I. Pengertian
Ketoasidosis diabetikum adalah kasus kedaruratan endokrinologi yang
disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut. Ketoasidosis
Diabetikum terjadi pada penderita IDDM (atau DM tipe II)
Kesadaran terganggu
Nutrisi : kurang dari Gangguan kes.
kebutuhan Cairan & elektolit
Identitas
Usia : anak-anak cenderung mengalami IDDM Tipe I
Integritas Ego
Gejala : Stress, tergantung orang lain, masalah finansial
Tanda : kecemasan, peka rangsang
Eliminasi
Gejala : Poliuria, nokturia, disuria, ISK baru/berulang, nyeri tekan abdomen,
diare
Tanda : Urine encer pucat, kuning; poliuria (dapat menjadi oliguria),
urine berkabut, bau bususk (infeksi) abdomen keras, terdapat
ascites, Bising usus lemah/menurun; hiperaktif (diare)]
Makanan/cairan
Gejala : Hilangg nafsu makan, mual/muntah, tidak mengikuti diet, penurunan
berat badan lebih dari beberapa hari/minggu, haus,
Tanda : Kulit kering bersisik, turgor jelek, kekakuan/distensi abdomen,
muntah, pembesaran thiroid, bau halitosis (manis) bau buah
(napas aseton)
Neurosensori
Gejala : Pusing/pening, sakit kepala, kesemuatan, kebas, kelemahan pada
otot, parastesia, gangguan pengglihatan
Tanda : disorientasi, mengantuk, letargi, stupor/koma (tahap lanjut)
gangguan memori (bau, masa lalu, kacau mental), refleks
tendon dalam menurun, kejang
Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Abdomen tegang/nyeri
Tanda : wajah meringis dan palpitasi, tampak sagnat berhati-nati
Pernafasan
Gejala : Merasa kurang oksigen, batuk dengan atau tanpa sputum
purulen
Tanda : Pernafasan cepat, batuk dengan/tanpa sputum
Keamanan
Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulit
Gejala : Demam, diaforesis, kulit rusak, menurunnya rentang gerak,
parastesia/paralisis otot, termasuk otot pernafasan (jika kadar kalium
menurun tajam)
Seksualitas
Gejala : Kebas vagina, impotensi pada pria, kesulitan orgasme pada wanita
Pemeriksaan Diagnostik
Glukosa darah : meningkat > 200 mg/dl atau lebih
Aseton plasma : Positif secara mencolok
As. Lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meninggkat
Elektrolit : Na normal/menurun; K normal/meningkat semu; F turun
Hemoglobin glikosilat : Meningkat 2-4 X normal
Gas Darah Arteri : pH rendah, penurunan HCO 3 (asidosis metabolik)
dengan kompensasi alkalosis respiratorik
Trombosit darah : Ht mungkin meningkat, leukositosis, hemokonsentrasi
Ureum/creatinin : meningkat/normal
Amilase darah : meningkat mengindikasikan pancreatitis akut
Rasional
Intervensi
Kaji pola nafas tiap hari Pola dan kecepatan pernafasan dipengaruhi
oleh status asam basa, status hidrasi, status
cardiopulmonal dan sistem persyarafan.
Keseluruhan faktor harus dapat diidentifikasi
untuk menentukan faktor mana yang
berpengaruh/paling berpengaruh
Kaji kemungkinan Penurunan kesadaran mampu merangsang
adanya secret yang pengeluaran sputum berlebih akibat kerja reflek
mungkin timbul parasimpatik dan atau penurunan kemampuan
menelan
Kaji pernafasan Paru-paru mengeluarkan asam karbonat
kusmaul atau melalui pernafasan yang menghasilkan
pernafasan keton kompensasi alkalosis respiratorik terhadap
keadaan ketoasidosis. Pernafasn yang berbau
keton berhubungan dengan pemecahan asam
ketoasetat dan harus berkurang bila ketosis
harus terkoreksi
Pastikan jalan nafas Pengaturan posisi ekstensi kepala memfasilitasi
tidak tersumbat terbukanya jalan nafas, menghindari jatuhnya
lidah dan meminimalkan penutupan jalan nafas
oleh sekret yang munkin terjadi
Berikan bantuan Pernafasan musmaull sebagai kompensasi
oksigen keasaman memberikan respon penurunan CO2
dan O2, Pemberian oksigen sungkup dalam
jumlah yang minimal diharapkan dapat
mempertahankan level CO2
Kaji Kadar AGD setiap Evaluasi rutin konsentrasi HCO3, CO2 dan O2
hari merupakan bentuk evaluasi objektif terhadap
keberhasilan terapi dan pemenuhan oksigen
Intervensi Rasional
Kaji riwayat Memperkirakan volume cairan yang hilang.
