Dosen Pembimbing :
Astrida B.S.Kep.,Ns.M.Kep.Sp.Kep.,Mat
Nama Kelompok:
1. Shofia Kulsum NIM.141.0094
2. Siska Dwi Astuti NIM.141.0096
3. Siti Qomariah NIM.141.0098
4. Tiffany Ekki R P NIM.141.0101
5. Varinta Putri P NIM.141.0103
6. M.Rivky Yuniar W NIM.121.0059
III. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien di Puskemas Siwalankerto Surabaya
IV. Materi
1. Pengertian Infeksi Saluran Kemih (ISK)
2. Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK)
3. Tanda dan gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)
4. Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
5. Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
V. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
VI. Media
1. Leaflet
VII. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat atau media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini isinya dan alatnya dapat
digunakan sebagaimana mestinya.Saat ceramah dan diskusi media
yang digunakan adalah leaflet
b. Persiapan materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan adalah dalam bentuk
makalah yang disajikan secara singkat pada leaflet yang dapat
mempermudah ceramah.
2. Evaluasi Proses Penyuluhan
a. Penyuluhan tentang Infeksi Saluran Kemih (ISK) diharapkan dapat
berjalan dengan lancar dan sasaran mengerti dan memahami dari
penyuluhan yang disampaikan.
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi yang baik
antara penyuluh dengan peserta.
c. Kehadiran peserta diharapkan 60-80%, mengingat kegiatan
penyuluhan akan sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan
dan pemahaman para pasien dan keluarga pasien mengenai Infeksi
Saluran Kemih (ISK)
d. Sasaran diharapkan tidak merasa bosan saat menerima materi dan
tidak meninggalkan tempat sebelum acara ditutup.
3. Evaluasi Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
1. 80 % dari peserta dapat menjelaskan pengertian Infeksi Saluran
Kemih (ISK)
2. 80% dari peserta dapat menjelaskan penyebab Infeksi Saluran
Kemih (ISK)
3. 80% dari peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Infeksi
Saluran Kemih (ISK)
4. 80% dari peserta dapat menyebutkan penanganan Infeksi Saluran
Kemih (ISK)
5. 80% dari peserta dapat menyebutkan pencegahan Infeksi Saluran
Kemih (ISK)
a. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya
pengetahuan Infeksi Saluran Kemih (ISK) sedini mungkin.
VIII. Kegiatan Penyuluhan
2 Pembukaan :
Menit 1. Membuka penyuluhan Menjawab salam
dengan mengucapkan salam. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri
Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari
Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
20 Pelaksanaan :
menit 1. Menjelaskan Pengertian Memperhatikan
Infeksi Saluran Kemih (ISK) Memperhatikan
2. Menjelaskan penyebab
Keluarga pasien
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
mengikuti bersama dengan
3. Menjelaskan tanda dan gejala
perawat
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Memperhatikan
4. Menjelaskan penanganan
Bertanya dan
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
menjawab pertanyaan yang
5. Menjelaskan pencegahan
diajukan
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
7 Evaluasi :
Menit 1. Memberikan kesempatan Menanyakan hal-hal yang
kepada pasien dan keluarga belum jelas.
pasien bertanya Memperhatikan jawaban
2. Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
keluarga yang berkaitan
dengan materi yang belum
jelas.
1 Terminasi :
Menit 1. Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta peserta. Menjawab salam
2. Mengucapkan salam penutup
IX. Pengorganisasian
1. Moderator` : Tiffany E
2. Penyaji : Siska Dwi Astuti
3. Fasilitator : Varinta P
Shofia Kulsum
4. Observer : Siti Qomariah
5. Dokumentasi : M.Rifky
X. Tempat Sasaran
Keterangan :
: Penyaji
: Moderator
: Observer
: Dokumentasi
: Penerima Materi / Audien
Infeksi saluran kemih adalah ditemukannya bakteri pada kandung kemih yang
umumnya steril (mansjoer, 2000).
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih,
terutama masuk ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu organisme (corwin,
2001).
B. Penyebab ISK
1. Bakteri
2. Jamur
3. Virus
4. Bakteri yang hidup di anus : E. Coli
C. Tanda dan Gejala ISK
1. ISK bagian bawah :
Nyeri yang sering dan rasa panas saat berkemih
Spasme pada area kandung kemih dan suprapubis
Hematuria
Nyeri punggung
2. ISK bagian atas :
Demam
Menggigil
Nyeri panggul dan pinggang
Nyeri ketika berkemih
Malaise
Pusing
3. Mual dan muntah (Sudoyo, 2006).
D. Pencegahan
1. Biasakan minum air putih banyak (minimal 8 gelas per hari)
2. Hindari minum minuman beralkohol, kopi karena dapat mengiritasi
kandung kemih.
3. Tidak menahan kencing
4. Biasakan saat BAK / BAB dari depan ke belakang untuk menghindari
kontaminasi lubang uretra dari bakteri feses.
5. Jaga kebersihan daerah vital sebagai berikut :
6. Gunakan celana dalam yang bersih dan higeinis dan ganti minimal 2 kali
sehari.
7. Cukur rambut kemaluan secara rutin / berkala, melakukan pangkas rambut
kemaluan untuk menjaga tetap pendek agar tidak banyak ditumbuhi
bakteri. Di samping itu ada bakteri baik yang tumbuh di rambut si sekitar
kemaluan sehingga tidak baik untuk dicukur habis hingga plontos. Hindari
membersihkan bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut karena
akan ada lubang pada bekas bulu kemaluan tersebut dan menjadi jalan
masuk bakteri, kuman, dan jamur. Selanjutnya dapat menimbulkan iritasi
dan penyakit kulit.
8. Sebisa mungkin gunakan toilet jongkok untuk menghindari kontak
langsung dengan dudukan toilet yang sangat mungkin terpapar bakteri,
virus, maupun parasit lainnya. Jika terpaksa menggunakkan toilet duduk,
gunakan terlebih dahulu cairan pembersih antiseptik atau gunakan tissue
untuk membersihkan area toilet yang akan bersentuhan dengan kulit.
9. Selalu gunakan air bersih untuk membersihkan area vital, sebaiknya
gunakan air yang mengalir.
E. Penatalaksanaan