Anda di halaman 1dari 18

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Analisis Univariat


Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah faktor – faktor yang berhubungan

dengan persalinan sectio caesarea di RSUD batara siang pangkep. Data tentang

variabel yang diteliti diambil dengan melakukan wawancara kepada responden

dengan menggunakan kuesioner dan melakukan observasi dengan melihat

langsung. Sampel pada penelitian ini sebanyak 35 orang.

Sebelum dilakukan pembahasan pada setiap variabel penelitian, terlebih

dahulu didiskripsikan karakteristik personal responden yang meliputi agama ,

pendidikan dan pekerjaan. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data sebagai

berikut :

1. Karakteristik Responden

a) Agama
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Agama di
RSUD Batara Siang Pangkep
Agama f %

Kristen 10 28.6

Islam 25 71.4

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep, diperoleh

dari hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi tertinggi terdapat pada


agama islam yaitu sebanyak 25 (71.4%), sedangkan proporsi terendah

terdapat pada agama Kristen yaitu 10 (28.6%).

b) Karakteristik Ibu Berdasarkan Pendidikan Dan Pekerjaan


Tabel 5.2.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Ibu di
RSUD Batara Siang Pangkep

Karakteristik Ibu f %

Pendidikan

SD 5 14.3

SMP 5 14.3

SMA 20 51.7

SARJANA 5 14.3

Pekerjaan
IRT 20 57.1

PNS 6 17.1

WIRAUSAHA 9 25.7

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer 2020


Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep. Untuk

tingkat pendidikan ditemukan proporsi terbesar terdapat pada SMA yaitu

sebanyak 20 orang (51.7%), untuk proporsi terendah berada pada tingkat

pendidikan SD yaitu 5 orang (14.3%). Untuk pekerjaan ditemukan proporsi

terbesar berada pada ibu yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT)

yaitu sebanyak 20 orang (57.1%), untuk proporsi terendah berdasarkan

pekerjaan berada pada PNS yaitu 6 orang (17.1%).


2. Partus Lama
Tabel 5.3.
Distribusi Freukensi Berdasarkan Partus Lama di
RSUD Batara Siang Pangkep
Partus Lama f %

Ya 27 77.9

Tidak 8 22.1

Jumlah 35 100
Sumber :
Data Primer 2020

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep.

berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa partus lama yang ya

sebanyak 27 orang (77.9%), sedangkan partus lama yang tidak berjumlah

8 orang (22.1%)

3. Riwayat SC

Tabel 5.4.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat SC
di RSUD Batara Siang Pangkep

Riwayat SC f %

Ya 20 57.1

Tidak 15 42.9

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep.

berdasarkan tabel di atas diperoleh data sebanyak 28 (93.3%) yang

riwayat SC ya, sedangkan yang tidak riwayat SC berjumlah 2 (6.7%).


4. Gawat Janin

Tabel 5.5.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gawat Janin
di RSUD Batara Siang Pangkep

Gawat Janin f %

Ya 30 85.7

Tidak 5 14.3

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep.

berdasarkan tabel di atas diperoleh data sebanyak 30 (85.7%) yang

gawat janin ya, sedangkan yang tidak gawat janin berjumlah 5 (14.3%).

5. Sectio Caesarea

Tabel 5.6.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sectio Caesarea
di RSUD Batara Siang Pangkep

Sectio Caesarea f %

Ya 32 91.4

Tidak 3 8.6

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep.

berdasarkan tabel di atas diperoleh data sebanyak 32 (91.4%) yang

section caesarea ya, sedangkan yang tidak section caesarea berjumlah

3 (8.6%).
B. Hasil Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui factor – faktor

yang berhubungan dengan persalinan sectio caesarea di RSUD batara siang

pangkep. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji Chi-Square, apabila

tidak memenuhi syarat dilakukan uji alternatif Chi-Square yaitu uji Fisher’s Exact

Test. Pengujian data penelitian menggunakan bantuan program SPSS versi

16.00 for Windows diperoleh hasil analisis sebagai berikut :

1. Hubungan Partus Lama Dengan Sectio Caesarea Di RSUD Batara Siang


Pangkep.

