Anda di halaman 1dari 14

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI
Trimester III adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir atau pada
sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan periodr kehamilan
dari bulan ketujuh sampai sepuluh bulan (29-40 minggu) (Hutahaean, 2013).
Trimester III disebut periode menunggu dan waspada sebab ibu merasa
tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu
waktu. Ini menyebabkan ibu mneingkatnkan kewaspadaan akan timbulnya tanda
dan gejala perslinan serta ketidak normalan bayinya. rasa tidak nyaman akibat
kehamilan timbul kembali, merasa dirinya aneh dan jelek, serta gangguan body
image. Perubahan body image dapat berdampak besar pada wanita dan
pasangannya saat kehamilan (Jannah, 2012).

2.2 Tanda Subjektif Dan Objektif Kehamilan Trimester Iii


Menurut Hutahaean (2013), kehamilan trimester III terdapat tanda subjektif
dan objektif yaitu :
A. Tanda Subjektif
1. 29-33 minggu
a. Fatigue
b. Ansietas tentang masa depan
c. Mimpi buruk
d. Penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik
2. 34-38 minggu
a. Sakit punggung, perubahan gaya berjalan
b. Ketidaksabaran untuk mengakhiri kehamilan
c. Perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen
3. Sebelum kelahiran
a. Lightening atau tanda dini dimulainya persalinan
b. Sakit perut bagian bawah

1
B. Tanda Objektif
1. 29-33 minggu
a. Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia
(hernia bagian atas lambung dengan gejala ringan), dan muntahan asam
perut ke dalam esofagus
b. Kontraksi braxton-hicks (kontraksi tidka teratur rahim dna tanpa nyeri
sepanjang kehamilan sehingga dapat membantu sirkulasi darah dalam
plasenta) mungkin terjadi.
c. Fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid.
2. 34-38 minggu
Menurut Dickason (1997) pada minggu-minggu ini terjadi perubahan seperti
peningkatan sesak napas dan tanda tekanan lain (heartburn, merasa penuh
setelah makan, konstipasi, vena varikos, edema, dan hemoroid)
a. Hearthburn (pirosis, nyeri dada)
Pirosis merupakan perasaan nyeri di dada , karena masuknya isi lambung ke
dalam esofagus bagian bawah. Keluhan sering ditemukan dalam kehamilan,
terutama dalam posisi tengkurap atau menelan suatu makanan tertentu atau
obat.
b. Konstipasi
Konstipasi sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas usus sehingga
memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap cairan. Demikian pula usus
dapat saling berdesakan akibat tekanan dari uterus yang membesar
c. Vena varikosa (varicose veins)
Vena varikosa (varicose veins) mengakibatkan lemahnay dinding vena atau
cacatnya fungsi katup. Sirkulasi yang buruk di ekstremitas bawah
merupakan prediposisi wanita terkena vena varikosa di kaki dan paha juga
lamanya berdiri atau duduk. Penatalaksanaan dengan metode pembedahan
dan injeksi tidak dianjurkan selama kehamilan
d. Edema kaki

2
Sebagian besar wanita menunjukkan edema pada kaki di akhir kehamilan, karena
peningkatan kesulitan pengembalian darah vena dari ekstremitas bawah.
Lamanya duduk dan udara yang panas meningkatkan terjadinya edema.
Edema kaki menjadi perhatian ketika disertai hipertensi atau proteinuria.
e. Hemoroid (wasir)
Hemoroid dapat menonjol keluar anus. Hemoroid yang kecil kadang tidak
menimbulkan keluhan, sednag yang besar sering menimbulkan keluhan
bahkan dapat menimbulkan komplikasi hebat, yaitu rasa nyeri , serta
perdarahan pada saat buang air, serta ada sesuatu yang keluar dari anus.
Sebelum kelahiran fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin
masuk ke dalam rongga panggul, kemudian perut kelihatan maju ke depan.

