Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KECEMASAN IBU NIFAS DALAM

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUANG NIFAS RSUD


DR SOEGIRI LAMONGAN

Anis Dwi Kurniawati 2015. Hubungan Perilaku Dengan Kecemasan Ibu Nifas Dalam
Perawatan Bayi Baru Lahir Di Ruang Nifas Rsud Dr Soegiri Lamongan. Skripsi
Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Majapahit Mojokerto. Pembibing: (1)
Dr. Abdul Muhith, S.Kep. Ns.MM.Kes (2) Arief Fardiansyah,ST.,Mkes.

ABSTRAK

Kecemasan dapat timbul ketika individu menghadapi pengalaman-


pengalaman baru seperti memulai pekerjaan baru atau melahirkan bayi.
Pengalaman ibu yang baru pertama sekali dalam perawatan bayi baru lahir,
sudahlah pasti memiliki tingkat kecemasan yang berat dibandingkan ibu yang
telah beberapa kali melahirkan serta telah beberapa kali merawat bayinya dengan
sendiri. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan perilaku dengan
kecemasan ibu nifas dalam perawatan bayi baru lahir di ruang Melati RSUD Dr
Soegiri Lamongan.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara analitik dengan
pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 40 orang ibu nifas primipara.
Pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik Simple Random Sampling.
Variabel bebas adalah Pengetahuan, Sikap dan Tindakan, sedangkan variabel
tergantung adalah Kecemasan. Analisi data menggunakan Korelasi Spearman rho.

Hasil analisis disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara


tingkat pengetahuan dengan kecemasan ibu nifas dalam perawatan bayi baru lahir
di Ruang Nifas RSUD Dr Soegiri Lamongan (p=0,012). Ada hubungan yang
signifikan antara sikap dengan kecemasan ibu nifas dalam perawatan bayi baru
lahir (p=0,0440, serta terdapat hubungan yang signifikan antara tindakan dengan
kecemasan ibu nifas dalam perawatan bayi baru lahir (p=0,026).

Tenaga kesehatan dapat bekerja sama mengurangi tingkat kecemasan ibu-


ibu nifas dalam perawatan bayi baru lahir dengan pemberian pendidikan
kesehatan dan konseling kepada ibu-ibu yang bersalin di rumah sakit ataupun ke
tempat pelayanan kesehatan lainnya, sebagai upaya mengurangi angka kesakitan
dan kematian neonatus ataupun bayi baru lahir.

Kata kunci : Ku pengetahuan, Sikap, Tindakan dan Kecemasan


Relationship Between The Perception Of The Quality Of Nursing Care
With Patient Satisfaction BPJS Users In The Lavender Room
Hospital Dr. Soegiri Lamongan

Anis Dwi Kurniawati. 2015. Relationship Between The Behavior Of Mothers With
Postpartum Anxiety In Newborn Care In Melati Hospital Dr Soegiri
Lamongan..Undergraduate Courses In Nursing Thesis, STIKES Majapahit
Mojokerto. Lector :(1) Dr. Abdul Muhith, S.Kep. Ns.MM.Kes (2) Arief
Fardiansyah,ST.,Mkes.

ABSTRACT

Anxiety can arise when individuals face new experiences such as starting a
new job or having a baby. New mothers experience the first time in newborn care,
well certainly have severe anxiety levels compared to mothers who have given
birth several times and has several times taking care of her baby alone. This study
aims to analyze the relationship between the behavior of mothers with postpartum
anxiety in newborn care in Melati Hospital Dr Soegiri Lamongan.
The design used in this study is cross-sectional analytic approach. Total
sample of 40 primiparous puerperal women. Sampling using simple random
sampling technique. The independent variable is the Knowledge, Attitudes and
Actions, while the dependent variable is anxiety. Data analysis using Spearman
rho correlation.
The results of the analysis concluded there is a significant relationship
between the level of knowledge with anxiety postpartum mothers in the care of
newborns in Space Postpartum Hospital Dr Soegiri Lamongan (p = 0.012). There
was a significant correlation between attitude with anxiety postpartum mothers in
the care of newborn infants (p = 0.0440, and there is a significant relationship
between measures of anxiety postpartum mothers in the care of newborn infants
(p = 0.026).
Health workers can work together reduce the level of anxiety in the post-
partum mothers newborn care by providing health education and counseling to
mothers who give birth at a hospital or other health care to place, as an effort to
reduce morbidity and mortality of neonates or new baby was born

