Anda di halaman 1dari 14

Al-Sihah : Public Health Science Journal 12-25

PERILAKU IBU TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU


BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARAKAN
KECAMATAN WAJO KOTA MAKASSAR
1
Aswadi, 2Sukfitriyanti Syahrir, 3Andi Syamsiah Adha
1
Bagian Promosi Kesehatan FKM Universitas Pancasakti
2, 3
Bagian Gizi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

ABSTRAK
Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam
aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelakasanaannya dilakukan secara
koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar kegiatan dan program untuk
kelangsungan pelayanan di posyandu sesuai dengan situasi/kebutuhan lokal yang dalam
kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat. Tujuan penelitian ini
adalah untuk medapatkan informasi tentang perilaku ibu terhadap pemanfaatan posyandu
balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tarakan Kecamatan Wajo Kota Makassar Tahun 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang sifatnya mengeksplorasi secara mendalam
informan sehubungan dengan perilaku ibu terhadap pemanfaatan posyandu di Posyandu Me-
lati Kecamatan Wajo Kota Makassar yang meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu ter-
hadap pemanfaatan posyandu bagi balita. Hasil penelitian dari 16 informan menunjukkan
bahwa pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu atau keluarga terhadap pemanfaatan posyandu
balita umumnya sangat kurang, dimana ibu balita tidak ada inisiatif sendiri untuk datang kepo-
syandu tanpa di panggil oleh kader atau petugas, mereka lebih memilih untuk menyelesaikan
pekerjaannya atau menunggu anaknya bangun bahkan mereka lebih antusias keposyandu apa-
bila ada pemberian vitamin A, PMT dan obat-obatan. Akan tetapi motivasi untuk mengikut-
sertakan balita untuk keposyandu kurang karena kesibukan kerja dan faktor malas sehingga
alur-alur dalam pelayanan posyandu balita masih ada yang belum paham karena jarang ke po-
syandu, walaupun manfaatnya mereka paham dan tahu. Disarankan pengetahuan, sikap dan
tindakan ibu dapat lebih di tingkatkan lagi, sehingga anak dapat memiliki proteksi dini dan
tidak ada lagi yang terkena penyakit dan kekurangan gizi.

Kata kunci : Pemanfaatan Posyandu, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan

PENDAHULUAN
berencana (KB), gizi, imunisasi dan
Posyandu merupakan sarana
penanggulangan diare. Secara kuantitas,
masyarakat dalam memperoleh pelayan
perkembangan jumlah posyandu sangat
kesehatan dasar yang meliputi lima
menggembirakan, karena rasio posyandu
kegiatan utama posyandu , diantaranya :
terhadap desa/kelurahan sebesar 3,51
kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga
posyandu (Kemenkes, RI, 2015). Akan

Alamat Korespondensi: ISSN-P : 2086-2040


Gedung FKIK Lt.1 UIN Alauddin Makassar ISSN-E : 2548-5334
Email: anthysukky@gmail Volume 10, Nomor 1, Januari-Juni 2018
1 AL- SIH AH VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI
2018

tetapi apabila ditinjau dari aspek kualitas, anak, ibu hamil ,ibu nifas, ibu menyusui dan
ditemukan bahwa angka pemanfatan PUS. (Swengli, dkk., 2016).
posyandu oleh masyarakat masih belum Peningkatan kapasitas posyandu
berjalan secara optimal. Hal tersebut dapat melalui penilaian atas kemampuan dalam
dilihat dari keaktifan orang tua dalam mengelola program yang transparan,
memantau tumbuh kembang anak balitanya akuntabel, partisipatif, serta demokratis,
di posyandu (Kemenkes, RI, 2011) merupakan suatu hal yang perlu dilakukan.
Posyandu yang terintegrasi adalah Dalam melaksanakan program posyandu
kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga diperlukan dukungan partisipasi masyarakat
dalam aspek pemantauan tumbuh kembang terutama ibu balita. Pemanfaatan posyandu
anak. Dalam pelakasanaannya dilakukan oleh balita belum seperti yang diharapkan.
secara koordinatif dan integratif serta saling Menurut Susenas 2011, hanya 40% balita
memperkuat antar kegiatan dan program dilaporkan dibawa ke Posyandu dalam 1
untuk kelangsungan pelayanan di posyandu bulan terakhir dan sekitar 28% balita tidak
sesuai dengan situasi/kebutuhan lokal yang pernah dibawa mengunjungi ke posyandu.
dalam kegiatannya tetap memperhatikan Jika ditinjau dari kelompok umurnya, yang
aspek pemberdayaan masyarakat. terbanyak memanfaatkan Posyandu adalah
(Kemenkes RI, 2013). bayi 0-11 bulan. Selanjutnya proporsi
Sasaran pelayanan kesehatan di tersebut menurun seiring dengan
posyandu adalah seluruh masyarakat meningkatnya umur anak. Di perkotaan
terutama bayi, anak balita, ibu hamil, ibu lebih banyak yang tidak memanfaatkan
menyusui, ibu melahirkan dan ibu nifas posyandu dibandingkan di perdesaan
serta pasangan usia subur (PUS). kegiatan (30,6% untuk di pedesaan dan 25,7% untuk
posyandu terdiri dari kesehatan ibu dan di perkotaan). Rendahnya pemanfaatan
anak, upaya pengembangan kualitas sumber posyandu oleh ibu dipengaruhi oleh tingkat
daya manusia dengan mengoptimalkan pengetahuan ibu yang masih rendah tentang
potensi tumbuh kembang anak dapat manfaat posyandu, oleh karenanya ibu tidak
dilaksanakan secara merata apabila sistem termotivasi untuk membawa bayi dan
pelayanan kesehatan yang berbasis balitanya ke posyandu (Kemenkes,RI
masyarakat seperti posyandu dapat 2012).
dilakukan secara efektif dan efisien serta Menurut Uphoff (2002) dalam Dewi
dapat menjangkau semua sarana yang Arum Sari 2012 dengan membawa balita ke
membutuhkan layanan tumbuh kembang posyandu maka akan mendapatkan manfaat
VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI AL- SIH 1

