Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

INTOKSIKASI ALKOHOL DI RUANG 27 (PARU)


RSUD DR. SAIFUL ANWAR

PROFESI NERS STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2018
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
INTOKSIKASI ALKOHOL

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


RUANG 27 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Untuk Memenuhi Tugas


Pendidikan Profesi Departemen Keperawatan Medikal Bedah

Oleh :

Telah diperiksa kelengkapannya pada:


Hari :
Tanggal :
Dan dinyatakan memenuhi kompetensi

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

______________________ ______________________
NIP. NIP.

Mengetahui,
Kepala Ruangan

_____________________
NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Keperawatan Medikal Bedah


Topik : Intoksikasi Alkohol
Sasaran : Keluarga pasien dan pasien Ruang 27 RSSA Malang
Tempat : Ruang Nurse Station rawat inap ruang 27, RS Saiful Anwar
Hari/Tanggal : Kamis, 7 Juni 2018
Waktu : 1 x 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan atau diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang
Intoksikasi Alkohol (Keracunan Alkohol) selama di rumah sakit maupun di
rumah, keluarga pasien mampu memahami atau mengerti mengenai Intoksikasi
Alkohol (Keracunan Alkohol).

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit
Urolitiasis (Batu ginjal), diharapkan keluarga pasien dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Intoksikasi Alkohol
2. Tanda dan Gejala terjadinya Intoksikasi Alkohol
3. Akibat dan Komplikasi Intoksikasi Alkohol
4. Penatalaksanaan dan pencegahan Intoksikasi Alkohol

III. STRATEGI PELAKSANAAN


1. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
2. Media
 Power Point
 Leaflet
IV. MATERI YANG DIBERIKAN
1. Pengertian Intoksikasi Alkohol
2. Tanda dan Gejala terjadinya Intoksikasi Alkohol
3. Akibat dan Komplikasi Intoksikasi Alkohol
4. Penatalaksanaan dan pencegahan Intoksikasi Alkohol

V. KEGIATAN PENYULUHAN
No. FASE KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA WAKTU
1. Pra  Menyiapkan Satuan - 3 menit
Interaksi Acara Penyuluhan &
bahan untuk leaflet.
2. Kerja  Membuka kegiatan Menjawab salam 20 menit
dengan mengucapkan
salam.
 Memperkenalkan diri Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang Memperhatikan
akan diberikan.
 Menggali pengetahuan Memperhatikan
keluarga pasien
mengenai Intoksikasi
Alkohol
 Menjelaskan tentang Memperhatikan
Pengertian, tanda gejala,
akibat dan
penatalaksanaan
Intoksikasi Alkohol
 Memberi kesempatan Bertanya dan menjawab
kepada keluarga pasien pertanyaan yang
untuk mengajukan diajukan.
pertanyaan kemudian
menjawab pertanyaan.
 Memberikan leaflet
Memperhatikan
Intoksikasi Alkohol .
3. Evaluasi  Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan 10 menit
: peserta tentang materi
yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada
keluarga pasien yang
dapat menjawab
pertanyaan.
4. Termina  Mengakhiri pertemuan & Mendengarkan 2 menit
si : mengucapkan
terimakasih kepada
keluarga pasien.
 Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
VI. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Kesiapan materi
 Kesiapan SAP
 Kesiapan media : liflet dan Power Point
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruangu Nurse Station
ruang 27 (Ruang Paru) RSUD Dr. Saiful Anwar
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

VII. PENGORGANISASIAN
 Moderator : Mega Dwi Jayanti
 Pembicara : Robby Mayka Surya Putra
 Fasilitator : Adolof Dapa Roka
 Observer : Vinsensia Tanggu Solo
LAMPIRAN MATERI

INTOKSIKASI ALKOHOL (KERACUNAN ALKOHOL)

A. Pengertian
Alkoholisme adalah asupan alkohol yang mengakibatkan kemunduran
kondisi fisik dan kesehatan sosial. Konsumsi alkohol merupakan penyebab
dari perumahs akitan 15-30% pria dan 8-15% wanita di Inggris. Angka ini lebih
rendah bila dibandingkan dengan di Amerika.
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat kedalam tubuh yang
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan dapat menyebabkan
kematian.

