HASIL PENELITIAN
dengan persalinan sectio caesarea di RSUD batara siang pangkep. Data tentang
berikut :
1. Karakteristik Responden
a) Agama
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Agama di
RSUD Batara Siang Pangkep
Agama f %
Kristen 10 28.6
Islam 25 71.4
Jumlah 35 100
Karakteristik Ibu f %
Pendidikan
SD 5 14.3
SMP 5 14.3
SMA 20 51.7
SARJANA 5 14.3
Pekerjaan
IRT 20 57.1
PNS 6 17.1
WIRAUSAHA 9 25.7
Jumlah 35 100
terbesar berada pada ibu yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT)
Ya 27 77.9
Tidak 8 22.1
Jumlah 35 100
Sumber :
Data Primer 2020
8 orang (22.1%)
3. Riwayat SC
Tabel 5.4.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat SC
di RSUD Batara Siang Pangkep
Riwayat SC f %
Ya 20 57.1
Tidak 15 42.9
Jumlah 35 100
Tabel 5.5.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gawat Janin
di RSUD Batara Siang Pangkep
Gawat Janin f %
Ya 30 85.7
Tidak 5 14.3
Jumlah 35 100
gawat janin ya, sedangkan yang tidak gawat janin berjumlah 5 (14.3%).
5. Sectio Caesarea
Tabel 5.6.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sectio Caesarea
di RSUD Batara Siang Pangkep
Sectio Caesarea f %
Ya 32 91.4
Tidak 3 8.6
Jumlah 35 100
3 (8.6%).
B. Hasil Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui factor – faktor
tidak memenuhi syarat dilakukan uji alternatif Chi-Square yaitu uji Fisher’s Exact
Tabel 5.7.
Hasil Analisis Hubungan Partus Lama Dengan Sectio Caesarea
Di RSUD Batara Siang Pangkep
Sectio Caesarea
Total Nilai-p
Partus
Tidak
Lama Lakukan
Dilakukan
n % n % n %
Ya 24 68.6 3 8.6 27 77.1
0,024
Tidak 8 22.9 0 0 8 22.9
lama tapi tidak dilakukan sectio caesarea berjumlah 3 orang (8.6%). Yang
tidak partus lama tapi dilakukan sectio caesarea sebanyak 8 orang (22.9%),
serta yang tidak partus lama dan tidak dilakukan section caesarea berjumlah
0 orang (0%).
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,024 (p <
Tabel 5.8.
Hasil Analisis Hubungan Riwayat SC Dengan Sectio Caesarea
Di RSUD Batara Siang Pangkep
Sectio Caesarea
Total Nilai-p
Riwayat SC
Tidak
Lakukan
Dilakukan
n % n % n %
Ya 18 51.4 2 5.7 20 57.1
0,027
Tidak 14 40.0 1 2.9 15 42.9
caesarea sebanyak 14 orang (40.0%), serta yang tidak riwayat SC dan tidak
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,027 (p <
Tabel 5.9.
Hasil Analisis Hubungan Gawat Janin Dengan Sectio Caesarea
Di RSUD Batara Siang Pangkep
Sectio Caesarea
Total Nilai-p
Gawat Janin
Tidak
Lakukan
Dilakukan
n % n % n %
Ya 28 80.0 2 5.7 30 85,7
0,024
Tidak 4 11.4 1 2.9 5 14.3
gawat janin yang tidak namun tidak dilakukan sectio caesarea berjumlah 2
orang (5.7%). Sedangkan Yang tidak gawat janin tapi dilakukan sectio
caesarea sebanyak 4 orang (11.4%), serta yang tidak gawat janin dan tidak
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,024 (p <
PEMBAHASAN
yang dilakukan section caesarea sebanyak 24 orang (68.6%), dan partus lama
tapi tidak dilakukan sectio caesarea berjumlah 3 orang (8.6%). Yang tidak partus
lama tapi dilakukan sectio caesarea sebanyak 8 orang (22.9%), serta yang
tidak partus lama dan tidak dilakukan section caesarea berjumlah 0 orang (0%).
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,024 (p <
pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi. Persalinan lama ditandai dengan
fase laten lebih dari 8 jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa
kelahiran bayi, dan dilatasi serviks di kanan garis waspada pada partograf.
dari normal sehingga tahanan jalur lahir yang normal tidak dapat diatasi dengan
baik karena durasinya tidak terlalu lama, frekuensinya masih jarang, tidak
yang kuat tidak pernah memperpanjang persalinan. Akan tetapi, bila kantong
ketuban pecah pada saat cerviks masih panjang, keras, dan menutup, maka
sebelum dimulainya proses persalinan sering terdapat periode laten yang lama.