Tabel 5.7.
Hasil Analisis Hubungan Partus Lama Dengan Sectio Caesarea
Di RSUD Batara Siang Pangkep

Sectio Caesarea
Total Nilai-p
Partus
Tidak
Lama Lakukan
Dilakukan

n % n % n %
Ya 24 68.6 3 8.6 27 77.1
0,024
Tidak 8 22.9 0 0 8 22.9

Jumlah 32 91.4 3 8.6 35 100

Sumber : Hasil uji statistic Chi Square


Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep. ditemukan

proporsi terbesar berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa partus lama

yang dilakukan section caesarea sebanyak 24 orang (68.6%), dan partus

lama tapi tidak dilakukan sectio caesarea berjumlah 3 orang (8.6%). Yang

tidak partus lama tapi dilakukan sectio caesarea sebanyak 8 orang (22.9%),

serta yang tidak partus lama dan tidak dilakukan section caesarea berjumlah

0 orang (0%).

Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,024 (p <

0,05) Ho ditolak, artinya terdapat hubungan partus lama dengan persalinan

sectio caesarea di RSUD batara siang pangkep.

2. Hubungan Riwayat SC Dengan Sectio Caesarea Di RSUD Batara


Siang Pangkep.

Tabel 5.8.
Hasil Analisis Hubungan Riwayat SC Dengan Sectio Caesarea
Di RSUD Batara Siang Pangkep

Sectio Caesarea
Total Nilai-p
Riwayat SC
Tidak
Lakukan
Dilakukan

n % n % n %
Ya 18 51.4 2 5.7 20 57.1
0,027
Tidak 14 40.0 1 2.9 15 42.9

Jumlah 32 91.4 3 8.6 35 100

Sumber : Hasil uji statistic Chi Square


Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep. ditemukan

proporsi terbesar berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa riwayat SC

yang ya dan dilakukan section caesarea sebanyak 18 orang (51.4%), tapi

riwayat SC yang tidak namun tidak dilakukan sectio caesarea berjumlah 2

orang (5.7%). Sedangkan Yang tidak riwayat SC tapi dilakukan sectio

caesarea sebanyak 14 orang (40.0%), serta yang tidak riwayat SC dan tidak

dilakukan section caesarea berjumlah 1 orang (2.9%).

Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,027 (p <

0,05) Ho ditolak, artinya terdapat hubungan riwayat SC dengan persalinan

sectio caesarea di RSUD batara siang pangkep.

3. Hubungan Gawat Janin Dengan Sectio Caesarea Di RSUD Batara


Siang Pangkep.

Tabel 5.9.
Hasil Analisis Hubungan Gawat Janin Dengan Sectio Caesarea
Di RSUD Batara Siang Pangkep

Sectio Caesarea
Total Nilai-p
Gawat Janin
Tidak
Lakukan
Dilakukan

n % n % n %
Ya 28 80.0 2 5.7 30 85,7
0,024
Tidak 4 11.4 1 2.9 5 14.3

Jumlah 32 91.4 3 8.6 35 100

Sumber : Hasil uji statistic Chi Square


Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep. ditemukan

proporsi terbesar berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa gawat janin

yang ya dan dilakukan section caesarea sebanyak 28 orang (80.0%), tapi

gawat janin yang tidak namun tidak dilakukan sectio caesarea berjumlah 2

orang (5.7%). Sedangkan Yang tidak gawat janin tapi dilakukan sectio

caesarea sebanyak 4 orang (11.4%), serta yang tidak gawat janin dan tidak

dilakukan section caesarea berjumlah 1 orang (2.9%).

Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,024 (p <

0,05) Ho ditolak, artinya terdapat hubungan gawat janin dengan persalinan

sectio caesarea di RSUD batara siang pangkep.


