3 September 2019
pISSN 2614-5073, eISSN 2614-3151
Telp. +62 853-3520-4999, Email: jurnalmakes@gmail.com
Online Jurnal: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes
ABSTRAK
Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasarterutama dilaksanakan
oleh kader yang telah dilatih dibidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK,
tokoh masyarakat dan pemudi. Kader kesehatan merupakan perwujudan peran serta aktif
masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat,
kegiatan diprioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan terutama
pada kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita ke posyandu di wilayah
kerja Puskesmas Mangkoso Kabupaten Barru. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan
cross sectional, populasi sebanyak 1.112 balita, sampel penelitian 100 balita. Teknik pengambilan
sampel Accidental sampling.Pengumpulan data melalui kuesioner.Penelitian di lakukan di
posyandu wilayah kerja Puskesmas Mangkoso pada bulan Juni sampai Juli 2017. Hasil ujichi
squaremenunjukkan bahwa yang mempengaruhikunjungan ke posyandu adalah pengetahuan
orang tua (0,000), paritas (0,020), status pekerjaan (0,000) dan jarak tempat tinggal (0,004).
Disarankan sebagai kesehatan masyarakat masukan tentang kunjungan posyandu balita,
partisipasi masyarakat terhadap kunjungan ke posyandu dan sebagai bahan masukkan bagi
petugas kesehatan di Puskesmas Mangkoso.
Kata Kunci : Pengetahuan orang tua, paritas, status pekerjaan, jarak tempattinggal,
kunjungan
balita
ABSTRACT
Posyandu is a place to get basic services, especially carried out by cadres who have
been trained in the field of health and family planning, where members come from the PKK,
community leaders and young women. Health cadres are mandatory community active
participation in integrated services, with cadres selected by the community, activities are
prioritized in five programs and receive assistance from health workers, especially in activities
that they are not competent to provide. This study aims to determine the factors associated with
the visit of children under five to posyandu in the working area of Mangkoso Health Center in
Barru Regency. This research is analytic with cross sectional approach, a population of 1,112
children under five, a sample of 100 infants. Accidental sampling technique.Data collection
through questionnaires. The study was conducted in the Posyandu at the working area of the
Mangkoso Community Health Center in June to July 2017.Chi square test results showed that the
influence of visits to the posyandu were parental knowledge (0,000), parity (0.020), employment
473
Vol. 2, No. 3 September 2019
status (0,000) and residence distance (0.004). It is recommended as a public health input about
the visit of a toddler posyandu, community participation in a visit to a posyandu and as input
material for health workers in the Mangkoso Community Health Center.
Keywords: Parental knowledge, parity, job status, distance of residence, toddler visitation
474
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
475
Vol. 2, No. 3 September 2019
474
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
didefinisikan jika jumlahnya tidak lebih dari posyandu. Jarak antara tempat tinggal
dua bersaudara.10 dengan posyandu sangat mempengaruhi ibu
Status pekerjaan ibu umumnya untuk hadir / berpartisipasi dalam kegiatan
merupakan kegiatan yang menyita waktu. posyandu.12
Bekerja bagi ibu- ibu akan mempunyai Kegiatan pemantauan pertumbuhan
pengaruh terhadap kehidupan keluarga dan balita dapat dilihat dengan menggunakan
waktu untuk mengasuh anak akan Kartu Menuju Sehat (KMS) balita, dimana
berkurang, sehingga ibu balita yang harus balita yang sehat tiap bulan naik berat
bekerja di luar rumah waktunya untuk badannya karena garis pertumbuhan normal
berpartisipasi dalam posyandu mungkin seorang balitayang dibuat pada KMS untuk
sangat kurang bahkan tidak ada sama sekali mengetahui seorang anak tumbuh dengan
untuk ikut berpartisipasi di posyandu. normal atau menyimpang. Dengan cara
Sedangkan pada ibu rumah tangga berkunjung secara teratur ke posyandu untuk