yaitu anak mendapatkan kesehatan ke arah yang berkaitan dengan kunjungan di


yang lebih baik, mendapatkan kemudahan posyandu antara lain: dana operasional dan
pelayanan di satu kesempatan dalam satu sarana prasarana untuk menggerakkan
tempat sekaligus,dapat menghindari kegiatan posyandu, tingkat pengetahuan
pemborosan waktu, tingkat partisipasi kader dan kemampuan petugas dalam
masyarakat mencapai target yang pemantauan pertumbuhan dan konseling,
diharapkan dan cakupan pelayanan dapat tingkat pemahaman keluarga
diperluas sehingga dapat mempercepat danmasyarakat akan manfaat posyandu
terwujudnya peningkatan derajat kesehatan serta pelaksanaan pembinaan kader
balita. (Kemenkes RI, 2013).
Salah satu indikasi pemanfaatan Beberapa faktor yang dapat
pelayanan kesehatan adalah keaktifan mempengaruhi perilaku ibu balita
kedatangan masyarakat ke pusat pelayanan menimbang anaknya di posyandu antara
kesehatan yang dalam hal ini khususnya lain: 1) umur balita dapat mempengaruhi
pemanfaatan posyandu. Kehadiran ibu di partisipasi, hal ini disebabkan ibu balita
posyandu dengan membawa balitanya merasa bahwa anaknya sudah berumur 9
sangat mendukung tercapainya salah satu bulan yang sudah mendapatkan imunisasi
tujuan posyandu yaitu meningkatkan lengkap tidak perlu lagi datang ke
kesehatan ibu dan balita. Tetapi posyandu, 2) jumlah anak, semakin banyak
kenyataannya, tidak semudah dan anggota keluarga, seorang ibu akan sulit
sesederhana seperti yang diperkirakan. mengatur waktu untuk hadir di posyandu,
Partisipasi masyarakat merupakan hal yang karena waktu akan habis untuk memberi
kompleks dan sering sulit diperhitungkan perhatian dan kasih sayang untuk mengurus
karena terlalu banyak faktor yang anak-anaknya di rumah, 3) tingkat
mempengaruhinya. pendidikan turut menentukan mudah
Cakupan penimbangan ada kaitannya tidaknya untuk menyerap dan memahami
dengan faktor internal ibu balita seperti: pengetahuan gizi, pendidikan dalam
tingkat pendidikan ibu balita, tingkat keluarga sangat diperlukan, hal ini terkait
pengetahuan ibu balita, perilaku kesehatan, dengan informasi tentang kunjungan ibu
umur balita, status gizi balita di samping balita ke posyandu dan rendahnya tingkat
itu juga berkaitan dengan jarak posyandu pendidikan erat kaitannya dengan perilaku
serta peran petugas kesehatan, tokoh ibu dalam memanfaatkan sarana kesehatan,
masyara kat, kader posyandu. Masalah lain dan 4) pengetahuan ibu, pengetahuan yang
1 AL- SIH AH VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI
2018

