A. DEFINISI
Bagi para penderita gagal ginjal, kegiatan cuci darah adalah suatu
keharusan.Biasanya, para penderita ini melakukan hemodialisis (cuci darah
melalui mesin) 2-3 kali dalam seminggu di RumahSakit.Namun, dalam 4
tahun terakhir mulai disosialisasikan sebuah alternatif dimana penderita dapat
melakukan cuci darah sendiri di rumah. Metode tersebut dikenal dengan
continous
ambulatory
peritoneal
dialysis
(CAPD).
peritoneum.Pemasangan
ini
dilakukan
melalui
tindakan
berlangsung
sepanjang
hari.
Ambulatory
:Bebas bergerak
Peritoneal
Dialysis
kelebihan cairan.
B. Proses CAPD :
1.
Proses
dialysis
2.
Membutuhkan
a.
Pertama,
peritoneal
waktu
ini
yang
masukkan
tidak
singkat,
dialisat
menimbulkan
terdiri
berlangsung
dari
selama
rasa
3
sakit.
langkah.
10
menit
b. Kedua, cairan dibiarkan dalam rongga perut untuk selama periode waktu tertentu
(4-6
c.
jam)
Ketiga,
pengeluaran
cairan
yang
berlangsung
selama
20
menit
Ketiga proses diatas dilakukan beberapa kali tergantung kebutuhan dan bisa
dilakukan oleh pasien sendiri secara mandiri setelah dilatih dan tidak perlu ke rumah
sakit
Perpindahan
cairan
pada
a)
b)
dipengaruhi
Kualitas
Ukuran
karakteristik
Volume
dialysis
pada
CAPD
a)
terjadi
oleh
membrane
&
c)
Proses
CAPD
larutan
dialisat
karena
adanya
Tekanan
perbedaan
osmotic
b) Konsentrasi zat terlarut antara cairan CAPD dengan plasma darah dalam pembuluh
kapiler
c) Pada saat cairan dialisat dimasukkan dalam peritoneum, air akan diultrafiltrasi dari
plasma ke dialisat, sehingga meningkatkan volume cairan intra peritoneal.
Peningkatan volume cairan intraperitoneal berbanding lurus dengan konsentrasi
glukosa
dari
cairan
dialisat.
d) Kecepatan transport air dan zat terlarut dapat diestimasi secara periodic melalui
PET
test
Standar
konsentrasi
a)
Na
b)
Cl
(Peritoneal
Equilibrum
elektrolit
(132
(
meq
102
c)
Mg
(0,5
d)
(0
cairan
meq
meq
meq
Test)
CAPD:
/lt)
/lt)
/lt)
/lt)
memerlukan
proses
10
menit.
3. Waktu tinggal, tahap cairan disimpan di dalam rongga peritoneal selama 4 samapi
6 jam (tergantung anjuran dari dokter). Pergantian cairan diulang setiap 4 atau 6 jam,
dengan maksud minimal 4 kali sehari, 7 hari dalam seminggu. Anda dapat melakukan
pergantian di mana saja seperti di rumah, tempat bekerja, atau di tempat lainnya yang
anda kunjungi, namun tempat-tempat tersebut harus memenuhi syarat agar terhindar
infeksi.
Pemilihan tempat yang baik untuk pergantian cairan memiliki beberapa kriteria :
1. Pastikan tempat tersebut : bersih, tidak ada hembusan agin (kipas angin, pintu /
jendela
terbuka),
dan
memiliki
penerangan
yang
baik.
penyimpanan
3.
Bebas
peralatan
gangguan
anda.
dari
luar.
Peralatan
1. Ultrabag / twinbag sistem : Kateter, Konektor titanium, Short transfer set, Cairan
dialysis (ultra bag / twin bag system), Minicap, Outlet port clamps (untuk twin bag
system).
2. Sistem Ultraset / Easi-Y_system : Kateter, Konektor titanium, Short transfer set,
Cairan dialysis, Minicap, Outlet port Clamps (untuk sistem kantung kembar), Ultra
set
Easi-Y
Pola
set,
Kantong
drainase
Makan
untuk
Easi-Y
Pengguna
system.