Keywords: Knowledge, Attitudes, Actions and Anxiety

PENDAHULUAN pasca bersalin. Hal ini ditunjukkan


dengan kesukaran berpikir jernih dan
Kecemasan dapat timbul ketika bertindak secara efektif terhadap
individu menghadapi pengalaman- tuntutan lingkungan. Pengalaman ibu
pengalaman baru seperti masuk sekolah, yang baru pertama sekali dalam
memulai pekerjaan baru atau melahirkan perawatan bayi baru lahir, sudahlah pasti
bayi. Kecemasan juga merupakan memiliki tingkat kecemasan yang berat
sesuatu yang diperoleh dari belajar ibu dibandingkan ibu yang telah beberapa
kali melahirkan serta telah beberapa kali rewel, dan mudah sakit karena
merawat bayinya dengan sendiri kurangnya perawatan dari sang ibu
(Pratiwi, 2010). (Elvira, 2009). Berdasarkan kondisi
Dalam hal perawatan bayi Tersebut Peneliti Tertarik Untuk
terutama pada bayi baru lahir, pada Meneliti Hubungan Tingkat
awalnya sangat dibutuhkan kesabaran Pengetahuan Dan Sikap Dengan
yang tinggi. Selain itu, diperlukan juga Kecemasan Ibu Nifas Dalam Perawatan
pengetahuan tentang bagaimana Bayi Baru Lahir di Ruang Melati RSUD
sebenarnya perawatan bayi yang benar. Dr Soegiri Lamongan.
Merawat bayi memang akan segera
menjadi sifat yang alami. Perawatan METEDOLOGI PENELITIAN
bayi juga merupakan cara mencari apa Penelitian ini menggunakan
sebenarnya yang paling cocok untuk ibu desain analitik korelasional dengan
dan bayi itu sendiri. pendekatan cross sectional (Hidayat, A.
Dalam merawat bayi butuh Azis Alimul, 2007). Jumlah sampel
perhatian khusus dan penuh kasih sebanyak 45 responden yaitu seluruh Ibu
sayang, untuk itu diperlukan penerimaan Primipara di Ruang Nifas RSUD Dr.
yang dalam dan memang benar-benar Soegiri Lamongan. Sampel diambil
diinginkan ibu sendiri untuk merawat dengan teknik simple random sampling.
bayinya. Perawatan bayi menyangkut Pengumpulan data menggunakan
banyak hal, dimulai dari ketika ibu kuesioner, setelah ditabulasi data
mengangkat kepala bayi, saat memberi dianalisis dengan menggunakan uji
ASI sebagai makan dan minum bayi korelasi spearman.
selama 6 bulan pertama, dan sebagainya.
Hal tersebut diharapkan, ibu mampu HASIL PENELITIAN
mengajak bayinya berbicara secara 1) Data Umum
perlahan dan lembut, sambil, melakukan (1) Distribusi Usia
kontak mata dengan bayinya. Ini akan Tabel 1 Distribusi responden
berlaku positif terhadap hubungan ibu beradasarkan usia
dan bayi (Nolan, 2012).
N Umur Frek Persen
Beberapa dampak negatif pada
o
ibu yang terkena kecemasan
1 < 20 tahun 2 5,0%
pascapersalinan, yaitu minat dam
2 20-35 tahun 37 92,5%
ketertarikan ibu pada bayi berkurang
3 > 35 tahun 1 2,5%
dan tidak menunjukan respon yang
Total 45 100
positif terhadap kehadiran bayi yang
baru dilahirkannya. Dalam hal ini, ibu Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan
tidak mampu merawat bayinya secara Hampir seluruhnya (92,5 %) responden
optimal karena ibu merasa tidak berdaya berusia 20 - 35 tahun tahun yaitu
dan kurang percaya diri, sehingga ibu sebanyak 37 orang.
lari dari tanggung jawabnya sendiri.
Sedangkan dampak negatif yang dapat
terjadi pada bayi, yaitu tumbuh menjadi (2) Distribusi Pendidikan
anak yang sensitif, mudah menangis,
Tabel 2 Distribusi beradasarkan (5) Sumber Informasi tentang Perawatan
Pendidikan Bayi Baru Lahir
Tabel 5 Sumber Informasi tentang
N Pendidikan Frek Persen
Perawatan Bayi Baru Lahir
o
1 Dasar 3 7,5 N Informasi Frek Persen
2 Menengah 30 75,0 o
3 Tinggi 7 17,5 1 Tidak pernah 9 22,5%
Total 40 100 2 Tenaga 16 40,0%
medis
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan
3 Media massa 9 22,5%
mayoritas (75,0%) responden
4 Lain-lain 6 15,0%
berpendidikan menengah yaitu sebanyak
Total 40 100
30 orang.
Berdasarkan tabel 4.5
(3) Distribusi Pekerjaan menunjukkan hampir separuh (40,0%)
Tabel 3 Distribusi beradasarkan responden memiliki sumber informasi
Pekerjaan dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 16
orang .
N Pekerjaan Frek Persen
o
(6) Distribusi Pengetahuan
1 Bekerja 23 57,5%
Tabel 6 Distribusi beradasarkan
2 Tidak 17 42,5%
Pengetahuan
bekerja
Total 40 100 N Pendidikan Frek Persen
Berdasarkan tabel 4.3 o
menunjukkan lebih dari separuh (57,5 1 Rendah 9 22,5%
%) responden Bekerja yaitu sebanyak
2 Sedang 19 47,5%
23 orang.
3 Tinggi 12 30,0%
Total 40 100
(4) Informasi tentang Perawatan Bayi Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan
Baru Lahir hampir separuh (47,5%) responden
Tabel 4 Informasi tentang Perawatan memilikipengetahuan sedang yaitu
Bayi Baru Lahir sebanyak 19 orang.