BAB VI

PEMBAHASAN

1. Hubungan Partus Lama Dengan Sectio Caesarea Di RSUD Batara Siang


Pangkep.
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep. ditemukan

proporsi terbesar berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa partus lama

yang dilakukan section caesarea sebanyak 24 orang (68.6%), dan partus lama

tapi tidak dilakukan sectio caesarea berjumlah 3 orang (8.6%). Yang tidak partus

lama tapi dilakukan sectio caesarea sebanyak 8 orang (22.9%), serta yang

tidak partus lama dan tidak dilakukan section caesarea berjumlah 0 orang (0%).

Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,024 (p <

0,05) Ho ditolak, artinya terdapat hubungan partus lama dengan persalinan

sectio caesarea di RSUD batara siang pangkep.

Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam

pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi. Persalinan lama ditandai dengan

fase laten lebih dari 8 jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa

kelahiran bayi, dan dilatasi serviks di kanan garis waspada pada partograf.

Partus lama disebut juga distosia, di definisikan sebagai persalinan

abnormal/sulit (Karlina, Ermalinda dan Pratiwi, 2016)


Persalinan lama (partus lama) dikaitkan dengan His yang masih kurang

dari normal sehingga tahanan jalur lahir yang normal tidak dapat diatasi dengan

baik karena durasinya tidak terlalu lama, frekuensinya masih jarang, tidak

terjadinya koordinasi kekuatan, keduanya tidak cukup untuk mengatasi tahanan

jalan lahir tersebut (Manuaba, 2012).

Pecahnya ketuban dengan adanya cerviks yang matang dan kontraksi

yang kuat tidak pernah memperpanjang persalinan. Akan tetapi, bila kantong

ketuban pecah pada saat cerviks masih panjang, keras, dan menutup, maka

sebelum dimulainya proses persalinan sering terdapat periode laten yang lama.

Kerja uterus yang tidak efisien mencakup ketidakmampuan cervix untuk

membuka secara lancar dan cepat disamping kontraksi rahim yang tidak efektif

(Oxorn dan Forte, 2015). Dalam hal ini tindakan SC dengan indikasi partus

lama/tak maju adalah suatu persalinan buatan yang sangat dianjurkan, dimana

janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim

karena ketiadaan kemajuan dalam dilatasi serviks, atau penurunan dari bagian

yang masuk selama persalinan yang aktif ( Purnamasari, 2012).

Sectio caesarea adalah pengeluaran janin melalui insisi abdomen.

Persalinan ini digunakan jika kondisi ibu menimbulkan distress pada janin atau

jika telah terjadi distress janin. Berdasarkan survey WHO tahun 2018 di tiga

benua, yakni Amerika Latin, Afrika dan Asia dilaporkan bahwa rekam medis

RSU PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta, persalinan sectio caesarea dari

bulan Januari-Desember tahun 2018 ada 99 (perbulannya antara 7-11 ibu

bersalin SC) dan bulan januari-desember tahun 2019 ada 118 (perbulannya
<20 ibu bersalin SC), perbedaan dari tahun ketahun meningkatnya persalinan

sectio caesarea karena ada indikasi dan secara umum pasien rujukan dari BPS

dan puskesmas. maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul Faktor-

Faktor yang Berhubungan dengan persalinan Sectio Caesarea di RSU PKU

Muhammadiyah Kota Yogyakarta tahun 2018.

Menurut penelitian (Yaeni, 2017), Emergency dalam persalinan

merupakan tindakan persalinan buatan, salah satu tindakan tersebut adalah

persalinan sectio caesarea (SC). Tetapi di lain pihak persalinan SC

mengakibatkan angka kesakitan ibu dan biaya persalinan semakin tinggi

dibanding dengan persalinan normal. Peningkatan persalinan ini disebabkan

adanya indikasi medis dan indikasi non medis, indikasi non medis tersebut

dipengaruhi oleh umur, pendidikan, sosial budaya dan sosial ekonomi.

Dari pembahsan tentang partus lama, peneliti berasumsi bahwa hasil

penelitian menunjukan bagi ibu – ibu dengan komplikasi persalinan lama

tindakan utama yaitu sectio caesarea karena dari jumlah responden 35 orang

yang paling banyak dilakukan sectio caesarea dengan partus lama.