Terapi
menyebabkan
protein
tidak
terserap
oleh
tubuh:
Semakin besar kandungan dextrose pada cairan dialysis (4,25%) semakin banyak
protein
Jika
yang
terjadi
infeksi
dapat
hilang.
menyebabkan
kehilangan
protein
juga.
Selain memerlukan protein tinggi ada beberapa kandungan zat yang perlu di batasi,
dikarenakan ada sejumlah produk sisa di dalam darah yang tidak dapat terbuang
dengan sempurna selama dialysis peritoneal. Produk sisa tersebut adalah:
1.
Fosfor
Ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan kelebihan fosfor, maka fosfor akan
menumpuk pada tubuh anda. Dalam jangka waktu yang lama fosfor akan
menyebabkan tulang lebih rapuh dan mudah patah, fosfor banyak terdapat pada
kacang-kacangan,
2.
ikan,
dan
produk
susu.
Kalium
Merupakan elektrolit yang dibutuhkan untuk fungsi syaraf dan otot yang baik. Ginjal
yang tidak berfungsi dengan baik akan sulit untuk membuang kelebihan kalium.
Kelebihan dan kekurangan dalam kalium dapat menyebabkan otot menjadi lemah dan
sering kram. Dan kadar kalium yang tinggi dapat membahayakan jantung. Perlu
diperhatikan dalam mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran hijau yang mengandung
kalium tinggi seperti pisang, jambu biji, pepaya, tomat, kentang dan kacangkacangan.Sebaiknya hindari garam diet dikarenakan mengandung kalium tinggi.
3.
Natrium
Adalah elektrolit yang berperan dalam mengontrol cairan dan tekanan darah di
dalam tubuh.Saat ginjal tidak berfungsi, ginjal tidak dapat mengeluarkan natrium
yang berlebih sehingga tetap berada dalam jaringan bersama dengan air.Asupan
natrium dan garam yang tinggi menyebabkan tubuh menahan air dan tekanan darah
menjadi tinggi. Dapat diperhatikan jika mengkonsumsi makanan yang mengandung
natrium (garam) akan menimbulkan rasa haus sehingga akan sulit mengontrol jumah
cairan yang diminum. Makanan yang mengandung natrium tinggi sangat perlu
dihindari, makanan ini berupa makanan kaleng, fast food, kudapan yang asin, bumbu
penyedap, kecap, dan keju.Untuk menggantikan natrium dapat menggunakan bawang
putih, bawang, lada, jeruk limau, dan bumbu rempah lainnya.Hindari menggunakan
garam
diet
pengganti.
4.
Kabohidrat
Pada saat menjalani terapi Dialysis peritoneal, tubuh menerima kalori secara normal
dari makanan yang dikonsumsi, ditambah dari cairan dialysis yang masuk ke dalam
rongga peritoneal mengandung glukosa sejenis gula. Jumlah kalori yang diserap
setiap 2 liter cairan berbeda pada setiap pasien, kurang lebihnya sebagai berikut:
kantung
1,5%
kantung
2,5%
kantung
4,25%
mengandung
mengandung
80
kalori.
14%
kalori.
230
kalori.
mengandung
Nilai tersebut tergantung karateristik peritoneal, dan jumlah yang diresepkan oleh
dokter.
D. Permasalahan CAPD
Cara Mengatasi Masalah Yang Kemungkinan Terjadi Di Rumah saat pemasangan
CAPD
1.
Jika
karena
keluar
menstruasi
cairan
>
yang
akan
berwarna
hilang
dengan
merah
sendirinya
karena mengangkat beban > hindari mengangkat beban dan kunjungi unit dialysis
anda.
2. Jika cairan keluar berwarna kuning tua tetapi tidak keruh cairan berada di dalam
rongga peritoneum selama beberapa jam, contohpergantiandi pagi hari> tidak perlu
khawatir (jika berlanjut, kunjungi tempat dialysis).
Efek
samping
yang
1.
dapat
terjadi
Sakit
antara
punggung
lain:
(5%)
2.
Nyeri
dada
(5%)
3.
Sakit
kepala
(5%)
4.
Hipotensi
5.
6.
(tekanan
darah
Gatal
Rasa
Mual
8.
