Anda di halaman 1dari 73

NOMOR SKRIPSI

4087/KOM-D/SD-S1/2020
STRATEGI TVRI SPK RIAU- KEPRI DALAM
MELESTARIKAN PROGRAM SIARAN
BUDAYA LOKAL

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi


Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Strata satu (S. I. Kom)

Oleh

DEWI ANGGRAINI
NIM. 11543200751

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2020
â H k cipta milik UIN Suska Riau
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber:
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UIN Suska Riau.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar UIN Suska Riau.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah.

PENG£ SAHAN UJIAN MUNAQASYAH

Yang bertandantangan ‹tibawah ini adalah Penguji. Pasta Ujian Munaqasyali


Eak ultas D akwah dan Ki‹ munik asi UIN Sultan Syarif. Kasim liiau
dengan ini men}a’ t akan bahwa mah asis»a' beiikut ini:

Nama
NIM
ju‹ tul 11543200751
5trategi TVRI SPK Ria-u Kepri Dalam Meles tra ikan Program
Siaran Budya Loknl .

“e’l la L dimunaqasyahkan. pada Pada Sdi ang Ujian' 'Mariana


*Fakultas mkwah dan Komunikasi padi:
1 l ari Selasa
Tanggal • .19 MeiH) 20
dapat diterima .dan diselujui seba; ta i salah satu syarat memper›c lel i g
elar sarjana Strata Satu {SI) Program Sui di 11mu Ko mun ikasi dil 'akultas
Dakwah dank omuni k â:si UIN Sultan Syarif kasim Riua .

R
Universit
State Islamic
of Sultan Syarif Kasim Ria
STRATEGI TYRI RIAU DALAM MEMPERTAHANKAN DAN MELESTARIKAN

Telah disetuini oleh nembimfi ine untuk diseminark an nadat a nao


BUDAYA LOKALM ELALt J I SIARAN

N&. 19691118 1996032 001


PERSETUJUAN PEMBIMBI

Dra. At’ib Sukaesih M.Si


DEWI ANGGRAINI
NIM. 11543200751

Mengetahui,
Disusun

Pe bi bi
Oleh:
NG
Halaman Persetujuan Pembimbing

al

0 H a”k c i p t a m i I i k U I N S u s k a R i a u State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Ria

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber:
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar UIN Suska Riau.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UIN Suska Riau.
STRATEGY TVRI RL4 U DALAM MEMPERTAHANKAN DAN MELEST.AR I R4N

Telah disetujui olehD osen pembimbing pada tanggal: 19 april


BUDAYA LOKAL MELALUII S I ARAN

: Dewi Anggraini
1 154320075I
Disususn Oleh:
NAMA
Halari an peng esahan

2020
pembimbing

H a”k c i p I a m i I i k U I N S u s k a R i a u State Is1a mic U ni v e rs i ty of Su l ta n Syarif Kas i m R ia

Hak Cipta Dilindungi Undang-U ndang


1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber:
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar UIN Suska Riau.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UIN Suska Riau.
aa
O H 4k «i pta mi I ik .U I N S» ska Ri
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber:
Hak Cipts Dilindungi Undang-Undang
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UIN Suska Riau.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar UIN Suska Riau.
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

PERNY ATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibwa ah ini.

Nama : Dewi Anggraini

Judul Srk ipsi : Strat egy TVRI Riau Dalam Meinpertahankan Dan Melestarikan Budaya Lokal

Adatah benar bahwa skripsi ini hasil saya sendiri dengan ârahan dari pé mbimbing skripsi/
Penulis srk ipsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Strata (S-1) jurusan
komunikasi fakultas dakwah dani tmu komunikasi Univre sitas Islam Negeri Sul an Syra ifkasim
Riaudan bukan meri ipakan hasil tiruan atau palg i at, kecuali yang dikul ip ditulis dai am naskah
ini serta disebutkan kutipan dan daftar pustaka,

Dme
iki pernyataan ini saya buat dengan sebesar- benra nya untuk dipergunakna
na

Pekna b aur 20 m&2 20


RGa
Statalslazolc TI›ztvezs1ty of Sultan Syar1f Kaet›s

NI M.1 15d3200751
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber:
Hak Cipta Dilindungi Undang-U ndang
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UIN Suska Riau.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar UIN Suska Riau.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu

H a”k c i p I a m i I i k U I N S u s k a R i a u
masalah.

Pekanbaru, 09 Maret 2020

Hal : Nota Dinas


Lampiran 1 (satu) Exsemplar
Perihal : Pengajuan Skripsi

Kepada Yth,
Dekan Fakul tas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
D-i

Setelah kami mengadakan pemeriksaan dan perubahan seperlunya guna


kesempurnaan skripsi ini maka mahasiswa berikut ini:
Nama : Dewi Anggraini
NIM : 1154320075I
Juur san : I l mu Komunikasi
Konsentrsa i : Broadcasting
Dapat dai jukan menempuh ujian Skripsi pada Fakultas Dakwah dan
Komunikasi dengan judul “Strategi TVRI Risu Di tlam Mempert ahank an
Dan Melestarikan Buda ya Lokat Melalui Siaran”.
Harapan agar dalam waktu dekat yang bersangkutan dapat di psnggil
untuk diuji dalam sidang “Munaqasah” Fakul tas Dakwah dan K omunikasi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Demikianl ah surat pengajuan ini dibuat, atas perhatina nya kami
ucapkan terimahka sih.
Wassalamu’ a1aikum Wr.Wb.
State Is1a mic U ni v e rs i ty of Su l ta n Syarif Kas i m R ia
ABSTRAK

Nama : Dewi Anggraini


Nim : 11543200751
Judul : Starategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam Melestarikan Program
Siaran Budaya Lokal

Salah satu tujuan TVRI adalah melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan
seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi.
Berdasarkan tugas tersebut TVRI SPK Riau-Kepri membuat program siaran
budaya lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi TVRI SPK
Riau-Kepri dalam mempertahankan dan melestarikan budaya lokal melalui siaran.
Teknik pengumpulan data menggunakam metode interview, observasi, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi TVRI SPK Riau-
Kepri dalam mempertahankan dan melestarikan budaya lokal pada perencanaan.
TVRI SPK Riau-Kepri melakukan beberapa tahapan diantaranya: pengamatan,
diskusi, desain program, dan diskusi internal. Dari segi penerapan strategi, TVRI
SPK Riau-Kepri menyajikan konten yang bersifat pendidikan berbasis budaya
dengan menghadirkan narasumber yang benar-benar mengetahui tentang budaya
lokal atau budaya melayu, selain itu TVRI SPK Riau-Kepri juga melakukan
promosi tentang budaya lokal. Dari segi pengawasan/evaluasi adalah dengan
melihat kinerja setiap minggu sekali misalnya materinya, produksinya dan lain-
lain, disamping itu TVRI SPK Riau-Kepri memiliki forum perencanaan siaran
yang merupakan forum untuk mengawasi program yang berasal dari internal.
Sedangkan pengawasan dari ekternal, di TVRI SPK Riau-Kepri memiliki
komunitas pecinta TVRI. Komunitas ini terdiri dari seluruh perguruan tinggi yang
ada di Riau.

Kata Kunci: Strategi, Budaya Lokal, Siaran

i
ABSTRACT

Name : Dewi Anggraini


Student Reg. No: 11543200751
Title : The Strategy of TVRI (Television of Republic of
Indonesia) SPK Riau-Kepri in Keeping the Local
Cultural Programs

One of TVRI's goals is to preserve the nation's culture for the benefit of all levels
of society through the implementation of television broadcasting. Based on this
task, the TVRI SPK Riau-Kepri made local cultural programs. The purpose of this
study was to know the strategy of TVRI SPK Riau-Kepri in maintaining and
preserving local culture through its programs. The technique of collecting data
uses interview, observation, and documentation. The results showed that the
strategy of TVRI SPK Riau-Kepri in maintaining and preserving local culture is
as follows; based on its planning, the TVRI SPK Riau-Kepri carried out several
stages including: observation, discussion, program design, and internal
discussion. In terms of strategy implementation, TVRI SPK Riau-Kepri presents
cultural-based educational content by presenting speakers who really know about
local culture or Malay culture to promote local culture. In terms of monitoring /
evaluation, it is done by looking at the performance once a week, for example the
material, production and others. In addition, the TVRI SPK Riau-Kepri has a
broadcast planning forum which is a forum for monitoring internal programs.
Meanwhile, based on external supervision, the TVRI SPK Riau-Kepri has a TVRI
lover community. This community consists of all universities in Riau to control the
programs.

Keywords: Strategy, Local Culture, Broadcast.

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT.
Serta selawat beserta salam penulis ucapkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari kegelapan menuju terang
benerang dengan ilmu penetahuan yang dirasakan saat ini.segala puji dan syukur
juga penulis ucapkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan kemudahan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi tugas akhir
untuk memperoleh gelar stara satu (S1)
Penulis mengetahui bahwa penyelesaian sebuah karya ilmia dalam hal ini
adalah skrips, merupakan sesuatu yang tidak mudah. Pada kesempatan ini, penulis
ucapkan banyak terimakasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah
membantu secara moril dan materil sehingga penulis berhasil menyelesaikan
skripsi yang berjudul: ―STRATEGI TVRI SPK RIAU KEPRI
DALAM MELESTARIKAN PROGRAM SIARAN BUDAYA LOKAL”.
Dalam penyelesaian skripsi ini, tentu banyak pihak yang berpengaruh
besar. Oleh karna itu, sebagai tanda syukur yang tulus atas bimbingannya,
nasehat, saran dan dorongannya, maka penulis ucapkan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada orang tua tercinta yaitu; Ayahanda Sumgkono dan
Ibunda Jasmie yang telah memberikan dukungan. Semangat serta kasih sayang
nya kepada penulis agar menjadi sosok yang berguna. Seterusnya penulis ucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat;
1. Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Prof. Dr.KH.
Ahmad Mujahidin S.Ag M. Ag, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
2. Bapak Dr. Nurdin M.A selaku dekan fakultas Dakwah dan Komunikasi
3. Bapak Dr. Masduki M,Ag. Sebagai wakil dekan 1 . bapak Dr.Toni Hartono
M. Si selaku wakil dekan II dan bapak Dr. Azni M.Ag selaku wakil dekan III
fakultas Dakwah dan Komunikasi.

iii
4. Ibu Dra. Atjih Sukaesih M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Komunikasih dan
bapak Yantos M.Si selaku Sekretaris jurusan Ilmu Komunikasih Fakultas
Dakwah dan Komunikasi.
5. Bapak Hayatullah Kurniadi MA. Selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dari awal
hingga terselesainya skripsi ini.
6. Bapak Dr. Tono Hartono M.Si selaku Penasehat Akademik. Terimakasih atas
dukungan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis dari awal hingga
akhir.
7. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasih Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan semoga menjadi bekal dan berkah
yang baik baik bagi penulis dalam menjalani kehidupan.
8. Kepada seluruh staf LPP TVRI SPK Riau-Kepri yang telah memberikan izin
untuk saya dapat melakukan penelitian skripsi‘.
9. Terimakasih kepada keluarga besar saya abang, kakak dan adik saya abang
Jumalik,abng Jumadi,abang Suparjo, abang Suparmen, abang Nasep, abng
Iwan, abng Kurnia, abng Rangga Ardiansyah, kak Mariani, kak Habibah, kak
Wati, kak Sri dan adik saya ARI Muhammad Ramadan. yang selalu
mendo‘akan, memberi motivasi, semangat serta memberi dukungan baik
secara moril dan materil sehingga ananda dapat menyelesaikan perkuliahan
dan menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seangkatan 2015 terutama Broadcasting C yang tidak bisa di
sebutkan satu persatu, teman KKN 2018 desa boncah mahang , sarang LDR
Projec dan Arba‘a Friend. Terimahasih atas kebersamaan yang telah kita buat
selama ini dan memberikan support buat saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Buat semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan, semoga
menjadi amal ibadah dan mendapatkan balasan dari Allah SWT
Penulis menyadari dalam penulisan ini, masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan

iv
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pada

Pekanbaru , 16 april 2020

NIM. 11543200751
Dewi Anggraini
Penulis

v
pembaca umumnya

H a k c ip I a m i Ii k U I N S u s k a R i a u State Is1a mic U ni ve rs i ty of Su l ta n Syarif Kas i m R ia

Hak Cipta Dilindungi Undang-U ndang


1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber:
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar UIN Suska Riau.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UIN Suska Riau.
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Penegasan Istilah ................................................................ 5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................... 6
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 6
1.5 Sistematika Penelitian ........................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR ...................... 8
2.1 Media Penyiaran ................................................................. 8
2.2 Strategi ............................................................................... 9
2.3 Perencanaan ....................................................................... 12
2.4 Manajemen .......................................................................... 15
2.5 Stategi Media Penyiaran...................................................... 16
2.6 Telivisi Republik Indonesia (TVRI) Riau....................... 19
2.7 Budaya Lokal....................................................................... 22
2.8 Budaya Melayu.................................................................... 23
2.9 Penelitian Terdahulu............................................................ 26
2.10Kerangka Fikir ..................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 32
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ......................................... 32
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 32
3.3 Sumber Data ....................................................................... 33
3.4 Informan Penelitian ............................................................ 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 34
3.6 Validatas Data .................................................................... 35

vi
3.7 Teknik Analisa Data ........................................................... 35
BAB VI GAMBARAN UMUM ............................................................. 37
4.1 Sejarah TVRI SPK Riau-Kepri ........................................... 37
4.2 Visi dan Misi TVRI SPK Riau-Kepri ................................. 38
4.3 Struktur Organisasi ............................................................ 39
4.5 Tugas Divisi LPP TVRI SPK Riau-Kepri Kepri ................ 40
4.6 Pola Acara LPP TVRI Stasiun Ria ..................................... 43
4.7 Program Bdaya Lokal di LPP TVRI Stasiun Ria ............... 44
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 46
5.1 Hasil Penelitian ................................................................... 46
5.2 Pembahasan ........................................................................ 54
BAB VI PENUTUP ................................................................................ 61
6.1 Kesimpulan ......................................................................... 61
6.2 Saran .................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pengelompokan Acara yang ada di TVRI SPK Riau-Kepri .. 4