memungkinkan mempunyai waktu lebih ditimbang berat badannya.13 Salah satu
banyak untuk beristirahat dan meluangkan indikasi pemanfaatan pelayanan kesehatan
waktu untuk membawa anaknya ke adalah keaktifan kedatangan masyarakat ke
posyandu. Peran ibu yang bekerja dan yang pusat pelayanan tersebut yang dalam hal ini
tidak bekerja sangat berpengaruh terhadap spesifik kepada pemanfaatan pelayanan
perawatan keluarga. Hal ini dapat dilihat kesehatan posyandu. Meningkatkan kualitas
dari waktu yang diberikan ibu untuk pelayanan kesehatan di posyandu diperlukan
mengasuh dan membawa anaknya intervensi dari pembina posyandu yaitu
berkunjung ke posyandu masih kurang puskesmas untuk menjamin pelaksanaan
karena waktunya akan habis untuk penyuluhan pada ibu bayi dan ibu balita
menyelesaikan semua pekerjaan. Aspek ini dapat tercapai sesuai dengan target.14
yang berhubungan dengan alokasi waktu Berdasarkan survey awal yang saya
adalah jenis pekerjaan, tempat ibu bekerja lakukan di Puskesmas Mangkoso Adapun
serta jumlah waktu yang dipergunakan untuk jumlah Posyandu yang ada di Puskesmas
keluarga di rumah.11 Mangkoso sebanyak 29 Posyandu dan
Jarak tempat tinggal ke posyandu, semuanya aktif dalam melaksanakan
yang dimaksud dengan jarak disini adalah kegiatan setiap bulan. Dari jumlah balita
ukuran jauh dekatnya dari rumah atau yang ada di wilayah kecamatan Mangkoso
tempat tinggal seseorang ke Posyandu sebanyak 1.219 balita dan yang mendapat
dimana adanya kegiatan pelayanan pelayanan kesehatan sebanyak 1.112.15
kesehatan bagi masyarakat di
wilayahnya.Jarak adalah ruang sela (panjang METODE PENELITIAN
atau jauh) antara dua benda atau tempat Metode penelitian ini merupakan
yaitu jarak antara rumah dengan tempat penelitian survey yang bersifat analitik
475
Vol. 2, No. 3 September 2019
dengan pendekatan cross sectional yaitu bivariat dilakukan untuk melihat hubungan
untuk mengetahui adanya hubungan antara masing-masing variabel independen
pengetahuan orang tua, paritas, status dan variabel dependen dengan menggunakan
pekerjaan, jarak tempat tinggal dengan uji chi-square (X 2 ).
kunjungan balita ke posyandu di wilayah .
kerja Puskesmas Mangkoso Kabupaten HASIL PENELITIAN
Barru. Instrumen yang digunakan pada Hasil penelitian Tabel 1
penelitian ini adalah dengan menggunakan menunjukkan keadaan responden
kuesioner yang diberikan ke responden berdasarkan umur, yaitu responden yang
dalam penelitian yang berisi pertanyaan- berumur 20 – 25 tahun berjumlah 19 (19%),
pertanyaan yang menyangkut tentang responden yang berumur 26 – 30 tahun
variabel-variabel yang di teliti. Populasi berjumlah 14 (14%), responden yang
dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki berumur 31 – 35 tahun berjumlah 30 (30%),
balita yang berkunjung ke posyandu di responden yang berumur 36 – 40 tahun
wilayah kerja Puskesmas Mangkoso berjumlah 20 (20%), responden yang
Kabupaten Barru dengan jumlah 1.112 balita berumur 41 – 45 berjumlah 17 (17%).
dari 29 posyandu yang ada di wilayah kerja Dengan demikian rata- rata umur responden
Puskemas Mangkoso. Pengambilan sampel relatif muda. Berdasarkan jenis kelamin,
dilakukan dengan teknik Accidental yaitu yang berjenis kelamin laki – laki
Sampling yaitu metode pengambilan sampel berjumlah 12 (12%) dan yang berjenis
seadanya pada saat penelitian.Perhitungan kelamin perempuan berjumlah 88 (88%).
besar sampel dilakukan dengan Dengan demikian hasil di atas menjelaskan
16
menggunakan rumus Slovin. Jadi jumlah bahwa responden lebih banyak yang berjenis
sampel yang digunakan berjumlah 100 kelamin perempuan. Berdasarkanpendidikan
balita, dengan teknik pengambilan sampel terakhir mayoritas responden berpendidikan
menggunakan Accidental sampling yaitu SD berjumlah 4 (4%) , yang pendidikan
balita yang berkunjung ke posyandu di SMP berjumlah 37 (37%), yang pendidikan
wilayah kerja Puskesmas Mangkoso SMA berjumlah 52 (52%) dan yang
Kabupaten Barru.Penelitian ini dilakukan di pendidikan S1 berjumlah 7 (7). Dengan
posyandu wilayah kerja Puskesmas demikian hasil di atas menjelaskan bahwa
Mangkoso Kabupaten Barru pada bulan Juni responden lebih banyak berpendidikanSMA.