2. Hubungan Riwayat SC Dengan Sectio Caesarea Di RSUD Batara Siang


Pangkep.

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep. ditemukan

proporsi terbesar berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa riwayat SC

yang ya dan dilakukan section caesarea sebanyak 18 orang (51.4%), tapi

riwayat SC yang tidak namun tidak dilakukan sectio caesarea berjumlah 2 orang

(5.7%). Sedangkan Yang tidak riwayat SC tapi dilakukan sectio caesarea


sebanyak 14 orang (40.0%), serta yang tidak riwayat SC dan tidak dilakukan

section caesarea berjumlah 1 orang (2.9%).

Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,027 (p <

0,05) Ho ditolak, artinya terdapat hubungan riwayat SC dengan persalinan sectio

caesarea di RSUD batara siang pangkep.

Satu-satunya alasan yang paling lazim untuk melakukan bedah

caesarea tetap karena ibu pernah menjalani bedah caesarea sebelumnya.

Alasan ini tentu saja tidak sesuai dengan ketiga kategori Dr. Marx. Walaupun

alasan bahwa anda menjalani bedah caesarea sebelumnya mungkin

merupakan alasan yang cukup baik untuk menjalani bedah caesarea

berikutnya, dengan sendirinya alasan ini tak lagi dianggap sebagai alasan

medis yang baik. (Mulyawati, 2010)

Setiap wanita yang pernah mengalami kelahiran caesarea harus

mempertimbangkan risiko dan manfaat dalam memutuskan antara percobaan

persalinan atau mengulangi kelahiran caesarea elektif. Masalah utama terkait

dengan kelahiran pervaginam setelah kelahiran caesarea (vaginal birth after

caesarean birth, VBAC) adalah risiko rupture uterus yang kasusnya terhitung

sekitar 1 % (Dutton, Densmore, dan Turner, 2015)

Risiko komplikasi pada ibu meningkat sejalan dengan semakin

banyaknya jumlah persalinan cesarea yang pernah dilakukan, terutama risiko

terjadinya plasenta previa dan rupture uterus pada kehamilan berikutnya.

Adanya komplikasi akibat persalinan caesarea sebelumnya mengakibatkan ibu

harus melakukan persalinan secara bedah caesarea (Dewi, 2015).


Menurut penelitian (Sitorus, 2017) tentang persalinan sectio caesarea

di rumah sakit pemerintah lebih fokus dengan indikasi medis dimana demand

pelayanan lebih mengandalkan jaminan pelayanan kesehatan masyarakat

(JPKM) dan askes, sedang di rumah sakit swasta ditetapkan oleh wewenang

penuh dokter yang melakukan persalinan sectio caesarea. Di rumah sakit

pemerintah lebih banyak melakukan tindakan preventif sedangkan rumah sakit

swasta cenderung tidak melakukan promotif dan preventif tanpa dukungan

pendanaan pemerintah.

Satu-satunya alasan yang paling lazim untuk melakukan bedah caesarea

tetap karena ibu pernah menjalani bedah caesarea sebelumnya. Alasan ini

tentu saja tidak sesuai dengan ketiga kategori Dr. Marx. Walaupun alasan

bahwa anda menjalani bedah caesarea sebelumnya mungkin merupakan

alasan yang cukup baik untuk menjalani bedah caesarea berikutnya, dengan

sendirinya alasan ini tak lagi dianggap sebagai alasan medis yang baik.

(Mulyawati, 2014)

Peneliti berasumsi bukan berarti punnya riwayat sectio caesarea tidak

bisa melakukan operasi ulang melainkan sesuai dengan indikasi yang ada hal

ini di tunjukan dalam hasil penelitian yang di dapatkan ada beberapa responden

yang punnya riwayat sectio namun masih bisa dilakukan kembali.

3. Hubungan Gawat Janin Dengan Sectio Caesarea Di RSUD Batara Siang


Pangkep.

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD batara siang pangkep. ditemukan

proporsi terbesar berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa gawat janin


yang ya dan dilakukan section caesarea sebanyak 28 orang (80.0%), tapi gawat

janin yang tidak namun tidak dilakukan sectio caesarea berjumlah 2 orang

(5.7%). Sedangkan Yang tidak gawat janin tapi dilakukan sectio caesarea

sebanyak 4 orang (11.4%), serta yang tidak gawat janin dan tidak dilakukan

section caesarea berjumlah 1 orang (2.9%).

Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,024 (p <

0,05) Ho ditolak, artinya terdapat hubungan gawat janin dengan persalinan sectio

caesarea di RSUD batara siang pangkep.

Gawat janin adalah keadaan/reaksi ketika janin tidak memperoleh oksigen

yang cukup. Gawat janin dapat diketahui dari tanda-tanda sebagai berikut

Frekwensi bunyi jantung janin kurang dari 100 x/menit atau lebih dari 180

x/menit, Berkurangnya gerakan janin (janin normal bergerak lebih dari 10 kali

per hari), Adanya air ketuban bercampur mekonium, warna kehijauan.

(Karlina,Ermalinda, dan Pratiwi, 2016)

Fetal distress mengacu pada gangguan janin yang mengakibatkan

keadaan stress yang patologis dan potensial membawa kematian janin

(Lockhart dan Saputra, 2014). Fetal distress atau gawat janin merupakan

asfiksia janin yang progresif yang dapat menimbulkan berbagai dampak seperti

dekompresi dan gangguan sistem saraf pusat serta kematian. Jika serviks telah

berdilatasi dan kepala janin tidak lebih dari 1/5 diatas symphisis pubis, atau

bagian teratas tulang, lakukan persalinan dengan ekstraksi vacum ataupun

forceps. Jika serviks tidak berdilatasi penuh dan kepala janin berada lebih 1/5

atas diatas symphisis pubis, maka lakukan persalinan dengan sectio caesarea,
karena bahaya janin meninggal dalam kandungan. Sikap bidan adalah

melakukan konsultasi dengan dokter pengawasnya dan segera melakukan

rujukan sehingga janin dapat diselamatkan dengan tindakan operasi (Andriani,

2016).

Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

melahirkan bayi yang sempurna. Ada dua cara persalinan, yaitu persalinan lewat

vagina, lebih dikenal dengan persalinan normal atau alami dan persalinan

dengan operasi caesar atau sectio caesarea yaitu dengan tindakan operasi untuk

mengeluarkan bayi dengan malakukan insisi atau pemotongan pada kulit atau

perut, serta rahim ibu (Suririnah, 2016). Sectio caesraea umumnya dilakukan

ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan atau karena

adanya indikasi medis maupun non medis. Tindakan medis hanya dilakukan jika

ada masalah pada proses kelahiran yang bisa mengancam nyawa ibu dan janin

(Judhita, 2017)

Peneliti berasumsi berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu gawat janin bisa

menjadi fatal di akibatkan terjadinya kematian ibu dan janin sehingga di lakukan

sectio caesarea untuk bisa menyelamatkan keduanya atau ibunya. Oleh karena

itu ada beberapa ibu dengan gawat janin tapi tidak dilakukan sectio artinya masih

boisa di selamatkan tanpa dilakukan sectio.


BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian tentang Faktor – faktor yang berhubungan dengan

persalinan section caesarea di RSUD batara siang Pangkep. Maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada Hubungan partus lama dengan persalinan section caesarea di RSUD Batara

Siang Pangkep.

2. Ada Hubungan riwayat SC dengan persalinan section caesarea di RSUD Batara

Siang Pangkep.

3. Ada Hubungan gawat janin dengan persalinan section caesarea di RSUD Batara

Siang Pangkep.

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya yang lebih

mendalami tentang section caesarea di RSUD lainya


2. Bagi tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tambahan dan

lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dalam melakukan penerapan hasil

penelitian tentang section caesarea di RSUD lainya

Anda mungkin juga menyukai