N Informasi Frek Persen


(7) Distribusi Pekerjaan
o
Tabel 7 Distribusi beradasarkan
1 Tidak pernah 9 22,5%
Sikap
2 Pernah 31 77,5%
Total 40 100 N Sikap Frek Persen
Berdasarkan tabel 4.4 o
menunjukkan lebih dari separuh (77,5
1 Negatif 15 37,5%
%) responden pernah mendapatkan
2 Positif 25 62,5%
Total 40 100
informasi tentang perawatan bayi baru
lahir yaitu sebanyak 31 orang. Berdasarkan tabel 4.7
menunjukkan lebih dari separuh (62,5
%) responden memiliki sikap positif r=0,395 p=0,012 (p<0,05)
yaitu sebanyak 25 orang.
Berdasarkan tabel 4.10
(8) Distribusi Tindakan menunjukkan bahwa dari 19 orang yang
Tabel 8 Distribusi beradasarkan Pengetahuan Sedang sebagian besar
Tindakan responden memiliki Kecemasan dalam

N Pekerjaan Frek Persen Tindaka Kecemasan Jumlah


o n Normal Ringan Sedang N %
1 Buruk 16 40.0% % % %
2 Baik 24 60,0% Buruk 8 53,3 6 37,5 2 12,5 16 100
Total 40 100 Baik 20 80,0 3 12,5 1 4,2 24 100
Jumlah 28 70,0 9 22,5 3 7,5 40 100
Berdasarkan tabel 4.8 kategori Normal yaitu sebanyak 17
menunjukkan lebih dari separuh (60,0 orang(89,5 %). Berdasarkan dari hasil
%) responden memiliki tindakan yang uji statistik (korelasi spearman)
baik yaitu sebanyak 24 orang. didapatkan nilai r = -0,395 p= 0,012
(p<0,05), maka dapat disimpulkan
(9) Distribusi Kecemasan bahwa terdapat hubungan yang
Tabel 9 Distribusi beradasarkan bermakna antara Pengetahuan dengan
Kecemasan Kecemasan pada ibu nifas di Ruang
Nifas RSUD Dr Soegiri Lamongan.
N Pekerjaan Frek Persen
o
(2) Hubungan Sikap dengan
1 Normal 28 70,0%
kecemasan di ruang Nifas RSUD
2 Ringan 9 22,5%
Dr. Soegiri Lamongan.
3 Sedang 3 7,5%
Total 40 100 Sika Ke Jumlah
p ce
Berdasarkan tabel 4.9 ma
menunjukkan lebih dari separuh (70,0 san
%) responden memiliki kecemasan Normal Ringan Sedang N %
dalam kategoro normal sebanyak 23 % % %
orang. Negatif 8 53,3 4 26,7 3 20,0 15 100
Positif 20 80,0 5 20,0 0 0 25 100
Jumlah 28 70,0 9 22,5 3 7,5 40 100
2) Data Khusus Tabel 4.11 : Tabel silang hubungan
(1) Hubungan pengetahuan dengan Sikap dengan kecemasan Di
kecemasan di ruang Nifas RSUD Ruang Nifas RSUD Dr. Soegiri
Dr. Soegiri Lamongan. Lamongan.
Tabel 4.10 : Tabel silang hubungan r=0,320 p=0,044 (p<0,05)
pengetahuan dengan kecemasan
Di Ruang Nifas RSUD Dr. Berdasarkan tabel 4.11
Soegiri Lamongan. menunjukkan bahwa dari 15 orang yang
Pengeta Kecemasan Jumlah memiliki sikap Negatif sebagian besar
huan Normal Ringan Sedang N % responden memiliki Kecemasan dalam
% % % kategori Normal yaitu sebanyak 8 orang
Rendah 2 22,2 4 44,4 3 33,3 9 100
Sedang 17 89,5 2 10,5 0 0 19 100
Tinggi 9 75,0 3 25,0 0 0 12 100
Jumlah 28 70,0 9 22,5 3 7,5 40 100
(53,3 %). Berdasarkan dari hasil uji lebih memahami tentang perawatan bayi
statistik (korelasi spearman) didapatkan baru lahir maka perasaan cemas yang
nilai r = -0,320 p= 0,04 (p<0,05), maka dirasakan berkurang bahkan tidak ada
dapat disimpulkan bahwa terdapat dalam perawatan bayi baru lahir.
hubungan yang bermakna antara Sikap Dengan kata lain kecemasan akan
dengan Kecemasan pada responden di meningkat jika pengetahuan seseorang
Ruang Nifas RSUD Dr Soegiri kurang. Hal ini sesuai dengan pendapat
Lamongan. Potter (2005) dimana dikatakan jika