membuka secara lancar dan cepat disamping kontraksi rahim yang tidak efektif
(Oxorn dan Forte, 2015). Dalam hal ini tindakan SC dengan indikasi partus
lama/tak maju adalah suatu persalinan buatan yang sangat dianjurkan, dimana
janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
karena ketiadaan kemajuan dalam dilatasi serviks, atau penurunan dari bagian
Persalinan ini digunakan jika kondisi ibu menimbulkan distress pada janin atau
jika telah terjadi distress janin. Berdasarkan survey WHO tahun 2018 di tiga
benua, yakni Amerika Latin, Afrika dan Asia dilaporkan bahwa rekam medis
bersalin SC) dan bulan januari-desember tahun 2019 ada 118 (perbulannya
<20 ibu bersalin SC), perbedaan dari tahun ketahun meningkatnya persalinan
sectio caesarea karena ada indikasi dan secara umum pasien rujukan dari BPS
dan puskesmas. maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul Faktor-
adanya indikasi medis dan indikasi non medis, indikasi non medis tersebut
tindakan utama yaitu sectio caesarea karena dari jumlah responden 35 orang
riwayat SC yang tidak namun tidak dilakukan sectio caesarea berjumlah 2 orang
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,027 (p <
Alasan ini tentu saja tidak sesuai dengan ketiga kategori Dr. Marx. Walaupun
berikutnya, dengan sendirinya alasan ini tak lagi dianggap sebagai alasan
caesarean birth, VBAC) adalah risiko rupture uterus yang kasusnya terhitung
di rumah sakit pemerintah lebih fokus dengan indikasi medis dimana demand
(JPKM) dan askes, sedang di rumah sakit swasta ditetapkan oleh wewenang
pendanaan pemerintah.
tetap karena ibu pernah menjalani bedah caesarea sebelumnya. Alasan ini
tentu saja tidak sesuai dengan ketiga kategori Dr. Marx. Walaupun alasan
alasan yang cukup baik untuk menjalani bedah caesarea berikutnya, dengan
sendirinya alasan ini tak lagi dianggap sebagai alasan medis yang baik.
(Mulyawati, 2014)
bisa melakukan operasi ulang melainkan sesuai dengan indikasi yang ada hal
ini di tunjukan dalam hasil penelitian yang di dapatkan ada beberapa responden
janin yang tidak namun tidak dilakukan sectio caesarea berjumlah 2 orang
(5.7%). Sedangkan Yang tidak gawat janin tapi dilakukan sectio caesarea
sebanyak 4 orang (11.4%), serta yang tidak gawat janin dan tidak dilakukan
Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,024 (p <
0,05) Ho ditolak, artinya terdapat hubungan gawat janin dengan persalinan sectio
yang cukup. Gawat janin dapat diketahui dari tanda-tanda sebagai berikut
Frekwensi bunyi jantung janin kurang dari 100 x/menit atau lebih dari 180
x/menit, Berkurangnya gerakan janin (janin normal bergerak lebih dari 10 kali
(Lockhart dan Saputra, 2014). Fetal distress atau gawat janin merupakan
asfiksia janin yang progresif yang dapat menimbulkan berbagai dampak seperti
dekompresi dan gangguan sistem saraf pusat serta kematian. Jika serviks telah
berdilatasi dan kepala janin tidak lebih dari 1/5 diatas symphisis pubis, atau
forceps. Jika serviks tidak berdilatasi penuh dan kepala janin berada lebih 1/5
atas diatas symphisis pubis, maka lakukan persalinan dengan sectio caesarea,
karena bahaya janin meninggal dalam kandungan. Sikap bidan adalah
2016).
melahirkan bayi yang sempurna. Ada dua cara persalinan, yaitu persalinan lewat
vagina, lebih dikenal dengan persalinan normal atau alami dan persalinan
dengan operasi caesar atau sectio caesarea yaitu dengan tindakan operasi untuk
mengeluarkan bayi dengan malakukan insisi atau pemotongan pada kulit atau
perut, serta rahim ibu (Suririnah, 2016). Sectio caesraea umumnya dilakukan
ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan atau karena
adanya indikasi medis maupun non medis. Tindakan medis hanya dilakukan jika
ada masalah pada proses kelahiran yang bisa mengancam nyawa ibu dan janin
(Judhita, 2017)
Peneliti berasumsi berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu gawat janin bisa
menjadi fatal di akibatkan terjadinya kematian ibu dan janin sehingga di lakukan
sectio caesarea untuk bisa menyelamatkan keduanya atau ibunya. Oleh karena
itu ada beberapa ibu dengan gawat janin tapi tidak dilakukan sectio artinya masih
PENUTUP
A. Kesimpulan
persalinan section caesarea di RSUD batara siang Pangkep. Maka dapat ditarik
1. Ada Hubungan partus lama dengan persalinan section caesarea di RSUD Batara
Siang Pangkep.
Siang Pangkep.
3. Ada Hubungan gawat janin dengan persalinan section caesarea di RSUD Batara
Siang Pangkep.
B. Saran
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya yang lebih
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tambahan dan