Demam
turun
di
kram
7.
tiba-tiba
di
drastis)
kulit
kaki
dan
dan
(5
(20%)
(5%)
20%)
muntah
(15%)
menggigil
(jarang)
9. Komplikasi berat yang jarang terjadi seperti: reaksi alergi (anaphylaksis) akut,
banyak sel-sel darah merah pecah (hemolisis), adanya gelembung udara (air
embolism) yang menyumbat pembuluh darah, kadar oksigen yang rendah dalam
darah
(hipoksemia)
10. Komplikasi jangka panjang seperti: anemia, infeksi, denyut jantung tidak teratur
(aritmia), penyakit jantung koroner, gizi kurang, kekurangan mineral (degenerasi)
tulang,
Tips
kekurangan
menghilangkan
rasa
vitamin
sakit
setelah
dan
proses
cuci
mineral.
darah
CAPD
Bagi penderita gagal ginjal yang harus menjalani proses cuci darah, mungkin
alternatif cuci darah yang bernama CAPD atau Continouos Ambulatory Peritoneal
Dialysis sudah tak asing lagi. Sebuah alat cuci darah yang dipasang permanen diperut
pasien. Dengan alat ini pasien bisa menjalani proses cuci darah hingga 4 kali per hari
dan dapat dilakukan di rumah tanpa bantuan dokter. Tentu sebuah alat yang sangat
membantu. Asal selama proses cuci darah berlangsung dalam keadaan steril dan
dikerjakan tepat waktu. Tentu alat yang sangat membantu serta praktis.
Namun setelah proses cuci darah selesai pasien sering kali merasa kedinginan,
bahkan hingga menggigil kedinginan. Atau juga pasien merasa sakit yang amat sangat
diperutnya.Kedinginan pada pasien bisa diatasi dengan merendam cairan dextrose
dalam air mendidih sampai cairan hangat.Caranya rebus air sampai mendidih, lalu
tuang kedalam ember, rendam cairan dextrose bersama kemasannya beberapa saat
sampai cairan hangat. Setelah hangat baru lakukan proses cuci darah. Cara kedua
taruh cairan dextrose dalam kardus yang telah diberi lampu beberapa jam sebelum
proses cuci darah, setelah cairan hangat baru mulai proses pencucian. Sedang rasa
sakit terasa ditusuk-tusuk setelah proses cuci darah itu disebabkan oleh masuknya
udara kedalam tubuh pasien melalui selang bersama dengan cairan dextrose. Jadi jika
kita melihat ada gelembung udara pada selang segera hentikan aliran dextrose,
kemudian keluarkan gelembung dengan mendorongnya kembali ke botol. Setelah
semua gelembung kelur barulah proses dilanjutkan kembali. Sepertinya sepele, tapi
sangat membantu pasien mengurangi penderitaannya
E. Indikasi dan kontraindikasi penggunaan CAPD
Indikasi
Indikasi dilakukannya CAPD pada penderita gagal ginjal stadium terminal antara lain
karena
1.
telah
Kelainan
fungsi
otak
karena
keracunan
terjadi:
ureum
(ensepalopati
uremik)
dan
hipercalsemia
sesak
nafas
berat
indikasi
Hilangnya
Operasi
CAPD
fungsi
berulang
membran
pada
abdomen,
:
peritoneum
kolostomi
Agar lebih jelas mengetahui perbedaan antara cuci darah (HD) dengan cuci perut
(CAPD),
silakan
HD
CAPD
Anda
(Hemo
perhatikan
Dialysis)
(Continues
Ambulatory
bagian
atau
Peritoneum
berikut
Cuci
Dialysis)
atau
ini:
Darah
Cuci
Perut
Fungsi
HD : Menyaring racun darah dan mengeluarkannya bersama cairan tubuh, agar darah
menjadi
bersih.
CAPD :Menyerap racun darah dan kelebihan cairan pada tubuh pasien dengan system
difusi
melalui
membran
peritoneum
di
dalam
perut.
Proses
HD : Darah dialirkan ke mesin penyaring racun melalui selang yang ditusukkan
dengan jarum vistula pada urat nadi di pangkal paha (selangkangan jika belum
memiliki Ave-shunt) untuk menyalurkan darah keluar dan satu jarum lagi di tangan
untuk memasukkan darah yg sudah bersih. Jarum vistula bisa dipasang keduanya di
tangan
bila
sudah
operasi
Ave-shunt.
cairan,
maupun
pemasukkan
cairan.