sampai Juli 2017. Tabel 2 menunjukkan berdasarkan
Analisis data dalam penelitian ini umur balita, yaitu yang berumur 12-23 bulan
dengan menggunakan teknik analisis berjumlah 66 (66%) dan yang berumur 24-
univariat dan analisis bivariat.Analisis 59 bulan berjumlah 34 (34%). Dengan
univariat dilakukan terhadap tiap variabel demikian hasil di atas menjelaskan bahwa
dari hasil penelitian, sedangkan analisis lebih banyak balita yang berumur 12-23
476
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
bulan (Baduta). Berdasarkan jenis kelamin responden, dan dari 32 responden yang
balita, yaitu yang berjenis kelamin status pekerjaan URT dengan kunjungan
perempuan berjumlah 67 (67%) dan yang balita tidak teratur sebanyak 7
berjenis kelamin laki-laki berjumlah 33 responden.Hasil uji statistik didapatkan nilai
(33%). Dengan demikian hasil di atas P value (0,000) berarti ada hubungan antara
menjelaskan bahwa lebih banyak balita yang status pekerjaan ibu dengan kunjungan balita
berjenis kelamin perempuan. ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Tabel 3 hasil analisis bivariat Mangkoso tahun 2017.
menunjukkan bahwa dari 51 responden yang Tabel 6 menunjukkan bahwa dari
pengetahuan kurang dengan kunjungan 48 responden yang jarak tempat tinggalnya
balita tidak teratur sebanyak 40 orang dan dekat dengan kunjungan balita tidak teratur
dari 49 responden yang pengetahuan cukup sebanyak 21 responden, dan dari 52
dengan kunjungan balita teratur sebanyak responden yang jarak tempat tinggalnya
35 orang. Berdasarkan hasil uji statistik jauh dengan kunjungan balita teratur
didapatkan nilai P Value (0.000) berarti ada sebanyak 15 responden.Hasil uji statistik
hubungan pengetahuan orang tua dengan didapatkan nilai P value (0,004) berarti ada
kunjungan balita ke Posyandu di wilayah hubungan antara jarak tempat tinggal
kerja Puskesmas Mangkoso tahun 2017. dengan kunjungan balita ke Posyandu di
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari wilayah kerja Puskesmas Mangkoso Tahun
56 responden yang paritas atau jumlah 2017.
anaknya banyak dengan kunjungan balita
tidak teratur sebanyak 36 orang dan dari 44 PEMBAHASAN
responden yang paritas atau jumlah anaknya Pengetahuan merupakan hasil dari
1 dengan kunjungan balita teratur sebanyak “tahu” dan ini terjadi setelah seseorang
26 orang.Berdasarkan hasil uji statistik melakukan penginderaan terhadap suatu
didapatkan nilai P Value (0.020) berarti ada objek tertentu. Penginderaan terhadap objek
hubungan antara paritas atau jumlah anak terjadi melalui panca indramanusia yakni
dengan kunjungan balita ke Posyandu di penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
wilayah kerja Puskesmas Mangkoso tahun raba dengan sendiri. Pengetahuan itu sendiri
2017. dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.
Tabel 5 untuk status pekerjaan Pengetahuan erat hubungannya dengan
responden seperti yang tertera pada Tabel 5 pendidikan, dimana diharapkan bahwa
menunjukkan bahwa dari 7 responden yang dengan pendidikan yang tinggi maka orang
status pekerjaan PNS dengan kunjungan tersebut akan semakin luas pula
balita tidak teratur sebanyak 5 responden, pengetahuannya. Pengetahuan dapat pula
dari 61 responden yang pekerjaan SWASTA diartikan sebagai gejala yang ditemui dan
dengan kunjungan balita teratur sebanyak 16 diperoleh manusia melalui pengamatan
477
Vol. 2, No. 3 September 2019
indera.Pengetahuan muncul ketika seseorang timbang tidak banyak memahami apa itu
menggunakan indera atau akal budinya posyandu. Berdasarkan hasil wawancara
untuk mengenali benda atau kejadian pada saat penelitian sebagian responden
tertentu yang belum pernah dilihat atau mengatakan mereka tidak memahami betul
dirasakan sebelumnya. apa tujuan dan maksud dari posyandu.