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................. 26
Tabel 3.1 Rencana Penelitian ................................................................. 33
Tabel 3.2 Daftar Informan Penelitian..................................................... 34
Tabel 4.1 Tenaga Profesi Sub Seksi Program Tahun 2018 ...................... 41
Tabel 4.2 Tenaga Profesi Sub Seksi Pengembangan Usaha tahun 2018 42

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir.................................................................... 29


Gambar 4.1 Milestone LPP TVRI SPK Riau-Kepri-Kepri .................... 33
Gambar 4.2 Struktur Organisasi LPP TVRI SPK Riau-Kepri-Kepri..... 38
Gambar 4.3 Mata Acara LPP TVRI SPK Riau-Kepri-Kepri Seksi
Program Tahun 2019 .......................................................... 44
Gambar 5.1 Talk Show pada Program Budaya Melayu....................... 49
Gambar 5.2 Tampilan Budaya Lokal pada Program Pesona Indonesia .......... 50
Gambar 5.3 Beberapa Konten dalam Program Budaya Melayu .................... 53
Gambar 5.4 Program Pesona Indonesia.......................................................... 53
Gambar 5.5 Penghargaan KPID Riau dan Anugerah Sagang ........................ 55
Gambar 5.6 Diskusi Internal .......................................................................... 60
Gambar 5.7 Pola Acara TVRI SPK Riau-Kepri ............................................. 60

ix
1

BAB I
PENDAHULUA
N

1.1 Latar Belakang


Saat ini perkembangan budaya asing di Indonesia berkembang sangat
pesat, hal ini bisa dilihat dari perubahan yang terjadi dari masyarakat
Indonesia seperti, gaya berpakaian masyarakat Indonesia yang sopan dan
tertutup sekarang berani lebih terbuka, bahasa yang digunakan mulai
menggunakan bahasa asing yang di campur dengan bahasa Indonesia, pola
perilaku, adanya komunitas pecinta brand, tokoh, atau pendukung dari
budaya asing. Hal tersebut membuat budaya asli dari daerah Indonesia mulai
memudar, karena masyarakat mulai beralih mengikuti perubahan budaya
tersebut.
Kesalahan dalam merespon globalisasi bisa berakibat pada memudarnya
identitas nasional dan budaya lokal. Kesalahan dalam merumuskan strategi
mempertahankan eksistensi dan budaya Indonesia juga bisa mengakibatkan
nilai-nilai khas Indonesia semakin di tinggalkan masyarakat yang kini kian
gandrung pada budaya yang dibawa arus globalisasi.1
Dengan masuknya budaya luar ke Indonesia, generasi muda harus dapat
menyaring dan tetap mengenal dan mencintai budaya nasional. Untuk itu
perlu kerjasama yang baik antara pemerintah, lembaga-lembaga budaya, dan
masyarakat luas. Media massa sebagai media publikasi merupakan media
yang tepat dalam menjangkau masyarakat luas dapat memperkenalkan dan
menampilkan berbagai macam budaya nasional yang merupakan identitas
bangsa. Di samping itu media massa dalam memuat berita dan menayangkan
berbagai materi acara harus cerdas terutama kesesuaian dengan budaya
kepribadian bangsa atau tidak.
Semua elemen masyarakat, pemerintahan, hingga media massa ikut andil
dalam melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Media sebagai saluran

1
Mubah. A Safaril, ‗Stratrategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal Dalam
Menghadapin Arus Globalisasi‘ 24 (n.d.), http://www.journal.unair.ac.id/.

1
2

dalam menyampaikan informasi salah satunya tentang budaya di Indonesia,


baik media cetak dan elektronik, yaitu mengenai budaya dari berbagai daerah.
Dari media masyarakat dapat mengenal lebih jauh tentang budaya tradisional
suatu daerah dan secara tidak langsung menaikan citra budaya lokal serta
mencintai budaya sendiri.
Fungsi komunikasi massa berlaku untuk seluruh jenis kom7unikasi
massa salah satunya adalah televisi. Televisi dianggap sangat efektif dalam
memenuhi kebutuhan informasi dikarenakan pesan yang disampaikan
berbentuk gambar dan suara sehingga memudahkan pemirsa mengerti isi
pesan yang disampaikan. Beberapa tahun terakhir, media televisi sangat
berjasa dalam menghadirkan tayangan informasi dan hiburan, serta
memfasilitasi wacana kritis tentang berbagai persoalan aktual
Aspek positif dari televisi ada yang dapat diambil namun tidak nebutup
kemungkinan banyak aspek negatif yang juga harus diwaspadai karena efek
dari media masa televisi pada hari ini bisa menimbulkan pergeseran nilai, bila
pergeseran itu sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat, tentu tidak
akan menjadi masalah, tetapi apabila pergeseran itu menimbulkan masalah
yang besar tentu harus diwaspadai. Televisi dapat memberikan pengaruh
besar terhadap pengetahuan, motivasi, sikap dan perilaku penontonnya.
Untuk menciptakan program yang layak dikonsumsi publik, diperlukan
kreativitas dalam setiap proses tayangan tersebut. Shimp menyatakan bahwa
program kreatif penciptaan program siaran televisi berkembang mulai dari
berlangsungnya proses imajinasi menjadi gagasan awal, proses perancangan
(penyusunan format dan kriteria program siaran), proses produksi, sampai
pada proses kreatifnya tersebut, setiap programer siaran telivisi sudah
bersentuhan langsung dengan teknologi, mulai dari produk teknologi
komunikasi yang paling sederhana sampai pada produk teknologi komunikasi
telivisi yang paling canggih. Oleh karena itu tidak berlebihan bila
3

perkembangan teknologi media memiliki perang besarndalam mendukung


berlangsungnya proses kreatif penciptaan program siaran televisi2
Televisi mencakup televisi nasional, televisi swasta nasional sampai
televisi lokal yang ada di berbagai daerah di Indonesia. TVRI adalah televisi
nasional, yang merupakan televisi pertama di Indonesia. TVRI SPK Riau-
Kepri diresmikan oleh Menteri Penerangan pada tanggal 03 November 1998,
TVRI Stasiun Riau merupakan Stasiun Produksi yang terakhir berdasarkan
urutan peresmian Stasiun TVRI yang ada di Pulau Sumatera. Dengan kata
lain, daerah Riau merupakan daerah yang paling terakhir memiliki Stasiun
Produksi diantara 7 (Tujuh) Propinsi di Sumatera yang telah memiliki Stasiun
Penyiaran dan Stasiun Produksi. TVRI Stasiun Riau telah ada sejak lebih
kurang 10 Tahun yang lalu, TVRI Stasiun Riau secara berlahan
mengupayakan peningkatan mutu dan 5 penambahan menu program siaran
yang disajikan setiap harinya mulai dari jam 15.00 WIB sampai dengan jam
19.00 WIB. Jangkauan TVRI SPK Riau-Kepri meliputi, kota Pekanbaru,
sebagian Dumai, sebagian Kuantan Sengingi, sebagian Kabupaten INHU,
sebagian Kabupaten Pelalawan, sebagian Kabupaten Kampar, sebagian
Kabupaten Siak, sebagian Rokan Hulu.3
TVRI SPK Riau-Kepri sebagai salah satu Lembaga Penyiaran Publik
(LPP) yang dapat berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan informasi dan
meningkatkan Sumber Daya Manusia masyarakat Riau. Untuk itu TVRI
Stasiun Riau harus terus berlomba untuk membuat program siaran yang
sedemikian rupa dan itu merupakan tantangan berat yang harus dilakukan
oleh TVRI Stasiun Riau sendiri. Karena stasiun televisi sudah banyak
bermunculan, seperti Stasiun televisi swasta yang telah menarik perhatian
para pemirsa untuk melihat siaran yang telah di programkan. Dengan seluruh
transmisinya yang tersebar dibeberapa daerah Kabupaten dan Kota Propinsi
Riau, dengan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang dimiliki
TVRI Stasiun Riau dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Propinsi, Kabupaten
2
A Terence Shimp, Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran,
5th ed. (Jakarta: erlangga, 2003).
3
TVRI RIAU KEPRI, ‗Sejarah TVRI KEPRI‘, 2017, httptvririau.co.idsejarah.php.
4

dan Kota beserta masyarakat sebagai lembaga penyiaran publik lokal


masyarakat Riau sebagai sarana informasi, pendidikan, hiburan dan
pengembangan Seni budaya.4
TVRI SPK Riau-Kepri mengelompokkan Mata Acara menjadi empat
bagian, yaitu : Pendidikan, Informasi, hiburan dan budaya, yang dapat dilihat
pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Pengelompokan Acara yang ada di TVRI SPK Riau-Kepri5
Pendidikan Informasi Hiburan Budaya
a. Pesona Indonesia a. Indonesia a. Lagu Pilihan a. Rona
b. Anak Indonesia Membangun Pemirsa Melayu
c. Kuliner b. Semangat b. Hallo b. Riau the
d. Jalan-Jalan Islami Pagi Pemirsa homeland
e. Mimbar Agama Indonesia c. Calon of melayu
f. Bugar Sehat c. Riau Bintang
g. Lentera Hati Cemerlang d. Lagu Islami
h. Akademi Dai d. Warta Riau b. BAM "Band
Cilik Hanya di Anak Muda"
i. IQRA Riau
j. Aneka Bakat dan e. Dialog
Gaya Khusus

Dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa TVRI SPK Riau-Kepri
memiliki acara yang mengangkat budaya lokal seperti Rona Melayu Riau
the homeland of melayu. Dari kedua acara tersebut maka Rona Melayu ,
karena di Riau dikenal dari dengan daerah melayu maka dari itu TVRI SPK
Riau-Kepri bertugas untuk membuat sebuah program talkshow yang
dikemas ringan dan menarik, yang disiarkan secara live dan program ini
menampilkan beraneka ragam peristiwa atau informasi yang terjadi dan
terkini di wilayah Riau, dengan konsep acara menghadirkan tema dan nara
sumber yang berbeda disetiap kali tayang yang dipandu oleh presenter
dengan menggunakan bahasa melayu, busana melayu, diiringi dan diselingi
dengan musik melayu.

4
Razief Al Hadi, ‗Peranan LPP TVRI Dalam Memberikan Informasi Pembangunan
Terhadapmasnyarakat Kota Pekanbaru‘, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, n.d.,
repository.uin-suska.ac.id/8034/1/2012_201298KOM.pdf.
5
TVRI RIAU KEPRI, ‗Mata Acara‘, n.d., httptvririau.co.idmataacara.php.
5

Dengan adanya program acara budaya lokal yang bertujuan untuk


memberikan pengetahuan serta informasi yang membahas seputar budaya
melayu. Program ini dibuat berdasarkan realitas masyarakat Riau yang
kurang memiliki pengetahuan tentang budaya melayu. Penayangan program
ini dapat mempengaruhi pandangan dan membangun pola pikir masyarakat
tentang budaya melayu.
Untuk memenuhi keinginan tersebut di atas, diperlukan strategi yang
jelas bagi TVRI SPK Riau-Kepri sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal
agar dapat selalu melestarikan budaya lokal yang dapat menarik minat
masyarakat dan dapat menjadi informasi bagi masyarakat mengenai budaya
lokal.

1.2 Penegasan Istilah


Dalam penelitian ini penulis mengambil judul ―Starategi TVRI
SPK Riau-Kepri dalam Melestarikan Program Siaran Budaya Lokal‖ agar
lebih mudah dalam memahaminya maka perlu diberi penjelasan terhadap
istilah- istilah judul penelitian di atas:
1.2.1 Strategi Penyiaran
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan, Strategi
tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah
saja tetapi harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya6
1.2.2 TVRI SPK Riau-Kepri
TVRI SPK Riau-Kepri adalah Lembaga Penyiaran Publik (LPP)
yang bertempat di jalan Durian, Labu Baru Timur, kec.Payung
Sekaki Pekanbaru Riau.

6
Effendy, Uchjana Onong, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007).
6

1.2.3 Melestarikan
Melestarikan memiliki arti yaitu menjadikan (membiarkan) tetap
tidak berubah, membiarkan tetap seperti keadaan semula,
mempertahankan kelangsungan.7
1.2.4 Program Siaran
program siaran merupakan segala hal yang ditampilkan stasiun
penyiaran dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau
yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif
maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima
siaran untuk memenuhi kebutuhan audienya.
1.2.5 Budaya Lokal
Budaya lokal/kearifan lokal diartikan sebagai pandangan hidup dan
pengetahuan serta sebagai strategi kehidupan yang berwujud
aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam memenuhi
kebutuhan mereka8

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana Starategi
TVRI SPK Riau-Kepri dalam Melestarikan Program Siaran Budaya
Lokal?