pengeluaran berlebih : Adanya proses infeksi mengakibatkan demam
poliuri, muntah, diare yang meningkatkan kehilangan cairan IWL
Pantau tanda vital Hipovolemia dapat dimanivestasikan dengan
hipotensi dan takikardi. Perkiraan berat
ringannya hipovolemia dapat dibuat ketika
tekanan darah sistolik pasien turun lebih dari 10
mmHg dari posisi berbaring ke posisi
duduk/berdiri
Kaji pernafasan Paru-paru mengeluarkan asam karbonat
kusmaul atau melalui pernafasan yang menghasilkan
pernafasan keton kompensasi alkalosis respiratorik terhadap
keadaan ketoasidosis. Pernafasn yang berbau
keton berhubungn dngan pemecvahan asam
ketoasetat dan harus berkurang bila ketosis
harus terkoreksi
Kaji nadi perifer, Indikator tingkat hidrasi atau volume cairan
pengisian kapiler, turgor yang adekuat
kulit dan membrana
mukosa
Ukur BB tiap hari Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari
status cairan yang sedang berlangsung dan
selanjtunya dalam pemberian cairan pengganti
Pantau masukan dan Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan
pengeluaran, catat BJ pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan terapi
Urine yang diberikan
Berikan cairan paling Mempertahankan hidrasi dan volume sirkulasi
sedikit 2500 cc/hr
Catat hal-hal seperti Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah
mual, nyeri abdomen , motilitas lambung, yang seringkali akan
muntah, distensi menimbulkan muntah dan secara potensial
lambung akan menimbulkan kekurangan cairan atau
elektrolit
Kolaborasi
Berikan NaCl, NaCl, Tipe dan jumlah cairan tergantung pada derajad
dengan atau tanpa kekurangan cairan dan respon pasien individual
dekstrose
Berikan Plasma, Plasma ekspander kadang dibutuhkan jika
albumin kekuranggan tersebut mengancam kehidupan
atau tekanan darah sudah tidak dapat kembali
normal dengan usaha rehidrasi yang telah
dilakukan
Pantau pemeriksaan Na menurun mencerminkan perpindahan cairan
laboraorium : Ht, dari intrasel (diuresis osmotik). Na tinggi
BUN/Creatinin, Na, K mencerminkan dehidrasiberat atau reabsorbsi
Na akibat sekresi aldosteron.
Hiperkalemia sebagai repon asidosis dan
selanjutnya kalium hilang melalui urine. Kadar
Kalium absolut tubuh kurang
Berikan Kalium atau Kalium untuk mencegah hipokalemia harus
elektrolit IV/Oral ditambahkan IV. Kalium fosfat dapat diberikan
untuk menngurangi beban Cl berlebih dari
cairan lain
Berikan Bikarbonat Diberikan dengan hati-hati untuk memperbaiki
asidosis
Pasang selang NG dan Mendekompresi lambung dan dapat
lakukan penghisapan menghilanggkan muntah
Intervensi Rasional
Timbang BB tiap hari Mengkaji pemasukan makanan yang
adekuat termasuk absorbsi dan
utilisasinya
Tentukan program diet dan Mengidentifikasi kekurangan dan
pola makan pasien dan penyimpangan dari kebutuhan teraupetik
bandingkan dengan makanan
yang dapat dihabiskan pasien
Auskultasi bising usus, catat Hiperglikemia dan gangguan
adanya nyeri abdomen, perut keseimbangan cairan dan elektrolit dapat
kembung, mual, muntahan menurunkan motilitas/fungsi lambung
makanan yang belum sempat (distensi dan ileus paralitik) yang akan
dicerna, pertahankan keadaan mempengaruhi pilihan intervensi
puasa sesuai indikasi
Berikan makanan cair yang Pemberian makanan peroral lebih baik
mengandung zat makanan dan jika pasien sadar dan fungsi
elektrolit dengan segera jika gastrointestinal baik
pasien sudah dapat
mentoleransi melalui oral
Identifikasi makanan yang Jika makanan yang disuai dapat
disukai/dikehendaki dimasukkan dalam perencanaan makan
Libartkan keluarga/pasien Meningkatkan rasa keterliatan keluarga;
dalam perencanaan makanan memeberikan informasi pda keluarga
untuk memahami kebutuhan nutrisi klien
Observasi tanda hipoglikemia : Karena metabolisme karbohidrat mulai
penuruann kesasadaran, kulit terjadi (gula darah akan berkurang, dan
lembab/dingin, nadi cepat, sementara tetap diberikan insulin maka
lapar, sakit kepala, peka hipoglikemia mungkin terjadi tanpa
rangsang memperhatikan perubahan tingkat
kesadaran. Ini harus ditangani dengan
cepat dan ditangani melalui protokol
yang direncanakan
Kolaborasi
Lakukan pemeriksaan gula Analisa di tempat tidur terhadap gula
darah denggan menggunakan darah lebih akurat dibandingkan dengan
finger stick reduksi urine
Pantau pemeriksaan Gula darah akan menurun perlahan
laboratorium seperti glikosa dengan pengantian cairan dan terapi
darah, aseton, pH dan HCO3 insulin terkontrol. Dengan pemberian
insulin optimal, glukosa akan masuk
dalam sel dan digunakan untuk sumber
kalori. Jika hal ini terjadi kadar aseton
akan menurun dan asidosis dapat
dikoreksi
Berikan pengobatan insulin Insulin reguler memiliki awitan cepat
secara teratur dengan IV karenanya dnegan cepat pula membantu
intermiten/ kontinyu (5 10 memindahkann glukosa dalam sel.