orang dewasa menuruti pendidikan
(3) Hubungan Tindakan dengan kesehatan karena takut akan akibat yang
kecemasan di ruang Nifas RSUD akan ditimbulkannya. Jadi, semakin baik
Dr. Soegiri Lamongan. pendidikan yang diberikan semakin baik
Tabel 4.12 : Tabel silang hubungan pula pengetahuan yang diperoleh dari
Tindakan dengan kecemasan Di hasil pembelajaran, sehingga ketakutan
Ruang Nifas RSUD Dr. Soegiri (kecemasan) akan masalah kesehatan
Lamongan. tersebut akan berkurang. Sebaliknya jika
r=0,352 p=0,026 (p<0,05) pengetahuan orang dewasa berkurang
semakin tinggilah tingkat kecemasan
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan seseorang terhadap masalah kesehatan
bahwa dari 16 orang yang memiliki yang akan dialaminya. Selain itu
Tindakan Cukup setengahnyamemiliki pengetahuan akan bertambah baik ketika
Kecemasan dalam kategori Normal orang dewasa menilai informasi yang
yaitu sebanyak 8 orang (50,0 %). diterima bermanfaat. Untuk itu
Berdasarkan dari hasil uji statistik informasi merupakan sumber utama
(korelasi spearman) didapatkan nilai r = dalam proses pembelajaran untuk
-0,352 p= 0,026 (p<0,05), maka dapat memperoleh pengetahuan, yang mana
disimpulkanbahwa terdapat hubungan dalam penelitian ini sumber informasi
yang bermakna antara Tindakan dengan terbesar yang diperoleh responden
Kecemasan pada responden di Ruang berasal dari tenaga kesehatan. Karena
Nifas RSUD Dr Soegiri Lamongan. sumber informasi dianggap kompeten
menjelaskan informasi terkait masalah
PEMBAHASAN yang dihadapi, maka informasi tersebut
1). Hubungan Pengetahuan dengan akan lebih mudah diterima dan
kecemasan dikembangkan untuk mengurangi
Berdasarkan dari hasil uji tingkat kecemasannya.
statistik (korelasi spearman) didapatkan Jadi semakin baik pengetahuan
nilai r = -0,395 p= 0,012 (p<0,05), maka ibu nifas tentang perawatan bayi baru
dapat disimpulkan bahwa terdapat lahir maka kecemasan dalam merawat
hubungan yang bermakna antara bayi baru lahir akan semakin rendah,
Pengetahuan dengan Kecemasan pada demikian juga sebaliknya semakin
ibu nifas di Ruang Nifas RSUD Dr rendah pengetahuan ibu nifas maka
Soegiri Lamongan. kecemasan dalam merawat bayi baru
Dengan demikian, ibu nifas lahir juga akan semakin tinggi.
yang memiliki pengetahuan baik akan
2). Hubungan Sikap dan Kecemasan sedang dihadapi, demikian juga bagi ibu
Berdasarkan dari hasil uji nifas yang memiliki sikap negatif
statistik (korelasi spearman) didapatkan terhadap perawatan bayi baru lahir maka
nilai r = -0,320 p= 0,04 (p<0,05), maka akan berdampak pada munculnya
dapat disimpulkan bahwa terdapat kecemasan dalam merawat bayi baru
hubungan yang bermakna antara Sikap lahir, sedangkan jika penilaiannya
dengan Kecemasan pada responden di bersikap positif sebagaimana hasil
Ruang Nifas RSUD Dr Soegiri penelitian ini maka kecemasannya juga
Lamongan. Hasil penelitian ini akan berkurang. Jadi hipotesis kedua
menunjukkan bahwa hipotesis yang yang diajukan dalam penelitian ini juga
menyatakan ada hubungan antara sikap diterima.
dengan kecemasan dalam perawatan
bayi baru lahir di ruang Melati RSUD 3). Hubungan Tindakan dengan
Dr Soegiri Lamongan. Secord & Kecemasan
Backman yang dikutip Azwar (2011), Berdasarkan dari hasil uji