dimiliki seseorang akan membentuk suatu yang diperoleh diolah dengan menggunakan
sikap dan menimbulkan suatu perilaku teknik matriks dan selanjutnya dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti hadir di dengan analisis isi (Content Analysis).
posyandu (Kemenkes RI, 2013).
Berdasarkan data Puskesmas Tarakan HASIL PENELITIAN
pada tahun 2015 jumlah balita diwilayah Karakteristik Informan
kerjanya sebanyak 702 balita, dengan yang Informan yang diwawancarai berjum-
memanfaatkan posyandu sebanyak 406 lah 17 orang dengan karakteristik umur,
balita. Pada tahun 2016 jumlah balita di pekerjaan dan pendidikan yang bervariasi
Puskesmas Tarakan meningkat menjadi 892 yaitu usia 19-30 tahun sebanyak 5 orang ,
dan bayak yang memanfaatkan posyandu 31-40 sebanyak 10 orang, dan 41-45 seban-
sebanyak 845 balita (Profil Puskesmas yak 2 orang. pekerjaan ibu rumah tangga
Tarakan 2015-2016). (IRT) sebanyak 10 orang, kariawan swasta
3 orang dan pedagang 4 orang. Pendidikan
METODE PENELITIAN terakhir yang tamat sd 2 orang, tamat smp 4
Penelitian ini merupakan penelitian orang, tamat sma sebanyak 11 0rang.
kualitatif yang sifatnya mengeksplorasi in-
formasi dari informan dengan menggunakan Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu
teknik wawancara mendalanm (indepth in- Dari hasil wawancara yang dilakukan
terview) sehubungan dengan perilaku ibu secara mendalam kepada informan tentang
terhadap pemanfaatan posyandu di Po- pengetahuan informan mengenai posyandu
syandu Melati Kecamatan Wajo Kota balita menunjukkan bahwa pada umumnya
Makassar yang meliputi pengetahuan, sikap, pengetahuan informan tentang posyandu
dan tindakan ibu terhadap pemanfaatan po- balita baik karena hampir semua informan
syandu bagi balita. Informan dalam peneli- menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
tian ini adalah ibu-ibu yang berdomisili di- peneliti dengan benar, seperti yang diung-
wilayah kerja Puskesmas Tarakan Kecama- kapkan informan sebagai berikut:
tan Wajo Kota Makassar Provinsi Sulawesi “yang diketahui tentang
posyandu..menimbang anak-anak..eee
Selatan. Penentuan informan dalam peneli- anu mengetahui berat badan anak-
tian ini adalah dengan pendekatan purposive anak... mandapatkan vitamin,,,
ehehehehe itu apalagi tuh kurang gizi
samplin. Instrumen yang digunakan dalam atau apakah..hehehhe”
penelitian adalah pedoman wawancara (Alat (SI, AA dan DS: 26 september 2017)
tulis, Tape Recorder dan Kamera).Data “Apa dii,,,hehehehe tentang posyandu
VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI AL- SIH 1

itu apa di termasuk apa dii


hehehe,,posyandu sebenarnya tuu a..aa (AA, DH, SI, FS dan IN: 10
untukk menyadarkan masyarakat Oktober 2017)
bahwa ada apa namanya,bukan
kesibukan eee untuk mengetahui “Untuk mengetahui berat
perkembangan anak,,karena semua badannya anak-anak apakah naik
tidak terjangkau dari puskesmas jadi atau turun”
bisa melalui dengan masyarakat. (SM dan DS: 26 September 2017)
teradanya posyandu ini”
(NN, NA, DS dan WY: 15 september Dari hasil wawancara yang dilakukan
2017)
secara mendalam kepada informan tentang
Dari informasi yang diperoleh tujuan posyandu balita, pada umumnya
berdasarkan wawancara kepada beberapa pengetahuan informan tentang tujuan po-
informan, diketahui bahwa ibu mempunyai syandu balita baik, seperti di ungkapkan
pengetahuan yang baik terhadap manfaat informan sebagai berikut:
pelayanan kesehatan posyandu balita yaitu “Tujuannya itu untuk mengetahui
timbangannya anak-anak,,, untuk
anak mendapatkan kesehatan ke arah yang mendapatkan pelayanan kesehatan
lebih baik, mendapatkan kemudahan pe- anak-anak.begithu jii
Tujuannya itu mhi untuk
layanan di satu kesempatan dalam satu mengetahui berat badanya anak-
tempat sekaligus,dapat menghindari pem- anak,atau kurang
gizi,,,mendapatkan vitamin..hehehe
borosan waktu, tingkat partisipasi masyara- itu ji nda kutauki yang lain aa
kat mencapai target yang diharapkan dan
(DH dan DS: 26 September 2017)
cakupan pelayanan dapat diperluas se-
hingga dapat mempercepat terwujudnya “Untuk mengetahui kesehatan
anaknya, untuk berat badannya
peningkatan derajat kesehatan balita. Se- ditahu setiap bulannya,atau kurang
hubungan dengan hal tersebut diatas dapat gizi,,,ini kurang gizi atau
tidak,,,mendapat vitamin,,,hehehe”
disimak sebagaimana pada ringkasan peti-
kan hasil wawancara dengan informan se- (FS,SM, NN: 10 Oktober 2017)
bagai berikut :
Dari hasil wawancara yang
“Untuk mengetahui tumbuh
kembang anak-anak,,iaaa,,untuk dilakukan secara mendalam kepada
mengetahui setatus gizinya, umur informan tentang alur pelayanan posyandu
bayii, enam bulan too bisamika
merangkakkk, ,tumbuh balita, maka dapat ditarik analisis makna
perkembangan bahwa pengetahuan informan tentang alur
ittuu...melengkapkan. Anuuu eeee
tumbuh kembang anuuhnya,,berat pelayanan kesehatan posyandu balita san-
badannya jii,,”. gat kurang karena dari semua informan
1 AL- SIH AH VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI
2018