3
2.3 PATHWAY

konsepsi

Nidasi

kehamilan
Khawatir
terhadap
Kehamilan trimester proses
ketiga persalinan

Tertekannya Uterus Pembesaran


ansietas
kandund tertekan uterus
kemih oleh
uterus yang
membesar Mempeng Mempengaruhi Diafragma
Kapasitas Abdomen
aruhi perubahan
. terdorong ke
kandung membesar
sirkulasi organ maternal atas
kemih
cairan
berkurang
Halangan Pergeseran
Sering Edema berhubungan tulang iga
berkemih pada seksual
pada malam kaki a
hari Perubahan
vol. paru
Perubahan
ketidaknyamnan pola seksual

Gangguan
eliminasi
urin Gangguan pola
Ketidakefekti
tidur
fan pola
4 napas
2.4 KELUHAN-KELUHAN IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA
1. Hemoroid, dapat bertambah besar ketika kehamilan karena adanya kongesti
darah dalam rongga panggul, penanganan yang dilakukan untuk mengatasi
keluhan trimester ke tiga tersebut adalah sebagai berikut :
a. Hindari konstipasi
b. Beri rendaman dingin pada anus
c. Bersihkan anus dengan hati hati saat defekasi
d. Usahakan BAB yang teratur
e. Ajarkan bu untuk tidur dengan posisi Knee Chest 15 menit per hari
f. Konsul kedokter sebelum menggunakan obat hemoroid
2. Sering buang air kecil, disebabkan karena janin yang sudah membesar
menekan kandung kemih ibu. Akibatnya kapasitas kandung kemih jadi
terbatas sehingga ibu sering BAK. penanganan yang dilakukan untuk
mengatasi keluhan trimester ke tiga tersebut adalah sebagai berikut :
a. Ibu hamil disarankan tidak minum saat 2-3 jam sebelum tidur
b. Kosongkan kandung kemih sesaat sebelum tidur.
3. Pegal-pegal, disebabkan karena ibu hamil kekurangan kalsium atau karena
ketegangan otot. Penyebab lainnya yaitu ibu hamil kurang banyak gerak
atau olahraga, penanganan yang dilakukan untuk mengatasi keluhan
trimester ke tiga tersebut adalah sebagai berikut :
a. Ibu hamil sebaiknya menyempatkan waktu untuk berolahraga
b. Ibu hamil sebaiknya menjaga sikap tubuh sehari hari, memperbaiki cara
duduk, berdiri dan bergerak
c. Ibu diwajibkan mengonsumsi susu dan makanan yang kaya kalsium
4. Kram dan nyeri kaki, menjelang akhir kehamilan ibu akan sering mengalami
kekakuan dan pembengkakan pada kaki yang menimbulkan rasa nyeri
seperti ditusuk tusuk jarum dan tidak merasakan apa apa, penanganan
yang dilakukan untuk mengatasi keluhan trimester ke tiga tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatkan asupan kalsium
5
b. Meningkatkan asupan air putih
c. Melakukan seman ringan
d. Ibu sebaiknya istirahat yang cukup.
5. Gangguan pernapasan, disebabkan karena pembesaran uterus, rahim
membesar dan mendesak diafragma keatas sehingga ekspansi diafragma
terbatas. penanganan yang dilakukan untuk mengatasi keluhan trimester ke
tiga tersebut adalah sebagai berikut :
a. Latihan nafas melalui senam hamil
b. Tidur dengan bantal yang tinggi
c. Makan tidak terlalu banyak
d. Hentikan merokok
e. Konsultasi ke dokter bila ada kelainan asma dan lain lain.
6. Edema, dikarenakan ibu menanggung beban tambahan yang akan
memperlambat aliran darah pada pembuluh darah vena, penanganan yang
dilakukan untuk mengatasi keluhan trimester ke tiga tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Meningkatkan periode istirahat dan berbaring pada posisi miring kiri
b. Meninggikan kaki bila duduk serta memakai stoking
c. Meningkatkan asupan protein
d. Menurunkan asupan karbohidrat
7. Perubahan libido, disebabkan karena ibu mengalami gangguan pencernaan,
rasa letih yang berlebihan, rasa takut, aktifitas seksual dipandang sebagai
ancaman nyeri waktu koitus, penanganan yang dilakukan untuk mengatasi
keluhan trimester ke tiga tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan dan memberikan dukungan pada ibu dan suami
b. Menjelaskan pada ibu dan suaminya untuk mengurangi frekuensi
melakukan hubungan seksual
c. Menjelaskan pada keluarga perlunya pendekatan dengan memberikan kasih
sayang pada istri untuk mengalihkan rangsangan seksual secara fisik
menjadi kontak psikis
6
(Hutahaean, 2013).