Tempat
HD : Harus dilakukan di rumah sakit tertentu yang memiliki fasilitas ruangan khusus
untuk
hemo
dialysis.
CAPD :Dapat dilakukan di mana saja, asal bersih, baik di rumah, di dalam mobil
bahkan
di
tempat
wisata.
Waktu
HD : Setiap kali cuci darah membutuhkan waktu selama 4 s.d.5 jam dalam periode 2
s.d. 3kali per minggu. Banyak tambahan waktu yang dibutuhkan untuk menunggu
giliran,
pemasangan
alat
dan
pencabutan
alat.
CAPD:Satu kali refill hanya membutuhkan waktu 20 s.d. 30 menit, setiap hari
sebanyak
Menu
atau
Makanan
kali
dan
refill.
Minuman
terbatas.
Sangat
dianjurkan
banyak
makan
protein.
CAPD: Asupan gizi yg mengandung protein harus dua kali lipat porsi makan orang
sehat! Makan minum lebh bebas.Kita bisa memakan apel Fuji 2s.d.3 buah per hari
bahkan makan sayuran punboleh.Lotek, karedok, rujak hiris, rujak ulek, rujak bebek,
dll
masih
bisa
kita
konsumsi
dalam
porsi
yang
cukup,
tetapi
jangan
berlebihan.Volume air minum bisa banyak disesuaikan dengan akumulasi cairan yang
terserap
dianeal
setiap
harinya.
Biaya
HD : Biaya operasi Ave-shunt ( Cimino) untuk memperbesar pembuluh darah di
tangan,transfort menuju tempat HD 2 s.d.3 kali per minggu besarnya tergantung jarak
tempuh, biaya proses HD jika tak memiliki kartu jaminan Askes atau sejenisnya, juga
obat-obatan.
CAPD :Biaya operasi pemasangan carteter memang cukup tinggi sekitar 25 jutaan,
tapi bagi peserta Askes tak jauh beda dengan pasang Ave-shunt, tak ada biaya transfor
bolak-balik ke rumah sakit, paling sebulan sekali beli cairan sekitar 5 jutaan (peserta
Askes gratis), obat-obatan yg dikonsumsi semakin berkurang, kecuali betadin, NaCl,
kassa
dan
plester
untuk
Kebutuhan
dressing
tutup
Tenaga
execite.
Medis
banyak
resiko
yang
terjadi
saat
HD
berlangsung.
CAPD :Tidak membutuhkan bantuan tenaga medis yang professional, seperti dokter
jaga dan perawat, karena bisa dilakukan sendiri atau bantuan anggota keluarga,setelah
kita
Efek
mengikuti
Samping/
pelatihan
selama
dampak
tiga
hari.
negative
dengan
kali.
Agar
kalium
yang
berlebih
cepat
terbuang.
Dampak
Positif
HD : Bisa mengeluarkan racun dalam darah dan kelebihan cairan di tubuh.Selain bisa
mengeluarkan racun dalam darah dan kelebihan cairan dalam tubuh, sisa fungsi ginjal
akan lebih awet dipertahankan. Kerja jantung akan ringan,karena bukan darah yang
terpompa jantung harus dikeluarkan dulu, sehingga mengurangi resiko serangan
jantung. Badan akan terasa selalu lebih bugar dari pada saat HD. Nafsu makan stabil.
Tensi darah semakin lama semakin mendekati normal yang pada akhirnya menjadi
normal
kembali
dan
tidak
perlu
mengkonsumsi
obat
penurun
tensi.
CAPD
Dapat
Pasien
3.
dilakukan
menjadi
Simpel,
dibandingkan
sendiri
mandiri
dapat
di
rumah
(independen),
dilatih
HD
atau
tempat
meningkatkan
dalam
periode
:
kerja
percaya
1-2
diri
minggu.
Pembuangan
6.
Diit
dan
7.
Cocok
bagi
cairan
dan
intake
cairan
pasien
yang
racun
lebih
stabil
sedikit
lebih
bebas
gangguan
jantung
mengalami
8. Pemeliharaan residual renal function lebih baik pada 2-3 tahun pertama
Kelemahan
CAPD
Resiko
infeksi:
:
Peritonitis
Exit
site
Tunnel