A. Pengertian
Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai
gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang
disebut akselerasi puasa dan merupakan gangguan metabolisme yang paling
serius pada diabetes ketergantungan insulin.
B. Etiologi
C. Pengkajian
1. Aktivitas / Istrahat
2. Sirkulasi
3. Integritas/ Ego
Gejala : Stress, tergantung pada orang lain
Masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi
Tanda : Ansietas, peka rangsang
4. Eliminasi
5. Nutrisi/Cairan
6. Neurosensori
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat)
Tanda : Wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati
8. Pernapasan
9. Keamanan
10. Seksualitas
11. Penyuluhan/pembelajaran
Pemeriksaan Diagnostik
Glukosa darah : meningkat 200 100 mg/dl atau lebih
Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok
Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkaat
Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l
Elektrolit : Natrium : mungkin normal , meningkat atau menurun
Kalium : normal atau peningkatan semu (perpindahan selular), selanjutnya akan
menurun
Fosfor : lebih sering menurun
Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang
mencerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakhir
Gas darah arteri : biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO3
(asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik
Trombosit darah : Ht mungkin meningkat atau normal (dehidrasi), leukositosis,
hemokonsentrasi sebagai rrespons terhadap stress atau infeksi
Ureum/kreatinin: Mungkn meningkaatt atau normal(dehidrasi/penurunan fungsi
ginjal)
Amilase darah : mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pankreatitis
akut sebagai penyebab DKA
Urin : gula dan aseton positif , berat jenis dan osmolalitas mungkin meningkat
Kultur dan sensitifitas : kemungkinan adanya infeksi saluran kemih, pernafasan
dan pada luka
D. Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan
Batasan karakteristik :
- Peningkatan urin output
- Kelemahan, rasa haus, penurunan BB secara tiba-tiba
- Kulit dan membran mukosa kering, turgor kulit jelek
- Hipotensi, takikardia, penurunan capillary refill
Kriteria Hasil :
- TTV dalam batas normal
- Pulse perifer dapat teraba
- Turgor kulit dan capillary refill baik
- Keseimbangan urin output
- Kadar elektrolit normal
Intervensi Rasional
1.Kaji riwayat durasi/intensitas mual, Membantu memperkirakan
muntah dan berkemih berlebihan pengurangan volume total. Proses
infeksi yang menyebabkan demam
dan status hipermetabolik
meningkatkan pengeluaran cairan
2.Monitor vital sign dan perubahan insensibel.
tekanan darah orthostatik Hypovolemia dapat dimanifestasikan
oleh hipotensi dan takikardia.
Hipovolemia berlebihan dapat
ditunjukkan dengan penurunan TD
lebih dari 10 mmHg dari posisi
3.Monitor perubahan respirasi: berbaring ke duduk atau berdiri.
kussmaul, bau aceton Pelepasan asam karbonat lewat
respirasi menghasilkan alkalosis
respiratorik terkompensasi pada
ketoasidosis. Napas bau aceton
disebabkan pemecahan asam keton
4.Observasi kulaitas nafas, dan akan hilang bila sudah
penggunaan otot asesori dan cyanosis terkoreksi
Peningkatan beban nafas
5.Observasi ouput dan kualitas urin. menunjukkan ketidakmampuan
untuk berkompensasi terhadap
6.Timbang BB asidosis
Menggambarkan kemampuan kerja
7.Pertahankan cairan 2500 ml/hari ginjal dan keefektifan terapi
jika diindikasikan Menunjukkan status cairan dan
keadekuatan rehidrasi
8.Ciptakan lingkungan yang nyaman, Mempertahankan hidrasi dan
perhatikan perubahan emosional sirkulasi volume
Mengurangi peningkatan suhu yang
9.Catat hal yang dilaporkan seperti menyebabkan pengurangan cairan,
mual, nyeri abdomen, muntah dan perubahan emosional menunjukkan
distensi lambung penurunan perfusi cerebral dan
hipoksia
10.Obsevasi adanya perasaan Kekurangan cairan dan elektrolit
kelelahan yang meningkat, edema, mengubah motilitas lambung, sering
peningkatan BB, nadi tidak teratur menimbulkan muntah dan potensial
dan adanya distensi pada vaskuler menimbulkan kekurangan cairan &
Kolaborasi: elektrolit
-Pemberian NS dengan atau tanpa Pemberian cairan untuk perbaikan
dextrosa yang cepat mungkin sangat
berpotensi menimbulkan beban
-Albumin, plasma, dextran cairan dan GJK
Intervensi Rasional
1.Pantau berat badan setiap hari atau Mengkaji pemasukan makanan yang
sesuai indikasi adekuat termasuk absorpsi dan
utilitasnya
2.Tentukan program diet dan pola Mengidentifikasi kekurangan dan
makan pasien dan bandingkan dengan penyimpangan dari kebutuhan
makanan yang dihabiskan terapetik
Carpenito, Lynda Juall (2000), Buku saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC,
Jakarta
Doengoes, E. Marilyn (1989), Nursing Care Plans, Second Edition, FA Davis,
Philadelphia
Price, Sylvia (1990), Patofisiologi dan Konsep Dasar Penyakit , EGC, Jakarta