Anda di halaman 1dari 8

Model Konsep

Teori caring Swanson menyajikan permulaan yang baik untuk memahami kebiasaan dan
proses karakteristik pelayanan. Teori caring Swanson menjelaskan tentang proses caring
yang terdri dari bagaimana perawat mengerti kejadian yang berarti di dalam hidup
seseorang, hadir secara emosional, melakukan suatu hal kepada orang lain sama seperti
melakukan terhadap diri sendiri, memberi informasi dan memudahkan jalan seseorang
dalam menjalani transisi kehidupan serta menaruh kepercayaan seseorang dalam menjalani
hidupnya.

Swanson (1991) menjelaskan middle range theory of caring. Caring didefinisikan sebagai
a nurturing way of relating to a valued other toward whom one feels a personal sense of
commitment and responsibility`. Kata kunci dari definisi tersebut adalah memberikan
asuhan keperawatan yang bernilai kepada klien dengan penuh rasa komitment dan
tanggung jawab.

Dimensi

1. Maintaining belief

Maintaining belief adalah mempertahankan iman dalam kapasitas orang lain, untuk
mendapatkan melalui suatu peristiwa atau transisi dan menghadapi masa depan dengan
bermakna. Tujuannya adalah untuk memungkinkan yang lain sehingga dalam batas-batas
kehidupannya, ia mampu menemukan makna dan mempertahankan sikap yang penuh
Memelihara dan mempertahankan keyakinan nilai hidup seseorang adalah dasar dari caring
dalam praktek keperawatan.

Subdimensi:

a. Believing in
Perawat menanggapi apa yang klien rasakan dan percaya bahwa perasaan
perasaan tersebut bisa terjadi dan wajar terjadi pada siapapun yang sedang dalam
masa transisi.
b. Offering a hope-filled attitude
Menunjukkan perilaku bahwa perawat sepenuhnya peduli/care terhadap masalah
yang dialami dengan sikap tubuh, kontak mata dan intonasi bicara perawat.
c. Maintaining realistic optimism
Menjaga dan menunjukan optimisme perawat dan harapan terhadap apa yang
menimpa klien secara realistis dan berusaha mempengaruhi agar klien mempunyai
optimisme dan harapan yang sama.
d. Helping to find meaning
Membantu klien menemukan makna akan masalah yang terjadi sehingga klien
perlahan - lahan menerima bahwa setiap orang dapat mengalami apa yang dialami
klien.
e. Going the distance (menjaga jarak)
Semakin jauh menjalin/menyelami hubungan dengan tetap menjaga hubungan
sebagai perawat-klien yang tujuan akhir dalam tahap ini adalah kepercayaan klien
sepenuhnya terhadap perawat dan responsibility serta caring secara total oleh
perawat kepada klien.harapan.
2. Knowing
Knowing adalah berjuang untuk memahami peristiwa yang memiliki makna dalam
kehidupan klien. Mempertahankan kepercayaan adalah dasar dari caring keperawatan,
knowing adalah memahami pengalaman hidup klien dengan mengesampingkan asumsi
perawat mengetahui kebutuhan klien, menggali/menyelami informasi klien secara detail,
sensitive terhadap petunjuk verbal dan non verbal, fokus kepada satu tujuan keperawatan,
serta melibatkan orang yang memberi asuhan dan orang yang diberi asuhan dan
menyamakan persepsi antara perawat dan klien. Knowing adalah penghubung dari
keyakinan keperawatan terhadap realita kehidupan.

Subdimensi:

a. Avoiding assumptions
Menghindari asumsi-asumsi
b. Assessing thoroughly
Melakukan pengkajian menyeluruh meliputi bio psiko sosial spitual dan kultural
c. Seeking clues
Perawat menggali informasi - informasi secara mendalam
d. Centering on the one cared for
Perawat berfokus pada klien dalam melakukan asuhan keperawatan
e. Engaging the self of both
Melibatkan diri sebagai perawat secara utuh dan bekerja sama dengan klien dalam
melakukan asuhan keperawatan yang efektif
3. Being With
Being with maksudnya tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga komunikasi, berbagi
perasaan tanpa beban dan secara emosional bersama sama klien dengan maksud
menawarkan kepada klien dukungan, kenyamanan, pemantauan dan mengurangi intensitas
perasaan yang tidak diinginkan.