mendefinisikan sikap sebagai statistik (korelasi spearman) didapatkan
keteraturan tertentu dalam hal perasaan nilai r = -0,352 p= 0,026 (p<0,05), maka
(afeksi), pemikiran (kognisi), dan dapat disimpulkanbahwa terdapat
predisposisi tindakan (konasi) seseorang hubungan yang bermakna antara
terhadap suatu aspek di lingkungan Tindakan dengan Kecemasan pada
sekitarnya. responden di Ruang Nifas RSUD Dr
Sikap adalah respon tertutup Soegiri Lamongan.
seseorang terhadap stimulus atau objek Hal ini sesuai dengan pendapat
tertentu yang sudah melibatkan faktor Stuart & Sundeen, (2005) yang
pendapat dan emosi yang bersangkutan menyatakan bahwa salah satu faktor
(senang-tidak senang, setuju-tidak penyebab timbulnya kecemasan dapat
setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya) ditinjau dari teori perilaku. Menurut
(Notoatmodjo, 2012). Tidak semua Teori prilaku, cemas merupakan produk
bentuk sikap ditentukan oleh situasi frustrasi yaitu segala sesutu yang
lingkungan dan pengalaman pribadi mengganggu kemampuan seseorang
seseorang. Kadang-kadang suatu bentuk untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
sikap merupakan pernyataan yang Pakar prilaku lain menganggap ansietas
didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai suatu dorongan untuk belajar
sebagai semacam penyalur frustasi atau berdasarkan keinginan dari dalam untuk
pengalihan bentuk mekanisme menghidari dari kepedihan. Pakar
pertahanan ego. Sikap demikian dapat tentang pembelajaran meyakini bahwa
merupakan sikap yang sementara dan individu yang terbiasa dalam kehidupan
segera berlalu begitu frustasi telah dirinya diharapkan pada kekuatan yang
hilang akan tetapi dapat pula merupakan berlebihan lebih sering menunjukkan
sikap yang lebih persisten dan bertahan ansietas pada kehidupan selanjutnya
lama (Azwar, 2011). (Stuart & Sundeen, 2005). Tindakan ini
Berdasarkan keterangan tersebut merujuk pada perilaku yang
dapat dikatakan bahwa sikap seseorang diekspresikan dalam bentuk tindakan,
dapat berkembang dari suasana yang yang merupakan bentuk nyata dari
pengetahuan dan sikap yang telah kecemasan ibu-ibu nifas dalam
dimiliki (Notoatmodjo, 2012). perawatan bayi baru lahir dengan
Berdasarkan hasil penelitian pemberian pendidikan kesehatan dan
diketahui bahwa tingkat pengetahuan konseling kepada ibu-ibu yang bersalin
responden sebagian besar adalah sedang di rumah sakit ataupun ke tempat
dengan sikap dalam kategori positif. pelayanan kesehatan lainnya, sebagai
Merujuk hasil tersebut maka dapat upaya mengurangi angka kesakitan dan
dikatakan bahwa pengetahuan dan sikap kematian neonatus ataupun bayi baru
tersebut akan menyebabkan perilaku lahir.
yang muncul menjadi baik, sehingga 2. Bagi Ibu Nifas
dengan perilaku yang baik tersebut Sebagai bahan masukan bagi
menyebabkan ibu nifas lebih siap untuk para ibu, khususnya yang sudah pernah
melakukan perawatan terhadap bayi melahirkan untuk dapat menambah
baru lahir yang akhirnya akan pengetahuan tentang cara mengatasi atau
mengurangi kecemasannya. mencegah meningkatnya kecemasan
pada ibu terhadap perawatan bayi baru
KESIMPULAN & Saran lahir terutama bila dihubungkan dengan