1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi TVRI SPK Riau-
Kepri dalam melestarikan program siaran budaya lokal.
Adapun kegunaan penelitian ini antara lain :

7
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indinesia, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2016).
8
Alfian, Magdalia, ‗Potensi Kearifan Iokal Dalam Pembentukan Jati Diri Dan Karakter
Bangsa‘, 13 June 2013, https://icssis.files.wordpress.com/.
7

1. Memberikan kontribusi yang menambah khazanah ilmu pengetahuan


serta memberikan gambaran mengenai strategi mempertahankan dan
melestarikan budaya lokal melalui media penyiaran (TVRI).
2. Menjdi rujukan bagi pihak terkait dengan penelitian yang sama

1.5 Sistematika Penulisan


Agar lebih terarah penulisan membuat sistematika penulisan sesuai
dengan masing-masing bab. Penulis membaginya menjadi enam bab,
masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab yang merupakan
penjelasan dari bab tersebut.
BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang
masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR Bab ini
menjelaskan tentang kajian teori, kajian terdahulu, dan
kerangka pikir.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Berisi jenis dan
pendekatan penelitian, lokasi dan waktu peneltian, sumber
data, informan penelitian, teknik pengumpulan data, validitas
data dan teknis analisi data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM Bab ini menjelaskan tentang tinjauan
umum lokasi penelitian meliputi TVRI SPK Riau-Kepri, Visi
dan Misi serta tujuan TVRI SPK Riau-Kepri.
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini
menguraikan hasil penelitian dan pembahasan strategi TVRI
SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan dan melestarikan
budaya lokal.
BAB VI : PENUTUP
Merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8

BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Media Penyiaran


Sejarah media penyiaran dunia dibagi menjadi dua bagian, yaitu sejarah
media penyiaran sebagai penemuan teknologi dan sejarah media penyiaran
sebagai suatu industri. Sejarah media penyiaran sebagai penemuan teknologi
berawal dari ditemukannya radio oleh para ahli teknik di Eropa dan Amerika.
Sejarah media penyiaran sebagai suatu industri dimulai di Amerika. Dengan
demikian, mempelajari sejarah media penyiaran didunia, baik sebagai
penemuan teknologi maupun industri nyaris hampir sama dengan
mempelajari sejarah penyiaran di Amerika Serikat. Pada bagian ini, akan
dibahas sejarah penyiaran duania dan juga sejarah penyiran di Indonesia9
Penyiaran atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai broadcasting
adalah keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan
materi produksi, proses produksi, penyiapan bahan siaran, kemudian
pemancaran sampai kepada penerimaan siaran tersebut oleh pendengar /
pemirsa di suatu tempat10.
Penyiaran, bersifat tersebar ke semua arah atau yang dikenal sebagai
omnidirectional. Dari definisi sifat penyiaran ini bisa diketahui bahwa semua
sistem penyiaran yang alat penerima siarannya harus dilengkapi dengan satu
unit decoder, adalah kurang sejalan dengan definisi broadcasting. Oleh
karena itu, pada nama sistemnya harus ditambahkan kata ―terbatas‖, sehingga
menjadi sistem penyiaran terbatas.11
Media penyiaran juga mempunyai karakteristik yang unik atau spesifik
dibandingkan dengan media cetak atau media massa yang lainnya. Melalui
media penyiaran, informasi dapat diterima pemirsa secara langsung atau
biasa disebut dengan real time atau live. Semua kejadian atau peristiwa dapat

9
Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelolah Radio Dan Televisi,
Revisi (Jakarta: Kencana, 2009).
10
Wahyudi,J.B, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran (Jakarta: Gramedia, 1994).
11
Hidajanto Djamal, Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran (Jakarta: Kencana, 2013).

8
9

secara langsung pada saat yang sama didengar/dilihat oleh


pendengar/pemirsa dengan cakupan populasi yang sangat luas dan efektif,
tetapi informasi yang disampaikan oleh media penyiaran sudah langsung
berlalu dan tidak dapat berulang lagi kecuali memang disiarkan ulang.
Sementara pada media cetak, informasi yang diberikannya masih dapat
dibaca kembali, di mana dan kapan saja.12

2.2 Strategi
Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus13 . Strategi adalah
pilihan tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi di masa depan dan
bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut. Pandangan ini
melihat strategi, bukan sebagai konsep fit dan match (kecocokan dan
kesepadanan), melainkan konsep stretch (pemuaian). Pandangan ini
menganggap strategi adalah ―permainan aspirasi‖. Penciptaan kesenjangan
antara yang ada dan yang diharapkan, atau yang menjadi aspirasi harus terus
menerus dilakukan.
Istilah strategi sudah menjadi istilah yang sering digunakan oleh
masyarakat untuk menggambarkan berbagai makna seperti suatu rencana,
taktik atau cara untuk mencapai apa yang diinginkan. Strategi pada hakikatnya
adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai
suatu tujuan. Tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi
sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus
mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.14
Strategi merupakan pendekatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu
tertentu. Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan utamanya adalah
agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan

12
Hidajanto Djamal, Andi Fachruddin.
13
Hidajanto Djamal, Andi Fachruddin, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (n.d.).
14
Effendy, Uchjana Onong, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek.
10

eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan


eksternal.15
Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang
hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis, diversifikasi,
akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi,
likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture. Strategi adalah aksi potensial
yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya
perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai
sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan.16
Strickland mendefinisikan strategi dalam suatu organisasi merupakan
tindakan-tindakan dan pendekatan-pendekatan organisasi yang diterapkan oleh
pihak pimpinan guna mencapai kinerja keorganisasian yang telah ditetapkan
sebelumnya. Secara tipikal strategi adalah sebuah bauran yang terdiri dari
tindakan-tindakan yang dilakukan secara sadar dan yang ditujukan pada
sasaran-sasaran tertentu serta tindakan-tindakan yang diperlukan guna
menghadapi perkembangan-perkembangan yang tidak diantisipasi dan arena
tekanan-tekanan yang bersifat kompetetitif yang dilancarkan..17
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
strategi merupakan kegiataan perencanaan dalam mencapai tujuan berdasarkan
metode tertentu. Definisi di atas menitik beratkan strategi sebagai kelompok
keputusan yang diambil oleh pimpinan organisasi dan diterapkan dalam
berbagai upaya dan tindakandengan memanfaatkan sumber-sumber daya guna
untuk mencapai kinerja yang telah ditetapkan..
Koteen menjelaskan bahwa terdapat beberapa tipe strategi yaitu sebagai
berikut:

15
Frendy, Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif Dan Analisis Kasus. Integrated
Marketing (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009).
16
David, Fred R, Manajemen Strategi Konsep (Jakarta: Selemba Empat, 2011).
17
Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi (Jakarta: Kencana, 2003).
11

a. Strategi Organisasi (Corporate Strategy)


Berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai dan inisiatif-
inisiatif strategis yang baru. Hal ini diperlukan dengan tujuan untuk
mengetahui apa yang dilakukan dan untuk siapa.
b. Strategi Program (Program Strategy)
Memberikan perhatian pada implikasi-implikasi strategis dari suatu
program tertentu. Untuk mengetahui dampaknya jika suatu program
dilakukan dengan lancar dan dampaknya bagi organisasi.
c. Strategi Pendukung Sumber Daya (Rescource Support Strategy)
Memusatkan perhatian dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber
daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja
organisasi, diantaranya tenaga kerja, keuangan dan teknologi.
d. Strategi Kelembagaan (Institutional Strategy)
Fokus dari strategi kelembagaan adalah dalam mengembangkan
kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif strategis.18
Dimensi dalam strategi pada suatu organisasi yaitu sebagai berikut:
a. Tujuan atau sasaran yang penting dan harus dicapai, memuat apa saja
yang harus dicapai, kapan hasilnya harus dilaksanakan. Dari sasaran
nilai, mengungkapkan ke mana arah organisasi tersebut, melalui
berbagai macam sasaran yang bersifat menyeluruh yang menetapkan
sifat organisasi dan menetapkan target bagi setiap kesatuan
keorganisasiannya.
b. Kebijakan-kebijakan yang penting yang mengarahkan atau membatasi
kegiatan-kegiatan, merupakan peratutan-peraturan atau prosedur-yang
menggariskan batas-batas dari mana kegiatan akan dilaksanakan.
Peraturan-peraturan tersebut seringkali mencapai keputusan-keputusan
kontingen untuk menyelesaikan konflik antara sasaran-sasaran spesifik.
c. Tahapan-tahapan tindakan pokok atau program-program yang akan
mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam batas-batas yang telah
digariskan. Program-program menspesifikasi langkah demi langkah

18
Winardi.
12

tahapan-tahapan tindakan yang diperlukan untuk mencapai sasaran-


sasaran utama. Disini dinyatakan bagaimana sasaran-sasaran akan
tercapai di dalam batas-batas oleh kebijakan dan juga sumber-sumber
daya diarahkan ke arah pencapaian tujuan serta dengan apa kemajuan
organisasi dapat diukur.
Perumusan strategi adalah proses penyusunan langkah-langkah ke depan
yang bertujuan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut. Adapun langkah yang dapat dilakukan perusahaan
dalam perumusan strategi, adalah sebagai berikut:19
a. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki perusahaan dimasa
depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang
sudah ditentukan lingkungan tersebut.
b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan
dihadapi perusahaan dalam menjalankan misinya.
c. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors)
dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan dari hasil analisis
sebelumnya.
d. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif
strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan
kondisi eksternal yang dihadapi.
e. Memilih strategi yang sesuai guna mencapai tujuan jangka pendek dan
jangka panjang.20

2.3 Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang berkelanjutan, apabila rencana
tersebut telah ditetapkan, maka rencana tersebut harus diimplementasikan.

19
Salusu, Pengambilan Keputusan Strategi Untuk Organisasi Publik Dan Organisasi
Non Profit (Jakarta: Gramedia, 2006).
20
Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relation Dan Media Komunikasi Konsep Dan
Aplikasinya (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014).
13

Selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin


memerlukan modifikasi agar tetap berguna. ―perencanaan kembali‖
kadangkala menjadi faktor kunci pencapaian kesuksesan. Oleh sebab itu,
perencanaan perlu mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar dapat
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin. Adapun
tipe utama perencanaan, yaitu:21
1. Rencana strategis (strategic plans)
Perencanaan strategis adalah proses pemilihan tujuan-tujuan
organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program strategis yang
diperlukan unuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dan penetapan metode
yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijkasanaan telah
diimplementasikan. Rencana strategis dibuat untuk memenuhi
tujuantujuan organisasi yang lebih luas, yaitu dengan
mengimplementasikan misi yang memberikan alasan mengenai
keberadaan organisasi. Rencana stretegis stasiun penyiaran diantaranya
adalah sebagai berikut::
a. Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program penyiaran.
b. Melakukan identifikasi dan sasaran target audience
c. Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang
akan dipilih
d. Kemudian memutuskan strategi yang akan digunakan.
Adapun proses perencanaan dan penetapan program penyiaran
mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menetapkan peran dan misi yaitu menentukan sifat dan ruang lingkup
tugas yang hendak dilaksanakan.
2) Menentukan wilayah sasaran, yaitu menentukan dimana pengelolah
media penyiaran harus mencurahkan waktu, tenaga dan keahlian yang
dimiliki.

21
Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelolah Radio Dan
Televisi.
14

3) Mengidentifikasi dan menentukan indikator efektifitas dari setiap


pekerjaan yang dilakukan.
4) Menentukan dan memilih sasaran yang ingin dicapai.
5) Mempersiapkan rencana tindakan yang terdiri dari:
a) Menentukan uraian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan.
b) Penjadwalan (scheduling) yaitu dengan menentukan waktu yang
diperlukan guna melaksanakan tindakan untuk mencapai tujuan
atau sasaran.
c) Anggaran (budgeting) yaitu dengan menentukan sumber-sumber
yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau sasaran.
d) Pertanggungjawaban yaitu dengan menentukan siapa yang akan
mengawasi pemenuhan tujuan. Pengawasan dilakukan oleh pihak
yang menyatakan tujuan sudah tercapai atau belum.
e) Menguji dan merevisi rencana sementara (tentative plan) sebelum
rencana tersebut dilaksanakan.
6) Membangun pengawasan, yaitu dengan memastikan tujuan akan
terpenuhi.
7) Komunikasi, yaitu dengan menentukan komunikasi organisasi yang
diperlukan untuk mencapai pemahaman serta komitmen pada enam
langkah sebelumnya.
8) Pelaksanaan, yaitu dengan memastikan persetujuan di antara semua
pihak yang terlibat mengenai komitmen yang dibutuhkan untuk
menjalan upaya yang sudah ditentukan, pendekatan apa saja yang
paling baik, siapa saja yang perlu dilibatkan dan langkah atau
tindakan apa saja yang perlu dilakukan.
2. Rencana operasional (operational plans)
Rencana operasional adalah uraian lebih rinci bagaimana rencana strategis
akan dicapai. Rencana operasional mencakup ―rencana sekali
pakai‖ (single use plan) dan ―rencana tetap‖ (standings plan).
―Rencana sekali pakai‖ dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu dan tidak
15

digunakan kembali bila tujuan telah tercapai. ―Rencana tetap‖ merupakan


pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang
dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang.