Subdimensi:

a. Non-burdening
Perawat bekerjasama dengan klien tanpa memaksa kehendak kepada klien dalam
melakukan tindakan keperawatan
b. Convering availability
Menunjukan kesediaan perawat dalam membantu klien dan memfasilitasi klien
untuk mencapai tahap kesejahteraan / well being.
c. Enduring with
Bersama-sama berkomitmen dengan klien berusaha dalam meningkatkan
kesehatan klien
d. Sharing feelings
Berbagi pengalaman bersama klien yang berkaitan dengan usaha peningkatan
kesehatan klien.
Dengan Being with perawat dapat menunjukkan dengan cara kontak mata,
bahasa tubuh, nada suara, mendengarkan serta memiliki sikap positif dan
bersemangat yang dilakukan perawat, akan membentuk sesuatu suasana
keterbukaan dan saling mengerti.
4. Doing For

Doing for berarti bersama sama melakukan sesuatu tindakan yang bisa dilakukan,
mengantisipasi kebutuhan yang diperlukan, kenyamanan, menjaga privasi dan martabat
klien.

Subdimensi:

a. Comforting ( memberikan kenyamanan)


Dalam melakukan tindakan keperawatan dilakukan dengan memberikan
kenyamanan pada klien dan menjaga privasi klien.
b. Performing competently ( menunjukkan ketrampilan)
Tidak hanya berkomunikasi dan memberikan kenyaman dalam tindakannya,
perawat juga menunjukkan kompetensi atau skill sebagai perawat professional
c. Preserving dignity (menjaga martabat klien)
Menjaga martabat klien sebagai individu atau memanusiakan manusia.
d. Anticipating ( mengatisipasi )
Perawat dalam melakukan tindakan selalu meminta persetujuan klien dan keluarga
e. Protecting (melindungi)
Melindungi hak-hak pasien dalam memberikan asuhan keperawatan dan tindakan
medis
5. Enablings

Enabling adalah memampukan atau memberdayakan klien, memfasilitasi klien untuk


melewati masa transisi dalam hidupnya dan melewati setiap peristiwa dalam hidupnya
yang belum pernah dialami dengan memberi informasi, menjelaskan, mendukung dengan
focus masalah yang relevan, berfikir melalui masalah dan menghasilkan alternative
pemecahan masalah sehingga meningkatkan penyembuhan klien atau klien mampu
melakukan tindakan yang tidak biasa dia lakukan dengan cara memberikan dukungan,
memvalidasi perasaan dan memberikan umpan balik / feedback.

Subdimensi:

a. Validating (memvalidasi)
Memvalidasi semua tindakan yang telah dilakukan
b. Informing( memberikan informasi)
Memberikan informasi yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan klien dalam
rangka memberdayakan klien dan keluarga klien.
c. Supporting (mendukung)
Memberikan dukungan kepada klien dalam mencapai kesejahteraan / well being
sesuai kapasitas sebagai perawat
d. Feedback (memberikan umpan balik)
Memberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan oleh klien dalam usahanya
mencapai kesembuhan / well being
e. Helping patients to focus generate alternatives (membantu pasien untuk focus dan
membuat alternative)
Menolong pasien untuk selalu fokus dan terlibat dalam program peningkatan
kesehatannya baik tindakan keperawatan maupun tindakan medis. (Potter & Perry,
2009)

Asumsi Teori Caring Terhadap Konsep Sentral DisiplinIlmu Keperawatan

1. Manusia
Asumsi Swanson tentang caring sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Watson (1985)
bahwa manusia merupakan makhluk yang unik dan utuh yang memiliki pemikiran,
perasaan dan tingkah laku. Pengalaman hidup dari setiap orang dipengaruhi oleh warisan
genetik, anugerah spiritual, dan kebebasan memilihnya.