hanya beberapa saja yang menjawab dengan


tauu,,anuu sibuk menjualka,,ikut ki
baik dan benar sedangkan yang lainnya suamiku menjual nda sempatka
bawa anakku”
menyatakan tidak tahu.
(NA dan DS: 14 September 2017)
“Ee alur na pertamaka ikut
posyandu?... pertama di daftarka Sikap Ibu Terhadap Posyandu
dulu nama anak sama nama orang
tua na,,, terus na timbangii, dituliski Dari beberapa pertanyaan yang disaji-
berat badannya anak-anak...begitu kan dalam pedoman wawancara terhadap
jhi pulang mhi”
(SI dan RD: 15 september 2017) informan oleh peneliti untuk mengetahui
sikap informan, disimpulkan bahwa sikap
“Pencatatan nama diii eee iya
pendaftaran,,baru informan sangat positif dimana hampir selu-
penimbangan,,pencatatan ruh informan mengatakan posyandu sangat
hasil..baru penyuluhan”
(NF dan AA: 10 Oktober 2017) baik dan petugasnya ramah serta penyulu-
han yang diberikan dapat diterima oleh
Dari pernyataan diatas dapat ditarik
masyarakat. Meskipun ada beberapa infor-
analisis makna yaitu bahwa beberapa orang
man menyatakan tidak bisa memberikan
dari informan yang di wawancarai memiliki
tanggapan ataupun penilaian terhadap po-
pengetahuan yang baik karena mengetahui
syandu balita.
tentang alur pelayanan kesehatan posyandu
balita. Tindakan Ibu Terhadap posyandu
Namun disisi lain ada banyak Dari informasi yang diperoleh
informan yang tidak mampu menjawabnya berdasarkan wawancara kepada informan,
dengan baik dan bahkan tidak tahu sama diketahui bahwa tindakan mereka terhadap
sekali tentang alur pelayanan kesehatan kebutuhan posyandu balita yaitu sangat
balita dengan alasan bahwa mereka tidak dibutuhkan sekali karena untuk menjaga
pernah mengikuti kegiatan posyandu untuk kesehatan para balita dan menyiapkan
mendampingi anaknya. Hal ini di makanan, mendorong balita untuk hidup
ungkapkan oleh informan yang tidak bersih dan sehat. Sehubungan dengan hal
mengikuti posyandu dengan rutin tiap tersebut diatas dapat disimaak sebagaimana
bulannya. Seperti yang di ungkapkan oleh petikan hasil wawancara dengan informan
informan berikut ini : sebagai berrikut:
“Nda ku tauu,, Eee nda ku “Kalau saya sii,,kalau saya sebagai
tauu,,Apa de...adedede nda kutau orang tua mendukung too,,eee
ki, jangan maki tanya lagi nda orang..ibu-ibunya,,saya juga saya
kutau ka...hehehe sudah mi de” punya anak untuk kan a eeee ke
“Nda ku tauu,, Eee nda ku posyandu begitu,,karena kan eee
VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI AL- SIH 1

masihnya saya,,seandainya tidak ada anakku.iyee”


posyandu saya tidak tau apakah berat (HI, SI, DS: 10 Oktober 2017)
badan anak saya naik apa tidak
too,,tadi karena ada posyandu ini saya “Menjaga ki kalau makan,,biar sehat
tauu nah,,jadi salah satu anu itu ki,,anuu perna dikasih tau sama
posyandu itu salah sala satu apa bidan itu kasih makan yang
di,,eee saya nda tau bahasakan,,,tapi” bergizi,,iyee waktu anakku sakit ku
(JM, SI NN: 15 September 2017) bawa ki di puskesmas”
(JM, DH, AA, IN dan NF: 20
Dari hasil wawancara diperoleh gam- September 2017)
baran informasi bahwa informan pada
umumnya masih banyak keluarga ibu balita Dari hasil wawancara diatas bisa
yang tidak mengikutsertakan balitanya ditarik analisis makna bahwa pada
dalam kegiatan posyandu dikarenakan umumnya tindakan informan yang tidak
sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. memanfaatkan posyandu balita mempunyai
Meskipun ada beberapa informan lainnya tindakan lain.
yang mengatakan turut mengikutsertakan
balita dalam kegiatan posyandu namun Alasan Ibu Tidak Memanfaatkan Posyandu
banyaknya tidak sebanding dengan infor- Dari hasil wawancara mendalam
man yang tidak mengikutsertakan balita terhadap informan terkait alasan ibu balita
dalam kegiatan posyandu. Seperti diung- yang tidak memanfaatkan posyandu balita,
kapkan informan sebagai bereikut: ditarik analisis makna bahwa pada umum-
“Anuuu biasa juga di kasih taukii nya informan yang tidak memanfaatkan
tapi malas kii,,na sibuk ji kerja,,baru
neneknya nda bawa ki,,karena nda posyandu balita mempunyai tindakan lain.
kutau ki ada posyandu.,biasa ka Seperti yang diungkapkan informan seba-
lupaii”
(FS, HI, DS: 11 Oktober 2017) gai berikut:
“Sibuk ka kodong,,anuu kaa,,kerja ki
Dari hasil wawancara mendalam suami kuu,,jadi nda sempat ka bawa
terhadap informan terkait tindakan anak ku...anu biasaki terlambat
bangung ki,,iye”
keluarga balita yang memanfaatkan (FS, NN, DT, NA dan RD: 15
posyandu balita. Peneliti mendapat September 2017)
informasi sebagai berikut: “Malas kaa,,,Anuu kii ribett ki di situ
“Iya...semua anak-anak saya,, posyandu ka banyak na bicara ,na ku
na ku bawaki menimbang anak ku bawaki menimbang anak ku biasa ka ke
biasa ka ke KIA disitu anuu bisa KIA disitu anuu bisa periksa kesehatan
periksa kesehatan nya,,tak kala nya,,tak kala membayar na tau jii sakit
membayar na tau jii sakit anakku.iyee”
(HI, DS, JM: 10 Oktober 2017)
1 AL- SIH AH VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI
2018