IU/jam) sampai glukosa darah Pemberian melalui IV merupakan rute
250 mg/dl pilihan utama karena absorbsi jaringan
subkutan tidak menentu/lambat.
Lakukan konsultasi dengan Bermanfaat dalam perhitungan dan
ahli diet penyesuaian diet untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien, menjawab
pertanyaan dan dapat pula membantu
pasien atau orang terdekat untuk
mengembangkan rencana makanan
PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. S
Umur : 50 tahun Umur : 53 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa :Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan :
Wiraswasta
Alamat : Surabaya
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Masuk Rumah Sakit :
Klien datang dengan diantar oleh keluarganya setelah mengalami kelemahan dan
merasa pusing serta merasa sesak nafas. Klien merasa badannya terasa berat. Klien
memiliki riwayat penyakit kencing manis.
Hal yang paling dirasakan saat ini adalah sesak nafas. Sesak dialami ole
klien dirasakan sejak tanggal 16 Januari 2002 dan dirasakan semakin
berat biala klien duduk di tempat tidur. Sesak nafas dirasakan berkurang
bila klien berbaring di tempat tidur, namun sesak tidak hilang. Sesak
dirasakan hingga membuat klien tidak mampu untuk berdiri atau berjalan
dari tempat tidur. Sesak dirasakan pada seluruh lapang dada namun tidak
mengalami nyei pada saat bernafas.
Pria
Wanita
Klien
b. Blood (Kardiovaskuler)
Subyektif : -
Obyektif :
Nadi 118 X/mnt, reguler kuat;TD : 140/90 mmHg, Suara Jantung S 1S2
tanpa suara tambahan, mur-mur/split (-), Kulit Pucat, CRT 2 menit.
c. Brain (Persyarafan)
Subyektif : -
Obyektif :
GCS 3 (M 1 V 1 E 1), Refleks pupil (+) isokhor, gelisah, koordinasi
gerak tidak terkaji.
d. Bowel (Pencernaan)
Subyektif : -
Obyektif :
Mulut kotor,bibir kering, lidah tidak tremor, pharing tidak hiperemis,
nafas bau aseton, pembesaran kel leher (-). Abdomen supel simetris,
masa (-) skibala tidak teraba, pembesaran hati (-) limpha (-) ascites
(-). Bising usus (+) tidak meningkat. b.a.b belum sejak dua hari yang
lalu.
e. Bladder (Perkemihan)
Subyektif : -
Obyektif :
Distensi kandung kemih (-), Produksi urine 1400 cc/24 jam, warna
kuning jernih. Terpasang kateter
f. Bone (Muskuloskeletal)
Subyektif : -
Obyektif :
Kekuatan otot tidak terkaji, atropi otot tidak ditemukan, deformitas
ekstremitas tidak ditemukan, Kemampuan bergerak tidak beraturan
kuat.
