Anda di halaman 1dari 5

INTERPRETASI EKG PADA Ny.

K DENGAN STROKE NON HEMORAGIK


DI RUANG ICU RSUD Dr. TJITROWARDOJO
KABUPATEN PURWOREJO

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Stase Keperawatan GADAR

DISUSUN OLEH :

JULI BUDIARTI

160300345

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2017/ 2018
HALAMAN PENGESAHAN

INTERPRETASI EKG PADA Ny. K DENGAN STROKE NON HEMORAGIK


DI RUANG ICU RSUD Dr. TJITROWARDOJO
KABUPATEN PURWOREJO

Diajukan Oleh :
JULI BUDIARTI
160300345

Telah Disetujui Oleh :

Preceptor

Ruwiyah, S.Kep.Ns Tanggal : Januari 2018


1. Identitas Klien:
Nama : Ny. K
Umur : 88 tahun
Alamat : Purworejo
No RM : 14366
Tanggal Masuk : Januari 2018
Tanggal Kaji : Januari 2018(21.00 WIB)
Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah

2. Keadaan Umum Klien:


Pasien masuk ke ICU pada tanggal 4Februari 2017 pukul 11.00 dengan sesak
nafas, terpasang kateter urin (+), terpasang Infus RL 20 tpm,, terpasang selang
O23 lpm, ADLs total care, lemas (+), kesadaran compos mentis E4V5M6, TD:
103/73 mmHg, N: 72 x/menit, S:36,8oC RR:24x/menit, SpO2:100%, oedema (+)

3. Diagnosa Medis Klien


Diare kronis, AF MVR, Hypertyroid, Syok kardiogenik

4. Hasil Pemeriksaan dan Interprestasi EKG


a. Gambaran Irama Jantung : Irreguler (Tidak teratur)
b. Ferkuensi
HR = R-R’x10 (dalam 6 detik)
R-R’= 6
HR = 6 x10 = 60 x/ menit
c. SPM ( Sumber Pace Maker )
AV node
d. Blok : Terdapat AV blok pada lead V6, lead II dan aVL
e. Ekstrasistole : tidak tedapat ekstrasistole karena tidak adanya denyut
tambahan
f. Aksis Jantung :
Lead I dominan (+) dan aVF dominan (+)
- Hasil aksis jantungnya adalah Normo Axis Deviation (NAD)
g. Morfologi Gelombang
 PR interval :
Tidak ada gelombang P
 QRS kompleks:
Lebar : 0,04 x 2 = 0,08 detik
Tinggi : 0,1 x 5 = 0,5 mV
 Gelombang Q:
Lebar : 0,04 x 1 = 0,04 detik
Tinggi : 0,1 x 2 = 0,2 mV
 Gelombang R:
Lebar : 0,04 x 1 = 0,04 detik
Tinggi : 0,1 x 3 = 0,3 mV
 Gelombang S:
Lebar : 0,04 x 1 = 0,04 detik
Tinggi : 0,1 x 2 = 0,2 mV

5. Pembahasan Teori dan Jurnal


Stroke non hemoragik adalah terhentinya aliran darah ke bagian otak
akibat tersumbatnya pembuluh darah. Darah berfungsi mengalirkan oksigen ke
otak, tanpa oksigen yang dibawa oleh darah, maka sel-sel otak akan mati dengan
sangat cepat, mengakibatkan munculnya defisit neurologis secara tiba-tiba.
Ada dua kemungkinan penyebab stroke non hemoragik. Penyebab paling
umum adalah penyempitan arteri di leher atau kepala yang disebabkan oleh
meningkatnya deposit lemak yang melapisi dinding pembuluh darah yang
disebut dengan aterosklerosis. Jika arteri menjadi terlalu sempit, sel-sel darah
dapat terkumpul dan membentuk bekuan darah. Gumpalan darah ini kemudian
akan memblokir arteri di tempat mereka terbentuk (trombosis), atau dapat
terlepas dan terjebak di dalam arteri yang lebih dekat ke otak (emboli).
Ketika suatu trombosis terbentuk maka pembuluh arteri otak menjadi
tersumbat oleh bekuan darah. Trombosis ini kemudian menyebabkan aliran
darah menuju otak menjadi terhambat. Begitu pula dengan emboli, ketika
bekuan darah yang terbentuk di tempat yang berjauhan dari otak terlepas, dan
terbawa dalam aliran darah sampai tersumbat pada suatu daerah tertentu. Maka
aliran darah menuju otak juga menjadi terhambat. Hal inilah yang kemudian
mengakibatkan jaringan dan sel otak menjadi iskemik dan akhirnya mengalami
kematian. Berdasarkan lokasi, penyumbatan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
penyumbatan pembuluh darah besar dan penyumbatan pembuluh darah kecil.
Penyumbatan pembuluh darah besar adalah penyumbatan yang mengenai arteri
yang besar seperti arteri carotis dan arteri cerebri media. Sementara
penyumbatan pembuluh darah kecil adalah penyumbatan pada arteri kecil yang
masuk lebih dalam ke otak.
Citicoline meningkatkan kerja formatio reticularis dari batang otak,
terutama system pengaktifan formatio reticularis ascendens yang berhubungan
dengan kesadaran. Citicoline mengaktifan system pyramidal dan memperbaiki
kelumpuhan system motoris. Citicoline menaikkan konsumsi O2 dari otak dan
memperbaiki metabolism otak.

6. Daftar Pustaka
Hochman JS, Ohman EM. 2009. Cardiogenic Shock. The AHA Clinical Series.
Wiley-Blackwell. Januari

Levy, et al . 2015. Experts’ recommendations for the management of adult


patients with cardiogenic shock. Annals intensive care journal DOI
10.1186/s13613-015-0052-1

Anda mungkin juga menyukai