PEMBAHASAN yaitu kemudahan untuk memperoleh suatu


Pengetahuan ibu tentang pemanfaatan informasi sehingga dapat mempercepat
posyandu
Pengetahuan adalah hasil seseorang memperoleh pengetahuan baru
penginderaan manusia, atau hasil tahu (Iqbal, 2007).
seseorang terhadap objek melalui indera Menurut Departemen Kesehatan
yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan Republik Indonesia Tahun 2009 (Depkes
sebagainya) (Notoatmodjo, 2010) RI) yang tertuang dalam Undang-Undang
Dalam penelitian ini pada umumnya Kesehatan tentang kesehatan ialah setiap
pengetahuan informan tentang posyandu upaya yang diselenggarakan sendiri atau
balita baik, dimana mereka mengetahui ten- secara bersama-sama dalam suatu
tang pembinaan kesehatan balita dengan organisasi untuk memelihara dan
jawaban yang berbeda yaitu untuk mengeta- meningkatkan kesehatan, mencegah dan
hui berat badan anak, gizi bayi dan anak menyembuhkan penyakit serta memulihkan
balita mendapatkan kapsul vitamin A. Men- kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok
dapat pelayanan kesehatan balita, Kegiatan ataupun masyarakat.
yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak Berdasarkan hasil wawancara,
di jangkau oleh puskesmas untuk mengeta- pengetahuan ibu tentang manfaat
hui perkembangan anak-anak karena hampir pelayanan kesehatan (Posyandu) balita
semua informan menjawab pertanyaan yang umumnya memiliki pengetahuan yang
di ajukan oleh peneliti dengan baik dan cukup baik, dimana mereka mengetahui
benar. manfaat dari pelayanan kesehatan
Namun teori WHO tersebut tidak posyandu balita adalah mengetahui
selamanya berhubungan dengan kenyataan apakah balita tumbuh sehat,mengetahui
bahwa dengan pengetahuan yang baik balita yang sakit, dicurigai gizi buruk,
tentang kesehatan, belum tentu mendapatkan penyuluhan gizi, serta rasa
memberikan perilaku yang baik pada ibu percaya diri dari anak.
balita untuk melakukan penimbangan di Pengetahuan informan tentang
Posyandu. Setiap pengetahuan seseorang manfaat pelayanan kesehatan posyandu
dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu balita sejalan dengan teori bahwa po-
seperti pendidikan, pekerjaan, umur, minat, syandu memiliki manfaat yang banyak bagi
pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar ibu karena dengan rutinnya ibu datang ke
dan informasi. Informasi yang dimaksud posyandu, ibu dapat mengetahui kondisi
balita, keadaan gizi balita dan banyak pen-
VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI AL- SIH 2