2.4 Manajemen
Dalam Bahasa Inggris, manajemen berasal dari kata ―manage‖ yang
artinya mengatur, mengurus, melaksanakan, mengelola. Menurut istilah,
manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Sedangkan dalam dunia pendidikan, manajemen lebih ditekankan kepada
upaya untuk mempergunakan sumber daya seefektif dan seefisien mungkin.
Secara bahasa manajemen berasal dari kata ―to manage‖ yang
artinya mengatur. Sedangkan secara etimologi manajemen adalah ilmu dan
seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam sebuah organisasi.22
Manajemen dalam penyiaran mempunyai arti berbeda, manajemen
mencakup kerja seseorang atau kelompok melalui tindakan tertentu tentang
apa yang harus mereka lakukan, metode serta hal-hal penunjangnya demi
pencapaian tujuan tertentu, sedangkan penyiaran merupakan perbuatan dan
menyiarkan suatu pesan melalu udara. Akan tetapi antar keduanya perlu
dipadukan dan disesuaikan dengan landasan tujuan yang hendak dicapau. Jadi
manajemen penyiaran dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi, memanfaatkan kepandaian atau keterampilan orang lain untuk
merencanakan memproduksi dan menyiarkan suatu program dalam mencapai
tujuan bersama.23
Mengelola media penyiaran pada dasarnya merupakan proses mengolah
manusia Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menyeimbangkan antara
memenuhi kepentingan pemilik dan kepentingan masyarakat dan memberikan

22
Admodinata, Soebagio, Manajemen Pendidikan Di Indonesia (Jakarta: Ardya Jaya,
2000).
23
J.B Wahyudi, Dasar-Dasar Penyiaran (Jakarta: PT. Gramedia, n.d.).
16

tantangan tersendiri kepada pihak manajemen media penyiaran. Ini tentunya


tidak terlepas dari fungsi dasar manejer umum (general manajer). Dalam
melaksanakan koordinasi sumber daya yang ada (manusia dan barang),
Manajer umum harus sedemikian rupa menjalankan fungsi sehingga tujuan
tercapai, fungsi tersebut adalah:.24
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengarahan dan memberikan pengaruh (directing dan influencing)
4. Pengawasan (controlling).
5. Evaluasi (Evaluating)

2.5 Strategi Media Penyiaran


Bagian program dari media penyiaran perlu menyadari suatu prinsip dasar
dalam mengelola program siarannya, setiap menit dalam setiap hari, waktu
siaran memiliki perhitungan tersendiri. Terdapat audien untuk setiap waktu
siaran selama 24 jam sehari dan ada persaingan untuk merebut audien dengan
program siaran sejenis dengan media lainnya. Program siaran juga harus
bersaing dengan waktu makan, membaca buku, dan kegiatan pribadi lainnya
yang dilakukan audien di rumah atau dimana saja.25
Agar audien tidak pindah saluran, salah satu strategi yaitu dengan
menampilkan cuplikan atau bagian dari suatu acara yang bersifat paling
dramatis, mengandung ketegangan, menggoda dan memancing rasa penasaran
yang hanya bisa terjawab atau terpecahkan jika tetap mengikuti saluran itu.
Dengan strategi ini, audien diharapkan tidak akan pindah saluran jika ia tidak
ingin beresiko kehilangan momen atau gambar yang menimbulkan rasa
penasarannya itu. Stasiun penyiaran tidak disarankan untuk menempatkan
seluruh acara yang diminati secara bergandengan tetapi harus disebar atau
diselang-selingkan dengan acara yang kurang populer. Dengan acara seperti

24
Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelolah Radio Dan
Televisi.
25
J.B Wahyudi, Dasar-Dasar Penyiaran.
17

ini diharapkan acara kurang populer itu mendapatkan perhatian pula dari
audien.26
Istilah ―book” dalam dunia penyiaran yang berarti kail atau pancing.
Jadi seperti memancing iklan, stasiun telivisi harus memancing pemirsa dan
mengaitkannya agar tetap berada di statiun telivisi. Head Sterling menyatakan
bahwa stasiun telivisi memiliki sejumlah strategi dalam upaya menarik audien
masuk ke stasiun sendiri (inflow) dan menahan audien yang sudah ada untik
tidak pindah saluran atau mencegah tidak terjadi keluaranya audien
diantaranya adalah sebagai berikut::
1. Head to Head
Program yang dapat menarik audien yang sama dengan audien yang
dimiliki oleh beberapa stasiun telivisi saingan. Dalam hal ini, stasiun
telivisi mencoba menarik audien yang sedang menonton program telivisi
saingan untuk pindah ke stasiun sendiri dengan menyajikan program yang
sama dengan telivisi saingan itu. Jika terdapat program sejenis yang
disiarkan berbarengan, maka pengelola program harus mempertimbangkan
apakah program baru itu cukup kuat menarik audien dari stasiun saingan
untuk pindah ke stasiun telivisi sendiri. Jika program itu tidak cukup kuat
bersaing maka sebaiknya dicarikan jam tayang lain.
2. Program Tandingan
Strategi penanyangan program tandingan (counter programing) merupakan
strategi untuk merebut audien yang berada di stasiun telivisi saingan untuk
pindah ke stasiun telivisi sendiri dengan cara menjadwalkan suatu program
yang memiliki daya tarik berbeda untuk menarik audien yang belum
terpenuhi kebutuhannya. Stasiun telivisi lebih baik menayangkan acara
yang berbeda daripada menayangkan acara yang mirip dengan program
yang sedang ditayangkan telivisi lain.

26
J.B Wahyudi.
18

3. Bloking Program
Strategi bloking program (block programming) adalah sama dengan konsep
flow through Nielsen dimana audien dipertahankan untuk tidak pindah
saluran dengan menyajikan acara sejenis selama waktu siaran tertentu.27
4. Pendahuluan Kuat
Strategi penanyangan yang dinamakan dengan‖pendahuluan kuat‖ (strong
lead-in) adalah strategi untuk mendapatkan sebanyak mungkin audien
dengan menyajikan program yang kuat pada permulaan segmen waktu
siaran, misalnya menyajikan program berita lokal atau kriminalitas yang
kuat pada awal siaran day time (sekitar 10.00 atau 11.00) sebagai pengantar
menuju program berita lainnya.
5. Strategi Buaian
Strategi buaian disebut strategi membuat buaian (creating hammock)
karena hammock berarti buaian yang dikaitkan pada dua batang pohon.
Strategi buaian merupakan strategi untuk membangun audien atau suatu
program pada satu acara baru atau meningkatkan jumlah audien dari suatu
program yang mulai mengalami penurunan popularitas. Caranya yaitu
dengan menempatkan acara bersangkutan di tengah-tengah dua program
unggulan. Audien akan mencoba mengikuti acara baru yang ditayangkan
setelah suatu program unggulan usai sambil menunggu acara unggulan
berikutnya sehingga tejadi flow through dari program unggulan ke program
lemah. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menarik perhatian audien
terhadap suatu acara baru.
6. Penghalangan (stunting)
Penghalangan merupakan strategi untuk merebut perhatian audien dengan
cara melakukan perubahan jadwal program secara cepat. Cara lain adalah
mengiterupsi suatu program yang kuat dengan cara lain yang lemah atau
sebaliknya menginterupsi program reguler dengan acara khusus yang
kuat.28

27
J.B Wahyudi.
28
J.B Wahyudi.
19

7. Strategi Lainnya
Strategi lainnya adalah beberapa strategi dengan tetap mempertahankan
program-program yang berhasil pada posisi yang dicapai sekarang. Pada
umumnya audien sudah terbiasa dengan jadwal program yang menjadi
kegemarannya. Perubahan jadwal program akan membingungkan audien
dan bahkan program tersebut dapat kehilangan audiennya. Disamping itu
stasiun telivisi yang akan menayangkan program unggulan sebaiknya
memilih waktu siaran pada saat tersedia banyak audien misalnya pada saat
prime time.29

2.6 Televisi Republik Indonesia (TVRI) Riau


Berdasarkan peraturan pemerintah No. 09 tahun 2002 tentang pengalihan
bentuk perusahaan jawatan (PERJAN) Televisi Republik Indonesia menjadi
perusahaan Perseroan (PERSERO atau PT) pada tanggal 25 April 2003.
Berdasarkan perubahan tersebut PERJAN TVRI Pekanbaru menjadi PT. TVRI
(PERSERO) STASIUN RIAU. Dalam perkembangan selanjutnya, TVRI
kembali mengalami perubahan status, berdasarkan :
1. Peraturan Pemerintah No:11 tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan
Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik (Lembaga Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor : 28).
2. Peraturan Pemerintah No : 13 tahun 2005 Tentang Lembaga Penyiaran
Publik Televisi Republik Indonesia (Lembaga Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor :30). (Dokumentasi TVRI, 2003)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah diatas, TVRI (Televisi Republik
Indonesia) telah berubah dari bentuk PT (PERSERO) menjadi LPP (Lembaga
Penyiaran Publik) dan ketentuan di atas mulai diberlakukan sejak bulan Mei
tahun 2007 dan LPP TVRI berada dalam naungan Departemen Komunikasi
dan Informasi Republik Indonesia.

29
Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi (Yokyakarta: Graha Ilmu, 2010).
20

Adapun bentuk Operasional aktif TVRI Stasiun Riau meliputi :


1. Siaran berita
2. Siaran acara langsung
3. Siaran bentuk rekaman
4. Siaran berbentuk iklan social
5. Pelayanan jasa lainnya
Sesuai pasal 14 UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, telah
menetapkan TVRI Stasiun Riau sebagai lembaga independent, netral, tidak
komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan public atau
masyarakat.
Untuk menjalankan misi sesuai Undang-undang penyiaran TVRI telah
dibekali sumber pembiyayaan yang memadai sesuai pasal 15 yaitu :
1. Iuran penyiaran. (ini sember penerimaan yang sangat potensial apabila
dapat diolah dengan baik)
2. APBN dan APBD. (penerimaan ini sangat tergantung pada
kebijaksanaan pemerintah pusat dan daerah masing-masing, serta
pendekatan yang dilakukan disaat penyusunan APBD)
3. Sumbangan masyarakat. (penerimaan ini hanya akan diperoleh dari
kerjasama penyiaran)
4. Siaran Iklan. (sumber ini hasilnya sangat bagus apabila materi siaran kita
diminati oleh pemirsa sehingga hasilnya akan sangat tergantung pada
rangking pemirsa dan luasnya jangkauan siaran).
Sebagaimana jasa penyiaran televisi, TVRI SPK Riau-Kepri
memberikan program acara sebagai bentuk strategi penyiaran untuk
merangkul audien. Beberapa strategi yang dilakukan TVRI SPK Riau-Kepri
yang merupakani hasil observasi awal:
1. Program acara yang dibuat memiliki segmentasi penonton dari usia,
pendidikan dan jenis kelamin. Disamping itu program acaranya mengacu
kepada orientasi masyarakat.
2. Memberikan informasi yang independen, netral dan mencerminkan
identitas dan budaya local dengan menyajikan informasi pemerintahan
21

seperti kegiatan-kegiatan pemerintahan se-Provinsi Riau dan


memberikan hiburan yang sehat serta menyajikan informasi tentang
olahraga, program acara budaya, serta agama.
TVRI Makasar menggunakan strategi sumber daya manusia dan
pengemasan yang mengusung konsep budaya lokal30, sedangkan LPP TVRI
menggunakan strategi manajemen programming TVRI meliputi beberapa
tahapan, mulai dari perencanaan, produksi dan pembelian, eksekusi, hingga
pengawasan dan evaluasi program melalui konten programnya.31
Dalam penelitian ini penulis menggunakan perencanaan strategi dan
strategi manajemen yang dilakukan oleh TVRI SPK Riau-Kepri dalam
mempertahankan dan melestarikan budaya lokal yaitu:
1. Perencanaan Strategi
Perencanaan strategi dalam hal ini adalah perencanaan program TVRI
SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan budaya lokal. Perencanaan
program adalah dimana programer harus melakukan pemilihan program
kemudian menempatkan program budaya lokal yang dapat menarik
target audiens pada program tersebut.
2. Perumusan strategi
Dalam perumusan strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahakan
dan melestarikan budaya lokal, yang yang mencakup pengembangan
misi dan tujuan jangka panjang, pengidentifikasi peluang dan ancaman
dari luar serta kekuatan dan kelemahan, pengembangan alternatif-
alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
3. Penerapan strategi,
Dalam perumusan strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahakan
dan melestarikan budaya lokal yang meliputi penentuan sasaran-sasaran
operasional tahunan, kebijakan perusahaan, motivasi karyawan dan

30
Maulana, ‗Strategi Lembaga Penyiaran Publik TVRI Makasar Dalam Mempertahankan
Eksistensi Program Siaran Lokal( Studi Pada Program Daeng Mampo) Uin Alauddin Makasar‘,
2016, http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1309/1/Maulana.pdf.
31
Haluan Citra Kusuma Wardhani, ‗Strategi Pemrograman Lembaga Penyiaran Publik
TVRI‘, 2011, http://journal.unair.ac.id/filerPDF/comme56d95f0c0full.pdf.
22

mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi telah ditetapkan dapat


diimplementasikan.
4. Evaluasi/kontrol strategi,
Dalam perumusan strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahakan
dan melestarikan budaya lokal yang mencakup usaha-usaha untuk
memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi,
termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil
langkah-langkah perbaikan jika diperlukan