1). Kesimpulan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan
(1) Tingkat pengetahuan ibu nifas ibu nifas tersebut.
mempunyai hubungan yang
DAFTAR PUSTAKA
bermakna dengan kecemasan dalam
perawatan bayi baru lahir di Ruang Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
Nifas RSUD Dr Soegiri Lamongan. Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
Jadi hipotesis pertama diterima. Revisi. Jakarta : Rhineka Cipta.
(2) Sikap ibu nifas mempunyai Azwar, S. (2011). Penyusunan Skala
hubungan yang bermakna dengan Psikologi. Yogyakarta : Pustaka
kecemasan dalam perawatan bayi Pelajar.
Budiman, dan Riyanto, A. (2013). Kapita
baru lahir di Ruang Nifas RSUD Dr
Selekta Kuesioner Pengetahuan
Soegiri Lamongan. Jadi hipotesis dan Sikap. Dalam Penelitian
kedua diterima. Kesehatan. Jakarta: Salemba
(3) Tindakan ibu nifas mempunyai Medika
hubungan yang bermakna dengan Chaplin, J. P. (2011). Kamus Lengkap
kecemasan dalam perawatan bayi Psikologi. Jakarta: PT.
baru lahir di Ruang Nifas RSUD Dr RajaGrafindo Persada.
Soegiri Lamongan. Jadi hipotesis Elvira, Sylvia. (2009). Depresi Pasca
Persalinan. Jakarta : FKUI (2006)
ketiga diterima.
Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi
Perawatan. Jakarta: Gunung
2). Saran Mulia..
1. Bagi Instansi dan tenaga Kesehatan Hawari, Dadang. (2011). Manajemen
Sebagai bahan masukan untuk Stres, Cemas dan Depresi Jakarta :
mengetahui hubungan perilaku dengan Balai Penerbit FKUI.
kecemasan ibu nifas dalam perawatan Hidayat, A.A.A. (2012). Metode
bayi baru lahir. Dan diharapkan kepada Penelitian Keperawatan Dan
insitusi / tenaga kesehatan lainnya untuk Teknik Analisis Data. Jakarta:
bekerja sama mengurangi tingkat Salemba Medika.
Hurlock, E.B. (2009). Psikologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Perkembangan: Suatu Pendekatan Rineka Cipta.
Sepanjang Rentang Kehidupan. Nursalam. (2014). Konsep Dan
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Penerapan Metodologi Penelitian
Utama. Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Lukluk, Zuyina A. dan Bandiyah, Siti. Salemba Medika.
(2011). Psikologi Kesehatan. Potter. (2005). Fundamental
Yogyakarta : Nuha Medika. Keperawatan. Jakarta.: EGC Buku
Marshall, F. (2009). Mengatasi Depresi Kedokteran.
Pasca-Melahirkan. Jakarta : Arcan Stuart & Sundeen, (2005). Buku Saku
Maryunani, Anik. (2009). Asuhan Pada Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC
Ibu Dalam Masa Nifas. Jakarta : Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Trans Info Media. Kuantitatif Kualitatif dan R&B.
Mckenzie J, Ringer R, Kotecki J. (2007). Bandung: Alfabeta.
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Suherni, dkk. (2009). Perawatan Masa
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Nifas. Yogyakarta : Fitramaya.
Nolan M. (2012). Kehamilan dan Suliswati, dkk. (2005). Konsep Dasar
Melahirkan. Jakarta : Arcan. Keperawatan Kesehatan Jiwa,
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Jakarta : EGC.
Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Varneys, (2007). Buku Ajar Asuhan
Seni. Jakarta : Rineka Cipta. Kebidanan. Jakarta : EGC
Notoatmodjo. S. (2012). Metodologi

Anda mungkin juga menyukai