getahuan lain yang diperoleh ibu balita mendukung arti khusus bagi dirinya
mengenai balita. Posyandu merupakan wa- sendiri.
dah langsung konsultasi ibu dan petugas Dalam kegiatan posyandu Mekanisme
kesehatan mengenai tumbung kembang pelayanan posyandu balita menggunakan
balita. system 5 langkah yakni: Pengisian KMS,
Peran serta orang tua sangat memindahkan catatan hasil penimbangan
diperlukan didalam membimbing, Bayi/Balita dari secarik kertas kedalam
memberikan pengertian, mengingat dan KMS, Penyuluhan memberikan pelayanan
menyediakan fasilitas kepada anak agar gizi (Depkes, 2006).
anak dapat hidup sehat. Ibu memegang Pengetahuan informan tentang alur
peran penting dalam keluarga, sebagai pelayanan kesehatan pos pelayanan terpadu
seorang istri dan ibu dari anak-anaknya. (posyandu) balita sangat kurang, dimana
Maka dari itu, perilaku dan kebiasaan ibu informan pada umumnya tidak
dapat di contoh oleh sang anak. mengetahui tentang alur pelayanan
Pengetahuan ibu tentang posyandu akan kesehatan posyandu balita, meskipun ada
sangat menentukan status kesehatan balita beberapa diantara mereka yang mengetahui
atau anaknya kelak. sedikit tentang alur pelayanan posyandu
Pengetahuan ibu tentang tujuan balita. Hal ini terjadi karena informan
posyandu balita pada umumnya baik, tidak memanfaatkan posyandu balita.
dimana mereka mengetahui tentang tujuan Oleh karena itu peneliti menarik
kesehatan balita dengan jawaban yang kesimpulan bahwa pengetahuan informan
berbeda yaitu untuk menimbang dan tidak cukup berpengaruh terhadap
mengetahui berat badan balita, mendapat pemanfaatan posyandu balita.
pelayanan kesehatan, memberi vitamin dan
makanan pendamping ASI, Pengetahuan Sikap ibu terhadap pemanfaatan posyandu
yang berbeda dari informan tentang Secara teori yang dijelaskan oleh
posyandu balita sejalan dengan pendapat Newkomb dalam Notoatmodjo (2011),
dari teori tentang pengetahuan, dimana menyatakan bahwa sikap adalah kesiapan
pengetahuan mengenai dunia oleh pribadi- atau kesediaan seseorang untuk bertindak
pribadi yang berbeda juga akan berbeda (belum merupakan suatu tindakan). Selain
karena setiap individu menanggapinya itu,sikap seseorang dalam berperilaku juga
berkenaan dengan aspek-aspek situasi yang dipengaruhi oleh pengetahuan yang di-
milikinya, dimana semakin tinggi tingkat
2 AL- SIH AH VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI
2018

pengetahuan seseorang akan suatu hal maka mempengaruhi pendapat atau sikap yang
semakin baik pula sikap yang dimilikinya dimiliki oleh orang lain.
akan hal tersebut. Ketidaksesuaian hasil dari Sikap informan dalam bentuk
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya penilaian masyarakat tentang penyuluhan
kemungkinan disebabkan oleh perbedaan dan petugas posyandu balita pada
karakteristik dan jumlah responden yang umumnya adalah baik namun suatu hal
dijadikan sampel dalam penelitian. Sikap yang penting dalam penelitian ini yakni
informan dalam bentuk tanggapan ibu hal yang dikarenakan bahwa dengan
terhadap pemanfaatan posyadu balita penilaian masyarakat dapat menarik
adalah sesuatu hal yang sangat penting, kesimpulan bahwa cara penyuluhan dan
hal ini di karenakan bahwa dengan infor- petugas mempengaruhi keterlibatan
man adalah pemanfaat posyadu tersebut. masyarakat dalam pemanfaatan posyandu
Dari sikap informan dalam bentuk balita.
tanggapan terhadap pemanfaatan posyandu Informasi hasil wawancara dengan
balita peneliti menyimpulkan bahwa informan bahwa petugas posyandu balita
tanggapan informan positif yaitu sangat ramah dan sopan. Itu artinya
posyandu balita sangat penting dalam penilaian informan terhadap petugas
meningkatkan derajat kesehatan balita posyandu sangat positif meskipun ada
serta membantu orang tua untuk beberapa informan lainnya tidak mampu
memperhatikan tumbu kembang dan berat memberikan penilaian. Akan tetapi pada
badan anak. umumnya informan yang memberikna
Ketidak bermaknaan antara sikap penilaian terhadap petugas pelayanan
orang tua terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu serta penyuluhan sangat positif
posyandu dapat disebabkan oleh pengaruh atau baik.
faktor eksternal yang mampu Hasil dari penelitian ini sesuai
mempengaruhi persepsi dan sikap orang tua dengan teori yang menjelaskan bahwa pada
terhadap posyandu seperti halnya yang umumya seseorang akan mencari tempat
ungkapkan oleh Mar’at (1981) dalam pelayanan ke fasilitas kesehatan yang
Suryaningsih (2012) bahwa sikap dapat berlokasi dekat dengan tempat tinggal
dibentuk dengan propaganda yaitu suatu mereka (Suryaningsih, 2012). Selain itu,
teknik atau usaha yang dilakukan oleh jarak posyandu yang dekat dengan tempat
seseorang secara sistematis dan sungguh- tinggal tentunya akan memudahkan
sungguh dipikirkan secara mendalam untuk seseorang dalam menjangkaunya tanpa
VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI AL- SIH 2

