Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu nifas di Ruang Bougenvile
RSUD Kota Madiun tahun 2016
Berdasarkan tabel 5.1 diatas diketahui bahwa sebagian besar umur ibu adalah
Berdasarkan tabel 5.2 diatas diketahui bahwa hampir setengahnya pendidikan ibu
Berdasarkan tabel 5.3 diatas diketahui bahwa hampir setengahnya pekerjaan ibu
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu nifas tentang Perawatan
Payudara di Ruang Bougenvile RSUD Kota Madiun tahun 2016
Berdasarkan Tabel 5.5 diatas diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan ibu
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perawatan Payudara Ibu nifas di Ruang
Bougenvile RSUD Kota Madiun tahun 2016
Berdasarkan tabel 5.6 diatas diketahui bahwa sebagian besar perawatan payudara
5.2.3 Hubungan Pengetahuan Ibu nifas tentang Perawatan Payudara dengan Perawatan
Payudara di Ruang Bougenvile RSUD Kota Madiun tahun 2016
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan Ibu nifas tentang Perawatan
Payudara dengan Perawatan Payudara di Ruang Bougenvile RSUD Kota
Madiun tahun 2016
Berdasarkan tabel 5.7 diatas diketahui bahwa hubungannya adalah sebagian besar
pengetahuan dengan perawatan payudara baik (65,7 %). Berdasarkan hasil uji statistik
payudara didapatkan nilai p value 0,000 dengan nilai signifikan 0,05 dengan tingkat
5.3 Pembahasan
5.3.1 Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara payudara di Ruang Bougenvile
sebagian besar pengetahuan ibu nifas adalah baik sebanyak 28 responden (80%). Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas di Ruang Bougenvile RSUD Kota Madiun
Berdasarkan karakteristik umur pada tabel 5.1 diatas diketahui bahwa sebagian besar
umur ibu adalah kelompok umur antara 20 – 35 tahun sebanyak 26 responden (74,3% ), hal
ini menunjukkan bahwa ibu termasuk golongan usia produktif atau muda sehingga mudah untuk
mengikuti perkembangan informasi dan secara psikososial dapat menjalankan peran secara optimal,
sedangkan berdasarkan karakteristik pendidikan pada tabel 5.2 diatas diketahui bahwa hampir
responden (45,7%), menurut Nursalam dan Pariani (2010), semakin tinggi pendidikan ibu, maka
semakin mudah dalam menerima informasi baik yang didapat dari tenaga medis atau dari media
lainnya sehingga semakin banya pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan seseorang
akan menghambat sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenalkan terutama tentang
perawatan payudara. sesuai dengan pendapat Ambarwati (2012) tujuan perawatan payudara
ada beberapa tujuan perawatan payudara, yaitu : Untuk memelihara hygiene payudara,
melenturkan dan menguatkan puting susu, mengatasi puting susu yang datar atau terbenam
supaya dapat mengeluarkan ASI sehingga siap untuk disusukan kepada bayinya.) Tujuan
puting susu, mengeluarkan puting yang tertarik ke dalam, mempersiapkan produksi ASI
menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusui, merangsang kelenjar
air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar, dapat mendeteksi kelainan-kelainan
payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya, mempersiapkan mental
5.3.2 Perawatan payudara ibu nifas tentang perawatan payudara payudara di Ruang
hasil bahwa sebagian besar perawatan payudara ibu nifas adalah positif sebanyak 23
responden (65,7%). Hal ini menunjukkan bahwa perawatan payudara ibu nifas sudah
sesuai langkah-langkahnya.
Berdasarkan karakteristik nifas bahwa seluruhnya ibu nifas pada hari ke 1- 5 hari 35
(100%). Hal ini menunjukkan bahwa ibu sangat penting dalam melakukan perawata
payudara karena sangat membantu dalam pengeluaran ASI. Sesuai dengan pendapat
kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi, meningkatkan produksi ASI dengan
melenturkan dan menguatkan puting, dan mengetahui secara dini kelainan puting susu.
5.3.3 Hubungan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara dengan perawatan
payudara payudara di Ruang Bougenvile RSUD Kota Madiun tahun 2016
Berdasarkan hasil penelitian yang dapat di ketahui pada tabel 5.7 hubungannya
adalah sebagian besar pengetahuan dengan perawatan payudara baik (65,7 %).
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman Rank hubungan
pengetahuan dengan perawatan payudara didapatkan nilai p value 0,000 dengan nilai
signifikan 0,05 dengan tingkat keeratan 0,692 maka kesimpulannya ada hubungan
penting, karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Ibu dalam
menyusui dini. Perawatan payudara yang benar memerlukan alat-alat bahan seperti
minyak, baby oil, waslap, kapas dan handuk yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya, Peran keluarga terutama suami sangat berpengaruh pada ibu hamil dan
pada perawatan payudara. Perawatan payudara dapat dilkukan dengan menjaga payudara
tetap bersih dan kering, terutama bagian putting susu, menggunakan BH yang menyokong
payudara, apabila putting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang keluar disekitar
putting susu yang tidak lecet, apabila lecet, dapat diistirahatkan selama 24 jm ASI
dapat minum paracetamol tablet setiap 4-6 jam, apabila payudara bengkak akiibat
menggunakan kain basah, urut payudara dari aah pangkalke putting atau guunakan sisir
untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju putting, keluarkan ASI sebagian dari
bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi lunak, susukan bayi setiap 2-3 jam.
Apabila bayi tidak menghisap seluruh ASI, sisanya keluarkan dengan tangan, letakkan kain