif berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Keluarga yang
memiliki banyak anak dan disertai kondisi ekonomi yang kurang, memiliki risiko lebih besar untuk
memiliki balita stunting karena keluarga tidak dapat memberikan perhatian dan mencukupi
kebutuhan gizi seluruh anaknya. Pemberian ASI eksklusif harus dilakukan karena ASI mengandung
zat gizi dan imunologik yang lengkap sehingga sangat menunjang pertumbuhan dan meningkatkan
daya tahan tubuh. Untuk itu perlu mendorong keluarga untuk mengatur jarak persalinan dan
memiliki bekal pengetahuan dan pemahaman yang cukup agar dapat memberikan ASI secara
eksklusif.
1|Page
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
maupun jangka panjang. Anak usia menjadi kurang produktif dan sulit
lebih dari 2 tahun yang mengalami mencari pekerjaan layak.
stunting kemungkinan besar tidak akan Upaya pencegahan stunting harus
mampu mengejar pertumbuhan yang menjadi prioritas karena mencegah
hilang. Kerugian jangka pendek dari lebih efektif dan efisien dibandingkan
stunting adalah meningkatnya mengobati atau menanggulangi
kejadian kesakitan dan kematian; dampak suatu masalah. Terdapat tiga
terhambatnya perkembangan kognitif, hal utama yang harus diperhatikan
motorik, dan verbal, serta dalam mencegah stunting, yaitu
meningkatnya biaya kesehatan. perbaikan gizi melalui perbaikan pola
Adapun kerugian jangka panjang dari makan; pola asuh yang tepat; serta
stunting adalah postur tubuh yang perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
tidak optimal saat dewasa, Fokus gerakan perbaikan gizi untuk
meningkatnya risiko obesitas dan mencegah stunting ditujukan kepada
penyakit degeneratif lainnya, kelompok usia 1000 hari pertama
menurunnya kesehatan reproduksi; kehidupan, yaitu pada masa kehamilan
kapasitas belajar dan performa yang (konsepsi dan janin) sampai anak
kurang optimal saat masa sekolah; serta berusia 24 bulan.
produktivitas dan kapasitas kerja yang Banyak studi yang telah dilakukan
tidak optimal. untuk mengetahui faktor risiko yang
Selain kerugian yang dialami balita berkaitan dengan stunting pada balita.
secara pribadi, stunting juga Studi literatur ini dilakukan untuk
menyebabkan kerugian bagi negara. menggambarkan kaitan paritas dan
Secara finansial, kerugian negara pemberian ASI eksklusif terhadap
akibat stunting adalah sekitar 300 stunting pada balita.
triliun dalam satu tahun. Angka yang
fantastis dan membebani negara jika TINJAUAN PUSTAKA
tidak dicegah dan segera ditangani. 1. Definisi
Menurut Deputi Menteri Stunting pada balita atau istilah lainnya
Pemberdayaan Perempuan dan adalah kerdil merupakan suatu kondisi
Perlindungan Anak, kerugian ini dimana balita memiliki panjang atau
meliputi aspek pendidikan, ekonomi, tinggi badan kurang jika dibandingkan
dan kesehatan. Dari aspek pendidikan, dengan umur, dengan kata lain anak
seorang anak yang mengalami stunting lebih pendek untuk usianya. Hasil
bisa jadi harus menempuh pendidikan pengukuran panjang atau tinggi badan
SD lebih lama dibandingkan yang balita stunting dibandingkan umurnya
lainnya karena terganggunya adalah lebih dari minus dua standar
perkembangan kognitif, motorik, dan deviasi median (< -2 SD indeks TB
verbal. Tentunya ini berdampak pada atau PB/ U), berdasarkan standar
meningkatnya pembiayaan untuk pertumbuhan anak dari WHO.
proses pendidikan. Pada aspek 2. Penyebab
kesehatan, balita stunting berisiko Stunting termasuk masalah gizi kronik
mengalami berbagai penyakit sehingga yang disebabkan oleh banyak faktor
membebani APBN karena subsidi seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu
untuk kesehatan menjadi meningkat. saat hamil, kesakitan pada bayi, dan
Selain itu stunting juga membebani kurangnya asupan gizi pada bayi.
aspek ekonomi, karena ketika Determinan utama stunting di
memasuki usia produktif dan harus Indonesia adalah:
memasuki dunia kerja mereka dengan a. ASI tidak Eksklusif pada 6 bulan
riwayat stunting pada masa balita pertama,
2|Page
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
3|Page
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
4|Page
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
5|Page
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tinggal di pemahaman mengenai risiko yang akan
daerah pedesaan, ukuran keluarga, terjadi jika memiliki anak dengan jumlah
memasak dengan arang, menghuni banyak, baik risiko bagi ibu maupun
perumahan kayu atau jerami atau bayinya. Keluarga yang telah terlanjur
perumahan tanpa lantai yang layak, memiliki anak dalam jumlah banyak
durasi menyusui secara keseluruhan serta didorong untuk memberikan perhatian
lamanya menyusui eksklusif, dan waktu lebih kepada anaknya terutama yang
inisiasi pemberian makanan pelengkap. berusia balita, dalam hal pemenuhan
Untuk mencegah kondisi ini maka kebutuhan gizi, serta pemeliharaan status
Pasangan Usia Subur (PUS) diberikan kesehatan.
6|Page
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
7|Page
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Kejadian Stunting” Tahun 2020
8|Page