Berdasarkan hasil penelitian pada Sehingga jarang untuk melakukan
Tabel 3 yang telah di lakukan di wilayah kunjungan ke posyandu dan pemahaman
kerja Puskesmas Mangkoso menunjukkan mereka tentang posyandu kurang karna
bahwa dari 51 responden yang pengetahuan pengetahuan mereka yang kurang sebagian
kurang dengan kunjungan balita tidak teratur dari mereka pendidikannya hanya sampai
sebanyak 40 orang dan dari 49 responden sekolah menengah atas.17
yang pengetahuan cukup dengan kunjungan Paritas adalah keadaan melahirkan
balita teratur sebanyak 35 orang. Hasil uji anak baik hidup ataupun mati atau
statistik didapatkan nilai P Value (0.000) banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai
berarti ada hubungan pengetahuan orang tua oleh seorang wanita.Jumlah saudara adalah
dengan kunjungan balita ke posyandu di banyaknya jumlah saudara kandung di
wilayah kerja Puskesmas Mangkoso Tahun dalam keluarga.Jumlah ini di kategorikan
2017. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata pada dua kelompok yaitu keluarga besar dan
pengetahuan orang tua yang dimiliki kurang keluarga kecil.Keluarga besar didefinisikan
karena mayoritas tingkat pendidikan orang jika jumlahnya lebih dari dua bersaudara,
tuanya hanya SD, SMP, SMA sederajat sedangkan kecil didefinisikan jika
dengan jumlah 93 orang. Tingkat jumlahnya tidak lebih dari dua
pendidikannya yang terbanyak yaitu SMA, bersaudara.Pada masa yang lalu banyak
namun tidak menuntut kemungkinan bahwa pendapat pandangan masyarakat tentang
responden yang tingkat pendidikannya SMA jumlah anak yang tidak sepenuhnya benar.
memiliki pengetahuan yang tinggi tentang Pendapat tradisional bahwa "Banyak Anak
kunjungan balita ke posyandu dibandingkan Banyak Rezeki" dan keluarga besar adalah
dengan responden yang memiliki tingkat suatu pelayanan luhur terhadap masyarakat
pendidikan rendah. telah diganti dengan pendapat bahwa banyak
Hasil penelitian ini sejalan dengan anak banyak susah dan melahirkan banyak
penelitian yang dilakukan oleh Rinawati anak adalah tindakan yang tidak
(2010) . Melihat hasil pengelolahan data bertanggung jawab terhadap anak dan
tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat. Perubahan ekonomi dan
orang tua dengan kunjungan balita ke perubahan nilai, semuanya terlibat dalam
posyandu kurang disebabkan karena perubahan besarnya jumlah anggota
pengetahuan orang tua tentang pentingnya keluarga.Program KB harus dilaksanakan
posyandu untuk balita di imunisasi atau di secara intensif untuk menurunkan angka
478
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
fertilitas dan membudayakan Norma padahal mereka ingin sekali teratur untuk
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera melakukan kunjungan ke posyandu.17
(NKKBS). Salah satu dalam NKKBS adalah Menurut asumsi peneliti dengan
tentang jumlah anak yang sebaiknya dimiliki melihat hasil pengelolahan data tersebut
yaitu 2 anak cukup, laki-laki atau perempuan menunjukkan bahwa jumlah anak balitanya
sama saja.10 1 dengan kunjungan balitanya teratur
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 56 sedangkan jumlah anak balitanya >1 dengan
responden yang paritas atau jumlah anaknya kunjungan balitanya tidak teratur disebabkan
banyak dengan kunjungan balita tidak karena ibu susah untuk mengatur waktu
teratur sebanyak 36 orang dan dari 44 untuk datang ke posyandu karena harus
responden yang paritas atau jumlah anaknya mengurus rumah tangga dan anaknya.
