Dosen Pengajar :
Suhatridjas, Dra. S.Kep.,MKM
Dosen Pembimbing :
Tini Wartini S.Pd.,S.Kep.,MKM
DISUSUN OLEH :
FARAH HAMIDAH
20016
Petamburan, Jl. Ks. Tubun No. Kav. 92-94, RT.13/RW.1, Slipi, Kec.
Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11410.
Tahun 2021/2022
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah
Pengertian apendiksitis
Etiologi apendiksitis
Tanda dan gejala apendiksitis
Komplikasi apendiksitis
Asuhan keperawatan pada klien apendiksitis
Tujuan :
Mater : Terlampir
N WAKT
PEMATERI PESERTA METODE MEDIA
O U
1. Pembukaan
1. Memberi Mendengarkan,
salam dan memperhatikan,
emperkenalka dan menjawab
n diri pertanyaan
2. Menjelaskan
maksud dan
tujuan
Ceramah
diadakannya
dan Tanya - 5 menit
penyuluhan
Jawab
3. Melakukan
kontrak waktu
4. Melakukann
apersepsi
kepada pasien
terkait
penyakit
Apendiksitis
2. Pelaksanaan Ceramah, Lembar 15 menit
1. Menjelaskan Mendengarkan, Demonstrasi Balik
materi terkait memperhatikan, , dan Tanya
Apendiksitis mencatat, Jawab
2. Membuka sesi mengajukan
tanya jawab pertanyaan, dan
terkait materi mengaplikasika
yang sudah n demonstrasi
dijelaskan pemateri
3. Melakukan
demonstrasi
bersama
peserta tentang
bagaimana
cara mengatasi
Apendiksitis
3. Penutup Mendengarkan,
1. Melakukan memperhatikan,
evaluasi dan menjawab
berupa pertanyaan
mengajukan
beberapa
pertanyaan
kepada peserta
terkait maeri
Ceramah
yang sudah Pemberia
dan Tanya 5 menit
dijelaskan n Leaflet
Jawab
2. Menyimpulka
n hasil dari
kegiatan
penyuluhan
3. Menutup
penyuluhan
serta
mengucapkan
salam
Evaluasi :
http://mahdianto06.blogspot.com/2014/07/microteaching-mahdianto.html
MATERI PENYULUHAN
APENDIKSITIS
DEFINISI :
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi
adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon
menanjak dari usus besar. Usus buntu dalam bahasa Latin disebut sebagai
Appendix vermiformis, organ ini ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan
beberapa jenis reptil.
Penyakit usus buntu bisa menyerang siapa saja, tak hanya orang dewasa, anak-
anak juga bisa terkena usus buntu. Tetapi penyakit ini sering terjadi pada orang
usia 10-30 tahun. Penyakit yang dikenal dengan Apendisitis merupakan kondisi
ketika usus buntu Anda meradang dan berisi nanah.
Usus buntu sendiri terletak di awal usus besar. Biasanya akan dipotong ketika
meradang karena usus buntu yang pecah bisa menyebabkan peritionitis, yang
merupakan peradangan peritoneum, selaput yang melapisi dinding perut dan
melindungi organ di bawahnya. Jika usus buntu sudah pecah, itu merupakan
situasi yang mengancam jiwa dan Anda harus segera mencari bantuan medis.
ETIOLOGI :
Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri,
namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang
belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya faktor penyumbatan (obstruksi)
pada lapisan saluran (lumen) apendiks oleh timbunan tinja/fecesyang keras
(fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, benda asing dalam tubuh,
cancer primer dan striktur, penyakit cacing atau parasit . Berikut akan dijelaskan
tentang hal – hal tersebut :
Seseorang yang mengalami penyakit cacing (cacingan), cacing atau parasit yang
masuk ke dalam sistem pencernaan melalui makanan yang dikonsumsi. Cacing
yang beternak didalam usus besar lalu tersasar memasuki usus buntu maka dapat
menimbulkan penyakit radang usus buntu.
GEJALA
Gejala usus buntu bervariasi tergantung stadiumnya;
Pada kondisi ini gejala yang ditimbulkan tubuh akan panas tinggi, mual-muntah,
nyeri perut kanan bawah, buat berjalan jadi sakit sehingga agak terbongkok,
namun tidak semua orang akan menunjukkan gejala seperti ini, bisa juga hanya
bersifat meriang, atau mual-muntah saja.
Pada stadium ini gejala yang timbul sedikit mirip dengan sakit maag dimana
terjadi nyeri samar (tumpul) di daerah sekitar pusar dan terkadang demam yang
hilang timbul. Seringkali disertai dengan rasa mual, bahkan kadang muntah,
kemudian nyeri itu akan berpindah ke perut kanan bawah dengan tanda-tanda
yang khas pada apendisitis akut yaitu nyeri pd titik Mc Burney (istilah
kesehatannya).
Penyebaran rasa nyeri akan bergantung pada arah posisi/letak usus buntu itu
sendiri terhadap usus besar, Apabila ujung usus buntu menyentuh saluran
kencing ureter, nyerinya akan sama dengan sensasi nyeri kolik saluran kemih,
dan mungkin ada gangguan berkemih. Bila posisi usus buntunya ke belakang,
rasa nyeri muncul pada pemeriksaan tusuk dubur atau tusuk vagina. Pada posisi
usus buntu yang lain, rasa nyeri mungkin tidak spesifik begitu.
PEMERIKSAAN DIAGNOSA
Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh Tim Kesehatan untuk
menentukan dan mendiagnosa adanya penyakit radang usus buntu
(Appendicitis) oleh Pasiennya. Diantaranya adalah pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiology ;
1. Pemeriksaan fisik.
Dengan tindakan tungkai kanan dan paha ditekuk kuat / tungkai di angkat
tinggi-tinggi, maka rasa nyeri di perut semakin parah. Kecurigaan adanya
peradangan usus buntu semakin bertambah bila pemeriksaan dubur dan atau
vagina menimbulkan rasa nyeri juga. Suhu dubur (rectal) yang lebih tinggi dari
suhu ketiak (axilla), lebih menunjang lagi adanya radang usus buntu.
2. Pemeriksaan Laboratorium.
3. Pemeriksaan radiologi.
foto polos perut dapat memperlihatkan adanya fekalit. Namun pemeriksaan ini
jarang membantu dalam menegakkan diagnosis apendisitis. Ultrasonografi (USG)
cukup membantu dalam penegakkan diagnosis apendisitis (71 – 97 %), terutama
untuk wanita hamil dan anak-anak. Tingkat keakuratan yang paling tinggi adalah
dengan pemeriksaan CT scan (93 – 98 %). Dengan CT scan dapat terlihat jelas
gambaran apendiks.
MANIFESTASI KLINIS
Apendisitis memiliki gejala kombinasi yang khas, yang terdiri dari mual, muntah
dan nyeri yang hebat di perut kanan bagian bawah. Nyeri bisa secara mendadak
dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar umbilikus. Hal ini disebabkan oleh
pembengkakan akibat inflamasi. Pada bayi dan anak-anak, nyerinyabersifat
menyeluruh, di semua bagian perut. Pada orang tua dan wanita hamil, nyerinya
tidak terlalu berat dan di daerah ini nyeri tumpulnya tidak terlalu terasa. Ruptura
pada appendix bisa memicu peningkatan nyeri.
KLASIFIKASI APENDIKSITIS
Apendikisitis akut :
Apendiksitis inflarat
Abses
Perporasi
Kronis
PENATALAKSANAAN
Komplikasi :
1. Perporasi
Pecah atau berlubangnya apendiks yang disebabkan oleh tekanan
intralumen terus menerus yang mengalami apendiksitis
2. Septicemia
Septikemia adalah multipikasi bakteri dalam darah yang biasa disebut
bakterimia.
3. Abses hati
Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan karena infeksi
bakteri, parasit, jamur maupun nekbrosis steril yang bersumber dari sistem
gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan
pembentukan pus di dalam parenkim hati.
2) Minum air putih minimal 8 gelas sehari dan tidak menunda buang air besar
juga akan membantu kelancaran pergerakan saluran cerna secara keseluruhan.
Bila diagnosis sudah pasti, maka penatalaksanaan standar untuk penyakit radang
usus buntu (appendicitis) adalah operasi. Pada kondisi dini apabila sudah dapat
langsung terdiagnosa kemungkinan pemberian obat antibiotika dapat saja
dilakukan, namun demikian tingkat kekambuhannya mencapai 35%.