harus mengalami kelelahan fisik. kan perilaku ibu positif sejumlah 6 respon-
Setelah meneliti tentang penilaian den dan didapatkan perilaku negative ibu
informan terhadap penyuluhan dan petugas sejumlah 4 responden. Kunjungan balita di
posyandu balita, peneliti tertantang ingin posyandu berkaitan dengan peran ibu seba-
mengetahui tanggapan ataupun alasan gai orang yang paling bertanggung jawab
keluarga balita yang tidak memanfaatkan terhadap kesehatan balitanya, karena balita
posyandu balita. dan teryata tanggapan sangat bergantung dengan ibunya. Kunjun-
informan ada yang positif dan ada juga gan ibu dengan membawa balita ke po-
yang negatif yaitu posyandu balita itu syandu karena adanya motif tertentu misal-
sangat penting untuk mengetahui berat nya agar anaknya mendapatkan pelayanan
badan anak serta setatus gizi anak, namun kesehatan yang maksimal.
mereka tidak memanfaatkan posyandu Untuk itu, motivasi ibu dalam
karena dengan kegiatannya masing-masing pemanfaatan posyandu balita mempunyai
antara lain orang tua bekerja, anak-anak andil yang besar dalam meningkatkan
terlambat bangun dan orang tua yang kesehatan balitanya. Menurut Sari (2012)
sengaja tidak membawa anaknya dengan membawa balita ke posyandu maka
keposyandu karena malas serta malu kalau akan mendapatkan manfaat yaitu anak
dinasihati petugas. mendapatkan kesehatan ke arah yang lebih
Sikap informan sangat positif di- baik, mendapatkan kemudahan pelayanan
mana hampir semua informan mengatakan disatu kesempatan dalam satu tempat seka-
posyandu balita sangat baik dan petugasnya ligus, dapat menghindari pemborosan
baik dan ramah serta penyuluhan yang waktu, tingkat partisipasi masyarakat men-
diberikan dapat diterima oleh masyarakat. capai target yang diharapkan dan cakupan
Meskipun ada beberapa informan menyata- pelayanan dapat diperluas sehingga dapat
kan tidak bisa memberikan tanggapan atau- mempercepat terwujudnya peningkatan
pun penilaian terhadap posyandu balita. derajatkesehatan balita.
Berdasarkan hasil wawancara
Tindakan ibu terhadap pemanfaatan
posyandu peneliti tindakan ibu terhadap pemanfaatan
Berdasarkan hasil penelitian (Sari, posyandu balita tentang apa peran
2012) terhadap 10 responden perilaku ibu keluarga terhadap balita, pada umumnya
dalam pemanfaatan posyandu guna men- informan memberikan informasi bahwa
ingkatkan status kesehatan balita didapat- mereka selalu menjaga kesehatan anak-
2 AL- SIH AH VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI
2018

anak, memotivasi anak-anak. mendapatkan informasi yang berbanding


Namun dalam penelitian ini peneliti terbalik dari apa yang dikatakan oleh kedua
menganalisis tindakan sesuai dengan pakar tersebut diatas yaitu masyarakat tahu
informansi yang informan berikan bahwa bahwa posyandu balita banyak manfaatnya
tindakan masyarakat terhadap pemanafaatan atau ada manfaat yang diperoleh. Akan
posyandu balita tentang apa peran anggota tetapi keluarga tidak melaksanakan atau
keluarga terhadap balita yaitu sesuatu hal memanfaatkan posyandu balita tersebut.
yang kurang, dimana masyarakat tidak me- Berdasaarkan hasil penelitian
mahami betul bahwa menjaga kesehatan Nofianti (2012), yang menunjukkan bahwa
anak-anak bukan hanya dengan memotivasi, orang tua yang memiliki sikap baik dalam
memperhatikan pola makan ataupun sabar pemanfaatan pelayanan posyandu lebih be-
menghadapnya melainkan juga harus terli- sar daripada orang tua yang berpengetahuan
bat aktif dalam rutinitas posyandu balita. kurang. Sedangkan secara teori yang dije-
Pada umumnya informan laskan oleh Newcomb dalam Notoatmodjo
memberikan pernyataan bahwa balita (2011), menyatakan bahwa sikap adalah
diikutsertakan dalam kegiatan posyandu kesiapan atau kesediaan seseorang untuk
balita, namun fakta yang dilapangan bertindak (belum merupakan suatu tinda-
berbeda, hal ini dikarenakan kesibukan kan). Selain itu, sikap seseorang dalam ber-
informan dan juga anggota keluaarga lainya perilaku juga dipengaruhi oleh pengetahuan
dengan kegiatan masing-masing. yang dimilikinya, dimana semakin tinggi
Sudah seharusnya masyarakat tingkat pengetahuan seseorang akan suatu
berpartisipasi mengikutsertakan keluarga hal maka semakin baik pula sikap yang di-
balita dalam kegiatan posyandu karena ada milikinya akan hal tersebut (Notoatmodjo,
manfaat yang diperoleh. Seperti halnya 2011).
studi Heller (1971) dan Abdi (2006), Setelah mendapatkan informasi
menjelaskan bahwa dari 260 orang bahwa ada banyak keluarga balita yang
menunjukan bahwa akan mengambil bagian tidak memanfaatkan posyandu, peneliti
apabila memberikan manfaat, diantarnya (1) penasaran dengan apa yang akan dilakukan
Meningkatkan kualitas teknis dari pengam- atau tindakan para keluarga yang tidak
bilan keputusan, (2) Meningkatkan kenya- memanfaatkan posyandu balita. Setelah
manan, (3) Meningkatkan komunikasi, (4) dikumpulkan semua informasi dari
Memberi latihan. informan ternyata kebanyakan informan
Namun dalam penelitian ini peneliti hanya memperhatikan pola makannya saja,
VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI AL- SIH 2