2.9 KOMPLIKASI KEHAMILAN TRIMESTER KETIGA


1. Persalinan prematuritas
Persalinan prematuritas (prematur) adalah persalinan yang terjadi di antara
umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg.
Persalinan prematuritas merupakan masalah besar karena berat janin kurang
dari 2,5 kg dan umur kurang dari 36 mingg, dengan demikian alat-alat vital
belum sempurna. Hal-hal yang dapat menyebabkan persalinan prematuritas
adalah sebagai berikut :
a. Hamil dengan perdarahan atau kehamilan ganda
b. Kehamilan disertai komplikasi (preeklamsia dan eklamsia)
c. Kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu, seperti hipertensi, penyakit
ginjal, penyakit jantung, atau keadaan gizi yang rendah disertai kurang
darah, serta lapisan dalam lahir yang kurang subur karena jarak hamil terlalu
pendek.
2. Kehamilan ganda (kembar)
Beberapa pengaruh yang merugikan bagi ibu yang mengalami hamil ganda
a. Pengaruh hamil ganda terhadap ibu
Pengaruh hamil ganda terhadap ibu adalah ibu harus memerlukan gizi yang
lebih banyak, sehingga tumbuh kembang janin mencapai cukup bulan, pada
hamil muda sering terjadi keluhan yang lebih hebat, ibu sering cepat lelah,
sering terjadi penyulit hamil (hidramnion, preeklamsia, dan eklamsia), pada
saat persalinan dijumpai kesulitan.
b. Pengaruh hamil ganda terhadap janin
Pengaruh hamil ganda terhadap janin adalah dapat terjadi persalinan
prematuritas, janin dengan anemia, BBLR, dan pelepasan plasenta sebelum
waktunya setelah persalinan anak pertama dapat terjadi yang
membahayakan janin kedua.

7
3. Kehamilan dengan perdarahan
Perdarahan pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan ibu
dan janin dalam kandungan. Perdarahan yang dapat membahayakan dan
berhubungan dengan trimester ketiga adalah karena plasenta previa, solusio
plasenta, pecahnya vasa previa, serta pecahnya sinus marginalis.
a. Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang
normal (uterus) sebelum janin dilahirkan. Definisi ini berlaku dengan masa
gestasi di atas 22 minggu atau berat janin di atas 500 gram
b. Plasenta previa
Plasenta previa adalah keadaan ketika plasenta berimplantasi pada tempat
yang tidak normal, yaitu segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian
atau seluruh ostium uteri internum.
c. Perdarahan
Vasa previa adalah menyilangnya pembuluh darah plasenta yang berasal
dari insersio velamentosa pada kanalis servikalis. Insersi velamentosa
adalah insersi tali pusat pada selaput janin. Insersi velamentosa sering
terjadi pada kehamilan ganda. Gejalanya ialah perdarahan segera setelah
ketuban pecah dan karena perdarahan ini berasal dari bayi maka dengan
cepat keadaan jantung bayi menjadi buruk.
d. Pecahnya sinus marginalis
Pecahnya sinus marginalis merupakan perdarahan yang sebagian besar baru
diketahui pada saat persalinan. Perdarahan terjadi tanpa nyeri dan menjelang
pembukaan lengkap. Oleh karena perdarahan terjadi pada saat pembukaan
mendekati lengkap, maka bahaya untuk ibu dan janinnya tidak terlalu besar.
4. Kehamilan dengan ketuban pecah dini
Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan membuka peluang
terjadinya infeksi langsung pada janin. Selain itu, gerak janin makin
terbatas, sehingga pada kehamilan kecil kemungkinan terjadi deformitas.
Oleh karena itu bila berhadapan dengan kehamilan dengan ketuban pecah
8
dini apalagi belum cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit dengan
fasilitas yang memadai.
5. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
Penyebab kematian janin dalam rahim adalah sebagai berikut :
a. Kehamilan diatas usia kehamilan 36 minggu pada ibu dengan diabetes
melitus
b. Terjadinya lilitan tali pusat yang mematikan
c. Terjadinya simpul tali pusat. (menghambat suplai oksigen dan nutrisi pada
janin serta membatasi gerakan janin)
d. Gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan
e. Kehamilan denga n perdarahan
f. Kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari
6. Kehamilan lewat waktu persalinan (Senotinus)
Beberapa kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu adalah sebagai
berikut:
a. Janin tampak tua dan keriput. Merupakan tanda-tanda janin lewat waktu
persalinan, karena janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen akan
mengalami pengrusakan diri sendiri dengan metabolisme jaringan lemak
bawah kulit
b. Air ketuban makin kental, sehingga dapat menimbulkan gangguan
pernapasan saat kelahirannya karena lebih sulit dibersihkan
c. Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam rahim
d. Janin menjadi lebih besar, karena plasenta yang cukup baik tumbuh
kembangnya sehingga dapat memberikan nutrisi cukup pada janin
e. Risiko tinggi untuk persalinan dengan seksio sesaria karena janin yang
semakin besar
f. Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan
dengan tindakan operasi seperti induksi persalinan sampai dengan seksio
sesarea.