g. Skin (Integumen)
Subyektif : -
Obyektif :
BB saat masuk 53 kg, TB 149 Cm. Warna kulit pucat, cyanosis (-)
Icterus (-), spider nevi/perdarahan kulit (-) lesi (-) oedema (-)
Data Laboratorium
Tanggal 10 Juli 2001
Hb : 15, 6 mg%
PCV : 0,48 ( 0,38 0,42)
Leukosit : 4.5000 (< 100.000)
Trombosit : 387
Glukosa : 651 mmol
SGOT : 31
Kreatinin : 1,56
Analisa Darah
pH : 7,429 (7,35 7,54)
pCO2 : 18,9 mmol (25 45 mmol)
pO2 : 10,8 mmol ( 80 104 mmol)
HCO3 : 12,2 mmol (21 25 mmol)
O2 sat : 98,3 %
Elektrolit :
K : 6,45 mEq (3,8 5,0 mEq)
Na : 115 mEq (136 144 mEq)
Cl : 105 mEq (105 120 mEq)
Urinalisis
Eritrosit 3 4, Leukosit 5 6, Epitel 9 11, Kristal - , Kuman (+)
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : - Penurunan insulin/reseptor
DO : insulin
- Pernafasan
kusmaull, Peningkatan katabolisme tubuh
- RR 36 X/mnt (glukolisis, glukoneolisis)
- GCS 3 (M1 V1
Pernafasan
E1) Peningkatan produk keton dan
- HCO3 12,2 peningkatan keasaman darah
mmol
Kompensasi melalui
pernafasan dengan
peningkatan RR dan pola
DS : - Peningkatan kadar glukosa
DO : darah
- GDA : 651 Keseimbangan
- PCV 4,8 Hiperosmolaritas organ cairan dan
- Na 115 mEq elektrolit
- Bibir kering Dehidrasi jaringan (sel)
DS : - Hiperosmolaritas
DO : Peningkatan keton
- Gelisah
- GCS 3 (M1 V1 Sirkulasi otak < Keracunan
Keamanan/
E1) otak
keselamatan
Penurunan kesadaran
Gelisah
DS : - Penurunan Insulin/ggn reseptor Nutrisi
DO :
- Kesadaran Uptake sel <<
menurun
- GCS 3 (M1 V1 Rangsang Katabolisme >>
E1)
- Kemampuan Pemakaian simpanan energi
makan (-) >>
- Terpasang
NGT Energi >>
Diagnosa Keperawatan :
1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis
metabolik
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektolit berhubungan dengan
peningkatan osmolaritas sekundr terhadap hiperglikemia
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
katabolisme, intake yang kurang
4. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan penurunan kesadaran
Rencana Perawatan
Intervensi Rasional
Kaji riwayat Memperkirakan volume cairan yang hilang.
pengeluaran berlebih : Adanya proses infeksi mengakibatkan demam
poliuri, muntah, diare yang meningkatkan kehilangan cairan IWL
Pantau tanda vital Hipovolemia dapat dimanivestasikan dengan
hipotensi dan takikardi. Perkiraan berat
ringannya hipovolemia dapat dibuat ketika
tekanan darah sistolik pasien turun lebih dari 10
mmHg dari posisi berbaring ke posisi
duduk/berdiri
Kaji nadi perifer, Indikator tingkat hidrasi atau volume cairan
pengisian kapiler, turgor yang adekuat
kulit dan membrana
mukosa
Ukur BB tiap hari Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari
status cairan yang sedang berlangsung dan
selanjtunya dalam pemberian cairan pengganti
Pantau masukan dan Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan
pengeluaran, catat BJ pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan terapi
Urine yang diberikan
Berikan cairan paling Mempertahankan hidrasi dan volume sirkulasi
sedikit 2500 cc/hr
Catat hal-hal seperti Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah
mual, nyeri abdomen , motilitas lambung, yang seringkali akan
muntah, distensi menimbulkan muntah dan secara potensial
lambung akan menimbulkan kekurangan cairan atau
elektrolit
Kolaborasi
Berikan NaCl, NaCl, Tipe dan jumlah cairan tergantung pada derajad
dengan atau tanpa kekurangan cairan dan respon pasien individual
dekstrose
Berikan Plasma, Plasma ekspander kadang dibutuhkan jika
albumin kekuranggan tersebut mengancam kehidupan
atau tekanan darah sudah tidak dapat kembali
normal dengan usaha rehidrasi yang telah
dilakukan
Pantau pemeriksaan Na menurun mencerminkan perpindahan cairan
laboraorium : Ht, dari intrasel (diuresis osmotik). Na tinggi
BUN/Creatinin, Na, K mencerminkan dehidrasi berat atau reabsorbsi
Na akibat sekresi aldosteron.
Hiperkalemia sebagai repon asidosis dan
selanjutnya kalium hilang melalui urine. Kadar
Kalium absolut tubuh kurang
Berikan Kalium atau Kalium untuk mencegah hipokalemia harus
elektrolit IV/Oral ditambahkan IV. Kalium fosfat dapat diberikan
untuk menngurangi beban Cl berlebih dari
cairan lain
Berikan Bikarbonat Diberikan dengan hati-hati untuk memperbaiki
asidosis
Pasang selang NG dan Mendekompresi lambung dan dapat
lakukan penghisapan menghilangkan muntah
Intervensi Rasional
Timbang BB tiap hari Mengkaji pemasukan makanan yang
adekuat termasuk absorbsi dan
utilisasinya
Tentukan program diet dan Mengidentifikasi kekurangan dan
pola makan pasien dan penyimpangan dari kebutuhan teraupetik
bandingkan dengan makanan
yang dapat dihabiskan pasien
Auskultasi bising usus, catat Hiperglikemia dan gangguan
adanya nyeri abdomen, perut keseimbangan cairan dan elektrolit dapat
kembung, mual, muntahan menurunkan motilitas/fungsi lambung
makanan yang belum sempat (distensi dan ileus paralitik) yang akan
dicerna, pertahankan keadaan mempengaruhi pilihan intervensi
puasa sesuai indikasi
Berikan makanan cair yang Pemberian makanan peroral lebih baik
mengandung zat makanan dan jika pasien sadar dan fungsi
elektrolit dengan segera jika gastrointestinal baik
pasien sudah dapat
mentoleransi melalui oral
Libatkan keluarga/pasien Meningkatkan rasa keterliatan keluarga;
dalam perencanaan makanan memeberikan informasi pda keluarga
untuk memahami kebutuhan nutrisi klien
Observasi tanda hipoglikemia : Karena metabolisme karbohidrat mulai
penurunan kesadaran, kulit terjadi (gula darah akan berkurang, dan
lembab/dingin, nadi cepat, sementara tetap diberikan insulin maka
lapar, sakit kepala, peka hipoglikemia mungkin terjadi tanpa
rangsang memperhatikan perubahan tingkat
kesadaran. Ini harus ditangani dengan
cepat dan ditangani melalui protokol
yang direncanakan
Kolaborasi
Lakukan pemeriksaan gula Analisa di tempat tidur terhadap gula
darah denggan menggunakan darah lebih akurat dibandingkan dengan
finger stick reduksi urine
Pantau pemeriksaan Gula darah akan menurun perlahan
laboratorium seperti glikosa dengan pengantian cairan dan terapi
darah, aseton, pH dan HCO3 insulin terkontrol. Dengan pemberian
insulin optimal, glukosa akan masuk
dalam sel dan digunakan untuk sumber
kalori. Jika hal ini terjadi kadar aseton
akan menurun dan asidosis dapat
dikoreksi
Berikan pengobatan insulin Insulin reguler memiliki awitan cepat
secara teratur dengan IV karenanya dengan cepat pula membantu
intermiten/ kontinyu (5 10 memindahkann glukosa dalam sel.
IU/jam) sampai glukosa darah Pemberian melalui IV merupakan rute
250 mg/dl pilihan utama karena absorbsi jaringan
subkutan tidak menentu/lambat.
Lakukan konsultasi dengan Bermanfaat dalam perhitungan dan
ahli diet penyesuaian diet untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien, menjawab
pertanyaan dan dapat pula membantu
pasien atau orang terdekat untuk
mengembangkan rencana makanan
Resiko tingi cidera berhubungan dengan penurunan kesadaran
Tujuan : Tidak terjadi cidera
Intervensi Rasional
Kaji tingkat kesadaran klien Perubahan/dinamika derajad kesadaran
dipengaruhi oleh level dehidrasi, racun
keton dan keseimbangan asam-basa
sebagai akumulasi gejala penyakit
diabetik(hiperosmolar)
Kaji faktor-faktor resiko yang Resiko jatuh, resiko terluka dan resiko
mungkin timbul kerusakan jaringan kulit merupakan hal
yang perlu diperhatikan
Pasang restrain Kegelisahan dan adanya gerak yang
tidak terkontrol perlu dibatasi dengan
baik dengan pemasangan restrain
Kaji tanda-tanda vital Tanda vital merupakan patokan umum
kondisi dan keparahan penyakit yang
munkin muncul
Berikan lingkungan yang Resiko cidera dapat diakibatkan benda-
nyaman, bersih dan kering benda tajam dan berbahaya, adanya
tempat tidur yang basah atau kotor serta
tidak rapi serta pengaman yang kurang
kuat
IMPLEMENTASI & EVALUASI