1 dengan kunjungan balita teratur sebanyak Berdasarkan hasil wawancara pada saat
26 orang. Hasil uji statistik didapatkan nilai penelitian sebagian responden mengatakan
P Value (0.020) berarti ada hubungan antara mereka sangat sibuk mengurus anaknya
paritas atau jumlah anak dengan kunjungan serta pekerjaan rumah tangga yang tidak bisa
balita ke posyandu di wilayah kerja ditinggalkan, sehingga jarang untuk
Puskesmas Mangkoso Tahun 2017. Hasil ini melakukan kunjungan ke posyandu, padahal
menunjukkan bahwa rata-rata jumlah anak mereka ingin sekali teratur untuk melakukan
yang dimiliki pengunjung banyak 56 (56%), kunjungan ke posyandu.
disebabkan karena ibu susah mengatur Pekerjaan adalah pekerjaan yang
waktu untuk datang ke posyandu karena harus dilakukan terutama untuk menunjang
harus mengurus rumah tangga dan anaknya. kehidupannya dan kehidupan keluarga.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan,
penelitian yang dilakukan oleh Rinawati tetapi lebih banyak merupakan cara mencari
(2010). Melihat hasil pengelolahan data nafkah yang membosankan, berulang, dan
tersebut menunjukkan bahwa dari 56 banyak tantangan. Sedangkan bekerja
responden yang paritas atau jumlah anaknya umumnya merupakan kegiatan yang menyita
banyak dengan kunjungan balita tidak waktu. Bekerja bagi ibu- ibu akan
teratur sebanyak 36 orang dan dari 44 mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
responden yang paritas atau jumlah anaknya keluarga dan waktu untuk mengasuh anak
1 dengan kunjungan balita teratur sebanyak akan berkurang, sehingga ibu balita yang
26 orang. Berdasarkan hasil wawancara pada harus bekerja di luar rumah waktunya untuk
saat penelitian sebagian responden berpartisipasi dalam posyandu mungkin
mengatakan mereka sangat sibuk mengurus sangat kurang bahkan tidak ada sama sekali
anaknya serta pekerjaan rumah tangga yang untuk ikut berpartisipasi di
tidak bisa ditinggalkan, sehingga jarang posyandu.Sedangkan pada ibu rumah tangga
untuk melakukan kunjungan ke posyandu, memungkinkan mempunyai waktu lebih
479
Vol. 2, No. 3 September 2019
480
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
481
Vol. 2, No. 3 September 2019
482
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
483
Vol. 2, No. 3 September 2019
LAMPIRAN
Tabel 1. Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin, dan pendidikan
terakhir dengan kunjungan balita ke Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Mangkoso
tahun 2017
Distribusi Responden f %
Kelompok umur (Tahun)
20 – 25 19 19
26 – 30 14 14
31 – 35 30 30
36 – 40 20 20
41 – 45 17 17
Jenis Kelamin
Laki – laki 12 12
Perempuan 88 88
Tingkat Pendidikan
SD 4 4
SMP 37 37
SMA 52 52
S1 7 7
Jumlah 100 100
Tabel 2.Distribusi karakteristik identitas balita berdasarkan umur dan jenis kelamin dengan
kunjungan balita ke Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Mangkoso tahun 2017
Distribusi Responden f %
Umur (Tahun)
12 – 23 bulan (Baduta) 66 66
24 – 59 (Balita) 34 34
Jenis Kelamin
Laki – laki 67 67
Perempuan 33 33
Jumlah 100 100
Tabel 3. Hubungan pengetahuan orang tuadengan kunjungan balita ke posyandu di Wilayah kerja
Puskesmas Mangkoso tahun 2017
Kunjungan Balita
Total
Pengetahuan orang tua Teratur Tidak Teratur P Value
f % f % f %
Cukup 35 71.4 14 28.5 49 100
484
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
Tabel 4. Hubungan paritas dengan kunjungan balita ke posyandu di Wilayah kerja Puskesmas
Mangkoso tahun 2017
Kunjungan Balita
Total
Paritas Teratur Tidak Teratur P Value
f % f % f %
Tabel 6. Hubungan jarak tempat tinggal dengankunjungan balita keposyandudi Wilayah kerja
Puskesmas Mangkoso tahun 2017
Kunjungan Balita
Total
Jarak tempat tinggal Teratur Tidak Teratur P Value
f % f % f %
Dekat 31 64.5 21 43.7 48 100
Jauh 15 28.8 33 63.4 52 100 0.004
Total 46 93.3 54 107.1 100 100.0
485