9
7. Kehamilan dengan preeklamsia dan eklamsia
Gejala klinis preeklamsia ringan adalah sebagai berikut:
a. Tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmHguntuk
sistolik dan 15 mmHg untuk diastolik dengan interval pengukuran selama 6
jam
b. Terdapat pengeluaran protein dalam urine 0,3 g/liter atau kualitatif +1 atau
+2
c. Edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya)
d. Kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu

Gejala preeklamsia berat (kelanjutan preeklamsia ringan) adalah


sebagai berikut(Manuaba, 1999):
a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
b. Pengeluaran protein dalam urine lebih dari sekitar 5 g/24 jam
c. Terjadi penurunan produksi urine kurang dari 400 cc/24 jam
d. Terdapat edema paru dan sianosis dan terasa sesak napas
e. Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri di
bagian daerah perut atas) (Hutahaean, 2013).

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien:
Nama, umur, jenis kelamin, status pernikahan, agama, pendidikan,
pekerjaan, suku/bangsa , alamat.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : klien mengatakan merasa tidak nyaman, merasa
cemas, sesak nafas, sering berkemih, pola tidur terganggu dan edema dan
kram pada kaki.

10
b. Riwayat penyakit sekarang : klien mengatakan merasa tidak
nyaman, merasa cemas, sesak nafas, terdapat hemoroid dan varises, pegal-
pegal, perasaan panas pada perut, sering berkemih, pola tidur terganggu,
perubahan libido, edema dan kram pada kaki.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu :Tanyakan kepada pasien apakah
pernah menderita penyakit menular seksual, tanyakan kehamilan ke berapa
serta jarak kehamilan.
d. Riwayat Penyakit keluarga : Tanyakan apakah ada keluarga yang
menderita penyakit menular seksual, apakah keluarga.

3.2 Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan umum : composmentis
2. TTV : TD: Meningkat (>120/80 mmHg)
3. RR : Menurun ( <18 x/menit)
4. N : Meningkat ( >100x/ menit)
5. S : Meningkat (>370C)
3.3 Pemeriksaan ROS
1. Sistem pernapasan
Dipsnea, akibat diafragma tertekan keatas, iga mengalami ekspansi
selanjutnya konsumsi oksigen meningkat.
2. Sistem kardiovaskuler
Denyut jantung meningkat, curah jantung meningkat, serta volume
darah meningkat.
3. Sistem persyarafan
Kram, akibat jaringan saraf tertekan sehingga tangan dan kaki tidak
merasakan apa-apa (kebas).
4. Sistem gastrointestinal
Mulut dan gusi hiperemis, gusi sensitif, kapasitas gaster menurun,
motilitas menurun, dan absorbsi nutrisi dan air meningkat.
5. Sistem urinaria
11
Frekuensi miksi meingkat, filtrasi glomerulus meningkat, dan
konsentrasi albumin meningkat.
6. Sistem muskoloskeletal
Ibu kemungkinan mengalami lordosis.
7. Sistem endokrin
Kelenjar pitutari, prolaktin, oksitosin, dan tiroid meningkat.
8. Sistem integumen
Pigmentasi meningkat, aktivitas kelenjar keringat meningkat, rambut
menipis, dan kuku cepat patah serta mudah tumbuh.
3.4 Diagnosa Keperawatan
(NANDA Internasional, 2012)
1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh
hormonal.
2. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan nokturia
3. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh

3.6 Rencana Keperawatan


N TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL
o
1 Setelah dilakukan Kaji ketidaknyamanan ibu dan Data dasar terbaru
tindakan keperawatan metode untuk mengatasinya untuk merencanakan
selama 1x 24 jam Berikan kompres hangat pada perawatan
dengan tujuan ibu daerah punggung, berikan Intervensi multipel
merasa nyaman. sentuhan terapeutik atau biasanya membantu
KH : stimulasi saraf elektrikal untuk menghilangkan
Klien transkutan dengan tepat ketidaknyamanan
mengetahui Anjurkan ibu untuk
penyebab meluruskan kaki dan
ketidak mengangkat telapak kaki
nyamanan bagian dalam keposisi Menurunkan
Klien dorsofleksi ketidaknyamanan
mengetahui cara berkenaan dengan
meminimalkan perubahan kadar
ketidak kalsium/
nyamanan ketidakseimbangan

12
Melakukan Berikan suplemen kalsium kalsium-fosfor atau
aktivitas dengan tepat karena tekanan dari
keperawatan diri pembesaran uterus pada
dengan tepat saraf yang menyuplai
untuk ekstermitas bawah
mengurangi Penambahan produk
ketidaknyamana susu bila intoleransi
n dapat menjadi masalah
Melaporkan
ketidaknyamana
n dapat
diminimalkan
2. Setelah dilakukan Kaji pengetahuan ibu tentang Membantu ibu
tindakan keperawatan perubahan perkemihan memahami alasan
selama 1x 24 jam sehubungan dengan trimester fisiologis dari frekuensi
dengan tujuan ibu ketiga berkemih dan nokturia.
mengerti tentang Berikan informasi mengenai Pembesaran uterus
perubahan pola perlunya masukan cairan 6-8 trimester ketiga
eliminasi urine gelas/hari Mempertahankan
KH: tingkat cairan dan
Mengetahui perfusiginjal adekuat,
penyebab Anjurkan ibu untuk melakukan yang mengurangi
peningkatan posisi miring saat tidur natrium diet untuk
proses berkemih Tes urine midstream untuk mempertahankan status
Mengidentifikas memeriksa albumin isotonik
i cara-cara untuk Meningkatkan perfusi
mencegah statis ginjal
urinarius dan
atau edema
jaringan Dapat mengidentifikasi
Mengungkapkan spasme glomerulus atau
pemahaman penurunan perfusi
tentang kondisi ginjal berkenaan
dengan hipertensi
akibat kehamilan
3 Setelah dilakukan Kaji seksualitas, cari Penurunan minat pada
tindakan keperawatan perubahan pada trimester aktivitas/koitus seksual
selama 1x 24 jam pertama dan kedua sering terjadi pada
dengan tujuan pasien trimester ketiga, karena
dapat memahami perubahan,ketidaknyam
perubahan pola seksual anan fisiologis
KH: Berikan informasi tentang Kebutuhan seksual
Mengetahui penyebab metode-metode alternatif untuk dapat dipenuhi melalui
penurunan pola seksual mencapai kepuasan seksual mastrubasi, kemesraan,
13
Mendiskusikan masalah dalam pemenuhan kebutuhan membelai, dan
yang berhubungan keintiman/kedekatan sebagainya bila secara
dengan isu-isu seksual Ajarkan cara koitus selain dari bersamaan diinginkan
pada trimester ketiga posisi pria diiiatas atau dapat diterima
Mengekspresikan
penerimaan terhadap
Pembesaran abdomen
pasangan Anjurkan pasangan untuk ibu memerlukan
Mengekspresikan berdiskusi tentang perasaan perubahan posisi untuk
kepuasan bersama dan masalah yang berhubungan kenyamanan dan
dengan hubungan dengan perubahan pola seksual keamanan
seksual Komunikasi antar
pasangan adalah
penting untuk
pemecahan masalah
yang konstruktif

14

Anda mungkin juga menyukai