DOSEN PEMBIMBING
Ns. T. Eltrikanawati, M.Kep
I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga Ny.H mampu
mengetahui cara – cara pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.
III. MATERI
1. Pengertian Infeksi Saluran Kemih (ISK)
2. Tanda dan gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)
3. Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
4. Pencegahan kekambuhan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
IV. METODE
Ceramah Dan Tanya Jawab
V. MEDIA
1. Leaflet
Keterangan:
Penyuluh Audience
VIII. EVALUASI
a. Struktural
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di keluarga Ny. H
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
4) Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
b. Proses
1) Masing – masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang
terlibat aktif bertanya
c. Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat menyebutkan:
1) Pengertian
2) Tanda dan Gejala
3) Penatalaksanaan
4) Pencegahan kekambuhan
X. ANTISIPASI MASALAH
a. Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan (tidak ada pertanyaan) fasilitator
dapat menstimulasi dengan cara berdialog dengan pemberi materi dalam
membahas materi yang sedang diberikan.
b. Pertanyaan yang sekiranya tidak dapat dijawab oleh kelompok penyaji
hendaknya dilakukan konfirmasi pada pembimbing klinik yang
mendampingi.
3. Penyebab
1) Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
a. Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple)
b. Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated
c. Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
2) Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan
kandung kemih yang kurang efektif
b. Mobilitas menurun
c. Nutrisi yang sering kurang baik
d. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
e. Adanya hambatan pada aliran urin
f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
4. Penatalaksanaan
Menurut M. Clevo Rendy dan Margareth TH (2012 : hal. 221),
pengobatan infeksi saluran kemih bertujuan untuk menghilangkan gejala
dengan cepat, membebaskan saluran kemih dari mikroorganisme dan
mencegah infeksi berulang, sehingga dapat menurunkan angka kecacatan
serta angka kematian. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan dengan :
1. Perawatan dapat berupa :
a. Meningkatkan intake cairan 2 – 3 liter/hari bila tidak ada kontra
indikasi.
b. Perubahan pola hidup diantaranya :
a) Membersihkan perineum dari depan ke belakang
b) Pakaian dalam dari bahan katun
c) Menghindari kopi, alcohol
2. Obat-obatan
a. Antibiotik : Untuk menghilangkan bakteri.
b. Antibiotik jangka pendek dalam waktu 1 –2 minggu
c. Antibiotik jangka panjang ( baik dengan obat yang sama atau di ganti )
dalam jangka waktu 3 – 4 minggu
d. Pengobatan profilaktik dengan dosis rendah satu kali sehari sebelum
tidur dalam waktu 3 – 6 bulan atau lebih ini merupakan pengobatan
lanjut bila ada komplikasi lebih lanjut.
e. Analgetik dan Anti spasmodic
Untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh penderita
f. Obat golongan Venozopyridine : Pyridium.
Untuk meredakan gejala iritasi pada saluran kemih
5. Pencegahan
1. Minum air putih yang banyak 2 – 2,5 liter per hari.
2. Hindari minum minuman beralkohol, kopi karena dapat mengiritasi
kandung kemih.
3. Menganjurkan menjaga personal hygiene yang benar :
Tidak menggunakan jeans atau celana yang terlalu ketat.
4. Hindari hubungan sex yang terlalu sering dan berlebihan dan setelah itu
biasakan mengosongkan kandung kemih.
DOKUMENTASI KEGIATAN