OLEH
nyaman dikarenakan nyeri yang dialami, baik karena proses penyakit dari kanker
tersebut ataupun pasien Ca Nosofaring yang harus terpasang trakeostomi. Hal ini
harus ditangani untuk membantu pasien dalam bertahan dan meningkatkan kualitas
IV. Metode
Ceramah, Tanya jawab
V. Media
Leaflet
VI. Isi materi
(Materi terlampir)
VII. Proses pelaksanaan
Prodi Pendidikan Ners No. Dok 01/KD-
Fakultas Keperawatan Unika Widya Mandala II/PK/13
Surabaya
FORM SATUN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 5 dari 17
Poli Paliatif
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
b. Peserta penyuluhan hadir 70%
c. Audiens mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
d. Audiens berperan aktif selama penyuluhan
e. Daftar pertanyaan peserta
Bagaimana cara perawatan luka dirumah?
Sebutkan managemen nyeri yang dapat dilakukan?
3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat menyebutkan cara perawatan luka dengan benar 80%
b. Peserta dapat menyebutkan managemen nyeri dari luka 80%
X. Pengorganisasian
Pembawa acara : Nur Cholifah Rachmawati
Pembicara : Nur Cholifah Rachmawati
Observer : Nur Cholifah Rachmawati
Fasilitator : Nur Cholifah Rachmawati
Pembimbing : Made Indra Ayu Astarini, S. Kep.,Ns.,M.Kep
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Luka Ca
Luka Ca adalah luka yang menonjol keluar kulit umumnya berupa benjolan yang
keras, sukar digerakkan, berbentuk seperti bunga kol, mudah terinfeksi sehingga
menyebabkan lendir, cairan, darah dan bau yang tidak sedap (Schiech, 2002). Oleh
sebab itu gejala yang paling sering ditemukan pada luka kanker adalah malodor,
eksudat, nyeri, dan perdarahan.
1. Rubor (Kemerahan) Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang
mengalami infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga
menimbulkan warna kemerahan.
2. Calor (Panas) Kalor adalah rasa panas pada daerah yang mengalami infeksi akan
terasa panas, ini terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak
ke area yang mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak antibody dalam
memerangi antigen atau penyebab infeksi.
3. Tumor (Bengkak) Tumor dalam konteks gejala infeksi bukan sel kanker seperti
yang umum dibicarakan akan tetapi pembengkakan yang terjadi pada area yang
mengalami infeksi karena meningkatnya permeabilitas sel dan meningkatnya
aliran darah.
4. Dolor (Nyeri) Dolor adalah rasa nyeri yang dialami pada area yang mengalami
infeksi, ini terjadi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat
tertentu sehingga menimbulkan nyeri. Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi
gangguan atau sesuatu yang tidak normal jadi jangan abaikan nyeri karena
mungkin saja ada sesuatu yang berbahaya.
1. Perawatan luka
Menurut Utami (2019) perawatan luka dapat membantu dalam penyembuhan luka
dan menghindarkan dari resiko infeksi.
Cara perawatan luka dirumah menurut Panduan Perawataan Luka Departemen
Kesehatan RI tahun (2019) antara lain:
1. Persiapan Alat
Cairan infus NaCl 0,9 %.
Kassa steril.
Plester.
Gunting.
Saleb jika ada
2. Langkah-Langkah
1) Atur posisi senyaman mungkin.
2) Siapkan alat yang diperlukan dan dekatkan kepada pasien.
3) Keluarga yang akan melakukan ganti balutan sebelumnya harus mencuci tangan
terlebih dahulu dengan sabun.
4) Buka plester atau perban
5) Balutan lama dibuka dan dibuang ke kantong plastik.
6) Bersikan luka :
7) Cuci luka dengan kassa steril yang dibasahi NaCl 0,9% atau air hangat.
8) Keringkan luka dengan kassa steri.
9) Tutup luka yang telah dikompres kassa betadine dengan kassa kering.
10) Plester balutan tersebut agar tidak mudah lepas.
11) Bereskan peralatan.
12) Cuci tangan.
2. Menegemen nyeri
Menurut Hutahean (2019) luka operasi memberikan efek nyeri yang biasanya
disebabkan trauma bedah atau inflamasi sehingga membutuhkan penanganan khusus
untuk nyeri. Menejemen nyeri dibagi menjadi dua yakni farmakologi dan
nonfarmakologi:
1) Farmakologi
Menurunkan rasa nyeri mulai dari berat hingga ringan dapat menggunakan
analgesik. Analgesik yang sering digunakan yaitu jenis analgesik non narkotik
dan obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID), analgesik narkotik atau opiate dan
tambahan atau adjuvant (Andarmoyo 2013).
2) Nonfarmakologi
Menejemen nyeri dengan terapi nonfarmakologi yaitu:
a) Akupuntur Akupuntur adalah memerlukan insersi jarum halus dan tipis ke tangan,
kaki, dan telinga untuk mengurangi nyeri persalinan. Akupuntur dapat
menghambat sinyal nyeri sehingga tidap dapat mencapai medulla spinalis dan
otak atau akupuntur tampak menstimulus pelepasan endorphin, yang bekerja
seperti opoid endorphin (Murray & Huelsman, 2013).
b) Kompres dingin Membasuh lengan bagian dalam atau wajah juga dapat
menyegarkan, Ketika kain kompres yang diisi dengan es diusapkan ke area sela
jari antara jari telunjuk dan ibu jari (poin Hoku), dapat menurunkan nyeri (Murray
& Huelsman, 2013).
c) Distraksi Tindakan dengan cara memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu
selain nyeri, atau dapat diartikan lain bahwa distraksi adalah suatu tindakan
pengalihan perhatian pasien ke hal-hal diluar nyeri. Jenis Teknik Distraksi, antara
lain :
a. Disraksi Visual/penglihatan Pengalihan perhatian selain nyeri yang diarahkan
kedalam tindakan-tindakan visual atau melalui pengamatan. Misalnya melihat
pertandingan olahraga, menonton TV, membaca koran, melihat
pemandagan/gambar yang indah, dsb.
b. Distaksi Audio/pendengaran Pengalihan perhatian selain nyeri yang diarahkan
kedalam tindakan-tindakan melalui organ pendengaran. Mendengarkan musik
yang disukai atau mendengarkan kicauan burung serta gemericik air. Bacaan Al-
Quran secara murottal mempunyai irama yang konstan, teratur, dan tidak ada
perubahan yang mendadak. Tempo murottal Al-Quran juga berada antara 60/70
menit, serta nadanya rendah sehingga mempunyai efek relaksasi dan dapat
menurunkan nyeri (Widayarti, 2011).
d) Relaksasi nafas dalam Suatu tindakan untuk membebaskan mental dan fisik dari
ketegangan dan stres sehingga dapat meningkatkan toleransi terhadat nyeri.
Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas napas abdomen dengan frekuensi
lambat, berirama. Pasien dapat memejamkan matanya dan bernapas dengan
perlahan dan nyaman
e) Aromaterapi
Aromaterapi merupakan terapi menggunakan essential oil atau sari minyak murni
dengan beragam manfaat seperti membantu menjaga kesehatan, menyegarkan
serta menenangkan jiwa dan raga, membangkitkan semangat dan menimbulkan
perasaan gembira.
3. Nutrisi
Menurut Dictara (2018) Nutrisi sangat penting bagi pasien untuk mengupayakan
agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien.
Diet yang disarankan adalah:
Makanan yang mengandung cukup protein dan vitamin c
1. Makanan Berprotein
Protein Nabati (Tempe, Tahu, Kacang-Kacangan).
Protein Hewani (Hati, Telur, Ayam).
2. Makanan Yang Bervitamin C (Jeruk, jambu, daun papaya, bayam )
4. Minum obat teratur dan kontrol kedokter sesuai jadwal yang telah ditentukan
5. Kemoterapi
Menurut Komite Penanggulangan Kanker Nasional (2019) tatalaksana
kemoterapi kanker payudara:
G. Pertanyaan
Kozier. (2010). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Edisi 5. Jakarta : EGC
Utami, A. (2019). Studi Deskriptif Perawatan Luka Pasien Dengan Infeksi Post Op
Laparatomi Di Kabupaten Sumedang. Jurnal Kesehatan Holistic
Voolume 3 Nomor 1
World Health Organization (WHO) (2018) . Surgical Care at the District Hospital.
Switzerland