2.7 Budaya Lokal


Budaya berasal dari kata budi yang berupa cipta ,karsa dan rasa,dengan
kebudayaan‖ yang Kebudayaan = cultuur (bahasa belanda) = culture (bahasa
inggris) = tsaqafah‖ (bahasa arab) dan berasal dari bahasa latin yaitu
colere‖yang artinya mengelolah, mengerjakan, menyuburkan dan
mengembangkan32.
Budaya lokal atau istilah asing disebut sebagai local wisdom merupakan
perilaku atau sikap seseorang yang berhubungan dengan alam dan lingkungan
sekitarnya, juga masyarakat sekitar. Umumnya, budaya lokal berpondasi pada
nilai-nilai agama, adat istiadat, atau nasehat-nasehat dari leluhur yang
terbentuk secara alami dalam masyarakat. Fungsi dari budaya lokal ini adalah
untuk membantu manusia beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Apabila ada eksistensinya, budaya lokal dapat lestari. Untuk itu upaya-
upaya dalam kelangsungannya diperlukan: perlindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan. Perlindungan meliputi upaya-upaya untuk menjaga agar hasil-
hasil budaya tidak hilang atau rusak. Pengembangan meliputi upaya-upaya
menggunakan hasil-hasil budaya untuk keperluan.
Pengembangan budaya lokal dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
dengan mempertahankan eksistensi tradisionalnya di lingkungan suku bangsa,
sehingga tetap merupakan bagian integral dari kebudayaan daerah. Disisi lain
perlu memperhatikan kebudayaan asing yang akan memperkaya kebudayaan

32
Joko Tri Prasetyo, Ilmu Budaya Dasar Mkdu (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998).
23

nasional. Dalam pengembangannya diperlukan kreatifitas pada tradisi warisan


peninggalan budaya dapat dipilah menjadi 2 yaitu, karya-karya budaya
tangible dan intangible. Untuk pembinaan kebudayaan yang diemban oleh
berbagai pihak dan masyarakat dapat dikelompokkan dalam usaha-usaha
berdasarkan sipatnya sebagai berikut::
a. Pemeliharaam, perawatan, dan pemugaran;
b. Penggalian dan pengkajian;
c. Pengemasan informasi budaya dan penyebarluasannya;
d. Perangsangan inovasi dan kreasi;
e. Perumusan nilai-nilai dan sosiologinya.33

2.8 Budaya Melayu


Budaya melayu adalah ciri khas dari daerah melayu yang dihasilkan
melalui kehidupan orang-orang melayu. Budaya melayu adalah budaya yang
ada sejak dahulu kala sejak awal keberadaan orang melayu. Salah satu daerah
yang ditempati orang-orang melayu adalah Provinsi Riau. Namun memasuki
abad 21 daerah Riau sudah terbagi menjadi dua propinsi yaitu Riau daratan
yang ibu kotanya adalah Pekanbaru dan Kepulauan Riau yang ibu kotanya
Tanjung Pinang. Walaupun sudah terbagi menjadi dua provinsi namun pada
hakikatnya tetaplah sebagai Provinsi Riau yang kaya akan budaya melayu
serta peninggalan- peninggalan sejarah melayu.
Sebagai provinsi yang mayoritas penduduknya merupakan orang
melayu, Riau menjadi pusat pariwisata yang unik bagi orang-orang yang ingin
mengenal dan mengetahui budaya dan kehidupan orang-orang melayu.
Banyak sekali pusat pariwisata di Riau ini baik itu peninggalan sejarah,
kondisi alam perpustakaan melayu, maupun adat istiadat orang melayu yang
unik dan mengagumkan.
Melayu dapat dilihat pengertian sempit maupun luas. Secara sempit
adalah etnis yang berbahasa dan beradat istiadat melayu serta agama Islam

Pamerdi Giri Wiloso, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar (Salatiga: CV. Anugrah Karya
33

Bersama Salatiga, 2012).


24

yang mendiami wilayah kawasan pantai di Sumatera, Kalimantan dan


beberapa kantong di pulau nusantara, yang disebut kampung melayu.
Sedangkan dalam pengertian luas adalah yang selama ini dipakai oleh pakar-
pakai antropologi yang menmandang dari sudut asal muasal awali, yang
mempunyai budaya melayu, yaitu seperti yang terlihat dari bahasa, perilaku,
karya material dan peralatan, maupun bentuk fisik tubuh.34
Budaya melayu sangat menjaga nilai-nilai tradisi kebudayaan Riau.
Tradisi kebudayaan Riau bisa berkembang dengan baik melalui ciri khas
melayu. Adat budaya melayu inilah yang mengatur hampir semua kegiatan
dan tingkah laku masyarakat Riau dengan bersendikan Syariat Islam. Hampir
semua penduduk Riau berasal dari suku melayu, seperti suku bugis, suku
Banjar, suku Mandaling, Suku Mingkabau, Suku Batak, dan lain-lain. Namun
tidak sedikit pula suku pendatang seperti suku Jawa dan Cina. Jenis rumah
tradisional cukup beragam, namun secara terdapat lima macam rumah
tradisional yang berasal dari Riau diantaranya adalah Rumah Melayu Lipat
Kajang, Rumah Melayu Atap Limas, Rumah Adat Saloso Jatuh Kembar,
Rumah Melayu Atap Lontik dan Balai Saloso Jatuh.
Fungsi dari pakaian pakaian daerah Riau bagi kebanyakan orang melayu
Riau selain untuk menutup aurat, melindungi badan aurat dari teriknya panas,
serta udara dingin, pakaian daerah Riau juga memiliki lambang-lambang dari
pakaian tersebut memiliki nilai-nilai yang luhur yang dijunjung tinggi oleh
masyarakat melayu Riau.35
Secara rinci, unsur-unsur budaya melayu menyangkut hal-hal sebagai
berikut:
1. Pandangan hidup Melayu
Melayu sebagai identitas kultural, biasanya diasosiakam dengan beragama
islam, beradat istiadat melayu, dan menempati kawasan melayu.

34
UU Hamidy, Beberapa Aspek Sosial Budaya Daerah Riau (Pekanbaru: UIR Press,
1993).
35
Riu Info. http://riauinfo.com/makna-dan-lambang-pakaian-melayu/ accessed 12 July
2019.
25

2. Kesenian Melayu
Kesenian Melayu adalah ekspresi dari kebudayaan masyarakat Melayu. Di
dalamnya terkandung sistem nilai Melayu, yang dijadikan pedoman dan
tunjuk ajar dalam berkebudayaan. Kesenian Melayu menjadi bahagian
yang inte gral dari institusi adat. Kesenian Melayu juga meluahkan filsafat
hidup
dan konsep-konsep tentang semua hal dalam budaya, seperti ketuhanan,
kosmologi, globalisasi, akulturasi, inovasi, enkulturasi, dan lain-lainnya.
3. Sastra Melayu
Sastra Melayu terbagi atas dua jenis, yaitu sastra melayu klasik dan sastra
melayu modern. Pembeda keduanya berasal dari segi bahasa yang
dipergunakan. Sastra Melayu klasik masih menggunakan bahasa melayu
pasar.
4. Kuliner Melayu
Dalam masyarakat melayu, tradisi kuliner kuliner juga berkembang
dengan baik dengan cita rasa tersebut bisa dirasakan dalam masakan Tilam
Cik Puan, Lontong Sagu Ikan Permata Geok, Es Pisang Tembatu dan
Selasih.
5. Busana Melayu
Pakaian merupakan simbol budaya yang menandai perkembangan
akulturasi, dan kekhasan budaya tertentu. Pakaian dapat pula menjadi
penanda bagi pemikiran masyarakat, termasuk pakaian tradisional melayu
Riau. Pakaian tradisional Riau terdiri atas pakaian harian, pakaian resmi,
dan pakaian adat.
6. Bangunan Melayu
Secara historis, seni bina melayu berkembang secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan dan fungsinya. Tahapan tersebut diawali dari rumah di
goa-goa batu, rumah pohon, rumah panggung, rumah panggung dari bata,
rumah papan beratap seng, rumah panggung yang berserambi (teras)
dengan ruang-ruang yang terpisah, hingga rumah panggung yang
bertingkat.
26

7. Hukum adat Melayu


Hukum adat melayu memiliki ciri-ciri yaitu, cara penyelesaian masalah
yang terjadi di wilayah hukum adat. Jika ada seseorang atau sekelompok
orang melanggar hukum adat di wilayah adat melayu Riau, maka akan
memasuki pengadilan adat.36

2.9 Penelitian Terdahulu


Dalam penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa literatur atau
pustaka untuk memperkuat penulisan, sehingga penelitian ini mendapatkan
hasil yang maksimal. Yang paling penting adalah pembahasan dan kajiannya
tiak sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya, diantaranya sebagai
berikut :
Penelitian yang dilakukan oleh Maulana dengan judul penelitian ―
Strategi lembaga Penyiaran Publik TVRI Makasar dalam mempertahankan
eksisten-si program siapan lokal‖. Hasil penelitian menunjukkan bahwa i TVRI
Makassar dalam mempertahankan eksistensinya program Daeng Mampo
melalui strategi yaitu dengan a) Pengelolaan oleh sumber daya yang telah
profesional dibidangnya dan telah memiliki pengalaman yang lama dalam
memproduksi program tersebut, b) Pengemasan yang mengusung konsep
budaya lokal yaitu Bugis Makassar menjadikan program ini menarik dan dekat
dengan masyarakat Sulawesi Selatan, c) Menjalin kemitraan .37
Penelitian yang dilakukan oleh Nadya Laras Ayu dengan judul Penelitian
―Manajemen strategis program berita Indonesia malam Lembaga
Penyiaran Publik TVRI‖. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LPP TVRI
sudah menjalankan manajemen strategis dalam program berita Indonesia
Malam. Dalam perencanaan program Indonesia Malam, LPP TVRI sudah
melakukan tahapan penjadwalan, penentuan target audien, penentuan tujuan
keuangan, tujuan program, dan diferensiasi program. Dalam proses
produksi program

36
Dewinta Putri, ‗3 Ciri-Ciri Hukum Adat Melayu Riau Yang Unik‘, 12 July 2019,
guruppkn.com/ciri-ciri-hukum-adat-melayu-riau.
37
Maulana, ‗Strategi Lembaga Penyiaran Publik TVRI Makasar Dalam Mempertahankan
Eksistensi Program Siaran Lokal( Studi Pada Program Daeng Mampo) Uin Alauddin Makasar‘,
2016, http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1309/1/Maulana.pdf.
27

Indonesia Malam, LPP TVRI menjalankan tahapan seperti rapat redaksid an


produksi berita. Dalam eksekusi program Indonesia Malam, LPP TVRI
menggu-nakan strategi penayangan ‗Counter Pogramming’. Dalam proses
pengawasan dan evaluasi program dilakukan oleh staf bidang berita melibatkan
KPI dan masyarakat.38
Penelitian yang dilakukan oleh Haulah Citra Kusuma Wardhani dengan
judul penenlitian ―Strategi pemrograman public penyiaran public TVRI‖ Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Strategi manajemen prog-ramming TVRI ini
meliputi beberapa tahapan, mulai dari perencanaan, produksi dan pembelian,
eksekusi, hingga pengawasan dan evaluasi program melalui konten
programnya39.
Penelitian yang dilakukan oleh Firdaus Azwar Ersyad,& Fitri Murfianti
dengan judul penelitian ―Strategi program TVRI Jawa Tengah dalam
meningkatkan kualitas melalui konten budaya pada Tepotulodho. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa TVRI menggunakan pola dinamis dalam
program strategi. Produksi program lebih banyak mendominasi dari pada
akuisisi. Pengawasan dan evaluasi program diterapkan oleh Rapat Evaluasi .
Strategi budaya lokalitas dalam program TepoTulodho menggambarkan
budaya Jawa dan salah satu strategi pendukung40.
Penelitian yang dilakukan oleh Hariska Purnama judul penelitian
―Strategi TVRI Kaltim dalam mempertahanan eksistensi sebagai
lembaga penyiaran publik ― Strategi perencanaan program yang dilakukan
TVRI Kaltim sudah cukup baik. namum pada indikator kemasan program,
TVRI Kaltim memang kurang memaksimal-kannya karena pihak program
TVRI Kaltim tidak memiliki karyawan dibidang khusus desain studio, hal ini
menyebabkan kemasan program TVRI Kaltim menjadi kurang menarik
dibandingkan dengan stasiun TVRI Kaltim menjadi kurang menarik diban-
dingkan dengan stasiun

38
Nadya Laras Ayu, ‗Analisis Majajemen Strategi Program Berita Indonesia Malam
Lembaga Penyiaran Publik TVRI‘ 3 (2016): 818.
39
Haluan Citra Kusuma Wardhani, ‗Strate
40
Firdaus Azwar Irsyad Dan Fitri Murfianti, ‗Strategi Program TVRI Jawa Tengah
Dalam Meningkatkan Kualitas Melalui Konten Budaya Pada Tepotulodho‘ 13 (2012): 39–57.
28

televisi komersil. Secara umum TVRI Kaltim telah melakukan upaya dalam
mempertahankan eksistensi sebagai lembaga penyiaran publik. Namun masih
dirasa kurang maksimal, sehingga perlu untuk di perbaiki terutama pada
indikator kemasan program yang bertujuan untuk menarik minat penonton
terhadap TVRI Kaltim, sehingga eksistensi TVRI Kaltim akan tetap terjaga.41
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini
mengambil objek TVRI SPK Riau Kepri dan dalam penelitian ini mengambil
beberapa aspek yang akan diamati untuk mengukur strategi TVRI dalam
melestarikan program siaran budaya lokal yaitu perumusan strategi, penerapan
strategi, evaluasi control strategi yang berkaitan dengan program siaran
budaya lokal.
Berdasarkan penelusuran pustaka tersebut menunjukkan bahwa tema
yang terkait dengan strategi program sudah pernah diteliti. Meskipun
demikian, penelitian-penelitian tersebut masih terfokus pada kajian strategi
pemogramannya. Artinya, belum ada penelitian yang khusus meneliti tentang
strategi siaran dalam melestarikan budaya lokal di Riau.