B. Tanda dan Gejala Intoksikasi Alkohol


 Minor
1. Mual/muntah
2. Diaforesis
3. Gatal
4. Gangguan penglihatan
5. Tremor
6. Agitasi
7. Cemas
8. Gangguan tidur
9. Nadi dan tensi naik.
 Mayor
1. Dehidrasi
2. Halusinasi
3. Delirium
4. Delusi
5. Kejang tonik klonik
6. Hypertermi
7. Tachikardia
8. Hipertensi
9. Gangguan penglihatan dan pendengaran (Noer Syaifoellah,2006)..
C. Akibat dan Komplikasi Intoksikasi Alkohol
1. Mengganggu fungsi hati, yang mampu mengakibatkan penyakit hepatitis.
2. Mengakibatkan kerusakan lambung
3. Mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh
4. Mengakibatkan peningkatan resiko Kanker Mengganggu fungsi otak,
jantung, dan ginjal.
5. Mengakibatkan Stroke, kelumpuhan syaraf, gagal fungsi organ.
6. Mengakibatkan cacat dan gangguan pertumbuhan bagi janin
7. Mengakibatkan kematian (Brunner and Suddarth, 2010).

D. Penatalaksanaan Intoksikasi Alkohol


1. Tindakan Emergenci
 Airway : Bebaskan jalan nafas, kalau perlu lakukan intubasi.
 Breathing : Berikan pernafasan buatan bila penderita tidak bernafas
spontan atau pernapasan tidak adekuat.
 Circulation : Pasang infus bila keadaan penderita gawat dan perbaiki
perfusi jaringan.

2. Eliminasi
Emesis, merangsang penderita supaya muntah pada penderita
yang sadar atau dengan pemberian sirup ipecac 15 - 30 ml. Dapat diulang
setelah 20 menit bila tidak berhasil. Katarsis, ( intestinal lavage ), dengan
pemberian laksan bila diduga racun telah sampai diusus halus dan besar.
Kumbah lambung atau gastric lavage, pada penderita yang kesadarannya
menurun,atau pada penderita yang tidak kooperatif. Hasil paling efektif bila
kumbah lambung dikerjakan dalam 4 jam setelah keracunan.
Keramas rambut dan memandikan seluruh tubuh dengan sabun.
Emesis,katarsis dan kumbah lambung sebaiknya hanya dilakukan bila
keracunan terjadi kurang dari 4 – 6 jam.

3. Anti dotum (Penawar Racun)


Atropin sulfat ( SA ) bekerja dengan menghambat efek akumulasi
Akh pada tempat penumpukan.
a. Mula-mula diberikan bolus IV 1 - 2,5 mg
b. Dilanjutkan dengan 0,5 – 1 mg setiap 5 - 10 - 15 menit sampai timbul
gejala - gejala atropinisasi (muka merah, mulut kering, takikardi,
midriasis, febris dan psikosis)
c. Kemudian interval diperpanjang setiap 15 – 30 - 60 menit selanjutnya
setiap 2– 4 –6 – 8 dan 12 jam.
d. Pemberian SA dihentikan minimal setelaj 2 x 24 jam. Penghentian
yang mendadak dapat menimbulkan rebound effect berupa edema
paru dan kegagalan pernafasan akut yang sering fatal (Suzanne C.
Brenda G.2011).
.
DAFTAR PUSTAKA

Noer, Syaifoellah. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI


Mansjoer, Arif. 2009. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 jilid 1 Media Aesculapius.
Jakarta: FKUI
Suzanne. C. Brenda G. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Brunner and Suddarth. 2010. Keperawatan Medikal Bedah, vol 3. Jakarta: EGC
Sartono. 2012. Racun dan Keracunan. Jakarta: Widya Merdeka
Widodo, Djoko. 2013. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Pustaka.
Dongoes, Marillyn. 2014. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai