Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUAHAN (SAP)

APENDISITIS

Jl. Dr Soecipto No. 5 Wlingi

Telp. (0342) 691006 – Fax. (0342) 691040

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik Penyuluhan : Gangguan Sistem Pencernaan
Pokok Bahasan : Apendisitis
Sasaran : Pasien dan Keluarga yang ada di Ruang Bougenvil RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi
Tempat : Ruang Bougenvil RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
Hari/Tanggal : Sabtu, 2 Oktober 2019
Waktu : 30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan tentang Apendisitis, diharapkan Pasien dan keluarga (peserta)
dapat memahami mengenai Apendisitis.
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Peserta dapat menyebutkan definisi Apendisitis
2. Peserta dapat menyebutkan etiologi Apendisitis
3. Peserta dapat menyebutkan manifestasi klinis Apendisitis
4. Peserta dapat menjelaskan pencegahan dan penanganan Apendisitis.

C. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Peserta Penyuluhan Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah 3 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengar kan
3. Bina hubungan saling
percaya.
4. Menyampaikan tujuan
pokok materi
Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang: 1. Mendengar kan Ceramah 15 menit
2. Menanyakan
1. Pengertian Apendisitis
2. Penyebab Apendisitis materi yang
3. Tanda dan gejala
belum
Apendisitis
dimengerti
4. Penanganan dan
pengobatan Apendisitis

Penutup 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab Tanya jawab 12 menit


2. Menarik kesimpulan
pertanyaan (diskusi)
3. Menyampaikan hasil
2. Menjawab salam
Evaluasi
4. Menutup penyuluhan
(salam)
D. Garis Besar Materi ( Terlampir)
1. Pengertian Appendisitis
2. Penyebab Appendisitis
3. Tanda dan gejala Appendisitis
4. Pencegahan dan penanganan Appendisitis

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan Peserta Penyuluhan
b) Kesiapan tempat pelaksanaan.
c) Kesiapan tim penyaji
d) Kesiapan materi penyaji
e) Kesiapan media (leaflet dan ppt)
2. Evaluasi Proses
a) Peserta penyuluhan terdiri dari seluruh Peserta.
b) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab (minimal 2 pertanyaan)
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b) Peserta penyuluhan dapat menjawab dan menjelaskan kembali mengenai Apendisitis
dengan pertanyaan :
1. Apa pengertian dari Apendisitis?
2. Apa saja penyebab/indikasi Apendisitis?
3. Apa tanda dan gejala Apendisitis?
4. Bagaimana cara pencegahan dan penanganan Apendisitis?

F. Materi Penyuluhan
- (Terlampir)

G. Referensi
- (Terlampir)
LAMPIRAN

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Appendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau apendiks. Infeksi ini
dapat mengakibatkan munculnya push (nanah). Bila infeksi bertambah parah, usus buntu itu
bias pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari
bagian bawah awal usus besar sekum. Usu buntu besarnya sekitar kelingking tangan.
Apepndisitis adalah inflamsi akut pada apendiks dan merupakan penyebab paling umum
unuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 2005)
Appendisitis adalah tersumbatnya lumen oleh karena benda asing, fekolit, tumor,
parasite. Mukosa mengekskresikan cairan dibawah penyumbatan, tekanan intraluminal
meningkat, mukosa mengalami hipoksia dan menimbulkan tukak dan bakteri menyerang
dinding sehingga terjadi peradangan.
Appendicitis adalah suatu peradangan yang mengenai seluruh lapisan dinding organ
appendik / umbai cacing (usus buntu).

B. Penyebab
Penyumbatan pada saluran usus buntu, dapat disebabkan oleh :
1. Infeksi
2. Fekal statis (tertahannya kotoran di usus, akibat pergerakan usus yang lambat)
3. Fekalit (kotoran yang mengeras)
4. Parasite
5. Benda asing
6. Tumor
C. Proses terjadinya appendicitis

Obstruksi / sumbatan

“APPENDISITIS”

A.
Pengertian
Appendisitis adalah
peradangan akibat
infeksi pada usus buntu
atau umbai cacing
(appendiks). Infeksi ini
dapat mengakibatkan
pernanahan. Bila infeksi
bertambah parah, usus
buntu itu bisa pecah.
Usus buntu merupakan
saluran usus yang
ujungnya buntu dan
menonjol
dari bagian awal usus
besar atau sekum
(cecum). Usus buntu
besarnya sekitar
kelingking
tangan.
Appendisitis adalah
inflamasi akut pada
appendisits verniformis
dan merupakan
penyebab
paling umum untuk
bedah abdomen darurat
(Brunner & Suddart,
1997).
Appendisitis adalah
tersumbatnya lumen
oleh karena benda
asing, fekolit, tumor
atau
parasit. Mukosa
mengekskresi cairan
dibawah penyumbatan,
tekanan intraluminal
meningkat,
mukosa mengalami
hipoksia dan
menimbulkan dan
menimbulkan tukak dan
bakteri
menyerang dinding
sehingga terjadi
peradangan.
Appendicitis adalah
suatu peradangan yang
mengenai seluruh
lapisan dinding organ
appendik/umbai cacing
(usus buntu).

“APPENDISITIS”

A.
Pengertian
Appendisitis adalah
peradangan akibat
infeksi pada usus buntu
atau umbai cacing
(appendiks). Infeksi ini
dapat mengakibatkan
pernanahan. Bila infeksi
bertambah parah, usus
buntu itu bisa pecah.
Usus buntu merupakan
saluran usus yang
ujungnya buntu dan
menonjol
dari bagian awal usus
besar atau sekum
(cecum). Usus buntu
besarnya sekitar
kelingking
tangan.
Appendisitis adalah
inflamasi akut pada
appendisits verniformis
dan merupakan
penyebab
paling umum untuk
bedah abdomen darurat
(Brunner & Suddart,
1997).
Appendisitis adalah
tersumbatnya lumen
oleh karena benda
asing, fekolit, tumor
atau
parasit. Mukosa
mengekskresi cairan
dibawah penyumbatan,
tekanan intraluminal
meningkat,
mukosa mengalami
hipoksia dan
menimbulkan dan
menimbulkan tukak dan
bakteri
menyerang dinding
sehingga terjadi
peradangan.
Appendicitis adalah
suatu peradangan yang
mengenai seluruh
lapisan dinding organ
appendik/umbai cacing
(usus buntu).

Bendungan mucus di dalam lumen


usus buntu

Tekanan di dalam lumen meningkat

Aliran limfe terhambat

Peradangan (Appendisitis)

D. Gejala
1. Nyeri perut (berawal dari perut atas lalu menjalar ke perut bagian bawah). Nyeri tidak
tertahankan, biasanya posisi pasien membungkuk dan menaikkan lutut sampai perut agar
nyeri tidak bertambah.
2. Rasa mual dan atau disertai muntah
3. Nafsu makan menurun (anoreksia)
4. Dapat juga disertai : demam, diare, konstipasi (sulit buang air besar)

E. Pencegahan
Tidak ada pantangan tertentu untuk mencegah terjadinya appendicitis. Pencegahan
dilakukan dengan melakukan pola hidup sehat yaitu :
1. Diet/makan yang banyak mengandung serat, seperti sayuran, buah-buahan. Juga
mengurangi konsumsi kafein, minuman beralkohol, dan berminyak.
2. Banyak minum air putih
3. Berolahraga yang teratur

F. Penanganan
1. Operasi
2. Pemberian antibiotic intravena
3. Pencegahan komplikasi

DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2011. Gangguan Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika.

Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. NANDA NIC-NOC Jilid 1. Jogjakarta: Penerbit
Mediaction.

Anda mungkin juga menyukai