41
Hariska Purnama, ‗Strategi TVRI Kaltim Dalam Mempertahankan Eksistensi Sebagai
Lembaga Penyiaran Publik‘ 6 (2018): 184–98.
29

2.10 Kerangka Pikir

Strategi TVRI Riau dalam mempertahankan


dan melestarikan budaya lokal

1. Strategi TVRI SPK Riau Kepri


dalam mempertahankan Pandangan
hidup melayu
2. Strategi TVRI SPK Riau Kepri
dalam mempertahankan kesenian
melayu
3. Strategi TVRI SPK Riau Kepri
dalam mempertahankan kuliner
melayu
4. Strategi TVRI SPK Riau Kepri
dalam mempertahankan budaya
melayu
5. Strategi TVRI SPK Riau Kepri
dalam mempertahankan bangunan
melayu
6. Strategi TVRI SPK Riau Kepri
dalam mempertahankan sastra

Hasil

Gambar 2.1. Kerangka Pikir


30

Dalam penelitian ini penulis menganalisis bagaimana strategi yang


dilakukan oleh TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan dan
melestarikan program budaya lokal yaitu:
1. Pandangan hidup Melayu
Melayu sebagai identitas kultural, biasanya diasosiakan dengan
beragama islam, beradat istiadat melayu, dan menempati kawasan
melayu.
2. Kesenian Melayu
Kesenian Melayu menjadi bahagian yang integral dari institusi adat.
Kesenian Melayu juga meluahkan filsafat hidup dan konsep-konsep
tentang semua hal dalam budaya, seperti ketuhanan, kosmologi,
globalisasi, akulturasi, inovasi, enkulturasi, dan lain-lainnya.
3. Sastra Melayu
Sastra Melayu terbagi atas dua jenis, yaitu sastra melayu klasik dan sastra
melayu modern. Pembeda keduanya berasal dari segi bahasa yang
dipergunakan. Sastra Melayu klasik masih menggunakan bahasa melayu
pasar.
4. Kuliner Melayu
Dalam masyarakat melayu, tradisi kuliner kuliner juga berkembang
dengan baik dengan cita rasa tersebut bisa dirasakan dalam masakan
Tilam Cik Puan, Lontong Sagu Ikan Permata Geok, Es Pisang Tembatu
dan Selasih.
5. Busana Melayu
Pakaian merupakan simbol budaya yang menandai perkembangan
akulturasi, dan kekhasan budaya tertentu. Pakaian dapat pula menjadi
penanda bagi pemikiran masyarakat, termasuk pakaian tradisional melayu
Riau. Pakaian tradisionalRiau terdiri atas pakaian harian, pakaian resmi,
dan pakaian adat.
6. Bangunan Melayu
Secara historis, seni bina melayu berkembang secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan dan fungsinya. Tahapan tersebut diawali dari rumah di
31

goa-goa batu, rumah pohon, rumah panggung, rumah panggung dari bata,
rumah papan beratap seng, rumah panggung yang berserambi (teras)
dengan ruang-ruang yang terpisah, hingga rumah panggung yang
bertingkat.
7. Hukum adat Melayu
hukum adat melayu mempunyai ciri-ciri yaitu, cara penyelesaian masalah
yang terjadi di wilayah hukum adat. Jika ada seseorang atau sekelompok
orang melanggar hukum adat di wilayah adat melayu Riau, maka akan
memasuki pengadilan adat.
32

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian


Penelitian ini merupakan jeni penelitian dengan pendekatan deskriptif
kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penggambaran pengalaman dan
pemahaman berdasarkan hasil pemaknaan berbagai bentuk pengalaman sesuai
dengan karakteristik sasaran penelitian42. Dalam penelitian kualitatif segala
sesuatunya tidak dapat di ukur dengan angka dan teori yang digunakan dalam
penelitian tidak dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai
suatu hal menurut pandangan manusia yang telah diteliti 43. Peneliti akan
berusaha mendeskripsikan strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam artian
menggambarkan data kemudian melakukan analisis dari data yang telah
diperoleh agar tergambar secara jelas strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam
mempertahankan dan melestarikan budaya lokal (budaya melayu).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini di TVRI SPK Riau-Kepri, Jln Durian, Labuh Baru
Tim, Kec. Payung Sekaki, Pekanbaru Riau. Waktu yang digunakan dalam
penelitian ini sekitar kurang lebih 3 bulan, terhitung sejak pengesahan draf
proposal, penerbitan surat rekomendasi penelitian, hingga tahap pengujian
riset. Adapun Rencana penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.

42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2013).
43
Sugiyono.

32
33

Tabel 3.1 Rencana Penelitian

No Uraian September Oktober November


1. Pengesahan draf
proposal
2. Seminar proposal
3. Perbitan surat
rekomendasi
penelitian
4. Persiapan
penelitian
5. Penelitian
6. Penyusunan
laporan

3.3 Sumber Data


Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Data primer
Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan
dengan mengajukan pertanyaan yang menyangkut permasalahan
penelitian44.
2. Data sekunder
Merupakan data yang digunakan yang berasal dari perusahaan, selain itu
data skunder didapat melalui berbagai sumber yaitu literatur artikel, serta
yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.45.

3.4 Informan Penelitian


Informan berfungsi untuk menjawab pertanyaan siapa sebenarnya yang
diteliti dalam sebuah penelitian. Adapun informan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.

44
Sugiyono
45
Sugiyono.
34

Tabel 3.2 Daftar Informan Penelitian46


No Informan Jumlah (Orang )
1. Kepala program TVRI SPK 1
Riau-Kepri
2. Produser Pelaksana 1
3. Pengarah Acara 1
Jumlah 3

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Untuk mengumpulkan data yang lengkap di lapangan, penulis
menggunakan metode yaitu :
1. Metode Interview
Interview adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan
dan yang diwawancara yaitu yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu47. Dalam penelitian ini, penulis memilih wawancara secara mendalam
guna mendapatkan data yang kompleks, penulis wawancarai berkaitan
dengan strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan dan
melestarikan budaya lokal kepada 3 orang informan TVRI SPK Riau-
Kepri.
2. Metode Observasi
Metode observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti dalam melakukan penelitian baik secara langsung maupun tidak
langsung.48 Keunggulan metode ini adalah data dikumpulkan dalam dua
bertuk yaotu interkasi dan percakapan (conversation) Artinya selain
perilaku nonverbal juga mencangkup perilaku verbal dari orang-orang
yang diamati.49 Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengamati kegiatan
dan situasi yang sedang diteliti.

46
Sumber: TVRI Riau (2019)
47
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kuantitatif (PT. Remaja Rosdakarya, 2004).
48
Husein Umar, Metodelogi Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (Jakarta: Rajawali
Pers, 2004).
49
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2010).
35

3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang sering
digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data . metode observasi,
kuesioner atau wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan penelususran
dokumentasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yag
mendukung analisis dan interpretasi data.50 Dalam penelitian ini, dokumen
yang digunakan sebagai bahan referensi adalah Dokumntasi ini berupa
data-data historis atau data lainnya yang dimiliki oleh TVRI SPK Riau-
Kepri

3.6 Validitas Data


Setelah data dikumpulkan, untuk menguji keabsahan data, maka
selanjutnya perlu dilakukan pengujian dan pemeriksaan dan keabsahan data
(validitas data). Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teknik
trianggulasi. Trianggulasi adalah peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.51Penulis
menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk
sumber data yang sama secara serempak Dalam penelitian ini penulis
menggunakan hasil triangulasi data dengan narasumber, yaitu
membandingkan antara hasil wawancara, observasi dan dokumen, Observasi
dan dokumen. dan membandingkan antara dokumen yang ada dengan
pengamatan yang dilakukan

3.7 Teknik Analisis Data


Dalam penelitian deskriptif ini, peneliti menggunakan metode analisis data
model Miles dan Huberman, dimana dijelaskan bahwa analisis data meliputi
tiga alur kegiatan, yaitu :52

50
Rachmat Kriyantono.
51
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
52
Sugiyono.
36

1. Data Reduction (Reduksi Data)


Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hak yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dengan
demikian data yang sudah direduksi akan menghasilkan gambaran yang
lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan melakukan
pengumpulan data selanjutnya.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.
Penyajian data bisa berbentuk uaraian singkat, bagan hubungan antar
kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam penyajian data ini seluruh data-
data dilapangan yang berupa hasil dari observasi, wawancara dan
dokumentasi akan dianalisa sesuai dengan teori-teori yang telah
dipaparkan sebelumnya sehingga dapat memunculkan deskripsi tentang
strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan dan melestarikan
budaya lokal melalui siaran.
3. Conclusion Drawing/ Verification
Langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek
yang sebelumnya masing remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas.
37

BAB IV
GAMBARAN UMUM TVRI SPK RIAU-KEPRI

4.1 Sejarah TVRI SPK Riau-Kepri


TVRI Stasiun Riau Pada awalnya merupakan Stasiun Produksi
Pekanbaru yang diresmikan pada tanggal 3 November 1998 oleh Bapak Mhd.
Yunus Menteri Penerangan R.I dan merupakan stasiun produksi yang terakhir
berdasarkan urutan peresmian TVRI yang ada dipulau Sumatera53.
Dengan kata lain, Provinsi Riau merupakan daerah yang paling terakhir
memiliki stasiun TVRI diantara 7 (tujuh) Provinsi di Sumatera yang telah
memiliki Stasiun Penyiaran dan Stasiun Produksi. Pembangunan sarana dan
prasarana TVRI Stasiun Produksi Pekanbaru dimulai pada tahun 1995, sarana
dan prasarana yang dimiliki antara lain:
1. Gedung Kantor dan Studio TVRI SP Pekanbaru Seluas 480 m2
2. Rumah Dinas Sebanyak 9 (Sembilan) Unit
3. Mobil Jeep Mercy untuk Outside Broadcasting (OB) Van 2 unit
4. Mobil Operasional 1 (satu) unit
5. Peralatan Studio 1 (satu) paket
6. Kamera betacam 3 (tiga) unit
7. Meubelair kantor
Era pertelevisian di provinsi Riau ditandai dengan berdirinya stasiun
produksi di Pekanbaru. TVRI SP Pekanbaru diresmikan oleh Menteri
Penerangan pada tanggal 03 November 1998. TVRI stasiun produksi
Pekanbaru melakukan siaran lokal perdana pada tanggal 1 Ramadhan 1419
Hijriyah yaitu pada bulan Januari tahun 1999 (menyiarkan adzan magrib).
Kemudian dilanjutkan penayangan 1 jam54.
TVRI Stasiun Produksi pekanbaru melaksanakan tugas hanya
memproduksi bahan siaran dan berita yang dikirimkan ke TVRI Stasiun pusat,
dan penyiaran hasil produksinya dilakukan oleh TVRI Stasiun Pusat Jakarta.
TVRI Stasiun Produksi Pekanbaru melaksanakan uji coba mengudara melalui

53
TVRI RIAU KEPRI, ‗Sejarah TVRI KEPRI‘.
54
TVRI RIAU KEPRI.

37
38

system playback di Satuan Transmisi Pekanbaru Pertama kali melalui siaran


azan maghrib dari awal hingga akhir Ramadhan 1419 H (bulan januari tahun
1999). Rekaman produksi siaran berita pertama adalah liputan peresmian
stasiun produksi pekanbaru tanggal 3 November 1998 dan dilanjutkan dengan
memperingati hari pahlawan tanggal 10 November 1998 dihalaman Kantor
Gubernur Riau.

Gambar 4.2 Milestone LPP TVRI SPK Riau-Kepri-Kepri


Pada tahun 2012 LPP TVRI Stasiun Riau mendapat KPID Award
Provinsi Riau sebagai: Program Pendidikan Anak televisi terbaik dan
program berita televisi terbaik. Pembangunan studio di jalan durian labuh
baru dilakukan dalam tahun anggaran 2012 dan peresmian pemakaian
dilaksanakan tanggal 26 juli 2013 oleh direktur utama LPP Tvri Bapak Dr.
Farhat Syukri, MM dan dijadikan Studio-2 TVRI Stasiun Riau. Sejak
pertengahan tahun 2013 siaran TVRI Stasiun Riau dapat diterima secara
langsung di kota Dumai dan Kabupatan Siak dengan Sistem VPN IP.
Pada tahun 2013 LPP TVRI Stasiun Riau mendapat KPID Riau
Provinsi Riau sebagai pemenang kategori program berita dan kategori
program feature budaya.

4.2 Visi dan Misi TVRI SPK Riau-Kepri


Keberadaan TVRI Stasiun daerah yang merupakan unsur pendukung
jaringan penyiaran nasional sangat membantu pemerintah dalam
39

memberdayakan masyarakat disegala aspek kehidupan dan sekaligus


memberi akses bagi daerah dalam memperkenalkan budaya daerah setempat
ke tingkat nasional.
1. Visi TVRI SPK Riau-Kepri yaitu:
a. Terwujudnya LPP TVRI SPK Riau-Kepri-Kepri sebagai media utama
penggerak, pembangunan di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan
Riau
b. menjadi lembaga penyiaran kelas dunia yang memotivasi dan
memberdayakan, melalui program informasi, pendidikan dan hiburan
yang menguatkan persatuan dan keberagaman guna meningkatkan
martabat bangsa.55
2. Misi TVRI SPK Riau-Kepri yaitu:
a. Menyelenggarakan program siaran yang menumbuhkan rasa cinta tanah
air.
b. Menyelenggarakan siaran yang mendidik, menghibur, serta memberi
pelayanan informasi yang sehat dan berimbang, dalam membangun
budaya daerah dan sebagai kontrol sosial.
c. Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang mengacu pada lembaga
penyiaran yang modern.
d. Menyelenggara program siaran yang terpercaya, memotivasi, dan
memberdayakan yang menguatkan kesatuan dan keberagaman guna
meningkatkan martabat bangsa.
e. Mengelola sumber daya keuangan dengan tata kelola yang transparan,
akuntabel dan kredibel, secara profesional, modern, serta terukur
kemanfaatannya.56

4.3 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi TVRI SPK Riau-Kepri dipimpin oleh seorang Kepala
Stasiun dibantu oleh 3 orang Kepala Seksi, 2 orang Kepala Sub Bagian, dan 5

55
Sumber Arsip Bagian Umum TVRI Tahun 2018
56
TVRI RIAU KEPRI, ‗Visi Dan Misi‘, n.d., tvririau.co.id/visimisi.php.
40

orang Kepala Sub Seksi. Kepala Stasiun LPP TVRI SPK Riau-Kepri-Kepri
adalah Bapak Syarifuddin, SE, MM.57

58

Gambar 4.2 Struktur Organisasi LPP TVRI SPK Riau-Kepri-Kepri

4.5 Tugas Divisi LPP TVRI SPK Riau-Kepri-Kepri


1. Seksi Program dan Pengembangan Usaha
Seksi Program dan Pengembangan Usaha dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi dan dibantu oleh dua orang Kepala Sub Seksi yaitu Kepala

57
TVRI RIAU KEPRI, ‗Organisasi‘, n.d., tvririau.co.id/struktur-organisasi/php.
58
TVRI RIAU KEPRI, ‗Jumlah Pegawai‘, n.d., tvririau.co.id/sdmtvri.php.
41

Sub Seksi Program dan Kepala Sub Seksi Pengembangan Usaha. Kepala
Seksi Program dan Pengembangan Usaha, sejak tanggal 30 maret 2016
dijabat sampai saat ini oleh Suardi Camong, S.PT., M.I. Kom, sedangkan
Kepala Sub Seksi Program dijabat oleh Evi Lauri Shanti serta Kepala Sub
Seksi Pengembangan Usaha dipercayakan kepada Nasraini, kemudian
dibantu oleh 4 (empat) orang tenaga Pengarah Acara, 1 (satu) tenaga
dekorasi.59
Tenaga Profesi Sub Seksi Program Tahun 2018
Tabel 4.1 Tenaga Profesi Sub Seksi Program Tahun 2018
Status
No Nama Profesi Keterangan
Kepegawaian
1. Hendri Mulyadi, SP Pengarah Peg. LPP Sudah diklat
Acara
2. Mulyadi Pengarah Peg. LPP Sudah Diklat
Acara
3. Suyatno, SPT Pengarah Peg. LPP MMTC/
Acara Sudah Diklat
4. Eko Surya Lilinto Pengarah PNS Sudah Diklat
Acara
5. M. Yusuf Dekorasi Part Time
6. Muhammad Rizal Penyiar Part Time
7. Chandra Alfindodes Penyiar/ Part Time
Reporter
8. Debi Ramona Penyiar/ Part Time
Reporter
9. Salim Andeslan Penyiar Part Time
10. Riri Adzaki yatul Husna Penyiar Part Time
11. Elvi Rahmi Penyiar Part Time
12. Dina Indah Penyiar Part Time
13. TessaJulien Mahesa Penyiar Part Time
14. Indah Fatika Sari Penyiar Part Time
15. Mona Dwi Artika Penyiar Part Time
16. Yuli Kurnia Lestari Penyiar Part Time
17. Arief Ramadoni MA Penyiar Part Time
18. Alviona Dinda Safira Penyiar Part Time

59
Sumber Arsip Bagian Umum TVRI Tahun 2018
42

Tenaga Profesi Sub Seksi Pengembangan Usaha


Tabel 4.2 Tenaga Profesi Sub Seksi Pengembangan Usaha tahun 2018
No Nama Profesi Status Kepegawaian Keterangan
1. Nasraini AE PNS Kasubsie PU

2. Seksi Berita
Seksi Berita sesuai dengan struktur organisasi LPP TVRI Stasiun
Riau dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Berita, pada tahun 2018 Kepala
Seksi Berita dijabat oleh Bpk. Darmawan, S.Sos, M.Ikom. Kepala Seksi
Berita dibantu oleh 1 orang koordinator liputan, 4 orang Reporter, I orang
petugas admin, 4 orang kamerawan, 4 orang editor, dan 4 orang redaktur.
3. Seksi Teknik
Seksi teknik TVRI Stasiun Riau pada saat ini di dukung oleh 53
orang yang terdiri dari satu orang Kepala Seksi Teknik dan tiga orang
Kasubseksi dan dibantu oleh 49 kerabat kerja studio dan teknik transmisi.
Pada tahun 2018 Kepala Seksi Teknik dipercayakan kepada Budi Rianto
S.I.Kom, Kepala Sub Seksi Produksi dan Penyiaran dipercayakan kepada
Martin Indra S.Kom, Kepala Sub Seksi Teknik Transmisi adalah Sabeni
dan Kepala Sub Seksi Fasilitas Transmisi yaitu Pipin Sofian S.I.Kom.
Kegiatan Studio TVRI Stasiun. Riau, sejak bulan 24 agustus 2009,
dipindahkan ke komplek pemancar TVRI Jln. Durian no 24 Pekanbaru,
dikarenakan Microwave Link/FPU yang menghubungkan Studio TVRI
Rumbai ke pemancar TVRI Jln. Durian mengalami kerusakan permanen
akibat tersambar petir. Komputerisasi. Kegiatan operasional studio, baik
operasional continuity maupun system editing paket-paket seksi program
dan seksi berita kesemuanya dilakukan dengan menggunakan peralatan
komputerisasi. Studio di Rumbai, saat ini hanya digunakan untuk kegiatan
rekaman/siaran tunda disebabkan beberapa peralatan teknik dipindahkan
ke studio darurat Jln.Durian.
Siaran program-2 TVRI SPK Riau-Kepri Batam, sejak diresmikan
oleh presiden RI Susilo Bambang Yudoyono program siaran TVRI digital
di 3 stasiun TVRI (Jakarta, Surabaya dan batam) pada tanggal 21
desember 2010 yang lalu. TVRI Stasiun Riau (program-2) menyiarkan
43

program local TVRI SPK Riau-Kepri di batam selama 9 jam/hari, program


siaran dipekanbaru ke batam menggunakan fasilitas VPN (Virtual Personal
Network) PT. Telkom. Siaran tunda TVRI SPK Riau-Kepri, TVRI Stasiun
Riau sejak awal tahun 2009, melakukan siaran tunda di 6 daerah Tk-II
(Siak, dumai, tembilahan, pasir pangaraian, sungai pakning dan baserah),
menggunakan rekaman dengan DVD yang selanjutnya setiap malam
dikirim ke 6 daerah tersebut, hingga saat ini berjalan lancar.
4. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum merupakan unsur pendukung dalam kelancaran
operasional LPP TVRI Stasiun Riau. Sub Bagian Umum, dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian Umum sejak tahun 2017 sampai saat ini yang
dipercayakan kepada saudara Muhammad Yusuf, SE. Sub Bagian Umum
dibantu oleh 3 orang tenaga administrasi, 5 orang pengemudi, 5 orang
petugas keamanan dan 5 orang tenaga kebersihan/ harian lepas.
5. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan LPP TVRI dipimpin oleh seorang Kasubag
yaitu Muhyin, S. Sos. Di Sub Bagian Keuangan terdapat beberapa staff
antara lain 1 orang bendaharawan dan dibantu oleh 4 orang tenaga
administrasi keuangan.

4.6 Pola Acara LPP TVRI Stasiun Riau


Adapun pola LPP TVRI Stasiun Riau dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Mata Acara LPP TVRI SPK Riau-Kepri-Kepri Seksi Program
Tahun 2019

No Mata Acara Durasi Keterangan


1. Lentera Hati 60‖ Agama/Pendidikan
2. Mimbar Agama 60‖ Agama/Pendidikan
3. Band Anak Muda 60‖ Hiburan
4. Lagu Islami 60‖ Hiburan
5. IQR‘A 60‖ Pendidikan
6. Hallo Pemirsa 60‖ Hiburan
7. Rona Melayu 60‖ Budaya/Pendidikan
8. Calon Bintang 90‖ Hiburan
9. Akademi Da‘I Cilik 90‖ Pendidikan
10. Disekitar Kita 25‖ Hiburan
44

11 Sportif 60‖ Pendidikan


12 Warta Sepekan 60‖ Informasi
13 Warta Riau 60‖ Informasi
14 Riau Cemerlang 60‖ Informasi

4.7 Program Budaya Lokal di LPP TVRI Stasiun Riau


TVRI SPK Riau-Kepri hadir guna memenuhi kebutuhan masyarakat di
Riau dan sekitarnya dengan menanpilkan program-program siaran yang
mampu meningkatkan ketahanan budaya melayu dalam menghadapi era
globalisasi, sesrta sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Riau, dimana
masyarakat Riau dapat menonton program yang menyiarkan informasi
mengenai daerah setempat yang tidak ditayangkan oleh televisi nasional.
Sejak Tahun 2007, TVRI SPK Riau-Kepri sudah melayani masyarakat
Pekanbaru dan sekitarnya dengan program-program acara yang memang
berpihak pada budaya dan kearifan lokal masyarakat Riau. Tugas TVRI
SPK Riau-Kepri sebagai media massa adalah berupaya melestarikan budaya
daerah Riau, sehingga Budaya Melayu tidak ditinggalkan oleh budaya-budaya
yang baru.60
Salah satu bentuk program TVRI SPK Riau-Kepri yang mengangkat
budaaya lokal adalah Rona Melayu dan pesona Indonesia. Hal ini dilakukan
karena Riau terkenal dengan melayu, oleh karena itu TVRI SPK Riau-Kepri
bertugas untuk membuat sebuah program yang mengangkat tentang kearifan
lokal. Program Rona Melayu merupakan program Talkshow yang dikemas
ringan dan menarik, yang disiarkan secara live dan program ini menampilkan
beraneka ragam peristiwa atau informasi yang terjadi dan terkini di
wilayah Riau, dengan konsep acara menghadirkan tema dan narasumber
yang berbeda setiap kali tayang yang dipandu seorang presenter dengan
menggunakan bahasa melayu, busana melayu di selingi dengan musik
melayu dan membicarakan tema yang update maupun tidak terikat dengan
isu yang aktual.

60
Tri Rama Putra, ‗Manajemen Program Acara Rona Melayu Di Televiri Republik
Indonesia (TVRI) Riau-Kepri Dalam Melestarikan Budaya Melayu‘ 4 (n.d.),
https://media.neliti.com/f.
45

Program Pesona Indonesia adalah program yang di keluarkan oleh TVRI


pusat, dengan memperoleh materi acara dari seluruh provinsi Indonesia
dengan melibatkan seluruh TVRI yang tersebar di berbagai provinsi yang ada
di Indonesia termasuk TVRI SPK Riau-Kepri. Program Pesona Indonesia
menayangkan kegiatan yang berbau kebudayaan, makanan khas daerah,
pakaian adat dan hal-hal yang berhubungan dengan kesenian dari seluruh
provinsi di Indonesia termasuk Provinsi Riau. Bertujuan agar, kebudayaan dan
kesenian yang ada di Indonesia tidak tergeser dan hilang pada zaman millenial
sekarang, dan para generasi muda mau dan ikut dalam melestarikan
kebudayaan dan kesenian, serta menjadi ajang untuk memperkenalkan
Indonesia ke dunia. Materi acara yang di garap oleh TVRI SPK Riau-Kepri di
ambil dari kesenian dan kebudayaan yang ada di Provinsi Riau sendiri yang
khas akan budaya melayu.
Susunan pengarah acara pada program Rona Melayu dan Pesona
Indonesia sebagai berikut:
Rona Melayu
Produser : Suardi Camong
Produses Pelaksana : Evi Laurisanti
Kordinator : Muliadi
Pengarah Acara : Suyetno

Pesona Indonesia
Produser : Suardi Camong
Produses Pelaksana : Hendri Muliadi
Kordinator : Eko Suria Lilianto
Pengarah Acara : Muliadi
46

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Dalam bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan
hasil penelitian yaitu:
1. Strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan pandangan hidup
melayu yaitu dengan membuat program siaran berbentuk talkshow yang
menghadirkan budayawan sebagai narasumber yang memberikan
informasi mengenai hal tersebut.
2. Strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan kesenian melayu
yaitu dengan membuat program siaran berbentuk talkshow yang
mengkolaborasikan dengan musisi luar daerah.
3. Strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan kuliner melayu
yaitu dengan membuat program siaran berbentuk talkshow dan film
dokumenter. Pada acara talkshow ditampilkan kuliner-kuliner khas dan
cara pembuatannya, sedangkan pada film documenter dengan cara
mengunjungi lokasi pembuatan kuliner.
4. Strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan busana melayu
yaitu dengan membuat program siaran berbentuk talkshow dan film
dokumenter. Pada acara talkshow ditampilkan peragaan busana melayu,
sedangkan pada film documenter lebih ditegaskan cara pembuatannya.
5. Strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan busana melayu
yaitu dengan membuat program siaran berbentuk film documenter yang
menampilkan bangunan melayu yang ada di Riau.
6. Strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan sastra melayu
yaitu dengan membuat program siaran berbentuk talkshow, dimana pada
acara tersebut akan mengundang budayawan sebagai narasumber yang ahli
dalam sastra melayu.

61
62
47

7. Strategi TVRI SPK Riau-Kepri dalam mempertahankan hukum adat


melayu dengan mengundang budayawan sebagai narasumber yang ahli
dalam hukum adat melayu

6.2 Saran
Setelah melihat kondisi yang ada, serta berdasarkan hasil penelitian yang
peneliti lakukan, penulis memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan
sebagai masukan diantaranya:
1. Bagi pemerintah hendaknya dapat memberikan bantuan berupa anggaran
yang dapat membantu TVRI SPK Riau-Kepri dalam memaksimalkan
program siaran budaya lokal agar jangkauannya maksimal dapat diterima
di daerah-daerah di Provinsi Riau yang belum terjangkau siaran.
2. Bagi TVRI SPK Riau-Kepri hendaknya lebih meningkatkan strateginya
terutama dalam meningkatkan program siaran budaya lokal dan melakukan
promosi program budaya lokal.
48

DAFTAR PUSTAKA

Adi Badjuri. Jurnalistik Televisi. Yokyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Admodinata, Soebagio. Manajemen Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Ardya


Jaya, 2000.

Alfian, Magdalia. ‗Potensi Kearifan Iokal Dalam Pembentukan Jati Diri Dan
Karakter Bangsa‘, 13 June 2013. https://icssis.files.wordpress.com/.

David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Selemba Empat, 2011.

Dewinta Putri. ‗3 Ciri-Ciri Hukum Adat Melayu Riau Yang Unik‘, 12 July 2019.
guruppkn.com/ciri-ciri-hukum-adat-melayu-riau.

Effendy, Uchjana Onong. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007.

Evi Laurisanti. Hasil Wawancara, 23 November 2019.

Firdaus Azwar Irsyad Dan Fitri Murfianti. ‗Strategi Program TVRI Jawa Tengah
Dalam Meningkatkan Kualitas Melalui Konten Budaya Pada Tepotulodho‘
13 (2012): 39–57.

Frendy, Rangkuti. Strategi Promosi Yang Kreatif Dan Analisis Kasus. Integrated
Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009.

Haluan Citra Kusuma Wardhani. ‗Strategi Pemrograman Lembaga Penyiaran


Publik TVRI‘, 2011.
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/comme56d95f0c0full.pdf.

Hariska Purnama. ‗Strategi TVRI Kaltim Dalam Mempertahankan Eksistensi


Sebagai Lembaga Penyiaran Publik‘ 6 (2018): 184–98.

Hidajanto Djamal, Andi Fachruddin. Dasar-Dasar Penyiaran. Jakarta: Kencana,


2013.

———. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus


Besar Bahasa Indonesia (n.d.).

Husein Umar. Metodelogi Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers, 2004.

J.B Wahyudi. Dasar-Dasar Penyiaran. Jakarta: PT. Gramedia, n.d.

Joko Tri Prasetyo. Ilmu Budaya Dasar Mkdu. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998.
49

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indinesia. Kamus Besar


Bahasa Indonesia (2016).

Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2007.

Lexy J. Moleong. Metodelogi Penelitian Kuantitatif. PT. Remaja Rosdakarya,


2004.

Maulana. ‗Strategi Lembaga Penyiaran Publik TVRI Makasar Dalam


Mempertahankan Eksistensi Program Siaran Lokal( Studi Pada Program
Daeng Mampo) Uin Alauddin Makasar‘, 2016. http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/1309/1/Maulana.pdf.

Morisan, M.A. Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelolah Radio Dan


Televisi. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana, 2009.

Morissan, M.A. Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelolah Radio Dan


Televisi. Revisi. Jakarta: Kencana, 2009.

Mubah. A Safaril. ‗Stratrategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal Dalam


Menghadapin Arus Globalisasi‘ 24 (n.d.). http://www.journal.unair.ac.id/.

Mulyadi. Hasil Wawancara, 23 November 2019.

Nadya Laras Ayu. ‗Analisis Majajemen Strategi Program Berita Indonesia Malam
Lembaga Penyiaran Publik TVRI‘ 3 (2016): 818.

Pamerdi Giri Wiloso. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Salatiga: CV. Anugrah
Karya Bersama Salatiga, 2012.

Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2010.

Razief Al Hadi. ‗Peranan LPP TVRI Dalam Memberikan Informasi Pembangunan


Terhadapmasnyarakat Kota Pekanbaru‘. Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau, n.d. repository.uin-
suska.ac.id/8034/1/2012_201298KOM.pdf.

Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relation Dan Media Komunikasi Konsep Dan
Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014.

Salusu. Pengambilan Keputusan Strategi Untuk Organisasi Publik Dan


Organisasi Non Profit. Jakarta: Gramedia, 2006.

Suardi Camong S. PT., M Ikom. Hasil Wawancara, 23 November 2019.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta,


2013.
50

Terence, A, Shimp. Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Komunikasi


Pemasaran. 5th ed. Jakarta: erlangga, 2003.

Tri Rama Putra. ‗Manajemen Program Acara Rona Melayu Di Televiri Republik
Indonesia (TVRI) Riau-Kepri Dalam Melestarikan Budaya Melayu‘ 4
(n.d.). https://media.neliti.com/f.

TVRI SPK RIAU-KEPRI KEPRI. ‗Jumlah Pegawai‘, n.d.


tvririau.co.id/sdmtvri.php.

———. ‗Mata Acara‘, n.d. httptvririau.co.idmataacara.php.

———. ‗Organisasi‘, n.d. tvririau.co.id/struktur-organisasi/php.

———. ‗Sejarah TVRI KEPRI‘, 2017. httptvririau.co.idsejarah.php.

———. ‗Visi Dan Misi‘, n.d. tvririau.co.id/visimisi.php.

UU Hamidy. Beberapa Aspek Sosial Budaya Daerah Riau. Pekanbaru: UIR Press,
1993.

Wahyudi,J.B. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia, 1994.

Winardi. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana, 2003.


51

Lampiran 1: Dokumentasi Penelitian

Dokumentasi wawancara kepada kepala program oleh Suardi Camong pada November
2019

Dokumentasi wawancara kepada pengarah acara oleh Muliadi pada


November 2019
52

Dokumentasi wawancara kepada Produser Pelaksana oleh Evi Laurisati pada


January 2020

0 Ha ia u State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Ria

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber:
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar UIN Suska Riau.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UIN Suska Riau.
53

0 H ask c i p t a m i I i k U I N S u s k a R i a u
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber:
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UIN Suska Riau.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar UIN Suska Riau.
masalah.

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

FACt J I."IY' OF DAKWAH AND COMMUNICATION

Proposal dengan jud ul “Strategi TN" RI R I AfJ Dii lam Mempertahan l*au Dan
$4elestarikan Budaya LoJ saf Melalui Siaran” yang diaj ukan oleh saiidari

: 111543200751

Hurt .'' Tan_L al: katnis, 12 September


2019

: 08.00 \'\ IB

dengan ini ditert i iai untuk penulisan skripsi sclanjul nnx s eia1 t o i salah satu synrat
mendapatkan g e t ar sarjana I finn Koinunikasi pa‹ta Fa kt i l tas Dak za' l i dan Koi nut
asi
t l iuversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Ria
54
ts
H ak Cpi

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
4
Undang
DilindungU-indang

FACULTY OF DA KWAH AND COMMUNICATION


JI. It.& Soebrtntaa ke. ISO KB. 18 9imgang Bcru Fanam Pekanbaru 28293 PO.Box. 100t Tctg. 0T61-S62IZ3 Fax. 0781-582052 Web.www.uin•su8ka.ac.if, E<nall: „

Nomor : Un .04/F.IV/PP:00.9/8350/201 9 PekonDaru. 0 Rabiul AwOI ] 441 H


Sifat : Biaso 07 November 2019 M
Lampiran : 1 (satu) Eksemplor
Hal : Mengodokon Penelitian

Kepada Yth.
Kepolo Stosiun TVRI Riau
Di Pekan baru

Assalamu'Olaikum Warohmafullah Wa Dorakatuh

Dengan hormat,
Kami Sampaikon bahwa mahasiswa kami :
Nama Dewi Angg^aini
NIM 11543200751
Semester IX (Sembilan)
Jurusan/Prodi Ilmu Komun\
kasi

Mengadakon penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir


skripsi tingkat Sarjono [SI ) pada FaKultas Dakwah dan
Komunikasi Univers!tas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
dengan judul :
“Strotegl TVRI kiou dalam Mempertohonkon don Melestorikon Budoyo
Lokol Melalui Sharon”
Adapun sumber data penelitian adalah
“TVRI R1Ou”

Untuk maksud tersebut kami mohon berkenan memberikan petunjuk-


pe+untux don rekomendas/ terhadap pelaksanaan penelitian
tersebut.

Demikianfah yong kami sampatkan dan atos perhotionnya


diucapkan terima kas h.
e
StaI.t«

WOSSOIOM
a.n. ek*or,
kOn,
•**
laTmic*=*=•

r. N In, MA
l+. 1 660620 200604 1 015
Tembusan
\ . Rektor UHN Suska Riau
2. / lshcsiswo yang
bersangkutan
of
SultanSyarif KasR
55

0 Ha kc i
ts
Hka Cpf
ndang
DilindungUin-dUang

REKOMENDASI
Nomor : 503/DPMPTSP/NON IZIN•RISET/26492
TENTANG

PELAKSANAAN KEGIATAN RtGET/PRA RI3ET


DAN PENGUMPULAN DATA UNTUK BAHAN SKRIP9f

Kepada Oinas Penanarrtan Modal dan Pe\ayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Riau, setelah
membaca Surat Permohonan Riset dari Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasl UIN Sueka Riau,
Nomor : Un.04/F.IV/PP.00.9/7470/2019 Tanggal 4 Oktober 2019, dengan ini memberikan rekomendasi
kapaoa:

1. Nama DEWI ANGGRAINI


2. NIM / KTP 11543200751
3. Program Studi ILMU KOMUNIKASI
4. Janjang S1
5. Alamat PEKANBARU
6. Judul Penelitian STRATEQI TVRI OALAM MEMPERTAHANKAN DAN MELESTARIKAN
BUDAYA LOKAL MELALUI SIARAN
7, Lolasi TVRI RIAU

Penelitian

Dengan ketentuan sebagai


berikut:

1. Tidak melakukan kegiatan yang menyimpang dart ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pene1itian dan Pengumpulan Data ini bedangsung seIa'ma 6 (enam) bulan terhitung mulai
tanggal rekomandasi ini diterbitkan.
3. Kepada pihaK yang terkalt dihampkan dapat memberikan kemudahan serta membantu ke\ancaran kegiatan
Penalltian dan Pengumpulan f?ata dimaksud.

Demikian rekomandasi ini dibuat untuk diperquriakan reperMye.

Dibuat di. Pekanbaru


Pada Tanggel 6 Oktober
2019
State

ore DINAB PEOANAMAN NODAL OAN

TembusaA :
Disampafhan Kepada Yth •
1. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provfnsi Riau di Pekanbaru
2. Kepala Stasiun TVRI Riau Pekanbaru
3. Dekan Faxultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suska Riau di Pekanbaru
Yang Bersan9hutan
56

ia
uPqOe e

g
le
se%w!uonW i

° Modi E
E

/Smtr
iVina asiswa yango ersangkutan teiah seiesai melaksanakan8 enei itian tanggal
12 n ovemDer full sampai canggal 20f eoruari2 02u ciiL P P T v’0th tasiun Riaur iaiam
rangka penyusunan yugas ai‹fiir pe‹ri uiiahannya.

State Isl a m i c Uvieni rs t


of Su l ta n S ya r i f Kas i ni R
CI S SUSK..t R
1.'4L Hak Cipta Dilindungi Undang-U ndang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber:
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar UIN Suska Riau.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UIN Suska Riau.
57

PROCRRAM
Alhamdulillah I a &[,j5 mn8 yel caaikan atudi S1 dengan mengajukan judul sl i

BUDAYA LOKi \ L. ii bombing olehHa yatul lah Kumiadi,MA. Berdasarkan hasil ujian
psi ; S T RATEGI TVRI SPK RIAU- KEP fil DALAM MELESTARIKAN
BIOGRAFIS MENULIS

S1ARAN

sarjana

0 k cita k UIN Suska Riau State. Islamic Universit of Sultan Syarif Kasim Ria

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber:
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar UIN Suska Riau.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UIN Suska Riau.

Anda mungkin juga menyukai