2. Kesehatan

Perawat tidak hanya berfokus bagaimana klien sembuh dari penyakitnya tetapi perawat
membantu klien untuk dapat mencapai, memelihara, atau mendapatkan kembali tingkat
kesehatan atau kesejahteraan hidupnya yang optimal. Pada saat perawat berfokus pada
kesehatan sebagai suatu kesejahteraan hidup, perawatan yang diberikan haruslah meliputi
manusia sebagai manusia yang utuh yaitu menjadi seseorang, bertumbuh, merefleksikan
diri dan selalu berusaha untuk dapat berhubungan dengan sesamanya (Swanson, 1993).

Untuk dapat mengalami kesejahteraan adalah dengan hidup sebagai subjektif, memiliki
arti, berpengalaman sebagai manusia seutuhnya. Utuh melibatkan adanya pengertian
integrasi dan menjadi seseorang berarti semua aspek menjadi seseorang bebas untuk
diekspresikan. Aspek yang di maksud adalah : spiritualitas, pemikiran, perasaan, inteligen,
kreativitas, hubungan, feminine, maskulin dan seksualitas (Swanson, 1993).

3. Lingkungan

Lingkungan didefiniskan sebagai sesuatu yang situasional. Di dalam keperawatan sendiri,


lingkungan adalah suatu konteks yang mempengaruhi atau yang terpengaruh oleh klien.
Pengaruh itu sendiri ada beberapa termasuk budaya, politik, ekonomi, sosial, biofisik,
psikologi dan spiritual. Pada saat kita mencari tahu tentang pengaruh lingkungan terhadap
seseorang, ada baiknya untuk mempertimbangkan tuntutan, kendala dan sumber sumber
yang membawa kepada situasi tersebut dan lingkungan di sekitarnya (Klausner, 1971).

4. Perawat

Swanson (1991,1993) mendefinisikan keperawatan atau pemberian pelayanan keperawatan


untuk mencapai kesejahteraan individu. Swanson meyatakan bahwa ilmu keperawatan
dibentuk dari ilmu pengetahuan keperawatan ilmu pengetahuan lain seperti etika,
kepribadian, estetika yang dijadikan nilai-nilai dan harapan individu dan social secara
manusiawi dan berdasarkan pengalaman.

Aplikasi caring
1. Menerapkan perilaku menolong orang lain dengan tulus, memberikan ketenangan
kepada klien dan memiliki sikap yang positif.

2. Memberikan pemahaman klinis tentang kondisi dan situasi klien, melakukan setiap
tindakan berdasarkan aturan, dan menghindari terjadinya komplikasi.

3. Hadir secara emosional dengan orang lain,mampu berbagi dengan klien secara tulus,
dan membangun kepercayaan dengan klien.

4. Menerapkan tindakan terapeutik seperti membuat nyaman, antisipasi bahaya, dan


intervensi yang kompeten.

5. memberikan informed consent pada setiap tindakan, merespon yang positif terhadap
keluhan klien

aplikasi caring

1. Kehadiran

Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang
merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut
Fredriksson (1999), kehadiran berarti ada di dan ada dengan. Ada di berarti
kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian.
Sedangkan ada dengan berarti perawata selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson,
1993). Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien
karena situasi tertekan.

2. Sentuhan

Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat
mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis
sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan
sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak
mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :

a) Sentuhan Berorientasi-tugas

Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan
yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman
kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.
b) Sentuhan Pelayanan (Caring)

Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat punggung
klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan (komunikasi
non-verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien,
meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kanyataan (Boyek dan
Watson, 1994).

c) Sentuhan Perlindungan

Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi perawat
dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah
terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh.

Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara
bijaksana.

3. Mendengarkan

Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan kunci,
sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan
membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong
klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.

4. Memahami klien

Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami
klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis.
Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan
intervensi berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang penentu
pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan saling
memahami.

5. Caring Dalam Spiritual

Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik


seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan
intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan dengan
orang lain dan lingkungan, serta transpersonal atau hubungan dengan Tuhan atau kekuatan
tertinggi.

Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien dapat memahami
satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik dengan melakukan
hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan perawat; mendapatkan pengertian tentang
gejala, penyakit, atau perasaan yang diterima klien; membantu klien dalam menggunakan
sumber daya sosial, emosional, atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring
menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.

6. Perawatan Keluarga

Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering


bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk
menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga
untuk aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga.
Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan
yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.

Anda mungkin juga menyukai