Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANG TUAH SURABAYA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)


DI PUSKESMAS GUNUNG ANYAR SURABAYA

Topik : Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Sub Topik : Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Sasaran : Pasien dan Keluarga

Tempat: Puskesmas Gunung Anyar Surabaya

Hari, Tanggal : Rabu, 20 Januari 2016

Waktu : 09.00 09.30 WIB

A. Latar Belakang

Masyarakat di jaman sekarang tidak lepas dari yang namanya sakit. Sakit
merupakan ketidak seimbangan dalam tubuh tidak hanya fisik tapi juga
psikologinya. Banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit misalnya
personal hygiennya(kebersihan diri sendiri), jika personal hygiennya kurang
terpenuhi maka orang tersebut mungkin lebih rentan terkena penyakit. Infeksi
saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK
merupakan salah satu kasus yang sering terjadi dalam masyarakat. Walaupun
terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak
mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan
berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah
suatu kondisi dimana sistem kemih meradang akibat infeksi kuman. Infeksi
tersebut umumnya dimulai dari infeksi dibagian muara kencing dan uretra
(uretritis), tetapi jika tidak ditanggulangi dengan baik maka infeksi akan menjalar

1
hingga kandung kemih (sistisis), ureter (ureteritis) bahkan hingga mengenai ginjal
(pielonefritis) (Suciadi, 2010).

Dalam setiap tahun, 15% perempuan mengalami ISK. Kejadian ISK makin
sering terjadi pada masa kehamilan. Perubahan mekanis dan hormonal yang
terjadi pada kehamilan meningkatkan risiko keadaan yang membuat urin tertahan
di saluran kencing. Juga adanya peningkatan hormon progesterone pada
kehamilan akan menambah besar dan berat rahim serta mengakibatkan
pengenduran pada otot polos saluran kencing.Infeksi saluran kemih di Indonesia
insiden dan prevalensinya masih cukup tinggi, pada bumil/nifas 5-6%. Prevalensi
ISK di masyarakat makin meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Pada usia
40 60 tahun mempunyai angka prevalensi 3,2 %. Sedangkan pada usia sama
atau diatas 65 tahun kira-kira mempunyai angka prevalensi ISK sebesar 20%.
Infeksi saluran kemih dapat mengenal baik laki-laki maupun wanita dari semua
umur baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia. Sekitar 15% wanita,
mengalami paling sedikit satu kali serangan akut inferksi saluran kemih selama
hidupnya. Sebagian besar infeksi tersebut adalah asimtomatik, angka kejadiannya
pada wanita hamil adalah 5%-6% dan meningkat sampai 10% pada resiko tinggi.
Walaupun infeksi yang terjadi karena penyebaran kuman melalui pembuluh darah
dan limfe, akan tetapi yang terbanyak dan tersring adalah kuman-kuman keatas
melalui uretra kedalam kandung kemih dan saluran kemih yang lebih atas. Infeksi
saluran kemih terjadi adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Untuk
menegakkan diagnosis ISK harus ditemukan bakteri dalam urin melalui biakan
atau kultur (Tessy, 2001).

ISK dapat disebabkan oleh kebiasaan yang tidak baik (kurang minum,
menahan kemih), kateterisasi, dan penyakit serta kelainan lain. serta berhubungan
dengan gonta ganti pasangan..yang kita tidak tau juga kalau pasangan itu
membawa bakteri dari pasangan lain. terutama kalau sistem ketahanan tubuh
sudah berkurang, apa saja jenis bakteri akan sangat gampang sekali masuk ke
dalam tubuh.

Ada beberapa masyarakat yang belum mengetahui tentang pencegahan dan


pengobatan ISK, atas latar belakang diatas penulis tertarik untuk menyususun

2
satuan acara penyuluhan tentang pencegahan penyakit infeksi saluran kemih
(ISK).

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga mampu
memahami tentang konsep dasar Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan cara
pencegahannya.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, masyarakat mampu :
1. Menjelaskan pengertian dari Infeksi Saluran Kemih (ISK).
2. Menyebutkan klasifikasi dari Infeksi Saluran Kemih (ISK).
3. Menyebutkan etiologi atau penyebab dari Infeksi Saluran Kemih (ISK).
4. Menyebutkan tanda dan gejala dari Infeksi Saluran Kemih (ISK).
5. Menyebutkan cara pencegahan terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK).

D. Pengorganisasian

No. Nama NIM Keterangan


1. R. Kamaliyatul Adiybah 121.0080 Moderator
2. Agita Anggun 121.0005 Dokumentator
3. Raihatus Sofia 121.0082 Fasilitator
4. Hanny Horizoni 121.0043 Obsever
5. Hilda Rosa Nilasari 121.0044 Fasilitator
6. Afissa Rahma Ayunda 121.0004 Penyaji

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu : 09.00 10.00 WIB
Tempat : Pukesmas Gunung Anyar Surabaya
Hari, Tanggal : Rabu, 20 Januari 2016

Denah :

3
O

F. Sasaran
Pasien dan Keluarga Puskesmas Gunung Anyar Surabaya

G. Materi (terlampir)
1. Pengertian Infeksi Saluran Kemih (ISK).
2. Klasifikasi dari Infeksi Saluran Kemih (ISK).
3. Etiologi atau penyebab dari Infeksi Saluran Kemih (ISK).
4. Tanda dan gejala dari Infeksi Saluran Kemih (ISK).
5. Pencegahan terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK).

H. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

I. Media
1. Leaflet
2. LCD

J. Kegiatan Penyuluhan

4
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Respon Audience
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam.
5 menit
pembukaan.
2. Memperhatikan.
2. Memperkenalkan diri. 3. Memperhatikan.
3. Menjelaskan tujuan
4. Memperhatikan.
penyuluhan.
5. Menjawab pertanyaan yang
4. Menyebutkan materi
diajukan oleh penyuluh.
yang akan diberikan.
5. Memberikan beberapa
pertanyaan pada audience
tentang materi penyuluhan
yang akan dilakasanakan.
2. Pelaksanaan 1. Membagikan leaflet 1. Menerima dan membaca leaflet
10 menit
kepada audience. yang telah dibagikan.
2. Menjelaskan pengertian 2. Memperhatikan.
dari Infeksi Saluran
Kemih (ISK).
3. Menyebutkan klasifikasi 3. Memperhatikan.
dari Infeksi Saluran
Kemih (ISK). 4. Memperhatikan.
4. Menyebutkan etiologi
atau penyebab dari
Infeksi Saluran Kemih
5. Memperhatikan.
(ISK).
5. Menyebutkan tanda dan
gejala dari Infeksi 6. Memperhatikan.
Saluran Kemih (ISK).
6. Menyebutkan cara
pencegahan terjadinya
Infeksi Saluran Kemih
(ISK).

3. Evaluasi 1. Memberikan 1. Bertanya.


10 menit
kesempatan kepada
audience unuk bertanya

5
tentang materi yang telah
diberikan. 2. Menjawab pertanyaan.
2. Memberikan
pertanyaan kepada
audience tentang materi
penyuluhan yang telah
disampaikan.
4. Terminasi 1. Mengucapkan 1. Mendengarkan.
5 menit
terimakasih atas
perhatian yang diberikan. 2. Menjawab salam.
2. Mengucapkan salam
penutup.

MATERI
1. Pengertian Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah
sutau keadaan adanya infasi mokroorganisme pada saluran kemih (Tessy, 2001).
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu kondisi dimana sistem kemih
meradang akibat infeksi kuman. Infeksi tersebut umumnya dimulai dari infeksi
dibagian muara kencing dan uretra (uretritis), tetapi jika tidak ditanggulangi
dengan baik maka infeksi akan menjalar hingga kandung kemih (sistisis), ureter
(ureteritis) bahkan hingga mengenai ginjal (pielonefritis) (Suciadi, 2010).

2. Klasifikasi dari Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Klasifikasi Infeksi Saluran Kemih (ISK) sebagai berikut :
a. Kandug kemih (sistisis)
b. Uretra (urethritis)
c. Prostat (prostatitis) pada laki-laki
d. Ginjal (pielonefritis)

ISK pada lansia dibedakan menjadi :


a. ISK uncomplicated (simple)

6
ISK yang terjadi sederhana yang terjadi pada pendrita dengan saluran kencing
tidak baik, anatomik maupun fungsional normal. ISK ini pada lansia terutama
mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa kandung
kemih.
b. ISK complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit
diberantas, kuman penyebab serig resisten terhadap beberapa macam
antibiotika, sering terjadi bakteremia, sepsis dan syok. ISK ini terjadi bila
terdapat keadaan-keadaan sebagai berikut :
1) Kelaianan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral,
obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kencing
menetap dan prostatitis.
2) Kelainan faal ginjal : GGA maupun GGK.
3) Gangguan daya tahan tubuh.
4) Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen.

3. Etiologi atau penyebab dari Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK menurut Sudoyo, 2006 :
a. Escherichia Coli; 90% penyebab ISK uncomplicated (simple)
b. Pseudomonas, proteus, klebsiella : penyebab ISK complicated
c. Enterobacter staphylococcus, epidemidis, enterococci, dll.

Faktor pencetus ISK pada lansia menurut Tessy, 2001 adalah :


a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengososngan
kandung kemih yang kurang efektif.
b. Mobilitas menurun.
c. Nutrisi yang sering kurang baik.
d. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral.
e. Adanya hambatan pada aliran urin.
f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat, pada laki-laki.

4. Tanda dan gejala dari Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Tanda dan gejala ISK menurut Suciadi, 2010 adalah :
a. Rasa perih saat berkemih
b. Anyang-anyangan
c. Nyeri perut bagian tengah dan bawah
d. Air kencing berwarna keruh dan ada darah
e. Nyeri pinggang
f. Demam hingga menggigil
g. Mual dan muntah-muntah

5. Pencegahan terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Pencegahan ISK adalah :

7
a. Biasakan diri minum air putih yang cukup setiap harinya, yaitu 8 gelas dalam
sehari.
b. Hindari kebiasaan menahan kencing.
c. Bagi kaum wanita, hindari kebiasaan mencuci kemaluan dengan bebagai
produk kosmetik yang tidak jelas atau cebok dengan air toilet yang diragukan
kebersihannya.
d. Biasakan cebok dengan arah dari depan (kemaluan) ke belakang (bokong).
e. Biasakan berhubungan seksual dengan cara yang sehat, sebaiknya kaum
wanita membiasakan diri buang air kecil setelah berhubungan seksual.
f. Jagalah kebersihan daerah kelamin.
g. Gantilah pembalut secara rutin saat sedang menstruasi.
h. Gantilah popok secara rutin.
i. Kenakan celana dalam dari bahan yang nyaman dan tidak terlalu ketat.
j. Periksa air seni secara teratur saat sedang hamil.
k. Tuntaskan pengobatan jika memiliki penyakit prostat atau batu saluran kemih.
(Suciadi, 2010).

DAFTAR PUSTAKA
Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Infeksi
Saluran Kemih. Edisi : 3. Jakarta : FKUI.
Suciadi. 2010. Sistem Perkemihan. Jakarta : Pelita Jaya

Anda mungkin juga menyukai