membiarkan anak-anak bermain atau tidur KESIMPULAN


dengan membawa balita ke KIA ketika Pengetahuan ibu tentang posyandu
balita sakit. Tidak ada usaha untuk balita cukup baik walaupun masih ada yang
meningkatkan derajat kesehatan balita belum paham dengan alur-alur dalam pe-
dengan upaya pencegahan melalui layanan posyandu balita karena jarang un-
posyandu. tuk keposyandu, namun mereka paham dan
Banyak ibu-ibu bekerja mencari tahu manfaatnya.
nafkah, baik untuk kepentingan sendiri Sikap ibu terhadap pemanfaatan
maupun keluarga. faktor bekerja saja posyandu balita umumnya sangat baik,
nampak berpengaruh pada peran ibu yang dimana ibu menilai posyandu itu sangat
memiliki balita sebagai timbulnya suatu membantu karena sebenarnya lebih mudah
masalah pada ketidakaktifan ibu di jangkau dan tidak memakan waktu yang
berkunjung ke Posyandu, karena mereka terlalu lama dan ketika ada penyuluhan
mencari nafkah untuk memenuhi sangat penting bagi ibu untuk memberi
kebutuhan yang belum cukup, yang contoh atau mempraktekannya di rumah
berdampak pada tidak adanya waktu para dan itu sangat bermanfaat bagi kesehatan
ibu balita untuk aktif pada kunjungan keluarga.
posyandu. Tindakan ibu atau keluarga terhadap
Beradasarkan hasil wawancara pemanfaatan posyandu balita umumnya
terhadapa informan alasan ibu tidak sangat kurang, dimana ibu balita tidak ada
memanfaatkan posyandu balita adalah inisiatif sendiri untuk datang keposyandu
dukungan keluarga dimana kedudukan tanpa di panggil oleh kader atau petugas,
seorang istri dalam keluarga bergantung mereka lebih memilih untuk menyelesaikan
pada suami, sedangkan kedudukan seorang pekerjaannya atau menunggu anaknya
anak perempuan bergantung pada ayah. bangun bahkan mereka lebih antusias
Pada umumnya informan memberikan keposyandu apabila ada pemberian vitamin
pernyataan bahwa sibuk bekerja dan anak- A, PMT dan obat-obatan.
anak biasanya bangun terlambat,
malas ,karena katanya di posyandu itu SARAN
ribet,,lebih baik ke KIA karena mereka Diharapkan pengetahuan, sikap, dan
tahu kesehatannya walaupun membayar. tindakan ibu balita dapat lebih di
tingkatkan sehingga ibu memahami lebih
2 AL- SIH AH VOLUME 10 , NO. 1 , JANUARI - JUNI
2018

dalam tentang pemanfaatan posyandu bagi Notoatmodjo, S. 2011. Ilmu kesehatan


balita dan orang tua balita yang bekerja un- masyarakat, Jakarta: PT. Rineka
Cipta
tuk meluangkan waktunya dalam membawa
Nofianti, S. 2012. Faktor-faktor yang ber-
anak balitanya ke posyandu,hal tersebut da- hubungan dengan perilaku peman-
pat dilakukan dengan meminta izin di tem- faatan Posyandu oleh ibu balita di
wilayah kerja Puskesmas Maek ka-
pat bekerja atau bertukar jadwal dinas bupaten Lima Puluh Kota tahun
ketika waktu penyelenggaraan kegiatan po- 2012.
syandu. Profil Puskesmas Tarakan, 2016, Laporan
Posyandu Puskesmas Tarakan,2015-
2016
DAFTAR PUSTAKA Sari D.A., 2012, Perilaku ibu dalam peman-
faatan posyandu gunameningkatkan
Iqbal, W.M . 2007. Promosi kesehatan se-
kesehatan balita tahun 2012,Fakultas
buah pengantar proses belajar men-
Ilmu Kesehatan Universitas Mu-
gajar dalam pendidikan. Yogyakarta ;
hamadiah Ponorogo
Graha Ilmu
Suryaningsih, H. 2012. Faktor-faktor yang
Kementerian Kesehatan RI. 2011a.
berhubungan dengan perilaku ibu
Pedoman umum pengelolaan
bayi dan balita ke Posyandu di Pusk-
posyandu. Jakarta: Kementerian
esmas Kemiri Muka Kota Depok ta-
Kesehatan RI.
hun 2012. FKM Universitas Indone-
Kementrian Kesehatan RI, 2012, Ayo ke sia
posyandu setiap bulan, diakses di Swengli M., Mefti R.,. Amatus Y.I., 2016.
www.promkes.depkes.go.id, Jakarta Hubungan pengetahuan ibu dan
,tanggal 2 Nov 2014, 15.00 WIB peran kader dengan kunjungan balita
Kemenkes RI, 2013, Buku panduan kader di posyandu wilayah kerja puskesmas
posyandu menuju keluarga sadar gizi pineleng,E-Jurnal keperawatan (E-
: cetakan ke dua – Jakarta : Kp) volume 4 nomor 1, mei 2016
KEMENKES RI. 2013

Anda mungkin juga menyukai